-->

Latest Post

MPA,(PADANG) - Warga Kelurahan Bungus Timur Kecamatan Bungus Teluk Kabung punya cara tersendiri untuk menggiatkan olahraga sekaligus memupuk semangat persatuan dengan nilai cinta kebangsaan. Dengan menggelar turnamen badminton antar pebulutangkis sekecamatan itu, warga mengekspresikan peringatan HUT Kemerdekaan RI.
"Saya apresiasi turnamen badminton yang diinisiasi warga ini, karena mampu memadukan semangat berolahraga sekaligus dalam rangka memperingati HUT RI," kata Walikota Padang H. Mahyeldi Ansharullah saat membuka turnamen badminton di Hall Mak Datuak Bungus Teluk Kabung, Senin (4/9/2017) malam.
Meskipun pertandingan bulutangkis ini dibuka malam hari, namun memancing antusias warga untuk menyaksikannya. Ini dinilai Mahyeldi sebagai bentuk kecintaan warga terhadap olahraga dan memiliki nilai-nilai kejuangan dalam membangun bangsa.
"Berolahraga memang perlu untuk kesehatan jasmani," ujar Mahyeldi.
Dalam kesempatan ini, hadir tokoh masyarakat setempat yang juga anggota DPRD Kota Padang Arpendi Dt. Tan Bagindo, Kabag Humas Pemko Padang Imral Fauzi, Camat Bungus Teluk Kabung, Ketua LPM, para bundo kanduang serta para pemuda.

Usai pembukaan, Walikota Mahyeldi mendapat tantangan bertanding melawan jago bulu tangkis setempat. Ternyata politisi PKS yang suka berolahraga ini juga mampu mengolah permainan si bulu ayam tersebut. Alhasil, Mahyeldi dan pasangab berhasil mengalahkan lawannya. Tidak ayal mendapat aplaus meriah dari warga yang menyaksikan.



(DU/Zal/Joim)

MPA,(PADANG)  Dalam rangka merayakan hari raya Idul Adha 1438 H,SMP N6 jalan karya bakti abri pegambiran ampalu xx kec lubuk begalung padang,menyembelih  tiga hewan qurban berupa dua Sapi dan satu Kambing,acara penyembelihan hewan qurban tersebut juga di hadiri ketua komite SMPN 6 .Ir. Erizal Syaf, dan EllyTrisyanti Ketua DPRD Kota Padang,"Sabtu 2/9/2017

EllyTrisyanti Ketua DPRD Kota Padang mengapresiasi acara qurban yang di laksanakan oleh Ratnawati SPd Kepala Sekolah SMP N6 padang.

Luar biasa bu,semenjak beradanya SMP6 di pegambiran,ini baru pertama kali diadakan qurban di SMP6,”ujar Elly Trisyanti.ketua DPRD Kota Padang.

"Elly Trisanti berharap,semoga perayaan Idul Adha atau Hari Raya Qurban 1438 Hijriyah yang di lakukan SMP N6, bisa menanamkan sikap dan nilai religius kepada peserta didik, rela berkorban, memiliki tali kasih, agar anak-anak di kota Padang khususnya di SMP N6 agar mampu meiliki rasa empati bagi yang kurang mampu.

Ratnawati SPd kepsek SMP N6 saat ditemui media ini mengatakan,dana hewan qurban untuk merayakan Hari Raya Idul Adha 1438 H tahun 2017 ini,sumbangan dari para guru SMP N6 selama ini,dan itu merupakan inisiatif guru yang ada di sekolah.Alhamdulillah tahun ini sekolah kita sudah bisa melaksanakan perayaan qurban.

Semua daging hewan qurban ini akan kita bagikan kepada guru dan pegawai sekolah,siswa yang tidak mampu, anak yatim piatu, janda dan duda,serta masyarakat kurang mampu yang bermukim disekitar lingkungan sekolah,"tutur kepsek yang akrab disapa Bunda,(02)

,. 

MPA,(PADANG) – Lulus dari bangku Sekolah Menengah Atas (SMA) Tahun 1993 ia masih labil dan ingin menjadi Notaris. Kendati demikian, seiring bertambahnya usia,Helmy Susanti SH.MKn selalu meluangkan waktu untuk megajar di salah satu sekolah SMP swasta yang ada di Kota Padang Provinsi Sumatera Barat,disana dia mulai menularkan ilmu yang ia dapati.

Menjadi seorang guru adalah tugas mulia,”ujar Helmy.”Meskipun awalnya ia di tempatkan sebagai kepala perpustakaan,selang beberapa bulan kemudian ia pun diangkat jadi guru pengganti,karena dari jurusan Hukum akhirnya ia diangkat jadi guru PPKN atau dulunya yang biasa disebut PMP,”Urai Helmy,:Minggu 03/9/2017.
Dia mengisahkan,Sempat bertemu kawan sejawat semasa kuliah, pilihan yang dirinya ambil sebagai guru sempat disindir. Pertama, memang karena dianggap menyimpang dari jurusan saat SMA. Kedua, keinginan Helmy saat lulus adalah menjadi seorang guru dianggap keputusan kurang tepat. Maklum, Helmy dianggap memiliki kemapuan lebih dibanding hanya memiliki profesi seorang guru.
“Memang jahat teman saya, mengatakan kalau guru itu biasanya memiliki IQ (intelligence quotient) rata-rata. Saya jawab saja, guruSD,SMP,SMA saya jenuis semua kok. Pokoknya tekad saya sudah bulat untuk meluangkan waktu menjadi guru,” urainya lagi.
Sejak medio 2008 hingga saat ini, sebagai guru swasta di salah satu sekolah SMP Adabiyah Padang. Itupun dijalaninya dengan penuh suka cita. Menurutnya, mengajar siswa-siswi SMP adalah hal terbaik, jika dibandingkan siswa Sekolah Dasar (SD) maupun Sekolah Menengah Atas (SMA). 
“Bahasa yang digunakan lebih mudah jika mengajar anak SMA baik bahasa tinggi maupun bahasa rendah. Berbeda dengan murid SD, namun sekarang ia sudah bahagia mengajar anak SMP,” kisahnya.
Menurutnya, masa SMP adalah masa transisi anak yang akan menuju remaja. Nah, dan di masa tersebutlah, memberi masukan dan ajaran positif justru lebih mudah dicerna dan lebih mudah untuk diingat,”ujar Guru yang akrab di sapa Helmy, mereka tidak akan pernah lupa, selalu ingat dan akan merindukan ‘kata pamungkas’ yang kita berikan.
“Sampai ada murid saya saat ini sudah lulus dan sekolah di salah satu SMA yang ada di Padang, dia mengatakan kangen dengan kata-kata pamungkas dari saya,” tuturnya.
Kata pamungkas tersebut, berupa ungkapan membangun. Berisi seruan kepada siswa untuk berakhlak baik. Semisal, menjalankan ibadah, berbakti kepada orang tua, menjadi anak yang percaya diri dan memiliki mimpi, yakin kepada diri sendiri dan tetap berusaha. Dibalutnya dalam sebuah kisah menarik dan jenaka, alias berbau anekdot.
Helmy mengisahkan, untuk mengetahui progress dan kemampuan seluruh siswa, maka sebelum ulangan harian diadakan, ia akan memberikan sebuah kuis atau pertanyaan di kelas. Tiap poin benar akan memperoleh reward bentuk nilai berbintang. Ada dua jenis poin yang bisa diperoleh dari kuis atau pertanyaan. Yakni, poin kelompok dan poin individu.
“Saat siswa berhasil menjawab bersama, maka akan masuk nilai kelompok. Sedangkan jika berhasil menjawab individu, maka akan mendapat dua nilai. Satu poin untuk diri sendiri, dan satu poin untuk nilai kelompok,” urainya.
Saat siswa berhasil menjawab kuis atau pertanyaan, maka ulangan harian tidak perlu lagi ditempuh. Ditambah, mendapat nilai yang pantas di daftar penilaian ulangan hariannya. Tentu, kata Helmy, si siswa merasa bangga dan senang bukan kepalang. Apalagi, saat hari ujian tiba, siswa tersebut santai saja di kelas sementara teman lainnya berpikir keras mengerjakan ulangan harian.
Nah itu yang mereka suka, karena menurutnya menarik. Saya ingin mengapresiasi siswa yang punya kesungguhan lebih. Yang bisa mengumpulkan nilai pribadi berarti ada progress belajarnya dibanding temannya,” ungkap Helmy.
Hal lain di luar belajar mengajar, yang membuat Helmy merasa senang menjadi seorang guru dan memiliki hubungan dengan para siswa adalah, tiap 9 Desember ia mendapat ucapan selamat dank ado ulang tahun. Padahal, dirinya lahir pada 9 Januari.Helmy hanya cukup mengiyakan, dibarengi wajah penuh haru sebagai ungkapan terimakasih karena muridnya tahu kapan hari kelahirannya.
“Saya menikmati kesalahan mereka. Saya mengatakan terharu akan ucapan mereka padahal ketawa dalam hati. Didukung akting juga sepertinya ya,”urai Helmy sambil gelak terpingkal pingkal (*)

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.