-->

Latest Post

JAKARTA — Anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) Hasyim Asyari mengatakan seluruh partai politik yang hendak mendaftar sebagai peserta Pemilu 2019 tetap harus menyerahkan dokumen persyaratan. 

Hasyim dalam keterangannya di Jakarta, Senin (28/8) malam, menerangkan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Penyelenggaraan Pemilu memang menerangkan bahwa parpol yang telah lolos verifikasi pada Pemilu 2014 tidak perlu melewati tahapan verifikasi faktual. Namun, penyerahan dokumen persyaratan menjadi hal yang penting karena selama kurun waktu tertentu, kepengurusan parpol bisa saja mengalami perubahan.

Ia melanjutkan perubahan tersebut perlu diserahkan kepada KPU. Dengan demikian, penyelenggara pemilu memiliki data yang legal dan faktual terhadap kelengkapan dokumen partai politik. Terutama kepengurusan partai politik dari tingkat pusat hingga tingkat provinsi, dan kabupaten serta kota.

"Partai mendaftar perlu disertai dokumen persyaratan yang jelas. Ini penting karena partai lima tahun yang lalu ketua umumnya bisa beda dengan yang sekarang. Bagaimana kami bisa tahu kalau dokumen itu tidak diserahkan ke KPU? Kepengurusan provinsi, kabupaten maupun kota saya kira juga ada dinamikanya di masing-masing partai," kata Hasyim, menjelaskan. 

Menurut Hasyim, pengaturan tersebut bukanlah prakarsa atau inisiasi dari KPU untuk mempersulit proses verifikasi bagi parpol yang pada pemilu sebelumnya telah lolos tahap verifikasi. Namun, itu semata-mata menjalankan norma sebagaimana tercantum di dalam UU.

"Sebetulnya bagi kami, di draf peraturan KPU ini tidak ada yang kemudian niat atau rumusan tentang partai yang telah lolos verifikasi yang lalu kemudian menjadikannya tidak lolos. Tetapi secara administratif dokumen-dokumen persyaratan sebagaimana di undang-undang juga diperlukan dan diamanatkan di undang-undang untuk diserahkan kepada KPU,” kata dia.








Sumber Republika

MPA,(PADANG) - Berdasarkan survey sosial ekonomi nasional, keragaman konsumsi pangan masyarakat Kota Padang baru mencapai skor mutu 79. Konsumsi energi rata-rata baru mencapai 1754 kkal/kapita/hari atau baru 87,7 persen dari kebutuhan energi penduduk.
Untuk itu, melalui Lomba Cipta Menu Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman (B2SA) berbasis sumber daya lokal, Pemerintah Kota Padang berupaya meningkatkan konsumsi masyarakat baik jumlah maupun keragamannya. Lomba ini diikuti Tim Penggerak PKK Kecamatan se-Kota Padang. Lomba yang diselenggarakan Dinas Ketahanan Pangan ini bertempat di Gedung Serbaguna Bagindo Aziz Chan, Aia Pacah, Senin (28/8/2017).
Menurut Walikota Padang H. Mahyeldi Ansharullah Dt. Marajo, masyarakat perlu didorong lebih kreatif untuk menciptakan variasi menu. Bukan saja bervariasi, tetapi juga mengandung gizi yang seimbang sekaligus aman untuk dikonsumsi. Diutamakan berbahan pangan lokal, dari jenis umbi-umbian, kacang-kacangan, pangan hewani serta sayur dan buah.
"Pangan berbahan lokal dapat diolah menjadi menu yang lebih variatif sehingga menarik untuk dikonsumsi," kata Mahyeldi.
Lebih lanjut, Mahyeldi mengatakan, menu berbahan lokal B2SA ini sangat pas sebagai Program Makanan Tambahan Anak Sekolah (PMTAS). Ia minta dinas terkait agar memprioritaskan menu seperti yang dilombakan tersebut.
"Prioritaskan menu B2SA ini untuk PMTAS," kata Mahyeldi.
Adapun dalam lomba cipta menu ini peserta menampilkan menu-menu dari ubi, singkong, jagung, tahu dan tempe serta sayuran dan buah. Semua menu ditampilkan menarik dan sangat bervariasi.
Dalam kesempatan ini Ketua Tim Penggerak PKK Kota Padang Ny. Harneli Mahyeldi dan Ketua Gabungan Organisasi Wanita Kota Padang Ny. Eti Emzalmi meninjau langsung setiap stan peserta lomba. Keduanya sempat mencicipi setiap menu.

Untuk juara I lomba kali ini. Selain mendapatkan hadiah berupa uang juga mendapat kehormatan menjadi menu berbuka Walikota Mahyeldi yang menjalankan puasa sunat.(*)


MPA,(PADANG) - Guna memperdekat pemerintah dengan masyarakat, Pemerintah Kota Padang membuat "Command Center" atau ruang komando. "Command Center" ini berfungsi sebagai respon cepat  pelayanan kepada masyarakat dalam keadaan gawat darurat, ataupun terhadap keluhan warga.
"Kita akan membuat 'command center' tahun ini," ujar Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Padang, Suardi, Senin (28/8) di Balaikota Padang.
Ruang tempat "Command Center" ini rencananya dipusatkan di Balaikota Padang di Air Pacah. Selain sebagai pusat respon dan pelayanan terhadap masyarakat, ruang komando ini juga berfungsi sebagai penyedia data dan informasi bagi Walikota / Wakil Walikota.
"Ruang tersebut dikendalikan oleh operator dan tidak semua orang bisa masuk," beber Suardi didampingi Sekretarisnya Tarmizi Ismail.
Sesuai dengan standar yang ada, ruang "Command Center" di Padang didukung dengan perangkat yang mencukupi. Seperti layar sentuh yang cukup besar, LED monitor, serta perangkat komputer penunjang. Dari ruangan ini nantinya Walikota ataupun Wakil Walikota dapat melihat langsung kondisi kota melalui layar lebar dan langsung memberi arahan jika terjadi permasalahan.
"Ukuran ruang yang diperlukan sebesar 7 x 6 meter," tambah Suardi.
Senin itu, Dinas Komunikasi dan Informatika mengundang OPD terkait untuk membahas rencana tempat "Command Center" tersebut. Sejumlah OPD terkait hadir di ruang rapat Abu Bakar Jaar, Balaikota Padang.
Dalam rapat itu, pihak Dinas Komunikasi dan Informatika memunculkan sejumlah opsi tempat "Command Center". Di antaranya seperti di ruang bidang IKD, ruang LPSE, dan ruang PPID Bagian Humas.
Seorang peserta rapat, Akmal dari Bappeda berharap ruang "Command Center" berada di Balaikota Padang saja. Sementara itu, Kasubag Dokumentasi Humas, Charlie Ch. Legi, berpendapat ruang rapat Abu Bakar Jaar lebih tepat digunakan sebagai tempat "Command Center". Sebab ruang tersebut sangat berdekatan dengan ruang kerja Walikota dan Wakil Walikota Padang.
"Menurut saya, sebaiknya ruang 'command center' kita tempatkan di ruang sespri asisten," ujar Kabag Umum Alfiadi, memberi opsi.
Setelah dilakukan pertimbangan yang cukup matang dan meminta masukan dari Staf Ahli Walikota, Afrizal Khaidir, akhirnya diperoleh kata sepakat. Ruang "Command Center" akan ditempatkan di ruang sespri asisten.
"Dinas Kominfo agar segera membuat Telahaan Staf kepada Walikota Padang. Karena nanti yang memutuskan Pak Walikota," ucap Afrizal Khaidir.

Usai menggelar rapat, Staf Ahli Walikota, Afrizal Khaidir, Kadis Kominfo Suardi, Sekretaris Dinas Kominfo Tarmizi Ismail, Kabag Umum Alfiadi, dan lainnya melihat langsung kondisi ruang sespri asisten yang berada di lantai dua Balaikota Padang. Nantinya ruang yang cukup luas itu akan diberi sekat.




(Charlie)

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.