-->

Latest Post



MPA, BENGKULU - Hadirnya kekuatan media baru, yakni media siber atau online,diakui oleh Sekretaris Jenderal Persatuan Wartawan (PWI) Pusat, Hendri CH Bangun.Menurutnya, kekuatan digital atau siber dewasa ini menjadi salah satu kemajuan teknologi yang mampu menyajikan berita dengan cepat.



“Ditambah dengan hadirnya Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) merupakan salah satu inovasi dan memberikan warna baru perkembangan media era Digital” sebut Hendri saat memberikan sambutan di acara pembukaan Konferensi Kerja Nasional PWI di Bengkulu, Jumat malam (17/11/2017).



Dikatakan Hendri, SMSI mampu menyebarkan berita yang akurat dan cepat dengan waktu yang sangat singkat. Kekuatan siber dengan peranan SMSI ini bahkan langsung dapat tersebar secara masif.



“Dengan hadirnya Ketua SMSI Pusat di tengah-tengah kita saat ini, saya yakin kegiatan Konkernas PWI 2017 di Bengkulu ini akan segera tersebar dan viral dengan bantuan SMSI,” kata Hendri.



Dikesempatan yang sama, Ketua Umum Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Pusat Teguh Santosa mengatakan, SMSI akan bersinerji dengan PWI dalam menghadirkan nuansa baru media siber.



“Kita berjuang untuk menghadirkan berita yang cepat, akurat juga bertanggung jawab dengan mematuhi kode etik, SMSI hadir ditengah dunia pers siber untuk melakukan pembenahan dan menjawab kebutuhan teknologi informasi kekinian dengan tetap mematuhi regulasi yang mengaturnya,” kata Teguh Santosa didampingi Sekjen SMSI Pusat Firdaus.



Sementara ketua SMSI Bengkulu Rahimandani yang hadir dipembukaan Konkernas PWI juga menyampaikan hal senada. Rahiman menilai saat ini telah terjadi pergeseran masif pengguna informasi. Pergeseran tersebut dari manual ke siber.



“Kini eranya digital, semuanya hampir disajikan secara digital, begitupun informasi, trennya sudah beralih ke digital atau siber,” kata Rahimandani. (rl).

MPA,SAWAHLUNTO — Kota Tua Eksotik Sawahlunto benar-benar bersahabat dengan pebalap Daniel Whitehouse karena mampu lolos dari jebakan dua pebalap Iran, sehingga bisa meraih podium pertama Tour de Singkarak 2017 yang finis di Lapangan Segitiga Sawahlunto, Minggu (19/11/2017).

Pebalap TDS dengan nomor start 115 ini membutuhkan waktu 04:03:03 untuk menempuh jarak 156 km dari Pantai Carocok, Painan, Pesisir Selatan. Lamanya perjalanan tersebut karena banyak tantangan yang dihadapi selama perjalanan yang sempat diguyur hujan ini.

Bahkan sebelum masuk finis sempat terjadi gesekan antara dua pebalap Iran yaitu Kholil Khorshid dan Ghader Mizbani yang akhirnya hanya finis diurutan kedua dan ketiga. Kondisi tersebut ternyata sangat menguntungkan Daniel Whitehouse, yang sejak awal bersaing ketat di rombongan depan.

"Hasil yang luar biasa di balapan kali ini. Saya akui etape ini tidak mudah, karena lintasan cukup menantang. Ini adalah modal saya untuk menghadapi balapan-balapan berikutnya," ujar Daniel Whitehouse usai perlombaan.

Gubernur Sumatera Barat, Irwan Prayitno yang turut hadir di finish etape II TDS ini dan berharap agar para pebalap mendapat kesan menarik selama berada di Kota Sawahlunto. “Para pebalap tidak hanya istirahat, juga menikmati obyek wisata heritage di Kota Sawahlunto. Bisa mendapat kesan menarik selama di sini,” harap Gubernur Irwan Prayitno.

Hasil di etape dua ini mampu mengubah posisi klasemen sementara balapan yang didukung penuh oleh Kementerian Pariwisata itu karena juara etape pertama yaitu Robert Muller harus terlempar dari posisi sepuluh besar tercepat. Yellow jersey tanda pimpinan perlombaan harus berpindah ke pebalap lain.

Meski hanya finis diurutan ketiga, Ghader Mizbani dari Tabriz Shahrdary Team mampu mengambil alih yellow jersey dari Robert Muller setelah dua hari pelaksanaan kejuaraan yang masuk kalender UCI level 2.2 ini dengan membukukan total catatan waktu 06:36:03.

Untuk Daniel Whitehouse yang menjuarai etape kedua menyodok di posisi dua klasemen umum. Selain itu juara Tour de Flores 2016 ini sukses mengamankan green jersey setelah mampu mengumpulkan 20 poin. Dibelakangnya ada Aiman Cahyadi dari Sapura Cycling Team dengan 19 poin.

Sedangkan untuk posisi raja tanjakan (polkadot jersey) sementara dipegang oleh rekan satu tim Ghader Mizbani dari Tabriz Shahrdary Team Khalil Khorshid dengan mengumpulkan 15 poin disusul Ghader diposisi dua dengan 12 poin.

Selain tiga jersey tersebut ada lagi penghargaan khusus untuk pebalap Indonesia yaitu red white jersey. Hingga etape kedua kejuaraan bergengsi ini masih dipegang oleh pebalap muda, Jamal Hibatulloh dari KFC Cycling Indonesia dengan waktu 06:43:36. Disusul Aiman Cahyadi dengan waktu 06:45:26.

"Hari ini cukup berat. Tapi akhirnya bisa finis. Balapan disini memang luar biasa. Banyak tanjakan," kata Aiman Cahyadi saat dikonfirmasi usai perlombaan.

Setelah menyelesaikan etape bersejarah ini, semua peserta akan melanjutkan balapan etape ketiga dari Muaro Sijunjung menuju Dharmasraya. Lintasan yang akan dilalui berbeda dengan etape sebelumnya karena banyak didominasi lintasan datar.

Kota Tua Sawahlunto Semakin Dikenal Dunia

TdS selain sebagai ajang perlombaan juga dijadikan media promosi pariwisata di Sumatera Barat. Dalam setiap etape banyak lokasi wisata yang dilalui. Khusus etape dua dimulai dari Pantai Carocok yang sudah dikenal keindahannya. Selain ini balapan melalui Pelabuhan Teluk Bayur yang sudah termasyur sejak lama.

Setelah pantai, semua pebalap dan pendukung disuguhkan dengan keindahan Kota Tua Sawahlunto yang sejak jaman Belanda dikenal dengan daerah penghasil batu bara terbaik di Indonesia. Bahkan, sisa-sisa jaman manusia rantai masih terlihat jelas berikut dengan lubang-lubang gua bekas penambangan jaman kolonial Belanda.

Menteri Pariwisata RI, Arief Yahya mengatakan, Kota Tua Sawahlunto punya daya tarik pariwisata yang kuat. Sebagai kota tambang tertua di Indonesia banyak meninggalkan bangunanHeritage yang bernilai sejarah tinggi.

“Nilai sejarahnya cukup tinggi sebagai daya tarik wisatawan. 60 persen wisman ke Indonesia karena culture atau ingin merasakan atmosfer budaya atau sejarah setempat. Sisanya, 35 persen faktor alam ataunature, dan 5 persenman made, atau wisata yang di-create orang, seperti sport event, MICE, show music dan lainnya,” ungkap Menpar Arief Yahya.


Menpar berharap melalui event TDS ini Kota Tua Sawahlunto bisa lebih dikenal dunia dan bisa menarik lebih banyak wisatawan datang merasakan atmosfer sejarah kota Sawahlunto yang dikenal sebagai “little dutch” atau Belanda kecil ini. (*)

MPA,PESSEL — Ratusan pebalap TDS dari 20 tim yang berasal dari 13 Negara, Minggu (19/11/2017) bakal menjajal dan menakluki rute etape II pada iven Sport Tourism Tour De Singkarak (TdS) 2017. Start pada pukul 10.00 WIB di Pantai Carocok Painan, Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel) dan finish di Kota Sawahlunto, seluruh pebalap akan melewati berbagai rintangan di lintasan sepanjang 155.9 kilometer.

Di Etape II ini, seluruh pebalap akan melintasi sejumlah titik, yakni start Pantai Carocok Painan - Jalan Ilyas Yakub - Jalan Sutan Syahrir - Jalan M Hatta - Jalan Imam Bonjol - Rumah Dinas Bupati - Salido - Tarusan - Barung Barung Balantai - Bungus - Bukit Lampu - Bandar Buat - Taman Hutan Raya Bung Hatta - Air Sirah - Pertigaan Cupak - Koto Baru - Selayo - Perempatan Simpang Rumbio - Terminal Bareh Solok - Jalan Lubuk Sikarah - Batas Kota Sawahlunto - Simpang Muaro Kalaban - dan Finish di Lapangan Segitiga Kota Sawahlunto.

Pada Etape II ini, sedikitnya terdapat Tiga titik Sprint dan Tiga Titik King Of Mountain (KOM) atau dikenal dengan istilah Raja Tanjakan. Untuk titik Sprin I berada di Tarusan, Sprint II di Bandar Buat dan Sprint III di Selayo. Sementara untuk KOM I berada di Bungus, KOM II di Bukit Lamu dan KOM III di Air Sirah.

Rute pada Etape II ini merupakan salah satu rute extreme yang dimiliki Tour De Singkarak. Terutama saat masuk dikawasan Pendakian Sitinjau Lauik. Seluruh Pembalap bakal dihadapi dengan pendakian ekxtrem dan paling panjang dari seluruh rute pendakian yang ada pada etape lainnya. Pebalap yang tampil, tidak hanya akan menjadi yang tercepat dan finish terdepan, namun juga akan berlomba untuk menjaki raja tanjakan.

Selain menakluki rintangan yang bervariasi disepanjang lintasan Etape II ini, seluruh pebalap juga bakal menikmati suguhan panorama yang ada seperti diantaranya suasana pantai Painan, Bungus, Panorama Sitinjau Lauik dan Kota Tambang Tua Sawahlunto.

Diketahui, Pada iven sport Tourism TdS 2017 ini, seluruh Pebalap bakal menakluki rintangan di 9 Etape dengan total panjang Lintasan 1250 kilometer. Pada Etape I Sabtu kemarin, pembalap asal Jerman yang tergabung dalam tim Embrace The World Cycling atas nama Muller Robert, berhasil Finish terdepan dengan catatan waktu 2.32.48.

Disusul pada urutan kedua pebalap asal Thailand Continental Cycling Team dengan torehan waktu sama 2.32.48, dan diurutan ke Tiga, diraih oleh pebalap asal Indonesia, Hibatullah Jamal yang tergabung dalam KFC Cycling Team dengan torehan waktu 2.32.52.

Sementara untuk Stage Classification diraih oleh Tabriz Shahrdary Team dengan total waktu 7.40.47, Thailand Continental Cycling Team dengan catatan waktu 7.42.24 dan Emmbrace The World Cycling dengan total torehan waktu 7.42.24.

Untuk tim terbaik dari Indonesia, KFC Cycling berada pada urutan pertama dengan catatan waktu 7.40.47, disusul oleh BRCC Banyuwangi dengan catatan waktu 7.44.24 dan PGN Road Cycling Team yang mencatat total waktu yang sama yakni 7.44.24. (*)


Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.