Baca Juga
MPA, PADANG — Pemerintah resmi telah mengumumkan penyelenggaraan ibadah haji tahun 1441 hijriah / 2020 disetujui dan ditunda ke 2021. Namun sebelum diumumkan ini, proses berjalan terus melancarkan mestinya bahkan jemaah haji telah melunasi Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (Bipih) itu sendiri.
Seperti yang disampaikan Kepala
Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU), H. Joben dari data Siskohat
(Sistem Komputerisasi Haji Terpadu) jemaah yang sudah melunasi sampai mabuk II
yang dimulai 29 Mei kemaren, sebanyak 4,551 orang dari 4,613 jemaah haji
Sumatra Barat.
Kepala Kanwil Kemenag Sumbar, H.
Hendri terus mengimbau jajarannya untuk mensosialisasikan Keputusan Menteri
Agam (KMA) 494 tahun 2020 tentang pengembalian Pemberangkatan Jemaah Haji 1441
hijriah / 2020 masehi. Kakanwil juga meminta masyarakat Sumatra Barat untuk
bersabar dan menerima keputusan ini dengan ikhlas.
Dalam Orientasi Pendaftaran, Hentikan
dan Pelunasan Haji dengan Kepala KUA se Sumatra Barat melalui Video Coference ,
Rabu (10/6) Kakanwil meminta Kepala KUA untuk mengundang masyarakat berhaji muda.
“Berhaji muda lebih baik dan lebih
sempurna. Jika memungkinkan kita menargetkan jemaah haji, Sumatera Barat,
berumur 40 tahun termasuk Kepala KUA. Jangan nanti berhaji waktu sudah mulai
pensiun, ”imbau Kakanwil.
"Ibadah haji itu ibadah fisik,
kemampuan fisik dan kesehatan menjadi prioritas utama dalam penyelenggaraan
ibadah haji. Jika melaksanakan ibadah haji dalam masa lanjut (lansia) ini
sangat kita kenal jika pelaksanaannya tidak maksimal. Masyarakat sekarang
menunggu lama dan menyediakan biaya yang cukup besar, "Papar Kakanwil
dihadapan Kabid PHU dan kepala KUA se Sumatra Barat.
Namun kata Kakanwil ada hal yang
sangat menggembirakan bagi petugas haji tahun 2020, jemaah calon haji Provinsi
Sumatera Barat sudah mulai mendukung kaum muda, hal ini dibuktikan dari jemaah
haji yang sudah melunasi sejak berumur 61 tahun hanya sebesar 23,88 persen.
“Meskipun ditunda, petugas haji sudah
memiliki persiapan yang sudah dirilis pada musim haji tahun 1442 hijriah / 2020
maeshi mendatang. Tingkatkan wawasan dan pengetahuan tentang ibadah haji itu
sendiri, ”pesan Kakanwil.
Kemudian dari tingkat pendidikan kata
Kakanwil jemaah haji Sumatera Barat menentukan tamatan SLTA sebesar 1,309
orang, S1 sebanyak 1,248 orang, S2 sebanyak 201 orang dan S3 hanya 12 orang “Ini
menjukkan jemaah haji t SLTA lebih sejahtera dibandingkan yang berpenghasilan
tinggi. Ini perlu sosialisasi penuh persuasif, ”kata Kakanwil.
Mantan Kakan Kemenag Agam ini juga
sangat menyayangkan jemaah dari kalangan pedagang juga masih kurang. Sementara
itu, mereka lebih menghargai petani dan nelayan yang lebih suka sama dengan
pedagang.
“Sosialisasi kita perlu ditingkatkan
untuk pedagang. Saya meminta Kepala KUA lebih giat memberikan
pandangan-pandangan keagamaan kepada mereka. Kapan perlu dengan qowaid
(janji-janji keras) atau kabar pertakut. Ini ladang amal ibadah luar biasa
untuk Kepala KUA, ”tutur Kakanwil penuh harap.
Berhubung pandemi Penyakit Virus
Corona 2019 (Covid-19) belum berakhir.
“Kemenag harus mampu
mensosialisasikan komunikasi yang bagus dan terukur karena calon jemaah haji
meningkatkan pendidikan SLTA sekitar 28,35 persen agar tidak terjadi
keterlibatan (jidal / rafast) pada pelaksanaan haji,” tukas Kakanwil lagi. (**)