Baca Juga
Hendra Saputra SH, M.Si, Calon Pemimpin 2021 – 2026 Kab.
Solok/Photo Istimewa
MPA, KAB SOLOK – Diskusi masyarakat tentang calon pemimpin 2021~2026
Kabupaten Solok yang jujur dan berahlak semakin menarik perhatian. Gonjang
ganjing itu terlihat hampir merata pada tiap Nagari di daerah penghasil beras
terbanyak Prov. Sumbar ini.
Melihat tingginya antusias warga
yang mendambakan sosok pemimpin yang jujur dalam negerinya untuk masa 5 tahun
mendatang. Media ini mencoba menelusuri potret yang menjadi perbincangan
masyarakat tersebut.
Dari hasil surveil kecil kecilan.
Fakta jujur tidak dapat dipungkiri, ternyata buah bibir masyarakat menunjukan
popularitas Hendra Saputra, SH, M.Si menempatkan empati dan respon yang tinggi
di tengah-tengah diskusi itu.
Salah satu yang dikagumi warga,
yakni mengenai latar belakang ilmu ke agamaannya (Hendra). Aura tokoh agama
didalam dirinya, sering di anggap ummat sebagai tulang dari “Tubuh”
kepemimpinan yang sebenarnya.
Seperti disampaikan oleh
Nazaruddin Datuak Rajo Nan Gadang salah seorang tokoh agama yang ada di Kab.
Solok, sangat menaruh simpati yang sanagt besar terhadap sosok Hendra Saputra.
“Sudah sepatutnya bila masyarakat
mengagumi (Hendra). Wajar bila saya berpendapat bahwa figure kepemimpinan yang
sesungguhnya, ada dalam diri Dosen Fakultas Hukum dan Bahasa Belanda di UMMY,
sekaligus di STAI SNI Solok dan AKPER YPTK Solok ini. Hal itu di lihat dari ke
ilmuan dalam bidang agama maupun ilmu sosial, serta sisi keguruan dia terhadap
murid-muridnya selama ini”, papar Datuak.
Paling menarik dalam ungkapan
Datuak, Birokrat Muda (Hendra) disebut memiliki predikat seorang pemimpin jujur
adil serta amanah.
“Jika seorang pemimpin itu jujur
dan benar, maka bawahannya akan ikut menjadi benar. Rakyat tidak butuh pemimpin
yang pintar saja, tapi nan dibutuhkan adalah pemimpin yang pintar, jujur dan
peduli terhadap sesama. Kita tahu sekarang ini public sudah merasa jengah
terhadap berbagai manuver kebohongan”, terang Datuak.
Sudah saatnya masyarakat
mendapatkan informasi dan kebijakan-kebijakan yang benar serta memihak,
terutama kepada rakyat kecil. Elit politik ataupun pemimpin harus menunjukkan
sikap yang jujur. Bila di awal mengatakan atau menjanjikan “A” kepada rakyat,
maka kedepannya harus tetap A, jangan dikemudian hari berubah menjadi “B”.papar
Datuak.
Pemimpin yang berakhlak, pasti
berperilaku jujur kepada rakyatnya. Maju mundurnya sebuah negeri juga terletak
pada keihklasan seorang pemimpin. Karakter pemimpin yang berintegritas dan
berahklak, mencerminkan negeri yang berbudaya dan beradab.
Kita tentu menyadari, bahwa sifat
suka berbohong akan menguras mental dan energi. Pastinya, tidak ada manusia
yang sanggup bertahan untuk bisa menjadi pembohong yang sukses.
Tentunya, lanjut Datuak, dengan
sikap pemimpin yang berpura jujur di fakta berbeda. Jangan berfikir bisa keluar
dari tuntutan menjawab dan mempertangungjawabkannya. Walaupun lihai bersilat
lidah dengan mengatakan sesuatu itu benar, padahal kenyataannya, tidak.
Tentunya mental dan energinya akan lebih terkuras dan terbeban.
Mempermainkan kebenaran yang
dianggap berguna, karena sebuah kompetisi untuk mencapai suatu tujuan. Jelas
sikap itu akan membuat kita, lebih celaka lagi.
Dengan seringnya melihat beragam
kebohongan. menjadikan pola pikir kritis di kalangan masyarakat, meningkat.
Terlebih lagi masyarakat akan sakit hati bila dibohongi oleh pemimpinnya.
Selain itu, kebohongan akan membuat demokrasi kita memburuk, tukas Nazaruddin
Datuak Rajo Nan Gadang menyudahi argumentnya kepada media ini. (red).