Baca Juga
MPA, PADANG —Musabaqah Tilawatil Quran Nasional
(MTQ N) ke 28 akan digelar bulan November mendatang. Sebelum pandemi Covid- 19
MTQ Nasional ini semestinya digelar bulan Agustus. Namun semuanya disiapkan
tetap berjalan sebagaiamana mestinya utama TC untuk kafilah Sumatra Barat yang
tahun ini ditunjuk sebagai tuan rumah.
Ketua Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ) Sumatra
Barat (Sumbar), H. Damri Tanjung mengatakan LPTQ sudah melaksanakan Pusat
Pelatihan (TC) untuk kafilah sebanyak empat kali pertemuan.
Dikatakan TC yang ke empat ini, LPTQ dan Pemprov menggandeng
Palang Merah Indonesia (PMI) dan menyediakan posko kesehatan bagi peserta TC
yang membantu 71 orang.
“Sebelum pandemi covid-19 kita sudah melakukan TC tiga kali.
Hari ini kita melaksanakan TC yang ke empat. Karena masih dalam suasana Kovid
kita bekerja sama dengan PMI Sumbar, melaksanakannya dengan persetujuan dan
melakukan tes cepat untuk seluruh kafilah, ”ujar Damri saat membuka TC, Senin
(6/7) di Hotel Pangeran City.
Sementara itu, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama
(Kanwil Kemenag) Sumbar, H. Hendri mengatakan TC ini salahsatu upaya untuk
mengharumkan nama Sumbar di kancah nasional. Mudah-melanjutkan ini berlanjut
sampai pelaksanaan MTQ Nasional ke 28 tingkat nasional dan kafilah Sumbar tidak
mengecewakan masyarakat, mengungkapkannya saat menutup kegiatan TC ini.
“Qori qoriah yang akan menjadi kafilah Sumatra Barat menjadi
objek penempaan dan peningkatan kualitas dari para pelatih. Dengan keseriusan
dan ketekunan ikuti TC ini bagian dari penentu berhasil kafilah Sumbar pada MTQ
Nasional nanti, ”harap Kakanwil didampingi Plt. Kabid Penais Zawa, H. Edison.
Meski dalam suasana Covid-19, H. Hendri meminta tidak
mengurangi semangat dan keseriusan kafilah. Untuk itu, ia membeberkan 7 (tujuh)
kiat sukses ke kafilah Sumbar. Pertama, niat tulus dan ikhlas. Niatkan ingin
menyumbangkan kemampuan demi mengharumkan nama Sumbar karena Allah.
“Buang pikiran-pikiran kotor yang membayangi kita. Singkirkan
semua godaan agar muncul ketulusan. Jaga dan pelihara niat agar tidak dikotori
hal-hal lain. Agar kita mndapatkan dua ganjaran dunia dan akhirat, ”pesan
Hendri.
Kedua, kesehatan dengan protokol kesehatan. Karena kita masih
hidup dalam suasana, hidup 19 kita harus tetap waspada, grafik kasus corona
masih bertambah bukan melandai. Susuai ajaran agama kita harus hifzun nafsih (
persetujuannyawa ) dengan persetujuan kesehatan.
Ketiga, jaga kebugaran tubuh, jaga kualitas suara dengan
tetap olahraga, bersepeda atau kegiatan lain di kampung halaman. Keempat, jaga
kebersamaan dan kekompakan.
“Kita harus menjadi tim yang belum diputuskan oleh pelatih,
kita adalah tim yang solid untuk meraih prestasi, tanpa tim yang solid akan
sulit diraih,” pungkas Kakanwil.
Kelima, jaga nama baik diri nama baik ranah minang. Karena 33
provinsi lain juga siap-siap menghadapi MTQ N ini harus kita jaga. Keenam, jaga
target capaian. Bagi orang Minang harus sudah berhasil. Kesusksesan ini yang
akan mengharumkan nama Sumatra Barat.
Ketujuh, jaga sikap religius. Sikap religius itu tidak cukup
hanya dengan shalat 5 kali. Harus diiringi tahajjud, dhuha, zikir dan
bacaan-bacaan yang mendekatkan diri pada Allah. Ini perlu dilakukan karena
qoriah qoriah akan melakukan hal yang suci.
“Memperoleh sesuatu yang suci harus dengan kesucian. Sikap
religius akan mengantarkan kita pada kesuksesan dan meraih prestasi, ”pesan
Kakanwil kepada kafilah dan pelatih memenangkan motivasinya. (Ar/Rr)