Baca Juga
MPA - Bermodalkan kreatif dan
keterampilan merangkai, Satgas Pamtas Yonif Raider 408/Sbh, menyulap barang
bekas dari sampah menjadi gapura Desa yang indah.
Hal tersebut disampaikan
Dansatgas Pamtas Yonif Raider 408/SBH, Mayor Inf Joni Eko Prasetyo,
S.I.P.,dalam rilis tertulisnya di Kabupaten Belu, NTT, Kamis (8/8/2019).
Diungkapkan Dansatgas, semarak
menyambut HUT ke-74 Kemerdekaan Indonesia, memunculkan ide-ide kreatif dari
personel Satgas untuk mempercantik penampilan Dusun Motabenar, Desa Silawan,
Kecamatan Tasifeto Timur.
"Memanfaatkan botol bekas
air mineral, ditambah dengan bahan-bahan yang berasal dari alam, Satgas
mengajak warga Dusun Motabenar membangun
sebuah gapura pintu masuk dusun tersebut," ujarnya.
"Satu per satu botol
tersebut dirangkai dan ditempelkan pada bilah-bilah kayu sebagai kerangka.
Kemudian gapura tersebut diberi warna merah-putih menggunakan cat minyak,"
jelas Dansatgas.
Selain merpercantik dan
memperindah penampilan Motabenar, jelas Joni Eko, dalam rangka menyambut Hari
Ulang Tahun Kemerdekaan Indonesia, pembuatan gapura dengan bahan botol bekas
ini juga bertujuan untuk mengajak warga masyarakat di perbatasan memanfaatkan
barang bekas, sehingga dapat diolah menjadi barang yang memiliki manfaat bagi
kehidupan sehari-hari.
"Kami mengajak masyarakat untuk
memanfaatkan sampah botol bekas air mineral menjadi sesuatu hal yang berguna.
Salah satunya dengan pembuatan gapura ini.
"Selain mengurangi sampah
plastik yang dapat merusak ekosistem kehidupan, pemanfaatan barang-barang bekas
khususnya botol bekas air mineral ini dapat menambah nilai manfaat, nilai
estetika bahkan nilai ekonimi," tandas Joni Eko Prasetyo.
Sementara itu Sapri (52) Ketua RT
Dusun Motabenar mengatakan, hal ini merupakan sebuah inovasi baru dan pemicu
ide kreatif bagi warga masyarakat Dusun Motabenar yang diajarkan bapak Satgas.
"Selama ini kami melihat
botol-botol bekas hanya untuk dibakar atau dibuang begitu saja.
"Tidak pernah terpikir di
benak kami bahwa barang bekas tersebut dapat dimanfaatkan menjadi barang yang
lebih berguna," tutur Sapri.
Dirinya pun mengapresiasi,
melalui contoh kecil yang diberikan oleh bapak Satgas.
"Kami dapat mengambil
pelajaran bahwa barang yang dianggap tidak penting dan tidak berguna, apabila
diolah oleh orang - orang kreatif ternyata bisa bermanfaat bagi kehidupan
sehari - hari," pungkasnya. (Dispenad)