-->

Latest Post

MPA,JAKARTA - Pakar Hukum Tata Negara Irman Putra Sidin mempertanyakan alasan sejumlah pihak di DPR yang mendorong Presiden agar mengeluarkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang (Perppu) pasca pihaknya mengajukan uji materi (judicial review) revisi Undang-Undang (UU) MD3 ke Mahkamah Kontitusi (MK).

Irman menegaskan, Perppu adalah instrumen kekuasaan absolut yang tersisa ketika absolutisme dihajar babak belur oleh gelombang demokratisasi. Oleh karenanya, Perppu dibatasi secara tegas oleh konstitusi, yakni hanya ketika situasi genting yang memaksa yaitu terjadi kekosongan hukum.

"Tentunya yang harus disadari bahwa Perppu bukanlah instrumen hak veto, melainkan instrumen Presiden  dalam menjalankan kekuasaan pemerintahannya dimana terjadi situasi genting dan memaksa dan terjadi kekosongan hukum," tutur Irman seperti dilansir  SINDOnews, Minggu (25/2/2018).

Maka itu, Irman mengajak semua pihak utuk berpikir negarawan. Masa depan NKRI ini akan terjaga ketika semua komponen bangsa merawat konstitusi, konsisten dengan konstitusi, tidak boleh terjebak dengan kepentingan pragmatis kelompok tertentu.

"Mendorong Perppu bisa diobral oleh Presiden sama dengan kita tanpa sadar ingin menghidupkan absolutisme kekuasaan dan menyerahkan kekuasaan itu pada satu tangan. Ini yang kita tentang, inilah kemanusiaan yang di seluruh dunia menentangnya," ujarnya.

Ia menegaskan, alasan pihaknya mengajukan uji materi revisi UU MD3 ke MK tidak bermaksud membuat “ketar-ketir” kekuatan politik yang membentuk UU MD3. Sebab langkah semacam ini adalah hal biasa.

Sebaliknya, perlu disadari bahwa Perppu yang membumi hanguskan undang-undang justru “merendahkan" kehormatan, dan keluhuran martabat DPR. Sebab DPR adalah pemegang kekuasaan pembentuk undang-undang sesuai Pasal 20 ayat 1 UUD 1945.

Menurut diaa, tidak pernah sekalipun konstitusi memberikan kuasa kepada kekuasaan pemerintahan (Pasal 4 ayat 1 UUD 1945) yang melebihi kekuasaan DPR dalam pembentukan UU. Karenanya Perppu bukanlah kekuasaan veto untuk membumihanguskan produk DPR.

"Di lain sisi, jika Perppu dikeluarkan maka Presiden akan kelihatan secara nyata tidak konsisten. Tentunya akan membuat kekuasaan pemerintahan kita dimata dalam dan luar negeri tak mampu memberikan kepastian hukum dalam pembentukan undang-undang," pungkasnya.
(thm)




MPA,BANDUNG - Kapolri Jenderal Pol M Tito Karnavian memerintahkan kepada seluruh jajaran kepolisian untuk bergandengan tangan, jalin silaturahmi menjaga ulama dan ustaz dari berbagai hal yang tak diinginkan. 


Jajaran juga diperintahkan supaya bisa menjaga seluruh pondok pesantren dan tempat-tempat aktivitas keagamaan. Instruksi tersebut disampaikan Tito saat memberikan sambutan dalam acara silaturahmi akbar jamaah Persatuan Islam (Persis) di Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat, Jalan Dipatiukur, Kota Bandung, seperti dilansir dari SindoNews Sabtu (24/2/2018).

Saya instruksikan seluruh jajaran untuk bisa bergandengan tangan dengan umat Islam, jaga persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Jalin silaturahmi yang baik  Persis di seluruh Indonesia. Jaga ulama, ustaz, pondok pesantren, dan tempat-tempat aktivitas keagamaan," kata Tito. 

Tito mengatakan, dirinya bersyukur karena bisa berkumpul dengan keluarga besar Persis dalam acara tersebut. "Saya ingin menyampaikan selamat kepada pengurus Persis dan Muspida, ada Kapolda Jabar (Irjen Pol Agung Budi Maryoto), Pangdam III/Siliwangi (Mayjen TNI Doni Monardo), sehingga acara besar ini bisa terselenggara dengan baik," ujar Kapolri.

Tito mengemukakan, Persis bagian penting dalam sejarah berdirinya negara Republik Indonesia dan dalam mengisi kemerdekaan, terutama di bidang pendidikan dan dakwah. 
"Saya mengajak bapak ibu sekalian, mari bergandengan tangan untuk mengisi kemerdekaan yang telah bapak ibu dan pendiri bangsa kita ini dirikan. Cukup banyak tantangan yang kita hadapi baik internal maupun eksternal," terang Tito.

Silaturahmi akbar itu dihadiri ribuan anggota Persis dari seluruh Indonesia. Mereka memadati kawasan Monumen Perjuangan Rakyat Jabar dan Lapangan Gasibu. Teriknya matahari tak menyurutkan semangat anggota Persis untuk mengikuti acara tersebut sampai selesai. 

Ketua Umum Persis Pusat KH Aceng Zakaria mengatakan, acara tersebut, bertujuan untuk mengikat silatuhrahmi antarumat Islam, terutama jamaah Persis. "Mungkin banyak pihak yang bertanya-tanya ada apa pimpinan Persis menginisiasi silaturahmi akbar ini. Saya tegaskan tujuan utama acara ini adalah memfasilitasi terjalinnya silatuhrahmi," kata Aceng.


(pur/ar)

Hari Selasa, 20 Februari 2018 lalu menjadi hari yang sangat spesial bagi sinetron unggulan SCTV “Anak Langit”. Tepat pada hari tersebut, sinetron “Anak Langit” genap satu tahun mewarnai layar kaca SCTV. Hadir setiap hari pada pukul 19.45 WIB dengan menampilkan bintang-bintang muda berbakat yang tidak diragukan lagi kemampuan aktingnya seperti Stefan William, Ammar Zoni, Immanuel Caesar Hito, Cemal Faruk, Ranty Maria, Dylan Carr, Raya Kitty, Nasya Marcella, Marcela Daryanani Fathir Muchtar, Mega Aulia, Fera Feriska, dan masih banyak lagi. Pada perayaan satu tahun “Anak Langit” kali ini seluruh pemain sinetron ini akan menyapa langsung pemirsa setia SCTV dengan menggelar “Meet and Greet Spesial Satu Tahun Anak Langit” dan disiarkan langsung dari Mall Metropolitan Cileungsi pada hari Sabtu, 24 Februari 2018 pukul 14.30 WIB.

Berbagai kemeriahan akan disuguhkan pada “Meet and Greet Spesial Satu Tahun Anak Langit” nantinya, dimana pada puncak perayaan satu tahun sinetron “Anak Langit” ini menjadi kesempatan emas bagi para pemain sinetron “Anak Langit” untuk berinteraksi langsung dengan para penggemar serta pemirsa yang telah menjadikan sinetron ini unggul di jam tayangnya. Melengkapi kemeriahan meet and greet, SCTV juga telah membuka polling sejak 17 Februari 2018 lalu melalui instagram untuk pemirsa yang ingin memberikan dukungan untuk aktor dan aktris pilihannya dalam “Anak Langit Awards”. Beberapa kategori yang akan dianugerahkan diantaranya Aktor Favorite, Aktris Favorite, dan Pasangan Favorite.

“Yang Berat Itu Dosa, Bukan Rindu”,  Tema Utama Semesta Bertasbih Minggu Ini

Pada hari Minggu, 25 Februari 2018 mendatang program religi “Semesta Bertasbih” akan hadir di Masjid Raya Bintaro Jaya Sektor 9 – Tangerang. Mengusung tema utama “Yang Berat Itu Dosa, Bukan Rindu” tausyiah akan disampaikan oleh Ustadz Subki Al-Bughury dan Ustadz Taufiqurrahman, Semesta Bertasbih akan disiarkan oleh SCTV pada pukul 12.30 WIB dengan host Irfan Hakim dan Dude Harlino. Hadir pula Syaikh Thyazen Al-Hakimi dan Nabilah Abdul Rahim Bayan yang akan menjadi juri lomba tilawah.


(ar)

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.