-->

Latest Post


MPA.(PADANG) – Alokasi belanja daerah Kota Padang pada perubahan APBD tahun 2017 naik sebesar Rp. 123,43 Miliar (5,52%), yang semula sebesar Rp. 2.235 triliun menjadi sebesar Rp. 2,358 triliun. Setiap tahun, belanja untuk pembangunan selalu mengalami peningkatan, hal ini karena Pemko Padang selalu berupaya untuk mensejahterakan masyarakat.

Hal itu tergambar dengan naiknya anggaran belanja langsung dari semula sebesar Rp. 1,140 triliun menjadi sebesar Rp. 1,278 triliun atau naik sebesar 137,29 miliar (12,03%). Sedangkan belanja tidak langsung turun dari semula sebesar Rp. 1,094 triliun menjadi Rp. 1,080 triliun atau turun sebesar Rp. 13,864 miliar (1,27%).

Demikian dijelaskan Sekretaris Daerah Kota Padang, Asnel, pada Sosialisasi Rancangan Peraturan Daerah Kota Padang tentang Perubahan APBD TA 2017 di Aula Bagindo Aziz Chan Balaikota Padang, Senin (11/09/2017). Acara tersebut dihadiri oleh pimpinan OPD Pemko Padang dan perwakilan dari masyarakat.

Dengan adanya peningkatan alokasi belanja tersebut, Asnel menegaskan kepada setiap OPD Pemko Padang agar realistis dalam penggunaan anggaran, dan sesuai dengan pagu yang telah ditetapkan. “OPD harus mampu menggunakan anggaran secara efektif dan efisien, dan diarahkan pada peningkatan kesejahteraan masyarakat. Serta hal-hal yang telah menjadi prioritas Pemko Padang, diharapkan dapat diselesaikan sebaik mungkin,” ujar Asnel.

Selain itu, Asnel juga mewanti-wanti seluruh pimpinan OPD untuk mengikuti pembahasan Ranperda Perubahan APBD 2017 pada 13-15 September mendatang di Kantor DPRD Kota Padang. “DPRD tidak akan membahas Ranperda Perubahan APBD jika pimpinan OPD tidak hadir langsung. Jadi, pembahasan tersebut tidak boleh diwakilkan. Dan tidak ada Pimpinan OPD yang keluar daerah selama pembahasan,” tutur Asnel.

Sementara itu, Kepala BPKA Kota Padang, Andri Yulika, menjelaskan, pada perubahan APBD 2017, pendapatan daerah semula ditargetkan sebesar Rp. 2,158 triliun menjadi Rp. 2,203 triliun atau naik sebesar Rp. 44,227 miliar (2,05%). Pendapatan Asli Daerah semula Rp. 490,93 miliar menjadi Rp. 601,35 miliar atau naik sebesar Rp. 110,42 miliar (22,49%). 

Sedangkan, dana perimbangan semula sebesar Rp. 1,507 triliun turun menjadi Rp. 1, 426 Triliun atau turun sebesar Rp. 80,46 Miliar (5,34%), penurunan ini akibat adanya pengurangan penyaluran sebagian dana alokasi umum sebesar Rp. 19,67 miliar, dan pengalihan Dana Alokasi Umum ke Silpa sebesar 60,84 miliar.

Disisi lain, dana bagi hasil pajak atau bagi hasil bukan pajak, semula sebesar Rp. 78, 104 miliar naik sebesar Rp. 50,01 juta (0,06%) sehingga menjadi Rp. 78,15 miliar yang berasal dari pajak cukai tembakau. Pendapatan daerah lain-lain yang sah, semula sebesar 160,97 miliar naik menjadi Rp. 175,28 miliar atau naik sebesar Rp. 14.31 miliar akibat adanya bantuan keuangan yang bersifat khusus dari Provinsi Sumatera Barat.

“Sosialisasi ini diadakan untuk memberikan informasi terkait hak dan kewajiban pemerintah daerah serta masyarakat dalam melaksanakan APBD tahun anggaran direncanakan,” ujar Andri. (*)

MPA,(PADANG) - Pada Rapat Paripurna pengesahan KUPA - PPAS 2017 beberapa fraksi DPRD Padang menolak dan mempertanyakan penambahan untuk kegiatan qasidah rebana yang awalnya Rp.3,5 miliar ditambah diperubahan Rp.4,974 miliar, hingga menjadi 8,474 miliar serta Perusda PSM harus membuat kajian yang matang dan juga penambahan anggaran untuk RSUD dr.Rasidin.

Anggota DPRD Padang Dian Angraini dari Fraksi Nasdem mengatakan, dengan angka yang fantastis tersebut untuk sekedar kegiatan qasidah rebana diminta kepada Pemko meninjau kembali kegiatan tersebut. Karena kegiatan tersebut tidak menggambarkan efesiensi yang sesuai dengan progul walikota.

Dikatakan, terkadang berfikir apa APBD 2017 memiliki arah yang signifikan dengan pembangunan yang diharapkan dan visi misi walikota.Sehingga ujung dari hal tersebut adalah peningkatan pendapatan yang dilihat dari peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Ia menyampaikan kita pertanyakan, sehingga di KUPA perubahan ini muncul kegiatan qasidah rebana yang secara rasional tidak sangat mendesak atau urgensi untuk nilai dengan dana Rp3,5 miliar dan malah minta ditambahkan lagi Rp.4,974 miliar tersebut. Kegiatan qasidah seperti apa sehingga membutuhkan anggaran sebesar itu, " katanya, kemarin.

Mari melihat peningkatan PAD pertahun nya dan program kerja dalam rangka peningkatan PAD tersebut.

Selain itu juga dengan Perusda Padang Sejahtera Mandiri (PSM) harus membuat kajian yang matang dalam rangka koordinasi bisnis yang dilakukan. 

Sehubungan dengan perencanaan awal pembangunan hotel, gedung parkir, transportasi massal, Fraksi Golkar Bulan Bintang dalam hal ini menolak. Dan mengusulkan agar Perda Perusda tersebut untuk di revisi.

Hal senada disampaikan anggota DPRD Padang Maidestal Hari Mahesa dari fraksi PPP. Dia mempertanyakan terkait penganggaran lomba qasidah rabana yang di anggarkan sebanyak 8,474 Miliar yang muncul dalam KUPA- PPAS 2017.

Lomba seperti apakah yang menelan dana hingga miliaran rupiah tersebut. Masa aggaran untuk lomba qasidah dan Rebana bapak anggarkan sampai sebanyak Rp 8,474 miliar.

Lomba apaan tuh pak mau sekalian kumpulin simpati massa dan dapatin Penghargaan Guiness Book Of Record lagi ya pak..huufss ??. Kritikan ini disampaikan dalam akun Facebook nya.

Ia juga menyindir sifat pemerintah yang sering mengeluh masalah dan mengatakan anggaran terbatas." Belum lagi anggaran untuk BUMD (Perusda PSM) yang belum jelas kegiatannya di ajukan sekian miliar, juga RSUD dr.Rasidin hampir Rp.63 miliar tambahannya saja, kemudian tanah untuk kantor Satpol PP saja sudah dibeli Rp 32 miliar.

"Selain itu banyak anggaran lainnya yang tidak menyentuh langsung ke masyarakat. Contohnya saja  banjir dimana mana sekarang ini," ungkapnya.

Sementara Pengamat Hukum Yatun, SH saat dimintai tanggapannya sangat menyayangkan atas anggaran pemborosan yang diajukan oleh pemerintah Kota Padang. 

Masak hanya untuk penyelenggaraan Qasidah Rebana saja, meski harus menelan anggaran sebesar itu. Apalagi iventnya bersifat lokal, rasanya tidak mungkin menelan anggaran sebesar itu. 

Padahal kalau kita bandingkan dengan TdS 2016 yang Iventnya berskala Internasional, total anggaran dari dana gabungan APBN, APBD Provinsi, APBD Kabupaten dan Kota yang dilalui, cuman menelan anggaran Rp. 7 milyar. 

Dimana rinciannya “Kementerian Pariwiasata menganggarkan sekitar Rp3 miliar, APBD provinsi Rp3 miliar dan ditambah Rp50 juta dana sharing dari masing-masing kabupaten/kota yang dilewati etape TdS,”


"Ada-ada saja, masak anggaran untuk ivent berskala lokal, bisa kalahkan anggaran ivent berskala Internasional," ucap Yatun mengakhiri. **



STOKE-ON-TRENT - Kedigdayaan Manchester United ternodai. Setan Merah yang selalu menang sejak laga perdana Liga Premier Inggris 207/2018 ditahan imbang 2-2 Stoke City di Stadion Bet365, Minggu (10/9/2017) dini hari. 

Hasil ini membuat pelatih Manchester United Jose Mourinho kecewa. "Saya tidak puas dengan satu poin karena kami adalah tim yang lebih dekat untuk menang. Saya harus mengatakan itu adalah hasil yang saya terima," kata Mourinho kepada BT Sport seperti dilansir Goal, Minggu (10/9/2017) dini hari.

Dalam permainan sepak bola tentu ada satu tim yang mencoba untuk menang, satu tim mencoba untuk mendapatkan poin. Mereka berjuang keras untuk mendapatkan poin, mereka bertahan dengan baik, mereka menyerang balik dan dalam set-piece mereka kuat.

"Itu adalah pertandingan yang sulit karena alasan yang berbeda. Pemain saya, setelah jeda internasional, tidak sama. Mereka tidak tampil di level normal tapi kami dalam permainan, kami berjuang keras dan kami lebih dekat untuk menang daripada kalah," kata Mourinho.

Manchester United yang bertandang ke kandang Stoke City datang dengan kekuatan penuh. Romelu Lukaku, Marcus Rashford, dan Mkhitaryan dimain sejak awal babak pertama. Namun kerja sama antarpemain belum mampu membuahkan gol bagi Manchester United. Mourinho malah dikejutkan dengan gol yang dicetak pemain Stoke City, Choupo-Moting pada menit ke-43. Serangan cepat yang dibangun Fletcher dan Diouf berhasil dikonversi menjadi gol oleh Choupo-Moting. Kedudukan 1-0 hingga turun minum. 

Memasuki babak kedua, Manchester United langsung menggeber serangan. Marcus Rashford yang mendapat umpan dari tendangan penjuru Mkhitaryan langsung menyambutnya dengan sundulan ke gawang Stoke City yang dijaga Butland. Gol di menit ke-46 ini menyamakan kedudukan menjadi 1-1.  

Setan Merah berbalik memimpin 2-1 setelah Romelu Lukaku mencetak gol pada menit ke-60. Lukaku mendapatkan umpan matang dari Mkhitaryan hasil dari serangan cepat yang dibangun skuat Manchester United. 

Sayang keunggulan itu tak berlangsung lama. pada menit ke-63, Choupo-Moting kembali menyarangkan bola ke gawang Manchester United yang dijaga De Gea. Skor 2-2 tidak berubah hingga akhir pertandingan. 









Sumber Sindonews

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.