-->

Latest Post

MPA,PADANG - Pelaksanaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-55 SMP Negeri 5 Padang yang dihelat bersamaan reuni akbar ini merupakan kegiatan yang sangat luar biasa. Terlebih lagi, kegiatan akbar kali pertama ini dimotori oleh para alumni lintas angkatan 1968 - 2017 bukanlah perkara mudah.

Penegasan itu disampaikan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sumatera Barat, Ir.H.Hendra Irwan Rahim saat menghadiri puncak peringatan HUT ke-55 SMP Negeri 5 Padang dan Reuni Akbar Alumni Lintas Angkatan 1968 - 2017 di halaman sekolah setempat, Sabtu (2/12/2017) siang.

Kegiatan yang dihelat sejak kemarin ini, turut dihadiri Ketua Umum Alumni SMPN 5 Padang terpilih Hari Ikhlas, Ketua Harian Alumni SMPN 5 Padang Yuliarman, Anggota DPR RI Andre Saifoel (H.Wen), Kepala Dinas Koperasi dan UKM Sumbar Zirma Yusri, Anggota DPRD Kota Padang, Walikota Padang Mahyeldi, Kepala BPKA Kota Padang Andri Yulika, Kepala SMPN 5 Junaidi beserta para mantan kepala sekolah, orangtua/wali siswa, awak media www.gemamedianet.com dan Portal Berita Editor.

Ketua DPRD Sumbar ini juga mengungkapkan rasa bangganya dapat bertemu seluruh alumni SMPN 5 Padang Lintas Angkatan, Kepala sekolah beserta guru, siswa dan orangtua/wali. Menurutnya, keberadaan alumni merupakan potensi besar bagi sekolah. Apalagi, alumni SMPN 5 Padang ini banyak “orang besar” yang diharapkan dapat berperan dalam membuat suasana sekolah semakin lebih baik lagi.

“Selain meningkatkan ukhuwah dan silaturahmi, potensi alumni yang sudah mencapai angka 15 ribu ini dapat lebih dimaksimalkan dan dioptimalkan bagi tercapainya visi dan misi sekolah,” ungkap Hendra.

Ia juga berharap, jalinan komunikasi antara pihak sekolah dan alumni tidak terhenti hanya sampai pada kegiatan HUT dan Reuni Akbar saja, namun terus berkesinambungan hingga ke masa yang akan datang.

“Bahkan saya sendiri yang bukan alumni, baik secara pribadi maupun lembaga siap menerima masukan dan aspirasi dari sekolah maupun alumni,” tukasnya.

Usai memberikan sambutannya, Ketua DPRD Sumbar Hendra Irwan Rahim berkesempatan melakukan foto bersama dengan panitia dan para alumni lintas angkatan. (em)

JAKARTA - Ratusan ribu peserta Reuni 212 memadati kawasan Monumen Nasional (Monas) sejak Sabtu (2/12/2017) dini hari. Hingga kini gelombang massa masih terus berdatangan ke kawasan Monas. Bahkan massa kini tumpah ruah hingga Patung Pahlawan atau Bundaran Tugu Tani, Jalan MH Thamrin

Acara ini dimulai sejak pukul 03.00 WIB dini hari dan diawali dengan dzikir. Peserta Reuni 212 juga terus mengumandangkan takbir, salawat nabi, dan doa. Acara lalu dilanjutkan dengan salat Subuh berjamaah, yang disambung dengan kajian subuh.

Tak berselang lama, Gubernur DKI Anies Baswedan hadir di Monas sekitar pukul 07.30 WIB. Anies kemudian menyampaikan sambutan. Sebelum menyampaikan kata sambutan, peserta Reuni 2012 diajak untuk menyanyikan lagu Indonesia Raya. "Para hadirin, saudara-saudari, bapak dan Ibu, dimohon berdiri untuk menyanyikan lagu Indonesia Raya," ajak pembaca acara.

Sontak jamaah yang tadinya tengah duduk bersila di lokasi langsung berdiri dan ikut menyanyikan lagu Indonesia Raya. Lagu Indonesia Raya pun berkumandang di kawasan Monas, lokasi acara Reuni 212. Peserta terlihat bersemangat menyanyikan lagu kebangsaan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) itu.

Setelah selesai menyanyikan lagu Indonesia Raya, peserta kembali duduk bersila. Anies pun memulai menyampaikan kata sambutannya. Dalam kesempatan itu Anies mengimbau agar para peserta Reuni 212 membentuk barisan untuk memperjuangkan persatuan di Indonesia. "Mari kita jadikan barisan yang memperjuangkan persatuan di Indonesia," tuturnya.

Di hadapan ratusan ribu peserta Reuni 212, Anies menyinggung aksi serupa di tempat yang sama tahun lalu. Dimana aksi yang dihadiri jutaan orang itu berlangsung damai. Anies pun percaya aksi hari ini bakal berjalan aman dan damai. 

Hingga siang ini acara masih berlangsung. Massa juga masih terdengar sesekali menyanyikan Lagu Indonesia Raya, sebagai pertanda bahwa peserta Reuni 212 juga cinta NKRI maupun persatuan bangsa.


















Sumber : SindoNews

JAKARTA - Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel) menunda sidang perdana gugatan praperadilan yang diajukan tersangka kasus korupsi pengadaan e-KTP, Setya Novanto.

Penundaan dilakukan lantaran Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) selaku termohon masih menyiapkan alat bukti yang menguatkan status tersangka Novanto. Surat permohonan penundaan sidang yang dikirim KPK dibacakan oleh hakim Kusno. 

Dalam surat itu, KPK menuliskan alasan mengapa meminta sidang ditunda, di antaranya KPK masih mempersiapkan bukti-bukti surat dan administrasi lainnya serta melakukan koordinasi dengan pihak terkait.

"KPK selaku termohon praperadilan tidak dapat hadir dan mohon untuk menunda sidang atas perkara dimaksud," kata Hakim Kusno membacakan surat dari KPK di PN Jaksel, Jalan Ampera Raya, Jakarta Selatan, Kami (30/11/2017).

Dalam surat tersebut, KPK juga meminta persidangan ditunda selama tiga pekan ke depan. Usai membacakan surat dari KPK, Hakim Kusno meminta pendapat kepada pihak pemohon yakni Setya Novanto terkait surat permohonan penundaan tersebut.

Pihak Novanto yang diwakili Ketut Mulya Arsana menilai permohonan penundaan tersebut sangat mencederai proses yang diajukan pemohon. Dia meminta agar penundaan dilakukan maksimal tiga hari.


"Kami mohon yang mulia untuk lanjutkan pemeriksaan ini. Jika berpendapat lain kita minta tidak lebih dari tiga hari. Sehingga bisa diselesaikan dengan berkeadilan," kata Ketut.

Hakim Kusno akhirnya memutuskan sidang gugatan praperadilan yang diajukan Novanto digelar pada 7 Desember 2017 pukul 09.00 WIB.


















Sumber:SindoNews

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.