-->

Latest Post

   

 MAKASSAR - PSM Makassar sudah siap menyambut jendela transfer di paruh musim Liga 1 2017. Rencananya kubu Juku Eja ingin mendatangkan seorang winger berkualitas untuk membantu tugas Reinaldo Elias da Costa yang berperan sebagai ujung tombak.

Hal ini diungkapkan langsung oleh CEO PSM, Munafri Arifuddin. Diakuinya, PSM butuh tiga nama baru untuk melengkapi skuat asuhan Robert Rene Alberts.

"Kita butuh pemain winger. Sebab kita sudah punya striker tinggi besar," ucapnya saat ditemui di Stadion Mattoanging, Makassar, Kamis (20/7/2017). 

Sejauh ini Munafri masih bungkam soal nama pemain yang akan direkrut. Ia tidak mau blak-blakan sebab negosiasi belum dilakukan.

"Kalau sudah datang, baru kita bisa bicara. Saya tidak mau seperti kasus kemarin, sudah jelas pasti tapi tidak datang," katanya. 

"Ya paling banyak tiga orang (akan datang) itu untuk menambah kekuatan tim saja. Khusus untuk pemain asing, mereka tetap aman," tambahnya.     



JAKARTA
 - Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) 2017 di Kota Malang telah berakhir. 

Ada sejumlah rekomendasi penting yang dihasilkan dalam forum ini sebagai upaya menciptakan inovasi dan akselerasi dalam pembangunan kota.

Presiden Joko Widodo hadir menutup acara Rakernas Apeksi 2017 di Ballroom Hotel Savana, Kota Malang,  Dia berharap, setiap kepala daerah mampu membangun inovasi, daya kreativitas, dan membangun jiwa kewirausahaan dalam proses pembangunan kota,'di kutip dari SindoNews Kamis (20/7/2017).

Selama ini, menurut dia pelaksanaan pemerintahan lebih banyak terjebak pada kegiatan rutinitas, dan hal-hal linier. “Kondisi yang serba rutinitas, dan linier, harus segera kita tinggalkan. Kalau kita masih terjebak pada rutinitas dan hal-hal linier, maka kita akan kalah dalam perkembangan zaman,” tutur Jokowi. 

Perubahan zaman begitu cepat. Perubahan-perubahan ini, diakuinya akan berdampak besar merubah landscape ekonomi, dan landscape politik ke depan. Akan sangat bahaya, apabila para wali kota, dan kepala daerah lainnya tidak segera menyadari perubahan yang berjalan dengan cepat ini.

Dahulu, kata dia, terori untuk memenangkan persaingan adalah dengan melakukan dua hal, yakni melakukan efisiensi, dan meningkatkan produktivitas. Tetapi, sekarang sudah berubah dengan cepat.

“Efisiensi dan meningkatkan produktivitas, hanya cukup untuk bertahan hidup. Sementara, untuk memenangkan persaingan harus memiliki inovasi, kreativitas, dan kewirausahaan,” tegas Jokowi.

Inovasi, daya kreatif, dan membangun kewirausahaan, menurutnya harus dikawal oleh setiap kepala daerah. Untuk memberikan ruang, dan mengawal proses penyiapan sumber daya yang mampu menghadapi perubahan, Jokowi menegaskan setiap kepala daerah tidak boleh lagi hanya senang dengan kegiatan rutin, dan hal-hal yang linier.

Menurut mantan Wali Kota Solo itu, inovasi yang dibangun harus merupakan inovasi yang memperbaharui. Sementara, untuk jiwa kewirausahaan, harus dibangun sejak usia dini.

“Untuk daya kreativitas, masyarakat kita sangat kaya. Nilai kreativitas masyarakat sangat tinggi. Sehingga setiap pemerintah kota, harus mampu menjaga dan menumbuhkannya,” ungkapnya.

Ketua Apeksi Airin Rachmi Diany mengungkapkan ada dua hal penting yang dihasilkan dari Rakernas Apeksi 2017 di Kota Malang, yakni mendorong kesepahaman antara aparat pemerintah dan aparat penegak hukum, untuk mengedepankan dan mengoptimalkan peran Aparatur Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) maupun inspektorat di wilayah masing-masing.

Selain itu, kata dia, menyikapi dinamika percepatan pertumbuhan ekonomi yang sangat luar biasa di wilayah perkotaan. Menurut dia, pemerintah kota dituntut mampu memberikan pelayanan publik yang baik.

“Setiap kota memiliki keterbatasan anggaran, sehingga dituntut memiliki inovasi untuk menumbuhkan investasi. Hal ini butuh dukungan akselerasi aturan serta birokrasi, agar tidak menghambat masuknya investasi,” terangnya


MPA,(PADANG) - Pelaksanaan pertemuan da'i dan ulama (Multaqa Da'i) ketiga di Kota Padang resmi ditutup, Kamis (20/7). Ratusan da'i dari tiga benua, eropa, afrika, dan asia tenggara hadir di Padang.
Sepanjang pelaksanaan, tidak ada cela sedikitpun. Bahkan seluruh tamu dan peserta nampak cukup senang berada di Padang.
"Pelaksanaan Multaqa Da'i di Padang paling istimewa dibanding sebelumnya," kata Ketua Panitia Pelaksana Multaqa Da'i ketiga, Ummar Makkah, Kamis (20/7) siang usai penutupan.
Ummar Makkah mengatakan, disebut paling istimewa karena di Padang cukup banyak kegiatan yang dilakukan. Tidak saja Multaqa, akan tetapi juga kegiatan lain.
Ummar mengatakan, yang paling membuat istimewa yakni berdatangannya tamu penting dari luar negeri. Seperti cucu dari Syekh Ahmad Khatib Al Minangkabawi, Imam Masjidil Haram, mantan Presiden Sudan, dan lainnya.
"Selain Multaqa juga ada simposium media para jurnalis Islam, serta kegiatan lain yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Padang di sini," ulasnya.
Selain itu, Ummar Makkah juga melihat antusiasme para peserta yang cukup tinggi. Ratusan peserta hadir di Grand Inna Muara Hotel.
"Jika dihitung, di Padang ini pesertanya cukup banyak," sebutnya.
Berdasarkan hitungan Ummar Makkah, hampir 400 orang lebih peserta yang berasal dari seluruh Indonesia. Sedangkan sisanya berasal dati tiga benua.
"Luar biasa, jumlahnya lebih banyak dari penyelenggaraan sebelumnya," ungkapnya.
Disinggung tentang pelayanan kepada tamu, Ummar Makkah mengaku pelayanan di Kota Padang cukup baik. Warga Padang disebut begitu ramah kepada tamu.
Sementara itu pada penghujung penutupan Multaqa Da'i lahir "Deklarasi Padang". Deklarasi ditandai dengan penandatangan prasasti oleh Walikota Padang H. Mahyeldi Ansharullah Dt Marajo disaksikan para peserta dan undangan penting lainnya.
Deklarasi ini menguatkan kembali komitmen persatuan umat Islam. Serta menguatkan silaturahmi.
Deklarasi Padang yang memuat 6 butir mewujudkan umat Islam sebagai umat yang satu dan mengajak umat Islam berperan aktif mewujudkan sikap solidaritas serta proaktif menyelesaikan perselisihan yang terjadi dakam tubuh umat. Juga mengarahkan umat agar terhindar dari pemikiran ekstrim kanan maupun ekstrim kiri.
Sementara, Syeikh Khalid Al Hamudi selaku pembina Yayasan Al Manarah Al Islamiyah yang memprakarsai penyelenggaraan Multaqa Da'i ini menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Provinsi Sumatera Barat dan Pemerintah Kota Padang. Tanpa peran keduanya, kegiatan akbar yang mendapat perhatian dunia ini mustahil terlaksana.(*)


Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.