-->

Latest Post

MPA,PADANG - Kerjasama antara Pemerintah Kota Padang dengan Kerajaan Arab Saudi semakin terlihat nyata. Salahsatu kerjasama yang tengah dijalin itu yakni rencana membuka kampus Lembaga Ilmu Pengetahuan Islam dan Arab (LIPIA) di Padang.
Padang akan menjadi tempat berdirinya cabang kelima. Ditargetkan kampus ini mulai beroperasi pada Tahun Ajaran Baru 2018.
Walikota Padang H. Mahyeldi Ansharullah Dt Marajo bertemu Direktur LIPIA Indonesia di salah satu rumah makan terkenal di Padang, kemarin ini. Dalam pertemuan itu, dibahas rencana mempercepat pembangunan kampus LIPIA di Padang. Nampak hadir segenap pimpinan dari Universitas Negeri Padang (UNP) dan lainnya.
Dalam pertemuan itu tercapai kesepakatan kerjasama antara Pemko Padang dengan UNP. Nantinya, perkuliahan LIPIA menggunakan gedung milik UNP untuk sementara waktu. Direncanakan perkuliahan LIPIA dimulai pada Tahun Ajaran Baru 2018.
"Secara prinsip Pemko Padang dan UNP sudah siap, tinggal menunggu kesiapan tim LIPIA / Saudi Arabia," jelas Walikota Padang.
Mahyeldi sangat berharap LIPIA segera terealisasi. Karena menurutnya, ini menjadi harapan masyarakat di Sumatera Barat. Termasuk mempercepat terjalinnya komunikasi yang baik antara Sumatera Barat dengan Timur Tengah.

"Sekaligus memudahkan generasi muda untuk belajar bahasa Arab dan agama," tutur Walikota.(Charlie)

MPA,PADANG - Kisah Perjalanan Hidup Walikota Padang H. Mahyeldi Ansharullah Dt Marajo Akhirnya Dituangkan Ke Dalam Sebuah Buku. Buku Itu Ditulis Ikhwan Wahyudi Dan Kawan-Kawan. Sebuah Karya Yang Menceritakan Tentang Perjalanan Panjang Mahyeldi Hingga Kini Menjadi Seorang Walikota.
Buku Yang Diterbitkan Al Mawardi Prima (AMP) Press Ini Diberi Judul "H. Mahyeldi Ansharullah, Sepenggal Kisah Perjuangan Sang Da'i". Buku Dengan Tebal 110 Halaman Ini Dilaunching Di Masjid Agung Nurul Iman Padang, Minggu (26/11).
Dalam Launching Buku Itu,
Ikhwan Wahyudi Menyebut Bahwa Butuh Waktu Yang Cukup Panjang Dalam Menyiapkan Dan Menyempurnakan Buku Tersebut. Buku Itu Ditulisnya Pada Tahun 2008 Dan Selesai Pada Tahun Itu Juga.
"Namun Dalam Perjalanannya Ada Tambahan Muatan Untuk Memperkuat Isi Buku Ini, Sehingga Akhirnya Bisa Terbit Tahun Ini," Ujar Penulis Yang Juga Seorang Jurnalis Itu.
Buku Yang Ditulis Ikhwan Wahyudi Mengisahkan Tentang Perjuangan Orangtua Mahyeldi Dalam Mendidik Anak. Orangtua Mahyeldi Yang Sehari-Hari Bekerja Sebagai Kuli Angkut Bisa Mendidik Anaknya Hingga Mampu Menjadi Pemimpin Di Kota Padang.
"Dalam Buku Ini Juga Diceritakan Bagaimana Seorang Mahyeldi Memotivasi Dirinya Untuk Selalu Memberikan Yang Terbaik," Jelas Ikhwan.
Sementara Itu, Owner AMP Press, Al Mawardi Prima Menuturkan Buku Ini Terbilang Istimewa. Karena Disiapkan Cukup Lama, Sehingga Kandungan Buku Sangat Detail.
"Selama 25 Tahun Perjalanan Penerbit Kami, Buku Ini Begitu Istimewa. Buku Ini Disiapkan Selama 9 Tahun Oleh Tim Penulis. Dari Ribuan Buku Yang Telah Kami Terbitkan, Hanya Buku Ini Yang Begitu Detail Dipersiapkan," Akunya.
Walikota Padang Dengan Rendah Hati Menuturkan, Sebenarnya Dirinya Tidak Ada Apa-Apanya. Hanya Seorang Garin Masjid Yang Mencoba Menjadi Ustadz, Belajar Dan Bekerja Lebih Giat Agar Menjadi Sukses. Namun Kawan-Kawan Melihat Semua Itu Istimewa.
"Padahal Sebenarnya Hanya Ingin Memberikan Contoh Bagi Anak-Anak Ke Depan, Bahwa Bila Kita Bersungguh-Sungguh, Kita Pasti Bisa," Terang Mahyeldi.
Mahyeldi Menceritakan, Apa Yang Diraihnya Saat Ini Tak Terlepas Dari Peran Besar Orangtua. Tidak Itu Saja. Peran Istri Juga Sangat Berpengaruh Besar.
"Selain Peran Besar Orangtua Saya Yang Luar Biasa, Istri Juga Berperan Besar Menjadikan Saya Seperti Ini. Istri Saya, Yang Kami Menikah Ketika Akan Masuk Tahun Ketiga Perkuliahan, Selalu Memberikan Dorongan. Saya Rasa, Tanpa Dukungan Dan Dorongan Dari Istri, Sulit Saya Untuk Bisa Menjadi Seperti Sekarang," Pungkas Mahyeldi Dengan Mata Yang Berkaca-Kaca.(Charlie)

MPA,BUKITTINGGI — Kejuaraan balap sepeda internasional yang masuk kalender UCI, Tour de Singkarak (TdS) 2017 resmi berakhir, dan lagi-lagi pebalap asal Iran menjadi yang terbaik pada kejuaraan yang didukung penuh oleh Kementerian Pariwisata.

Pada edisi kesembilan yang finis di Kota Bukittinggi, Sumatera Barat, Minggu, (26/11/2017) pebalap asal Timur Tengah menjadi yang terbaik pada kejuaraan ini adalah Khalil Khorshid dari Tabriz Shahrdary Team. Dia terbilang sukses karena menjadi juara saat pertama kali turun di TdS.

Tahun sebelumnya Amir Kolahdouzyang saat itu memperkuat Pishgaman Cycling Team menjadi juara. Begitu juga dengan Arvin Moazemi yang sukses di 2015. Selain itu ada nama Amir Zargariyang menjuarai edisi 2014. Begitu juga dengan Ghader Mizbanidari Tabriz yang sukses menjadi juara pada edisi 2013, 2010 dan 2009.

Dengan kemenangan ini, Khalil mengaku bangga. Apalagi untuk meraihnya membutuhkan kerja keras setelah rekan satu timnya, Ghader Mizbani harus mengakhiri balapan lebih cepat karena mengalami cedera setelah jatuh di etape kedua yang finis di Sawahlunto.

Pebalap dengan nomor start 45 ini menjadi juara, dan berhak mendapatkan hadiah Rp.100 juta setelah membukukan total waktu 30:12:18 untuk menyelesaikan balapan lebih dari 1.100 km yang terbagi dalam sembilan etape. Balapan ini melalui 18 kabupaten/kota yang ada di Sumatera Barat.

"Saya senang sekali bisa meraih hasil terbaik. Apalagi saya baru pertama kali turun di TdS. Sambutan masyarakat juga luar biasa. Insyaalloh saya akan kembali lagi tahun depan," kata Khalil Khorshid usai menerima medali kemenangan.

Selain menjadi juara umum (yellow jersey), Khalil Khorshid juga dinobatkan sebagai raja tanjakan (polkadot jersey) kejuaraan dengan level 2.2 itu setelah mampu mengumpulkan 92 poin. Poin ini didapatkan setelah melalui titik tanjakan (KOM) yang ada di setiap etape dan salah satu yang tertinggi dia etape lima dari Solok menuju Solok Selatan maupun Embun Pagi.

Khalil selain menjadi juara umum perseorangan juga membawa timnya, Tabriz Shahrdary Team menjadi juara umum tim, dan berhak mendapatkan hadiah uang tunai sebesar Rp.120 juta.

Untuk predikat raja sprint TdS 2017 juga direbut oleh pebalap debutan. Robert Muller dari tim Embrace The World Cycling Jerman, adalah pebalap yang sukses meraih poin tertinggi yaitu 77 poin. Selain itu, pebalap dengan nomor start 122 ini juga mampu menjuarai etape pertama dan ketiga.

"Hasil yang cukup bagus di TdS. Saya senang dengan hasil yang saya raih. Saya berharap balapan kedepan jauh lebih baik terutama untuk transfer. Idealnya satu jam saja. Tapi saya akan berusaha untuk kembali tahun depan," kata pebalap asal Jerman itu.

Sementara itu, pebalap Indonesia yang paling sukses dan berhak meraih red white jersey adalah Jamal Hibatulloh dari KFC Cycling Team. Pebalap asal Sumedang Jawa Barat itu membukukan total catatan waktu 30:24:43 dan pada klasemen umum berada diposisi enam.

"Saya sangat berkesan dengan hasil TdS tahun ini. Apalagi saya mampu masuk sepuluh besar klasemen umum. Harapan saya,TdS akan terus ada," kata pebalap dengan nomor start 21 itu.

Selama turun di TdS 2017, Jamal Hibatulloh sukses menjadi juara etape empat yang finis di Ngalau Indah, Payakumbuh. Selain itu juga membantu timnya untuk menjadi tim terbaik kedua secara umum, dan menjadi yang pertama untuk tim asal Indonesia.

Sekretaris Kementerian Pariwisata Ukus Kuswara yang hadir di etape terakhir ini memberikan ucapan selamat pada para pebalap yang menjuarai TdS 2017 kali ini. “Saya berharap para atlit balap sepeda internasional ini bisa menjadi duta pariwisata Indonesia, menceritakan keindahan alam dan budaya Sumatera Barat khususnya pada kerabat maupun penggemar di negara masing-masing,” harap Ukus Kuswara seusai memberikan hadiah kepada para Juara Tour de Singkarak 2017.

Ukus juga menjelaskan, penyelenggaraan event sport tourism TdS 2017 memberikan dampak langsung pada ekonomi masyarakat (direct impact economic tourism)serta media value yang tinggi.

Multiplyer effect pariwisata cukup besar, akan berpengaruh terhadap sektor-sektor lainnya, misalnya pertanian, perdagangan dan juga transportasi. Ini tujuan kita menggenjot sektor pariwisata. Dan Tour de Singkarak ini sebagai sarana promosi efektif untuk pariwisata Sumatera Barat,” ungkap Ukus Kuswara.

Ia juga menjelaskan, sejak 2013 Amauri Sport Organisation (ASO) merekomendasi TdS menjadi kejuaraan mayor di Asia karena mampu menyedot lebih dari satu juta penonton. Ranking TdS tingkat dunia dari jumlah penonton menduduki peringkat ke-5, setelah Tour de France, Giro d’Italia, Vuelta a Espana, Santos Tour Down Under dan Tour de Singkarak.

“Ini prestasi yang perlu dipertahankan Tour de Singkarak, sebagai balap sepeda panutan balap sepeda lainnya yang muncul tahun berikutnya di Indonesia. Dan tentunya sebagai brand kuat ke mancanegara,” ungkap Ukus Kuswara.

Sementara itu, Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit mengucapkan terima kasih terhadap masyakat Sumatera Barat yang turut mensukseskan Tour de Singkarak 2017 kali ini, dan Pemerintah Kabupaten/Kota Sumatera Barat atas partisipasinya. 

“Dan tentunya pihak kepolisian dan pihak keamanan lainnya yang telah membantu keamanan event TDS kali ini,” ungkap Nasrul Abit.

Nasrul Abit menjelaskan, setelah penyelenggaraan 9 tahun TDS terjadi pertumbuhan positif di Sumatera Barat seperti petumbuhan hotel dari tahun ke tahun. “Pada tahun 2014 tercatat 274 hotel, dan homestay sebanayak 5.588 kamar. Di tahun 2016 meningkat menjadi 339 hotel dan homestay sebanyak 7.799 kamar,” ungkapnya.

Dampak ini tentunya memberikan dampak ekonomi cukup besar bagi masyarakat Sumatera Barat. (pr/em)

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.