-->

Articles by "Internasional"

Showing posts with label Internasional. Show all posts



Utusan Khusus Amerika Serikat (AS) untuk Suriah James Jeffrey. Foto/REUTERS/Denis Balibouse

IDLIB - Serangan di wilayah pemberontak di Idlib, Suriah barat laut, oleh pasukan pemerintah memaksa sekitar 700.000 orang mengungsi ke perbatasan Turki sehingga memperparah krisis internasional.

Pernyataan itu diungkapkan Utusan Khusus Amerika Serikat (AS) untuk Suriah James Jeffrey. Didukung kekuatan udara Rusia, pasukan pemerintah Suriah dengan cepat menusuk Idlib sejak pekan lalu, menciptakan gejolak di wilayah tempat jutaan orang telah mengungsi sejak awal perang sembilan tahun di Suriah.

Jeffrey menjelaskan, pemerintah Suriah dan pesawat tempur Rusia menyerang Idlib dengan 200 serangan udara yang sebagian besar terhadap warga sipil dalam tiga hari terakhir.

"Serangan itu mengakibatkan 700.000 orang yang telah mengungsi secara internal harus kembali berpindah menuju perbatasan Turki yang kemudian akan menciptakan krisis internasional," ujar Jeffrey, dilansir

Moskow dan Damaskus menyatakan mereka memerangi para militan yang meningkatkan serangan pada warga sipil di Aleppo. Namun kelompok hak asasi manusia (HAM) dan tim penyelamat menyatakan serangan udara itu menghancurkan rumah sakit, sekola hdan wilayah sipil lainnya.

Presiden Turki Tayyip Erdogan menyatakan Ankara sudah kehilangan kesabaran dengan serangan di Idlib dan akan membalas setiap serangan di 12 pos pengawasan di wilayah itu.

Turki telah menampung lebih dari 3,5 juta pengungsi Suriah dan khawatir jutaan orang lagi akan segera melintas masuk perbatasannya.(*)






Sumber : SindoNews.com


MPA, JAKARTA -- Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia Joseph R. Donovan mengunjungi Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan, Mahfud MD di Gedung Kemenko Polhukam, Medan Merdeka, Jakarta Pusat, Jumat (24/1).

Donovan mengaku sempat membahas soal penahanan yang dialami oleh Jurnalis asal Amerika Serikat (AS) yang bekerja di media Mongabay, Philip Jacobson di Palangkaraya, Kalimantan Tengah.

"Tadi yang kita bahas adalah, pentingnya bagi kita untuk menangani masalah seperti itu (penahanan jurnalis) melalui saluran-saluran yang semestinya," kata Donovan ditemui usai pertemuan tersebut.

Namun, Donovan tidak merinci saluran apa yang dimaksud untuk menyelesaikan persoalan itu. Dia juga enggan merinci lebih spesifik terkait pembahasan penahanan jurnalis Mongabaya ketika bertemu dengan Mahfud.

Lebih lanjut, Donovan mengaku kunjungan yang dia lakukan sebenarnya lebih bersifat kunjungan ramah tamah kepada Mahfud yang saat ini resmi menjabat sebagai Menko Polhukam.

Dalam pertemuan itu kata dia, ada sejumlah hal yang memang sempat dibahas. Misalnya soal kerjasama bilateral yang selama ini sudah berjalan antara Indonesia dengan Amerika Serikat.

"Termasuk di dalamnya kerjasama di bidang hukum juga melawan terorisme," ucapnya.

Sebelumnya, jurnalis asal Amerika Serikat yang bekerja di media Mongabay, Philip Jacobson ditahan di Palangkaraya, Kalimantan Tengah. Visa Philip dinilai tidak sesuai dengan agenda kegiatannya di Indonesia.

Anggota Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Palangkaraya, Aryo Nugroho menyatakan Philip ditahan di Rutan Kelas II Palangkaraya sejak 21 Januari 2020 lalu.

"Sejak sore kemarin pukul 5 waktu setempat, Philip di tahan di rutan kelas 2 Palangkaraya. Ditahannya itu sejak di rutan itu. Sejak Desember masih di guest house. Baru kemarin ditahan," kata Aryo kepada CNNIndonesia.com, Rabu (22/1).

Kejadian itu bermula tatkala Philip datang ke Palangkaraya pada tanggal 14 Desember 2019 lalu. Kala itu, Philip bertujuan untuk membantu proses penulisan salah satu kontributor lokal Mongabay di Palangkaraya terkait masalah peladang tradisional yang kerap dikriminalisasi aparat.

"Disana banyak peladang tradisional yang masih membuka ladang dengan cara membakar itu dikriminalisasi. Nah Philip datang ingin membantu kontributor lokal Mongabay untuk menulis artikel terkait itu," kata Aryo. (*)




Sumber : CNN Indonesia


Foto/Istimewa

MPA, JAKARTA - Rusia memesan tank boat buatan PT Lundin, yang berbasis di kota Banyuwangi, Jawa Timur. Ini yang disampaikan oleh Duta Besar Indonesia untuk Rusia Wahid Supriyadi.

Wahid mengatakan Moskow memesan satu unit tank amfibi, yang bisa berjalan di darat dan juga di perairan yang dangkal, seperti rawa.

"Itu tank yang bisa di darat dan juga air dangkal, seperti di sungai atau rawa-rawa," terang Wahid. Seperti dilansir SindoNews.com, Kamis (16/1/2020).

"Saya waktu melihat disana ada satu unit yang masih dikerjakan. Tapi yang sudah diekspor tiga, itu yang pakai bahan komposit yang kekuatannya empat lai dari baja dan memiliki kecepatan 150 kilometer per jam," sambungnya.

Ini bukan kali pertama PT. Lundin mengekspor produk buatan mereka ke Rusia. Tahun 2018 lalu, mereka juga mengekspor tujuh kapal buatannya ke Rusia, yaitu kapal rib (rigit inflatable boat) jenis carbotech.

Saat itu Direktur PT Lundin, John Lundin mengatakan, kapal itu mempunyai lambung sepanjang 12 meter. Dengan ukuran lambung sepanjang itu, kapal berteknologi tinggi ini diklaim sebagai kapal tercepat di Indonesia bahkan Asia.

Dua model kapal carbotech lainnya produksi PT. Lundin juga telah digunakan untuk operasi militer di Swedia dan Rusia.

“Kami banyak menerima pesanan kapal untuk militer, seperti dari Bangladesh, Hong Kong, Malaysia, Brunei, Singapura,” jelas Lundin kala itu. (*)


MPA, TEHERAN - Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Teheran siap melakukan evakuasi bagi para warga negara Indonesia (WNI) di Iran jika ada perintah evakuasi. Kantor diplomatik itu telah mengeluarkan sejumlah imbauan kepada para WNI terkait situasi di negara para Mullah yang telah memanas.

Situasi di negara itu memanas usai kematian Jenderal Qassem Soleimani, komandan Pasukan Quds Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran, akibat serangan udara Amerika Serikat (AS) di Baghdad, Irak, pada Jumat dini hari kemarin.

"Kepada seluruh Warga Negara Indonesia (WNI) dan diaspora Indonesia di Iran agar menghindari tempat keramaian, kerumunan massa atau rawan serta berpotensi timbulnya konflik maupun tempat yang diduga menjadi target serangan," kata KBRI Teheran dalam keterangan pers, Sabtu (4/1/2020).

"Bawalah barang-barang kebutuhan seperlunya dan utamakan keselamatan diri Anda serta keluarga sekirangnya dilakukan evakuasi," lanjut KBRI.

Jika perintah evakuasi diberikan kepada KBRI Teheran, para WNI di Iran diimbau untuk mengikuti saran yang diberikan. "Ikuti saran/petunjuk yang diberikan terutama terkait tempat penampungan sementara (shelter) serta jalur evakuasi yang harus ditempuh. Jalur evakuasi ini telah ditetapkan KBRI Tehran dalam Buku Contingency Plan," imbuh KBRI Teheran.


Seluruh WNI juga diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan dan menjaga komunikasi dengan sesama masyarakat dan diaspora Indonesia di Iran.

"Tetaplah menjaga komunikasi dan informasi perihal perkembangan situasi, keadaan, dan keberadaan untuk memudahkan penanganan lebih lanjut," sambung KBRI. Kedutaan juga menyediakan hotline yang aktif 24 jam, yakni 09129632269, 09378132531, 09120542167, 09120368594 atau Kantor KBRI Tehran 02188715558 dan Wisma Indonesia 021229.

Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Indonesia menyampaikan pernyataan sikap mengenai eskalasi Situasi di Irak.

"Indonesia prihatin dengan eskalasi situasi yang terjadi di Irak. Kami meminta semua pihak untuk menahan diri dari tindakan yang dapat memperburuk situasi," kata kementerian itu, seperti dikutip dari situs web Kementerian Luar Negeri.

Kementerian yang dipimpin Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi ini juga mengimbau WNI di Irak untuk selalu meningkatkan kewaspadaan. "Segera hubungi KBRI jika memerlukan informasi/bantuan. Hotline KBRI Baghdad +9647500365228," kata kementerian tersebut. (*)



Dilansir dari SndoNews.com
dengan judul artikel : Situasi Memanas, KBRI Teheran Siap Evakuasi WNI di Iran



Photo Istimewa

WASHINGTON - Pemerintah Amerika Serikat (AS) mengusir dua anggota delegasi Kuba di PBB dan membatasi perjalanan anggota delegasi yang tersisa. Pengumuman ini dikeluarkan hanya beberapa hari sebelum para pemimpin dunia berkumpul untuk Sidang Umum tahunan PBB.

Departemen Luar Negeri (Deplu) mengumumkan bahwa kedua diplomat Kuba yang diusir tersebut berusaha melakukan operasi yang berbahaya bagi keamanan nasional AS. Namun Deplu AS tidak menguraikan tuduhan yang diajukan ataupun mengungkap identitas kedua diplomat tersebut.

"Departemen Luar Negeri hari ini memberi tahu Kementerian Luar Negeri Kuba bahwa Amerika Serikat mengharuskan kepergian segera dua anggota Misi Permanen Kuba ke PBB karena menyalahgunakan hak tinggal mereka," kata juru bicara Deplu AS Morgan Ortagus dalam pernyataannya.

"Ini karena upaya mereka untuk melakukan operasi untuk mempengaruhi terhadap Amerika Serikat," sambungnya seperti disitat dari Reuters, Jumat (20/9/2019).

Ortagus juga mengatakan gerakan anggota delegasi Kuba lainnya pada dasarnya akan terbatas di pulau Manhattan.

"Kami mengambil setiap dan semua upaya terhadap keamanan nasional Amerika Serikat dengan serius, dan akan terus menyelidiki setiap personel tambahan yang mungkin memanipulasi hak istimewa tempat tinggal mereka," ujar Ortagus.

Tindakan pemerintah AS ini sontak menarik kecaman dari Havana. Menteri Luar Negeri Kuba Bruno Rodriguez mengecam tindakan AS sebagai sesuatu yang tidak dapat dibenarkan.

"Penolakan bahwa mereka mungkin telah melakukan tindakan yang tidak sesuai dengan status diplomatik mereka adalah fitnah yang vulgar," katanya di Twitter.

"Pengusiran memiliki tujuan memprovokasi spiral diplomatik yang akan mengarah pada penutupan kedutaan bilateral, pengetatan lebih lanjut dari blokade (AS) dan penciptaan ketegangan antara kedua negara," imbuhnya.

Di bawah "perjanjian kantor pusat" PBB 1947, AS pada umumnya diminta untuk mengizinkan akses ke PBB untuk diplomat asing. Tetapi Washington mengatakan dapat menolak visa karena alasan keamanan, terorisme, dan kebijakan luar negeri, meskipun ketentuan ini hanya digunakan secara terbatas.

Insiden ini adalah tanda terbaru dari memburuknya hubungan AS dengan Kuba yang dikuasai komunis, dengan fokus terutama pada dukungan Havana untuk Presiden sosialis Venezuela Nicolas Maduro, sejak Presiden AS Donald Trump menjabat pada Januari 2017.

Selama beberapa dekade, Washington dan Havana, musuh lama Perang Dingin, telah terlibat dalam pengusiran para diplomat.

Pemerintahan Trump mengusir 15 diplomat Kuba pada September 2017 setelah secara tajam menarik staf kedutaan AS di Havana karena sakit misterius yang Washington katakan telah mempengaruhi personil Amerika di sana.

Trump juga telah memberlakukan sanksi ekonomi baru pada Kuba dan membatasi perjalanan ke pulau itu. Kebijakan ini bersebrangan dengan keputusan pendahulunya, Barack Obama.

Washington telah menjelaskan bahwa tujuan utama dari kampanye tekanannya adalah untuk memaksa Kuba meninggalkan Maduro, sesuatu yang menurut Havana tidak akan pernah dilakukan. Trump, bagaimanapun, telah berhenti memutuskan hubungan diplomatik dengan Kuba yang dipulihkan oleh Obama pada 2015 setelah lebih dari lima dekade permusuhan.
(*)

Foto/Ilustrasi

RIYADH - Arab Saudi telah memangkas produksi minyak dan gas mereka, menyusul serangan pesawat tak berawak alias drone terhadap dua fasilitas minyak utama yang dijalankan oleh perusahaan milik negara yakni Saudi Aramco. Menteri Energi Pangeran Abdulaziz bin Salman mengatakan, serangan itu telah mengurangi produksi minyak mentah sebesar 5,7 juta barel per hari atau setara setengah dari produksi kerajaan.

Seorang juru bicara pemberontak Yaman Houthi mengatakan, telah mengerahkan 10 pesawat tanpa awak dalam serangan tersebut. Sementara seperti dilansir BBC, Minggu (15/9/2019) Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo menyalahkan Iran atas serangan itu dengan mengatakan tidak ada bukti bahwa mereka datang dari Yaman.

Saudi sendiri seperti diketahui memimpin koalisi militer didukung Barat yang mendukung pemerintah Yaman, sementara Iran mendukung pemberontak Houthi. Dalam pernyataan yang dikeluarkan oleh Saudi Press Agency (SPA), Pangeran Abdulaziz mengungkapkan serangan itu "mengakibatkan penghentian sementara produksi di pabrik Abqaiq dan Khurais".

Dia menambahkan, bahwa sebagian dari pengurangan itu akan dikompensasi dengan menarik stok minyak Aramco. Sementara itu kini situasi di kedua fasilitas minyak itu telah terkendali, dengan CEO Aramco Amin Nasser memastikan tidak ada korban jiwa dalam serangan drone tersebut.

Dalam sebuah tweet, Mike Pompeo menggambarkan serangan itu sebagai "serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap pasokan energi dunia". Melalui kicauannya, Pompeo mengungkapkan Teheran berada di balik hampir 100 serangan terhadap Arab Saudi. Sedangkan Rouhani dan Zarif berpura-pura terlibat dalam diplomasi.

"Di tengah semua seruan untuk de-eskalasi, Iran kini telah meluncurkan serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap pasokan energi dunia. Tidak ada bukti serangan datang dari Yaman," tulis Pompeo dalam tweet-nya.

Lebih lanjut, Ia menyerukan agar semua negara secara terbuka dan tegas mengutuk serangan Iran. AS sendiri dipastikan akan bekerja dengan sekutunya untuk memastikan pasar energi tetap tersuplai dengan baik dan "Iran bertanggung jawab atas agresi", tambahnya.

Ketegangan antara AS dan Iran telah meningkat sejak Trump meninggalkan kesepakatan yang membatasi kegiatan nuklir Iran tahun lalu dan menerapkan kembali sanksi. Tayangan TV menunjukkan kobaran api besar di Abqaiq, lokasi pabrik pengolahan minyak terbesar Aramco, sementara serangan pesawat tak berawak kedua mulai terjadi diikuti kebakaran di ladang minyak Khurais.
(*)


Photo Istimewa 

MPA, LEBANON - Dalam rangka mempersiapkan misi sebagai pasukan perdamaian di Lebanon Kontingen Spanyol BRILIB XXXII dibawah pimpinan Brigadier General Marco L Navarro sebagai komandan kontingen didampingi Komandan Sektor Timur (Seceast CO) UNIFIL  Brigadier General Rafael Colomer Martinez del Peral melaksanakan peninjauan ke daerah Operasi Satgas Yonmek TNI Konga XXIII-M/UNIFIL (United Nations Interim Force In Lebanon) Senin, 2 September 2019. 

Hal tersebut disampaikan Komandan Satgas Yonmek TNI Konga XXIII-M/UNIFIL Letkol Inf Arfa Yudha Prasetya dalam rilis tertulisnya di Markas Indobatt UNP 7-1 Adchit Al Qusayr Lebanon Selatan, Selasa (3/9).

Lebih lanjut disampaikan oleh Dansatgas, mengawali kunjungannya ke Indobatt AOR atau daerah operasi Pasukan Garuda, Komandan BRILIB XXXII yang dalam penugasannya ke depan akan menjadi Komandan Sektor Timur UNIFIL tiba di Old Panorama yang merupakan salah satu titik rawan kawasan Blue Line (Garis Demarkasi antara negara Lebanon dan Israel) yang secara langsung disambut oleh Komandan Satgas Indobatt didampingi oleh Kasiops Indobatt Mayor Inf David Jihandika dan Danki Alfa Lettu Inf Suryadi. 

Usai menerima penjelasan singkat tentang situasi terkini di daerah Old Panorama selanjutnya rombongan BRILIB XXXII bergerak menuju Markas Indobatt UNP 7-1 Adchit Al Qusayr. 

Tiba di Markas Indobatt rombongan yang terdiri dari Komandan Sektor Timur (Seceast CO) UNIFIL Brigjen Rafael Colomer Martinez del Peral, Kepala Staf Operasi Sektor Timur (COS Seceast) UNIFIL Colonel Romulo Rafael Garcia, Komandan BRILIB XXXII Brigjen Marco L Navarro, Letcol Pablo Gomez Lera serta beberapa Staf BRILIB XXXII setelah menerima hormat jajar dan sambutan perkenalan dengan seluruh Perwira Satgas, rombongan  memasuki ruang rapat Indobatt untuk menerima paparan dari Komandan Satgas Indobatt.

Dalam paparannya Komandan Satgas menyampaikan tentang perkembangan situasi terakhir yang terjadi di AOR Indobatt, yang secara umum masih dalam keadaan aman. 

Selanjutnya dijelaskan pula tentang adanya aksi penembakan terhadap drone yang melintas di atas Panorama Point yang dilakukan oleh tentara Lebanon/LAF (Lebanese Armed Force) dimana tidak ada korban dalam peristiwa tersebut dan hingga saat ini Pasukan Garuda Indobatt masih dapat mengendalikan situasi di daerah perbatasan tersebut. 

Setelah menerima paparan, Komandan BRILIB XXXII menyatakan terima kasih terhadap penjelasan yang telah disampaikan sehingga membuatnya mendapatkan pengertian secara jelas tentang perkembangan situasi di wilayah Indobatt untuk kepentingan misinya dimasa mendatang.

Disisi lain Brigjen Rafael Colomer Martinez del Peral selaku Seceast CO UNIFIL memberikan apresiasi khusus terhadap pasukan Indobatt yang telah bertindak tepat dalam mengantisipasi setiap perkembangan situasi yang terjadi di daerah operasi Indobatt, khususnya dalam masa peringatan Ashuro. (Pendiv2)



SRINAGAR - Suasana di Kashmir kian mencekam setelah India mencabut status istimewa wilayah konflik tersebut. India masih memblokir jaringan komunikasi, termasuk televisi, telepon, dan internet karena khawatir unjuk rasa akan terjadi di wilayah itu. Pemerintah India meningkatkan keamanan di Kashmir dengan mengerahkan lebih banyak tentara.

“Kami mengalaminya hingga sekarang,” kata pejabat senior di rumah sakit kota Srinagar, Kashmir, yang mengalami pemutusan jaringan komunikasi. Para petugas medis bekerja melebihi jam kerjanya di Rumah Sakit Lal Ded dengan 500 tempat tidur pasien itu. Sejumlah ambulans dikirim untuk menjemput para dokter dan perawat yang bekerja di rumah sakit tersebut.

Beberapa jam sebelum pencabutan status istimewa Kashmir oleh India, jaringan komunikasi telah terputus. Otoritas India juga menahan para pemimpin Kashmir, termasuk dua mantan kepala menteri Jammu dan Kashmir. Terputusnya jaringan komunikasi dan pengerahan puluhan ribu tentara tambahan ke Kashmir semakin menciptakan suasana mencekam di wilayah itu. Keputusan India itu segera mendapat kecaman dari banyak pihak.

Ketua Partai Gerakan Rakyat Jammu dan Kashmir Shah Faesal menganggap tindakan India melanggar kepercayaan. “Kita mungkin melihat letusan saat penjagaan melemah. Rakyat menganggap ini sebagai aksi penghinaan,” kata Faesal dilansir Reuters. Para politisi di Kashmir menyatakan mereka masih tidak tahu tentang langkah selanjutnya oleh Pemerintah India.

Mereka khawatir akan terjadi penangkapan lebih banyak dalam beberapa hari mendatang. Tiga pemimpin Kashmir yang ditemui Reuters di rumah mereka di Srinagar mengaku hanya tahu sedikit tentang situasi di luar. “Ini akan sulit, sulit bagi rakyat, sulit bagi partai-partai politik,” kata Rafi Ahmed Mir, juru bicara Partai Demokratik Rakyat menjadi bagian dari koalisi BJP yang berkuasa di Kashmir hingga tahun lalu.

Personel kepolisian bersenjata berpatroli dalam jarak setiap beberapa ratus meter. Otoritas juga melarang perkumpulan publik lebih dari empat orang sejak kemarin. Lembaga pendidikan dan sebagian besar toko di wilayah permukiman tutup. Pasukan keamanan menembakkan gas air mata untuk merespons unjuk rasa sporadis di Kota Srinagar pada Senin (5/8). “Ada pelemparan batu di beberapa bagian kota,” kata Rafi.

Beberapa penjaga toko mengaku kehabisan stok kebutuhan pokok setelah warga melakukan pembelian karena panik. “Tak ada yang tersisa di toko saya dan tak ada suplai baru yang datang,” kata pemilik toko grosir Jehangir Ahmad. India dan Pakistan pernah terlibat dua dari tiga perang terkait Kashmir. Puluhan ribu orang tewas dalam revolusi bersenjata selama hampir 30 tahun di wilayah itu. (*)







Artikel ini tayang lebih dulu di Sindonews.com
Dengan judul : Kashmir Mencekam Usai Status Istimewa Wilayah Konflik Dicabut





Foto/Ilustrasi/Istimewa Sindonews.com

WASHINGTON - Lima kapal perang Korps Garda Revolusi Iran berusaha merampas sebuah kapal tanker minyak Inggris di Teluk Persia pada Rabu kemarin. Namun mereka kemudian mundur setelah kapal perang Inggris mendekat
.
"Kapal perang Inggris dikatakan berada kurang dari 5 mil di belakang kapal tanker tetapi segera mencegat kapal-kapal Iran dan mengancam akan melepaskan tembakan. Sebuah pesawat pengintai berawak AS juga ada di atas," ungkap seorang pejabat senior pertahanan Amerika Serikat (AS) kepada Fox News.

Pejabat itu menambahkan bahwa pasukan Iran pergi tanpa melepaskan tembakan.
Juru bicara Komando Sentral AS (CENTCOM), Bill Urban mengatakan militer mengetahui laporan kejadian itu.

“Ancaman terhadap kebebasan navigasi internasional membutuhkan solusi internasional. Ekonomi dunia bergantung pada arus perdagangan bebas, dan merupakan kewajiban semua negara untuk melindungi dan melestarikan kunci kemakmuran global ini," ujarnya seperti dikutip dari Fox News, Kamis (11/7/2019).

Ini adalah insiden terbaru dalam serangkaian aksi provokasi antara Iran dan Barat. Sebelumnya pasukan Marinir Inggris pekan lalu merampas kapal tanker Iran yang diyakini telah melanggar sanksi Uni Eropa. Marinir Kerajaan Inggris merampas kapal itu di Gibraltar setelah meyakini kapal itu berusaha menyediakan minyak mentah ke Suriah, sekutu Iran.

Presiden Iran Hassan Rouhani memperingatkan bahwa Inggris akan menghadapi konsekuensi atas perampasan tersebut.

Bulan lalu, Iran menembak jatuh pesawat tak berawak AS di atas Selat Hormuz, jalur air vital yang memisahkan Iran dari Uni Emirat Arab.

Para pejabat AS juga menyalahkan Iran atas serangan terhadap enam kapal tanker minyak di daerah tersebut. Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo menuduh rezim Iran berusaha mengganggu pasokan minyak dunia yang melalui selat itu.

Ketegangan antara Iran dan AS telah meningkat dalam beberapa pekan terakhir dan bisa jatuh ke titik nadir setelah Iran pada awal pekan ini mengakui telah melampaui tingkat pengayaan uranium yang ditetapkan oleh perjanjian nuklir 2015.

Presiden Trump menarik AS dari kesepakatan itu tetapi beberapa negara Uni Eropa, yang merupakan sekutunya, tetap berada dalam perjanjian itu. Trump telah mengindikasikan ia akan menjatuhkan sanksi tambahan pada Iran.

(*)

Komponen sistem rudal SSC-8 Rusia yang disebut NATO melanggar Perjanjian INF 1987. Foto/REUTERS

BRUSSELS - Sekretaris Jenderal (Sekjen) NATO Jens Stoltenberg mengatakan Rusia tidak menunjukkan tanda-tanda akan mematuhi perjanjian kontrol senjata era Perang Dingin. Amerika Serikat (AS) dan sekutu-sekutu NATO di Eropa menuduh Moskow melanggar perjanjian bernama Intermediate-Range Nuclear Forces (INF) Treaty 1987 tersebut.

Moskow telah berulang kali membantah tuduhan Barat bahwa mereka telah meluncurkan sistem rudal jelajah berbasis darat yang jangkauannya melanggar Perjanjian INF.

Awal tahun ini, AS menyampaikan pemberitahuan resmi bahwa negara itu akan mundur dari pakta INF pada 2 Agustus, jika Rusia tidak mulai menghancurkan rudal yang dianggap melanggar perjanjian itu.

"Kami tidak melihat tanda-tanda Rusia bersedia kembali pada kepatuhan," kata Stoltenberg usai pertemuan dengan para diplomat Moskow. "Dan waktu hampir habis," lanjut bos NATO itu merujuk pada ultimatum yang disampaikan Amerika.

INF merupakan perjanjian penting yang memerintahkan penghapusan seluruh kelas rudal berbasis darat yang dikerahkan di Eropa dan Rusia barat.

Rudal-rudal seperti itu dianggap tidak stabil karena waktu terbangnya yang singkat, yang berarti mereka dapat mengenai sasaran dengan serangan berhulu ledak nuklir dengan sedikit waktu atau tanpa pemberitahuan.

Stoltenberg menyebut pelanggaran Rusia terhadap perjanjian itu "serius" dan membutuhkan tanggapan tegas.

"Jika kami menerima bahwa perjanjian INF dilanggar dengan impunitas, tanpa konsekuensi, maka kami merusak kepercayaan dan kredibilitas semua perjanjian pengendalian senjata lainnya," katanya hari Jumat, seperti dikutip dari RFE/RL, Sabtu (6/7/2019).

Awal pekan ini, Presiden Rusia Vladimir Putin menandatangani undang-undang yang secara resmi menangguhkan partisipasi Rusia dalam Perjanjian INF 1987.

Menyusul pembicaraan dengan Stoltenberg, Rusia mengatakan tidak akan mengerahkan rudal nuklir jarak menengah di Eropa, selama Amerika Serikat tidak melakukannya terlebih dahulu.

"Kami tidak bermaksud untuk menyebarkan senjata semacam itu di Eropa dan kawasan lain di mana rudal jarak pendek dan menengah AS tidak dan tidak akan dikerahkan," kata pihak duta Rusia untuk NATO dalam sebuah pernyataan.(*)



Ilustrasi konflik Amerika Serikat dengan Iran. Foto/WeapoNews

TEHERAN - Seorang pejabat senior parlemen Iran mengumbar ancaman dengan menyebut Teheran akan menghancurkan Israel dalam waktu setengah jam jika Amerika Serikat (AS) menyerang Republik Islam. Ancaman ini bersamaan dengan kesimpulan Mossad bahwa Teheran dalang serangan terhadap sejumlah target di Teluk Persia baru-baru ini.

"Jika AS menyerang kami, hanya setengah jam akan tersisa dari umur Israel," kata Mojtaba Zolnour, ketua Komisi Keamanan Nasional dan Kebijakan Luar Negeri Parlemen Iran, dalam komentar yang dirilis kantor berita Mehr dan dikutip Reuters, Selasa (2/7/2019).

Iran pada hari Senin mengakui telah melanggar batas pengayaan uranium yang ditetapkan dalam perjanjian nuklir 2015. Ini merupakan pengayaan terbesar pertama setelah AS secara sepihak menarik diri dari perjanjian tersebut.

Pengumuman itu muncul ketika ketegangan antara Teheran dan Washington terus memanas. Dalam beberapa pekan terakhir, Teluk Persia yang luas telah menyaksikan Iran menembak jatuh pesawat nirawak pengintai militer AS, dan serangan misterius terhadap kapal-kapal tanker minyak. Tak hanya itu, pemberontak Houthi di Yaman yang selama ini dianggap sekutu Iran juga meluncurkan drone yang sarat bom ke Arab Saudi.

Menteri Luar Negeri Mohammad Javad Zarif seperti dikutip kantor berita pemerintah Iran, IRNA, secara resmi mengumumkan pengayaan uranium di luar batas perjanjian nuklir 2015. Zarif ketika ditanya wartawan apakah Iran telah melanggar batas, dia mengatakan; "Ya."

"Jika orang Eropa melakukan apa yang harus mereka lakukan, tindakan kami dapat dibalik," kata Zarif.

Zarif tidak mengatakan berapa banyak pengayaan uranium yang dihasilkan Iran sampai saat ini.
Pada hari sama, kepala badan intelijen Israel; Mossad, Yossi Cohen mengatakan Iran berada di balik serangkaian serangan baru-baru ini terhadap target di Teluk Persia.

"Saya dapat memberi tahu Anda, dengan pasti, dari sumber terbaik intelijen Israel dan Barat, bahwa Iran berada di balik serangan itu," kata Cohen dalam konferensi keamanan tahunan di Israel hari Senin.

Cohen menyebutkan serangan baru-baru ini terhadap kapal tanker minyak di Teluk, ladang minyak di Arab Saudi dan di Baghdad. Dia mengatakan serangan itu disetujui oleh kepemimpinan Iran. "Dan dilakukan, setidaknya sebagian besar, oleh Garda Revolusi dan pengganti mereka," katanya.

Israel telah lama melihat Iran sebagai ancaman terbesarnya. Para pejabat Iran juga secara teratur mengancam untuk menghancurkan negara Yahudi tersebut. (*)



Wakil Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Ryabkov meminta Amerika Serikat (AS) untuk tidak mengambil langkah tergesa-gesa terhadap Iran. Foto/Reuters

MOSKOW - Wakil Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Ryabkov meminta Amerika Serikat (AS) untuk tidak mengambil langkah tergesa-gesa terhadap Iran. Dia menekankan, bahwa Washington dan Teheran berada di ambang perang.

"Saya tidak akan memberikan perkiraan tentang apa yang sebenarnya terjadi selama beberapa jam terakhir dalam konteks ini, tetapi informasi yang kami miliki menunjukkan dengan sangat jelas bahwa situasinya sangat berbahaya," ucap Ryabkov, seperti dilansir Sputnik pada Jumat (21/6).

"Saya akan menyebut keseimbangan ini di ambang perang. Wilayah paling panas di Timur Tengah dipicu oleh kebijakan "pembakar' Washington. Masih ada risiko konflik, dan kami meminta pemain yang bertanggung jawab, jika ada pemain yang bertanggung jawab yang tersisa di Washington, untuk menilai konsekuensi yang mungkin terjadi. Kami menentang langkah tergesa-gesa," sambungngnya.

Sebelumnya, Presiden AS, Donald John Trump dilaporkan menyetujui serangan militer terhadap Iran sebagai pembalasan atas ditembak jatuhnya drones RQ-4 Global Hawk. Namun, Trump tiba-tiba menarik persetujuannya.

New York Times mengungkap, keputusan Trump yang membatalkan militer AS menggempur Iran tersebut. Laporan yang mengutip pejabat senior pemerintah Amerika itu mengatakan, Donald Trump pada awalnya menyetujui serangan terhadap sejumlah target, seperti radar dan baterai rudal.

Pejabat itu menyebut, pesawat-pesawat sudah berada di udara dan kapal-kapal sudah berada di posisinya. Namun, lanjut pejabat tersebut, tidak ada rudal yang ditembakkan karena persetujuan dari Trump ditarik. Belum jelas apa yang menyebabkan Trump berubah pikiran untuk menggempur Iran.





Sumber Sindonews.com
Dengan judul artikel : Rusia Peringatkan AS Tak Ambil Langkah Sembrono Terhadap Iran


Kapal perang Amerika Serikat, USS Chancellorsville. Foto/South China Morning Post

MOSKOW - Militer Presiden Vladimir Putin mengatakan kapal perang Amerika Serikat (AS) hampir menyebabkan tabrakan dengan kapal militer Rusia di Laut China Timur. Armada Pasifik Moskow menuduh kapal Amerika melakukan manuver berbahaya.

Mengutip Reuters, Angkatan Laut Rusia mengklaim kapal perang Amerika USS Chancellorsville, yang bersenjata peluru kendali, telah mendekati kapal perusak Rusia, Admiral Vinogradov, dalam jarak 50 meter (165 kaki).

Moskow mengklaim bahwa kapal Admiral Vinogradov telah dipaksa untuk mengambil tindakan darurat untuk menghindari tabrakan sekitar pukul 03.35 GMT pada hari Jumat (7/6/2019).

Kapal Admiral Vinogradov diluncurkan pada Juni 1987. Kapal ini pernah membayangi kapal-kapal Angkatan Laut AS selama latihan di dekat Hawaii pada musim panas 2016.

Nama kapal militer Moskow itu diambil dari tentara bernama Nikolai Ignatevich Vinogradov, yang memimpin kapal selam di Armada Utara Soviet dalam Perang Dunia Kedua.

Sedangkan USS Chancellorsville memiliki peluru kendali dan meriam cepat. Kapal perang Amerika ini membawa dua helikopter anti-kapal selam.

Kapal USS Chancellorsville telah beroperasi sejak Juli 1988, dan sebelumnya merupakan bagian dari kelompok tempur kapal induk yang terlibat dalam perang di Irak dan Afghanistan. Saat ini, kapal tersebut berbasis di Yokosuka, Jepang.(*)

Presiden Amerika Serikat Donald John Trump. Foto/REUTERS

WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald John Trump menyampaikan ucapan selamat Idul Fitri bagi warga Muslim di Amerika dan di seluruh dunia. Dia berharap Idul Fitri membawa kedamaian.

Ucapan pemimpin Amerika Serikat itu disampaikan dalm sebuah pernyataan yang dipublikasikan Gedung Putih.

"Melania bersama dengan saya mengirimkan salam hangat kami pada perayaan Idul Fitri," kata Trump merujuk pada Ibu Negara Melania Trump, sebagaimana dikutip SINDOnews.com dari situs resmi Gedung Putih, Rabu (5/6/2019).

Trump mengatakan, pada akhir bulan suci Ramadhan umat Islam merayakan hari Idul Fitri melalui doa dan refleksi.

"Hari suci ini memberikan kesempatan bagi Muslim, di Amerika Serikat dan di seluruh dunia, untuk memperbarui komitmen mereka untuk membantu mereka yang kurang beruntung, untuk memperkuat iman mereka kepada Tuhan, dan untuk terlibat dalam ibadah dan persahabatan dengan orang lain," kata Trump.

Kami berharap liburan (Idul Fitri) ini membawa sukacita dan kedamaian bagi semua yang merayakannya, dan kami berdoa agar komunitas di seluruh dunia merasakan berkat kasih, pengampunan, dan berkah Tuhan yang berlimpah," imbuh pernyataan Trump.

Idul Fitri di Indonesia dan negara Asia Tenggara lainnya jatuh pada hari ini (5/6/2019). Sedangkan di negara-negara Arab, termasuk Arab Saudi, Idul Fitri jatuh pada Selasa (4/6/2019).(*)
                      

Sumber : Sindonews.com


Perayaan Idul Fitri di Arab Saudi. Foto/Arab News

JEDDAH - Perayaan Idul Fitri atau Lebaran di Arab Saudi jatuh pada hari ini (4/6/2019). Di negara Arab lainnya, seperti Uni Emirat Arab dan Kuwait, juga sama.

Mahkamah Agung Kerajaan Arab Saudi, seperti dikutip Arab News, pada Senin malam telah mengumumkan awal bulan Syawal jatuh pada hari Selasa. Dasar penetapan hari Idul Fitri itu adalah karena bulan sabit atau hilal sudah terlihat dari beberapa wilayah kerajaan pada Senin malam.

Pengadilan Tertinggi Saudi pada hari Sabtu meminta semua Muslim di seluruh Arab Saudi untuk mencoba dan menemukan bulan sabit pada Senin malam, 29 Ramadhan 1440H atau 3 Juni 2019. Setelah hilal terlihat pada Senin petang, maka Ramadahan di negara-negar Arab resmi berakhir.

Di Indonesia, Pakistan, Australia dan negara-negara Asia lainnya, hilal belum terlihat terlihat sehingga Idul Fitri akan jatuh pada hari Rabu (5/6/2019) besok.

Pada kesempatan perayaan Idul Fitri, Raja Salman bin Abdulaziz al-Saud dan Putra Mahkota Mohammed bin Salman melalui kabel diplomatik mengirim ucapan selamat kepada para pemimpin negara-negara Islam di seluruh dunia.
(mas)

                                
Sumber : Sindonews.com



Pasukan Israel menyerbu kompleks Masjid al-Aqsa di Yerusalem Timur, Minggu (2/6/2019). Foto/Anadolu/Faiz Abu Rmeleh

YERUSALEM - Pasukan Zionis Israel menyerbu kompleks Masjid al-Aqsa dan mengusir para jamaah Muslim yang sedang beribadah. Serangan itu terjadi pada waktu Dhuha hari Minggu di Masjid al-Qibli, kompleks Masjid al-Aqsa.

"Pasukan Zionis membubarkan jamaah yang berada di sekitar masjid dan memaksa masuk ke dalam. Mereka melempari masjid dengan gas air mata agar para jamaah meninggalkan salah satu masjid di dalam kompleks Masjid al-Aqsa tersebut," kata ACT Foundation dalam siaran pers yang dipublikasikan di Linkedin, Senin (4/6/2019).

"Hingga malam tadi (Minggu), pasukan Zionis tidak berhenti untuk mengusik warga Palestina yang hendak beribadah di malam-malam terakhir bulan Ramadhan. Seperti dengan menangkapi sejumlah pemuda Palestina yang berada di sekitar Kompleks Masjid al-Aqsa," lanjut siaran pers tersebut.

Pemerintah Qatar mengutuk serangan pasukan Israel terhadap jamaah di kompleks Masjid al-Aqsa, di Yerusalem Timur.

Menurut laporan Anadolu, serangan pasukan Israel itu diawali dengan penyerbuan ratusan pemukim Yahudi Israel di kompleks masjid suci yang memicu bentrok dengan jamaah Muslim.

"Negara Qatar menyatakan kecaman terkuatnya atas penyerbuan Masjid al-Aqsa oleh ratusan pemukim Israel pada jam-jam awal hari itu, dan cedera sejumlah jemaah yang disebabkan oleh agresi pasukan pendudukan Israel terhadap mereka," kata Kementerian Luar Negeri Qatar.

Menurut kementerian tersebut, serangan terhadap jamaah dan situs-situs keagamaan adalah provokasi nyata terhadap perasaan umat Islam.

Qatar menyerukan kepada masyarakat internasional untuk melaksanakan tanggung jawab moral dan hukumnya guna menghentikan serangan Israel yang berulang dan memberikan perlindungan yang diperlukan bagi umat Muslim.

Enam jamaah dilaporkan ditangkap pasukan Israel ketika kekerasan pecah.
Israel secara ilegal menduduki Yerusalem Timur, tempat Masjid al-Aqsa berdiri, sejak Perang Arab-Israel 1967.

Dalam sebuah langkah yang tidak pernah diakui oleh komunitas internasional, Israel mencaplok seluruh kota suci itu pada tahun 1980, mengklaimnya sebagai ibu kota negara Israel yang "abadi dan tak terbagi".
(mas)

Sumber : Sindonews.com      




 Pesawat jet tempur siluman F-35 produksi Lockheed Martin, Amerika Serikat. Foto/REUTERS

BEIJING - Di tengah memanasnya perang dagang dengan Amerika Serikat (AS), China memiliki satu cara potensial untuk melumpuhkan industri senjata Washington, termasuk produksi jet tempur siluman F-35. Caranya bukan dengan menembakkan senjata, tapi cukup dengan melarang ekspor logam tanah jarang (rare earths).

Logam tanah jarang (LTJ), yang mencakup sekelompok 17 unsur kimia dengan karakteristik khusus, sangat diminati di industri teknologi tinggi militer dan sipil. Mobil listrik, telepon seluler, peluru kendali (rudal), dan jet tempur membutuhkan elemen-elemen berharga ini, dan China mengendalikan sebagian besar pasokan dunia dari logam tanah jarang tersebut.

Larangan ekspor LTJ inilah yang disebut-sebut sebagai "opsi nuklir" Beijing untuk mengalahkan Washington dalam perang dagang yang berlarut-larut dan telah mengguncang ekonomi dunia.

BEIJING - Di tengah memanasnya perang dagang dengan Amerika Serikat (AS), China memiliki satu cara potensial untuk melumpuhkan industri senjata Washington, termasuk produksi jet tempur siluman F-35. Caranya bukan dengan menembakkan senjata, tapi cukup dengan melarang ekspor logam tanah jarang (rare earths).

Logam tanah jarang (LTJ), yang mencakup sekelompok 17 unsur kimia dengan karakteristik khusus, sangat diminati di industri teknologi tinggi militer dan sipil. Mobil listrik, telepon seluler, peluru kendali (rudal), dan jet tempur membutuhkan elemen-elemen berharga ini, dan China mengendalikan sebagian besar pasokan dunia dari logam tanah jarang tersebut.

Larangan ekspor LTJ inilah yang disebut-sebut sebagai "opsi nuklir" Beijing untuk mengalahkan Washington dalam perang dagang yang berlarut-larut dan telah mengguncang ekonomi dunia.
Pemimpin redaksi Global Times, Hu Jixin, melalui Twitter mengatakan; "China serius mempertimbangkan untuk membatasi ekspor logam tanah jarang ke AS." Global Timesadalah media yang dikelola Partai Komunis China atau media corong pemerintah.

Menurut Hu Xijin, Presiden China Xi Jinping telah mengunjungi fasilitas penambangan LTJ pada Minggu lalu. Kunjungan itu diyakini sebagai isyarat Xi Jinping bahwa China benar-benar akan mengambil "opsi nuklir" untuk menundukkan AS.

"Berdasarkan apa yang saya ketahui, China serius mempertimbangkan untuk membatasi ekspor logam tanah jarang ke AS. China juga dapat mengambil tindakan pencegahan lainnya di masa depan," tulis Hu di Twitter yang dikutip dari akun Twitter-nya, @HuXijin_GT, Jumat (31/5/2019).

People's Daily, surat kabar milik negara, bahkan lebih eksplisit mengungkap "opsi nuklir" Beijing dalam sebuah artikel yang diterbitkan pada hari Rabu.

"Akankah logam tanah jarang menjadi senjata balasan bagi China untuk membalas balik tekanan yang dilakukan AS tanpa alasan sama sekali? Jawabannya bukan misteri," bunyi editorial media tersebut. "Jangan katakan kami tidak memperingatkan Anda," lanjut editorial itu menyindir Amerika.

Jika langkah itu benar-benar dilakukan Beijing, maka akan menjadi berita buruk bagi industri militer Amerika. AS bergantung pada China untuk 80 persen dari kebutuhan logam tanah jarang.

Data Survei Geologi AS (USGS) menunjukkan Washington mengimpor logam dan senyawa tanah langka senilai USD160 juta pada tahun 2018, atau naik 17 persen dari tahun sebelumnya.

Salah satu logam tanah jarang itu adalah neodymium. Logam putih ini digunakan untuk membuat magnet yang kuat dan tahan suhu untuk sistem panduan rudal dan aktuator sirip, motor penggerak disk pada pesawat dan tank, komunikasi satelit, dan sistem radar.

Hampir setiap amunisi terpandu di gudang senjata AS menggunakan beberapa kombinasi neodymium, dysprosium, praseodymium, samarium, dan terbium. Amunisi itu mulai dari rudal jelajah Tomahawk hingga bom terpandu Joint Direct Attack Munition (JDAM).

Elemen-elemen lain seperti erbium dan ytterbium sangat penting dalam produksi senjata laser, seperti sistem ATHENA yang dibuat Lockheed Martin di masa mendatang. Laser ini dirancang berdaya tinggi yang dapat membakar drone di langit dari jarak ribuan meter.

"Unsur-unsur logam tanah jarang adalah pusat bagi seluruh spektrum teknologi pertahanan yang sangat penting bagi pasukan militer di banyak negara," kata Rare Earth Technology Alliance atau Aliansi Teknologi Logam Tanah Jarang dalam pernyataan yang dikutip di situs resminya.

Jet tempur siluman F-35, yang sudah terganggu oleh pembengkakan biaya, keterlambatan produksi, dan masalah keselamatan dan keandalan, juga terancam oleh "opsi nuklir" Beijing. Sebab, jet tempur itu diproduksi dengan bahan logam tanah jarang.

Dengan lebih dari 2.600 pesawat F-35 yang dipesan, larangan ekspor logam tanah jarang oleh China berpotensi menjadi pukulan mematikan bagi Amerika Serikat.

F-35 bukan satu-satunya raksasa militer yang akan terpengaruh. Sebuah kapal selam nuklir kelas Virginia membutuhkan 4.170 kg dari elemen-elemen logam tanah jarang. Sedangkan kapal perusak Arleigh-Burke dengan rudal terpandu juga membutuhkan logam tanah jarang 2.360 kg.

Pemerintahan Donald Trump menyadari implikasi seperti itu. Menteri Luar Negeri Michael Pompeo, yang saat itu menjabat Direktur CIA, memperingatkan Komite Intelijen Senat tentang ancaman China pada 2017.

"Ini masalah yang sangat nyata, dan itu jelas tergantung pada elemennya. Tapi kami menggunakannya untuk teknologi yang penting agar kami semua aman," katanya saat itu.

Terlepas dari kekhawatiran tersebut, dan meskipun ada rancangan undang-undang otorisasi pertahanan tahunan yang memerintahkan Pentagon untuk mulai memperbaiki dan mendaur ulang unsur-unsur logam tanah jarang, AS sejatinya sudah mulai bersiap menghadapi guncangan pada rantai pasokan pada tahun 2016.

Laporan Kantor Akuntabilitas Pemerintah pada tahun itu menemukan bahwa Departemen Pertahanan tidak memiliki pendekatan komprehensif di seluruh departemen untuk menentukan logam tanah jarang mana yang penting untuk keamanan nasional dan bagaimana menangani gangguan pasokan secara potensial.
(*)





Sumber, SindoNews.com
dengan judul Artikel : Ini Cara China Lumpuhkan Industri Senjata AS, Termasuk Jet F-35



PANGERAN Fahad bin Faisal Al Saud bisa dibilang berbeda dari pangeran pada umumnya. Alih-alih memilih kehidupan kerajaan yang penuh kemewahan dan bergelimang pelayanan, Fahad lebih memilih menjadi dirinya sendiri. Dia menjadi pangeran yang memiliki passion dan memilih berkiprah di dunia teknologi dan media sosial (medsos).

Tak heran banyak yang menjulukinya sebagai “The Tech Dude”. Sebetulnya siapa Pangeran Fahad? Dia cucu dari saudara lelaki raja Arab Saudi dan keturunan anggota kerajaan keluarga Saud (House of Saud). Dia bisa dengan mudah menjalani kehidupan kelas atas di Arab Saudi. Namun, sebaliknya dia membuat nama untuk dirinya sendiri sebagai pengusaha teknologi dan penguasa media daring. Semua ini berawal dari kesukaannya beraktivitas di bangku kuliah.

Kala itu dia tercatat sebagai mahasiswa Teknik Mesin, Ilmu Manajemen dan Teknik serta Studi dan Sastra Timur Tengah (Timteng) di Universitas Stanford. Dia ikut mendirikan banyak klub dan organisasi, termasuk Perkumpulan Islam pertama universitas pada tahun 2003. Dia pun lulus dengan gelar di bidang Teknik Mesin dan gelar minor ganda dalam Ilmu Manajemen dan Studi Timur Tengah. 
Kemudian memulai kariernya sebagai Kepala Operasi Pengguna untuk Facebook Arabic, yakni jejaring sosial versi Arab pada tahun 2009. Dikutip Business Insider , di sinilah, sang pangeran “jatuh cinta” dan seolah menemukan dunianya yang lain. “Facebook adalah alasan saya tidak memilih MBA sekarang. Facebook adalah MBA saya.

Facebook adalah PhD saya. Bekerja di Facebook adalah peluang pendidikan paling besar yang pernah saya minta. Sungguh menakjubkan bisa mengerjakan sebuah proyek yang dapat mengubah hidup orang,” ungkapnya kala itu melalui wawancara dengan Business Insider.

Sejak saat itu, medsos langsung booming dan juga membuat revolusi tersendiri di dunia Arab. Fahad melihat Facebook sebagai kendaraan untuk perubahan sosial daripada kekuatan independen. “Media sosial adalah alat. Tidak ada bedanya dengan telepon, televisi, dan palu. Tetapi itu telah memaksa banyak orang untuk lebih transparan dan bertanggung jawab atas apa yang mereka katakana,” ujarnya.

Dia juga melihat medsos membantu mendorong penciptaan lapangan kerja di Timteng dan di seluruh dunia. “Ini memberi banyak orang peluang untuk bekerja, kreasi, inovasi, startup. Kami memiliki generasi besar wirausahawan yang tidak akan memiliki kesempatan itu tanpa jejaring sosial ini,” katanya. Fahad pun seolah berniat mengabadikan diri dan hidupnya untuk teknologi demi kemaslahatan orang banyak.

Sejak meninggalkan Facebook pada Agustus 2011, dia mendirikan beberapa startup teknologi, termasuk New Arabic Media (Na3M) Games dan Appiphany. Na3M berfokus pada pembuatan game multiplatform dengan sentuhan Arab. “Kami ingin membuat konten yang berfokus pada identitas dan budaya kami sebagai orang Arab. Rasanya luar biasa bangga dengan sesuatu yang telah Anda sumbangkan dan yang telah membantu memberdayakan kawasan ini,” katanya.

Sementara, Appiphany membuat aplikasi apik seperti catnip untuk pencandu media sosial. Salah satu aplikasi mereka yang paling populer adalah InstaFeed, program yang memungkinkan pengguna Instagram untuk membagi temanteman yang mereka ikuti menjadi “saluran tertentu yang dapat dinyalakan dan dimatikan”.

Dia juga banyak berinvestasi di Popover Games, pembuat permainan kasino sosial lintas platform. Di sini dia membantu mengembangkan program obrolan terjemahan otomatis yang memungkinkan pemain dari berbagai bahasa berkomunikasi melalui permainan.

“Di Popover kami ingin membuat game warisan, permainan telah dimainkan selama berabad-abad dan generasi di seluruh dunia, tetapi itu tidak tersedia untuk dimainkan di Facebook. Idenya adalah untuk mem bantu mengo muni kasikan budaya dan mendobrak hambatan bahasa dengan membiarkan orang bermain game yang secara budaya penting bagi mereka dengan pemain lain di seluruh dunia,” ungkapnya.

Saking seriusnya, dia akhirnya menjadi cofounder dan menjual Popover Games ke pengembang game kasino Playsino. Saat ini Fahad tinggal di Los Angeles dan bertugas sebagai Kepala Urusan Kemahasiswaan Kementerian Luar Negeri Arab Saudi di Kedutaan Besar Kerajaan di Konsulat Hukum Konsulat Arab Saudi di Los Angeles, California.

Dia berkonsultasi dengan pemerintah Arab Saudi mengenai teknologi cyber dan programprogram yang berorientasi pada kaum muda sebagai sebuah pekerjaan yang menurutnya sangat cocok. “Setelah menjadi kepala Facebook dalam bahasa Arab dan memiliki pengalaman itu, rasanya sangat wajar untuk diminta memberi saran, terutama setelah hal-hal terjadi dengan Musim Semi Arab. Saya sangat senang,” sebutnya.

Fahad juga berperan sebagai pemimpin dalam pengembangan dan penelitian bisnis untuk proyek energi alternatif bersama yang berbasis di Los Angeles antara UCLA dan Kota Raja Abdulaziz untuk Sains dan Teknologi.

Fahad yang lahir di Taif ini diperkirakan masih terbilang muda, yakni sekitar 30 tahun. Namun, dia benar-benar ahli dalam pertumbuhan teknologi di Timteng. Tak heran banyak prestasi maupun pengakuan akan dirinya di dunia internasional. Seperti tokoh global dan terkemuka dalam teknologi, dia pun dipilih untuk Youth G8, Youth G20.

Dia juga sempat menjadi tuan rumah Google Founder, Eric Schmidt, di Arab Saudi. Dia juga berkonsultasi tentang Start-up Weekend pertama di Saudi. Pada 2011 namanya disebut sebagai “Pemuda Internasional Paling Berpengaruh” di Arab Youth Media Forum.

Pada 2013 Fahad ditunjuk sebagai mentor di program kewirausahaan teknologi internasional Unreasonable Institute, bersama Sir Richard Branson, penerima Hadiah Nobel Perdamaian Desmond Tutu dan Pendiri WordPress, Matt Mullenweg.

Dia juga kerap menjadi dosen NATO di media sosial Timur Tengah, yang memberikan pemahaman tentang masalah keamanan cyber dan masalah privasi. Pada tahun 2011 dia ditunjuk sebagai Duta Privasi untuk Dunia Arab oleh Dr Anna Cavokian, Komisaris Informasi & Privasi Kanada.

Dia juga menjadi pembicara utama pada teknologi dan inovasi untuk UNICEF dan juga Asosiasi Harvard Arab. Tak hanya itu, Fahad dipilih oleh pemerintahan Obama sebagai Pemimpin Generasi Selanjutnya, mengunjungi Gedung Putih dan merekomendasikan solusi milenial pada perawatan kesehatan, reformasi energi, dan hak-hak perempuan, di bawah perlindungan Warren Buffet.

Pada tahun 2016 ia bertemu dengan Presiden Obama dan Clinton. Dia mendapatkan ucapan selamat atas pekerjaannya yang berkelanjutan dengan NA3AM, hak-hak perempuan, dan menghasilkan platform baru untuk generasi mendatang yang lebih inklusif.
(don)
   

Sumber : Sindonews.com



Rabat - Yang Mulia Paus Fransiskus, Pemimpin Tertinggi Umat Katholik dari Vatikan, melakukan kunjungan resmi selama dua hari ke Kerajaan Maroko, 29-30 Maret 2019, lalu. Dalam lawatan tersebut, Sri Paus disambut langsung oleh Raja Maroko, Yang Mulia King Mohammed VI bersama para pembesar kerajaan dan rakyat Maroko.

Pada kesempatan tersebut, Paus Fransiskus menyampaikan pidato pada upacara penyambutan resmi yang diadakan untuk menghormatinya di Esplanade Masjid Hassan, Sabtu, 30/3. Dalam pidatonya, Paus mengungkapkan kegembiraannya dapat mengunjungi dan bertemu Raja serta rakyat Maroko. Berikut pidato lengkap Sri Paus di depan rakyat Maroko.

"Yang Mulia Raja Maroko,
Yang Mulia Otoritas Terhormat Kerajaan Maroko,
Anggota Korps Diplomatik,
Para sahabat semua!

As-Salam Alaikum!

Saya senang menginjakkan kaki di negara ini yang dipenuhi dengan keindahan alam, sementara pada saat yang sama melestarikan jejak peradaban kuno dan menjadi saksi sejarah yang panjang dan menakjubkan. Sebelumnya, saya ingin mengucapkan terima kasih yang mendalam kepada Yang Mulia Raja Mohammed VI atas undangannya yang baik, atas sambutan hangat yang telah ia berikan kepada saya atas nama seluruh rakyat Maroko, dan, khususnya, atas perkenalannya yang ramah.

Bagi saya, kunjungan ini adalah kesempatan untuk bersuka-cita dan bersyukur, karena memungkinkan saya untuk melihat secara langsung kekayaan tanah Anda, rakyat Anda, dan tradisi Anda. Saya juga bersyukur bahwa kunjungan saya menawarkan kesempatan yang signifikan untuk memajukan dialog antar agama dan saling pengertian di antara para pengikut kedua agama kami, saat kami memperingati – pada jarak delapan abad – pertemuan bersejarah antara Santo Fransiskus Assisi dan Sultan al-Malik al-Kamil. Peristiwa kenabian itu menunjukkan bahwa keberanian untuk bertemu satu sama lain dan mengulurkan tangan persahabatan adalah jalan damai dan harmoni bagi umat manusia, sedangkan ekstremisme dan kebencian menyebabkan perpecahan dan kehancuran. Adalah harapan saya bahwa rasa saling menghargai, rasa hormat, dan kerja sama kita akan membantu memperkuat ikatan persahabatan yang tulus, dan memungkinkan komunitas kita untuk mempersiapkan masa depan yang lebih baik bagi generasi mendatang.

Di negeri ini, jembatan alami antara Afrika dan Eropa, saya ingin menegaskan sekali lagi kebutuhan kita akan kerja sama dalam memberikan dorongan baru untuk membangun dunia solidaritas yang lebih besar, ditandai dengan upaya yang jujur, berani, dan tak tergantikan untuk mempromosikan dialog yang terhormat. kekayaan dan kekhasan masing-masing orang dan setiap individu. Kita semua dipanggil untuk menghadapi tantangan ini, terutama pada saat ini, ketika perbedaan kita dan kurangnya pengetahuan timbal balik kita dieksploitasi sebagai penyebab konflik dan perpecahan.

Jika kita ingin, untuk berbagi dalam membangun masyarakat yang terbuka, persaudaraan dan menghormati perbedaan, sangat penting untuk menumbuhkan budaya dialog dan mematuhinya tanpa gagal, untuk mengadopsi kerjasama timbal balik sebagai kode perilaku dan pemahaman timbal balik kita. sebagai metode dan standar kami.

Kita dipanggil untuk menempuh jalan ini tanpa lelah, dalam upaya saling membantu mengatasi ketegangan dan kesalahpahaman, klise, dan stereotip yang menimbulkan ketakutan dan pertentangan. Dengan cara ini, kami akan mendorong tumbuhnya semangat kerja sama yang berbuah dan penuh hormat. Sangat penting juga bahwa fanatisme dan ekstremisme dilawan oleh solidaritas dari semua orang percaya, yang didasarkan pada nilai-nilai bersama yang agung yang mengilhami tindakan kita.

Untuk alasan ini, saya senang bahwa saya akan segera mengunjungi Institut Mohammed VI untuk Pelatihan Imam, Morchidine dan Morchidate. Didirikan oleh Yang Mulia, Institut berupaya memberikan pelatihan yang efektif dan sehat untuk memerangi semua bentuk ekstremisme, yang seringkali mengarah pada kekerasan dan terorisme, dan yang, dalam hal apa pun, merupakan pelanggaran terhadap agama dan terhadap Tuhan sendiri. Kita tahu betapa pentingnya menyediakan persiapan yang cocok untuk para pemimpin agama di masa depan, jika kita ingin membangkitkan semangat religius yang tulus di jantung generasi mendatang.

Dialog yang otentik, kemudian, membuat kita lebih menghargai pentingnya agama untuk membangun jembatan antara orang-orang dan berhasil menghadapi tantangan yang saya sebutkan di atas. Sementara menghormati perbedaan-perbedaan kita, iman kepada Allah menuntun kita untuk mengakui martabat utama setiap manusia, serta hak-haknya yang tidak dapat dicabut. Kami percaya bahwa Tuhan menciptakan manusia yang setara dalam hak, kewajiban, dan martabat, dan ia memanggil mereka untuk hidup sebagai saudara dan saudari dan untuk menyebarkan nilai-nilai kebaikan, cinta, dan kedamaian.

Itulah sebabnya kebebasan hati nurani dan kebebasan beragama - yang tidak terbatas pada kebebasan beribadah saja, tetapi memungkinkan semua orang untuk hidup sesuai dengan keyakinan agama mereka - tidak terpisahkan terkait dengan martabat manusia. Dalam hal ini, ada kebutuhan terus-menerus untuk maju melampaui sekadar toleransi untuk menghormati dan menghargai orang lain. Ini mencakup pertemuan dan penerimaan orang lain dalam keyakinan agama mereka yang berbeda dan saling memperkaya satu sama lain melalui keragaman kita, dalam suatu hubungan yang ditandai oleh niat baik dan dengan cara-cara yang bisa kita lakukan bersama.

Dipahami dengan cara ini, menciptakan jembatan antara orang-orang - dari sudut pandang dialog antaragama - menyerukan semangat saling menghormati, persahabatan dan memang persaudaraan.

Konferensi Internasional tentang hak-hak minoritas agama di negara-negara Muslim, yang diadakan di Marrakech pada Januari 2016, membahas masalah ini, dan saya senang untuk mencatat bahwa itu mengutuk, pada dasarnya, setiap eksploitasi agama sebagai cara mendiskriminasi atau menyerang orang lain. Ini juga menekankan perlunya untuk bergerak melampaui konsep minoritas agama yang mendukung kewarganegaraan dan pengakuan nilai orang, yang harus memiliki tempat sentral dalam setiap sistem hukum.

Saya juga melihat sebagai tanda kenabian penciptaan pada tahun 2012 dari Institut Ekumenis Al Mowafaqa di Rabat. Institut itu, sebuah prakarsa umat Katolik dan denominasi Kristen lainnya di Maroko, berupaya membantu mempromosikan ekumenisme, serta dialog dengan budaya dan dengan Islam. Upaya terpuji ini memanifestasikan keprihatinan dan keinginan orang-orang Kristen yang tinggal di negara ini untuk membangun jembatan sebagai sarana untuk mengekspresikan dan melayani persaudaraan manusia.

Semua ini adalah cara untuk menghentikan penyalahgunaan agama untuk menghasut kebencian, kekerasan, ekstremisme dan fanatisme buta, dan permohonan nama Tuhan untuk membenarkan tindakan pembunuhan, pengasingan, terorisme, dan penindasan.

Dialog yang tulus yang ingin kita dorong juga mengarah pada pertimbangan dunia tempat kita tinggal, rumah kita bersama. Konferensi Internasional tentang Perubahan Iklim, COP 22, juga diadakan di sini di Maroko, sekali lagi menunjukkan bahwa banyak negara sadar akan perlunya melindungi planet ini di mana Tuhan telah menempatkan kita untuk hidup dan untuk berkontribusi pada konversi ekologis sejati demi perkembangan manusia integral.

Saya menyampaikan penghargaan saya atas kemajuan yang dibuat di bidang ini dan saya bersyukur dengan pertumbuhan solidaritas otentik antara bangsa dan orang-orang dalam upaya untuk menemukan solusi yang adil dan abadi untuk momok yang mengancam rumah kita bersama dan kelangsungan hidup manusia. keluarga. Hanya bersama, dalam dialog yang sabar, bijaksana, jujur dan tulus, kita dapat berharap untuk menemukan solusi yang memadai untuk membalikkan tren pemanasan global dan untuk mencapai tujuan pengentasan kemiskinan.

Demikian pula, krisis migrasi besar-besaran saat ini merupakan panggilan mendesak untuk tindakan konkret yang bertujuan menghilangkan penyebab yang memaksa banyak orang meninggalkan negara dan keluarga, sering kali hanya untuk menemukan diri mereka terpinggirkan dan ditolak.

Desember lalu, sekali lagi di sini di Maroko, Konferensi Antarpemerintah tentang Global Compact untuk migrasi yang aman, tertib dan teratur mengadopsi dokumen yang dimaksudkan sebagai titik referensi bagi seluruh komunitas internasional.

Pada saat yang sama, masih banyak yang harus dilakukan, terutama dengan mengalihkan komitmen yang dilakukan di sana, setidaknya pada prinsipnya, ke tindakan nyata, dan, lebih khusus lagi, ke perubahan sikap terhadap migran, yang melihat mereka sebagai pribadi, bukan angka, dan mengakui hak dan martabat mereka dalam kehidupan sehari-hari dan dalam keputusan politik.

Anda sadar akan kepedulian saya yang besar akan nasib buruk orang-orang seperti itu, yang sebagian besar tidak akan meninggalkan negara mereka jika mereka tidak dipaksa untuk melakukannya. Saya percaya bahwa Maroko, yang menyelenggarakan Konferensi itu dengan keterbukaan dan keramahan yang luar biasa, akan terus menjadi contoh kemanusiaan bagi para migran dan pengungsi dalam komunitas internasional, sehingga di sini, seperti di tempat lain, mereka dapat menemukan sambutan dan perlindungan yang murah hati, yang lebih baik hidup dan integrasi yang bermartabat ke dalam masyarakat. Ketika kondisi memungkinkan, mereka kemudian dapat memutuskan untuk pulang ke rumah dalam kondisi aman dan menghormati martabat dan hak-hak mereka.

Masalah migrasi tidak akan pernah diselesaikan dengan meningkatkan hambatan, menimbulkan rasa takut terhadap orang lain atau menolak bantuan bagi mereka yang secara sah menginginkan kehidupan yang lebih baik untuk diri mereka sendiri dan keluarga mereka. Kita juga tahu bahwa konsolidasi perdamaian sejati datang melalui pengejaran keadilan sosial, yang sangat diperlukan untuk memperbaiki ketidakseimbangan ekonomi dan kerusuhan politik yang selalu memiliki peran utama dalam menghasilkan konflik dan mengancam seluruh umat manusia.

Yang Mulia,
Otoritas yang Terhormat,
Para sahabat semua!

Orang-orang Kristen sangat menghargai tempat yang diberikan kepada mereka dalam masyarakat Maroko. Mereka ingin melakukan bagian mereka dalam membangun negara persaudaraan dan makmur, karena kepedulian terhadap kebaikan bersama rakyatnya. Dalam hal ini, saya memikirkan karya signifikan Gereja Katolik di Maroko dalam menyediakan layanan sosial dan di bidang pendidikan, terima kasih kepada sekolah-sekolahnya, yang terbuka untuk siswa dari setiap agama dan latar belakang.

Dalam berterima kasih kepada Tuhan untuk semua yang telah dicapai, izinkan saya untuk mendorong umat Katolik dan semua orang Kristen untuk menjadi pelayan, promotor dan pembela persaudaraan manusia di Maroko.

Yang Mulia Raja Maroko,
Otoritas yang Terhormat,
Para sahabat semua!

Saya berterima kasih kepada Anda dan semua orang Maroko sekali lagi atas sambutan hangat dan perhatian Anda. Shukran bi-saf! Semoga Yang Mahakuasa, Pemurah dan Penyayang, melindungi Anda dan memberkati Maroko!

Terima kasih.(*)

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.