-->

Latest Post

MPA,JAKARTA - Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu meminta Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto membangun soliditas di tubuh TNI.

"Menyolidkan TNI. Harus solid dulu tidak boleh terpecah-pecah, harus satu kebijakan. Kemudian loyalitas harus tegak lurus, terus ke Presiden, enggak ada belok-belok," ujarnya usai upacara serah terima jabatan (sertijab) Panglima TNI dari Jenderal Gatot Nurmantyo kepada Marsekal TNI Hadi Tjahjanto di Lapangan Apel B III Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Sabtu (9/12/2017).

Selain itu, mantan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) ini juga meminta agar Panglima TNI yang baru bekerja lebih keras lagi mengingat tantangan ke depan sangat berat. "Tantangan ke depan lebih keras, lebih berat. Cara mengatasinya dengan bekerja keras," ucapnya.

Hadir dalam sertijab tersebut, Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Pol Budi Waseso, Kepala Basarnas Marsekal Muda M. Syaugi, pengamat militer dan intelijen Susaningtyas Kertopati. Pangam Siliwangi Mayjen TNI Doni Monardo, Wakapolri Komjen Pol Syarifuddin. 
(whb/Ar)

















Sumber: SindoNews



MPA,AGAM - Bau tak sedap merebak di sekitar Danau Maninjau, Kabupaten Agam, Sumatera Barat. Pasalnya, sekitar 100 ton ikan milik para pembudidaya ikan keramba jaring apung di danau vulkanik itu mati dan membusuk.

Bau tak sedap mulai tercium dari Muko-muko Nagari Kotomalintang sampai ke Bayur. "Kondisi ini terjadi semenjak Minggu (3 Desember 2017) sampai hari ini," ucap Jondra Putra (36), seorang warga sekitar Danau Maninjau, Selasa, 5 Desember 2017, dilansir Antara.

Bau ini  merebak lantaran pembudidaya di Danau Maninjau membuang bangkai ikan ke danau. Ia berharap selanjutnya pembudidaya ikan mengumpulkan bangkai ikan dan menguburnya di tempat yang jauh dari permukiman warga.

"Dengan cara itu, kondisi udara tidak akan tercemar dan wisatawan akan betah berada di danau tersebut," katanya.

Sejumlah pembudidaya ikan keramba jaring apung mengaku membuang ikan yang sudah mati ke danau karena tidak punya tempat dan tenaga untuk mengubur ikan. "Ini kendala kami, sehingga ikan di buang ke dalam danau, beberapa hari ke depan daging ikan sudah habis terurai," ujar, Tami (63), salah satu pembudidaya ikan di Danau Maninjau.

Adapun Wali Nagari Kotomalintang, Nazirudin, mengimbau pembudidaya ikan mengubur bangkai ikan atau menjadikannya sebagai makanan lele. Dengan begitu, tidak mencemari lingkungan.

"Imbauan ini sering kita sampaikan pada pembudidaya saat pertemuan," katanya.

Salah seorang warga Alai di sapa Edi tinggal di tepi danau maninjau, kematian ikan keramba sudah sering terjadi, tapi para pengusaha ikan keramba tak jera-jera, sehingga negeri ini sering menjadi baun ikan mati, kedepannya dia meminta pemerintah untuk segera turun tangan bahwa danau maninjau tidak cocok untuk ikan keramba, cocoknya kembalikan danau maninjau sebagai daerah objek wisata yang alami.

Disini di perlukan ketegaskan pemerintah setempat dan juga provinsi, kembalikan danau maninjau ke fungsinya sebagai daerah objek wisata yang mendunia, seperti tahun 80 an, bangsa asing banyak berkunjung sambil nikmati indahnya alam danau maninjau, sekarang lingkungan danau berbau taksedap siapa yang datang dan di salahkan, ujar edi dengan wajah sedihnya sambil memandang  ikan terapung dan mati di danau maninjau tersebut.

Secara terpisah, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Agam, Hamdi mengatakan, pemerintah tidak bisa menggunakan Undang-Undang No 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Penggelolaan Lingkungan Hidup untuk menindak pembudidaya yang mencemari danau. Sebab, mereka tidak memiliki izin.

"Apabila mereka memiliki izin dari pemerintah, maka izin usaha mereka akan kita cabut karena telah mencemari lingkungan," ujarnya.

Paling tidak sekitar 100 ton ikan nila yang dibudidayakan di Danau Maninjau, semenjak Senin, 27 November lalu, mati akibat angin kencang disertai curah hujan yang cukup tinggi melanda daerah itu sehari sebelumnya. Kematian ikan-ikan itu mencemari danau.

"Kita telah melarang pembudidaya melakukan aktivitas di danau untuk beberapa tahun ke depan," kata. (*) 

MPA,PADANG - Walikota Padang Mahyeldi Ansharullah menyebut kelanjutan pembangunan dan gairah investasi sangat berkaitan dengan data-data yang dirilis Badan Pusat statistik (BPS). Pasalnya, data-data tersebut menjadi acuan dalam menumbuhkan kepercayaan (trust) publik terhadap pemerintah.

Hal itu diungkapkan saat membuka Forum Group Discussion (FGD) terkait penyusunan "Padang Dalam Angka" yang digelar BPS Kota Padang di Hotel Kyriad Bumi Minang, Kamis (7/12/2017).

"Data sangat diperlukan guna membangun 'trust'. Tanpa data, kita tidak mendapatkan acuan yang akurat dalam pembangunan dan penyelenggaraan pemerintahan sehingga juga gagal menumbuhkan kepercayaan publik," kata Mahyeldi.

Menurutnya, data-data yang dikumpulkan BPS dari Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) ketika diwujudkan melalui "Padang Dalam Angka" akan menjadi bagian dalam penyusunan rencana pembangunan dan pelaksanaan program ke depannya. 

"Dengan data ini banyak dapat dilakukan, termasuk penyusunan program dan perencanaan pembangunan serta untuk acuan bagi pihak yang akan menanamkan investasi," ujarnya.

Berdasarkan data, lanjut Mahyeldi, pemerintah dapat memetakan permasalahan-permasalahan yang ada sehingga efektif dalam menyikapi permasalahan tersebut. 

"Data juga menjadi acuan dalam menyikapi permasalahan-permasalahan yang ada sehingga efektif untuk menyikapinya," imbuhnya.

Sementara itu, Kepala BPS Kota Padang Rizal mengatakan, FGD yang dilakukan merupakan upaya penyusunan "Padang Dalam Angka" yang disiapkan BPS merupakan data-data yang dikumpulkan dari seluruh SKPD Kota Padang dan rutin dipublikasikan  setiap tahun. Penyusunan data juga bekerjasama dengan instansi vertikal serta BUMN di Kota Padang.

"Tujuan FGD ini untuk memberikan gambaran dan informasi terkait progres pelaksanaan lapangan dan upaya peningkatan kualitas publikasi Padang Dalam Angka kedepan, baik dari segi percepatan waktu pelaksanaan dan kualitas data yang dihasilkan," kata Rizal.

Ia berharap dalam FGD ini, semua permasalahan dalam pengumpulan data, diharapkan dapat dibahas sehingga penyajian publikasi PAGANG Dalam Angka ke depan lebih berkualitas.

"Dengan kegiatan ini akan dihasilkan data yang baik dan berkualitas," tutupnya.(DU/Zal)

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.