Baca Juga
MPA, PADANG - Merasa tak dianggap dan dipermainkan bak bola,
awalnya dikira bakal final, kemudian dikecewakan, inilah yang memicu pemilik
lahan SD 09 Koto Luar Kec. Pauh Kota Padang Sumatera Barat mengambil keputusan gembok.
Sewaktu ditemui awak media, H. Ismail memaparkan kronologis
pengembokan SD 09, hal ini terjadi karena Pihak Pemko Padang melalui Dinas Pendidikan
Kota Padang selaku pengambil kebijakan ingkar dari janji, pihak Dinas tersebut
berjanji akan melakukan pembayaran setelah pemilik tanah dapat menunjukan dan
mengantongi seluruh dokumen yang di perlukan sebagai sarat pengajuan pembayaran
sebagian lahan yang terpakai di SD 09" ungkap Ismail ( 8/06/2020) di
kediamannya Komplek Perumahan Waluyo Kec.Pauh Kota Padang.
"Kami lalu melengkapi semua syarat yang diminta oleh
pihak Dinas terkait, setelah semua dokumen yang diperlukan dilengkapi,
kamipun di minta menunggu, dan datang kembali sesuai jadwal yang telah
disepakati"
"Saat datang sesuai jadwal yang dijanjikan, justru
kami mendapat jawaban yang tidak memuaskan dari staf Dinas yang biasa kami
temui terkait pengurusan lahan. "Dana ganti kerugian atas lahan bapak ada,
namun belum bisa di cairkan karena pandemi
Covid-19". Ujar Ismail menirukan ucapan pihak dinas terkait,
Ismail menambahkan, sesungguhnya kami tidak ingin melakukan
penggembokan, kami sangat mengerti dan faham bahwa sekolah tersebut sangat di
butuhkan oleh masyarakat, apalagi saat ini akan memasuki tahun ajaran baru,
namun bagaimana dengan perasaan kami yang telah dipermainkan dan dikecewakan,"
ucapnya.
"Kami pasti akan membuka kembali gemboknya, jika sudah
ada kepastian hitam diatas putih terkait penggantian lahan tersebut" tegas
Ismail.
Ditempat terpisah, Kadis Pendidikan Kota Padang Habibul Fuadi mengatakan, pencairan dana ganti kerugian atas lahan warga yang terpakai oleh SD 09 masih berjalan dan sedang dibahas oleh tim.
"Untuk pencairan tentu butuh proses, dan ada mekanismenya, nanti jika sesuai jadwalnya kita bayarkan, kita lunaskan, anggarannya sudah ada yang jelas direalisasikan tahun 2020 ini" ucap Habibul (10/06) dikantornya.
Lebih lanjut Habibul memaparkan, "Kami berharap pemilik
lahan untuk bersabar, dan aparatur pemerintahan yang ada ditingkat Kecamatan
serta Kelurahan dan masyarakat setempat hendaknya turut serta mendukung, agar
proses pelaksanaan pendidikan nantinya tidak terganggu oleh permasalahan
ini" harap Habibul.
(tim)