-->

Latest Post


MPA,(PADANG) - Disusunnya Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) Kepemudaan diharapkan membawa perubahan besar dalam pembinaan dan pemberdayaan pemuda di Sumatera Barat. Dengan lahirnya aturan tersebut, diharapkan pembinaan dan pemberdayaan pemuda dapat lebih terarah.

Meski dalam rancangannya terlihat bagus, namun Perda Kepemudaan hendaknya jangan menjadi aturan di atas kertas tanpa implementasi. Perda tersebut diharapkan segera diikuti dengan Peraturan Gubernur (Pergub) untuk petunjuk pelaksanaannya.

Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Sumatera Barat Defika Yuliandra dalam seminar penyempurnaan Ranperda Kepemudaan, Rabu (2/8) meminta, Perda Kepemudaan jangan menjadi aturan "banci". Seminar tersebut digelar Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sumatera Barat dalam rangka penyempurnaan Ranperda Kepemudaan yang merupakan usul prakarsa DPRD.

"Perda ini jangan menjadi aturan "banci". Hendaknya segera diikuti oleh Pergub sebagai petunjuk pelaksanaannya," kata Defika.

Dia juga mengharapkan, pasal-pasal yang berkaitan dengan pengalokasian anggaran dari pemerintah daerah untuk organisasi kepemudaan (OKP) agar dipertegas. Sehingga, OKP bisa menyusun rencana kerja yang membutuhkan pembiayaan.

Selain itu, dia juga memberi masukan agar Perda Kepemudaan memuat kejelasan mengenai wadah organisasi kepemudaan. Sebab, KNPI sebagai wadah OKP tidak disebutkan secara jelas di dalam Perda tersebut.

Dalam seminar tersebut, hadir narasumber dari Kementerian Pemuda dan Olahraga, Yusuf Suparman dan H. Sanusi. Yusuf Suparman merupakan Biro Humas dan Hukum Kemenpora sementara Sanusi adala Asisten Deputi Organisasi Kepemudaan dan Pengeawasan Kepramukaan Deputi Bidang Pengembangan Pemuda Kemenpora.

Sanusi memaparkan materi mengenai kebijakan nasional kepemudaan yang diantaranya menyampaikan beberapa undang-undang yang berkaitan dengan pembangunan kepemudaan, tujuan pembangunan kepemudaan dan sebagainya. Sedangkan Yusuf Suparman memberikan materi mengenai urgensitas pembangunan kepemudaan.


Ketua Komisi V DPRD Provinsi Sumatera Barat, Hidayat dalam kesempatan itu menyampaikan, seminar digelar dalam rangka penyempurnaan Ranperda Kepemudaan. Dengan masukan dan saran yang diperoleh dari seminar, diharapkan Perda tersebut dapat diaplikasikan dengan baik dan menjadi payung bagi pembinaan dan pemberdayaan kepemudaan ke depan. (*)


MPA,(PADANG) - Rapat terakhir untuk pelaksanaan perlombaan Dragon Boat Internasional,berlangsung di Kantor Dispora Kota Padang, Senin (31/7) rapat tersebut  di pimpin langsung Azwin Kadispora dan dampingi oleh Yuherdi.
Kadispora, pertandingan akan berlangsung dari tanggal 3 - 6 Agustus 2017.bertempat Di Banjir Kanal GOR H. Agus Salim Padang.
"Rapat nya berjalan sukses, sebab pembagian tugas yang jelas dan tepat,karena di susun oleh panitia sesuai dengan tanggung jawabnya masing masing" terang Azwin
Ia menambahkan, Pertandingan Dragon Boat Internasional ke- 15 thn 2017,tinggal pelaksanaan saja,
Supaya Lomba Dragon Boat Internasional Ke-15 tahun 2017 ini bisa berjalan sukses. bagi panitia di harapkan supaya bekerja dengan penuh rasa tanggung jawab,karena tugas yang di percayakan adalah Amanahkan
Untuk itu mari bersama kita menciptakan rasa aman dan nyaman,bagi penonton yang akan menyaksikan pertandingan Dragon Boat Internasional ini,’’harapnya.
Kadispora mengingatkan,bersama kita menjaga kebersihan jangan buang sampah ke dalam sungai buanglah sampah pada tempatnya.





(AR).


MPA,(PADANG) – Dengan berada di pesisir pantai barat pulau Sumatera dan juga pintu gerbang barat Indonesia dari Samudra Hindia, setidaknya menjadikan Kota Padang sesuai ‘topografi’ salah satu daerah yang masuk kategori rawan bencana di Indonesia. Oleh sebab itu, perlu penanganan secara intens dalam mengurangi risiko bencana (mitigasi bencana). Baik melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan masyarakat dalam menghadapi setiap ancaman bencana.
Seperti kali ini, Pemerintah Kota Padang melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) meluncurkan program ‘Sekolah Cerdas Bencana’. Program ini dilaunching secara resmi Wali Kota Padang H. Mahyeldi Ansharullah Dt Marajo dengan diikuti sebanyak 300 lebih kepala sekolah SD-SLTP sederajat di Kota Padang.
Walikota menyampaikan, bahwasanya Padang memang dikenal sebagai kota istimewa dikarenakan memiliki potensi keindahan alamnya yang mempesona. Namun pada saat yang sama dalam topografinya, daerah ini juga memiliki banyak pantai, apalagi berbatasan langsung dengan Samudera Hindia yang memiliki ombak dengan cukup tinggi.
“Maka itu kita menginginkan, di samping masyarakat warga sekolah di Kota Padang juga diharapkan bisa cerdas dalam mitigasi bencana. Salah satunya melalui program Sekolah Cerdas Bencana,” sebut Walikota sewaktu melaunching program itu di Aula Bagindo Aziz Chan Balaikota, Senin (31/7/2017).
Mahyeldi melanjutkan, pada saat yang sama ia pun juga menginginkan ke depan bagaimana Padang menjadi daerah terdepan untuk Indonesia di IORA (Indian Ocean Rim Association) dalam hal penanggulangan bencana. Sehingga diharapkan Padang dapat mengambil peran yang lebih strategis di dalam poin kerjasama mitigasi bencana.
“Kita telah merencanakan untuk bersinergi dengan beberapa negara antara lain Jepang, Selandia Baru dan China. Semoga dengan itu, kelebihan-kelebihan yang dimiliki beberapa negara tersebut dalam mitigasi bencana dapat kita ambil dan terapkan. Sehingga semua masyarakat akan menjadi cerdas serta lebih modern dalam menyikapi berbagai bencana,” tukas Wako.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Padang Edi Hasymi menerangkan, program Sekolah Cerdas Bencana merupakan salah satu upaya membangun budaya kesiapsiagaan khususnya warga sekolah terhadap bencana, baik sebelum bencana, sewaktu bencana maupun pasca terjadinya bencana.
"Harapan konkrtinya melalui program ini yaitu, baik murid, guru dan semua warga sekolah dapat cerdas dalam menyikapi bencana. Sehingga nanti tidak lagi panik, karena sudah mengikuti dan melaksanakan langkah-langkah penyelematan sesuai aturan-aturan yang diberikan,” jelas Edi.
Edi melanjutkan, program Sekolah Cerdas Bencana ini bakal diterapkan ke semua sekolah di Padang baik negeri atau swasta. Karena SLTA sekarang berada di naungan pemerintah provinsi, maka pihaknya hanya memfokuskan kepada SD-SLTP dengan mewajibkan semuanya mengikuti dan menerapkan program tersebut.
“Kita mungkin bisa berkaca pada gempa bumi yang terjadi di Padang 2009 lalu. Karena tidak memiliki ilmu dan wawasan kebencanaan, maka sebagian masyarakat kita ada yang bergerak dan menyelamatkan diri sesuai dengan kehendak masing-masing. Tak ayal, pada musibah itu korbanpun banyak berjatuhan, dan oleh sebab itu kita tidak ingin terulang kembali. Oleh sebab itu Sekolah Cerdas Bencana kita luncurkan di samping ada faktor-faktor fisik yang harus dipenuhi,” imbuhnya.

Lebih lanjut dia menambahkan, setelah dilaunching Sekolah Cerdas Bencana tersebut pihaknya akan melakukan beberapa kegiatan. Diantaranya, membangun budaya siaga dan budaya aman disekolah dengan mengembangkan jejaring bersama para pemangku kepentingan di bidang penanganan bencana. Lalu meningkatkan kapasitas institusi sekolah dan individu dalam mewujudkan tempat belajar yang lebih aman bagi siswa, guru, anggota komunitas sekolah serta komunitas di sekeliling sekolah. Di samping itu juga menyebarluaskan dan mengembangkan pengetahuan kebencanaan ke masyarakat luas melalui jalur pendidikan sekolah. 




(David)

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.