-->

Latest Post

MPA, PADANG - Dalam rangka kunjungan kerja ke Sumbar, rencananya Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI) Zulkifli Hasan, Selasa (12/12) akan hadir di Universitas Negeri Padang (UNP) untuk memberikan kuliah umum.

Ketua MPR RI memberikan pencerahan dengan tema "Pemuda dan Nasionalisme Masa Kini".

Menurut Taslim yang mengatur kegiatan Zulkifli Hasan selama di Sumbar, persoalan pemuda dan nasionalisme sengaja diangkatkan agar para mahasiswa termotivasi untuk terus cinta terhadap bangsa dan negara, yakni NKRI.

"Telah menjadi tugas dan tanggungjawab Pak Zulkifli Hasan sebagai Ketua MPR untuk terus membakar semangat nasionalisme para generasi muda," sebutnya.

Di samping memberikan kuliah umum, Ketua MPR Zulkifli Hasan akan mengadakan silaturahmi dengan kader dan pengurus Muhammadiyah, Aisyiah dan ortom lainnya.

Sebagai ormas yang besar, kata Taslim, Muhammadiyah memiliki peran yang strategis di dalam membangun bangsa.



Sumbar yang merupakan basis Muhammadiyah tidak asing lagi bagi Zulkifli Hasan. "Setiap ke Sumbar, silaturahmi dengan Muhammadiyah selalu dilakukan," kata mantan Anggota Komisi III DPR RI itu yang pernah juga menjabat Ketua Pemuda Muhammadiyah Sumbar. (isa)

MPA, PADANG - Kisruh Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) sepertinya akan terus berlanjut. Merasa dikibuli Ketum Terpilih Ramal Saleh, Budi Syukur akan mengajukan gugatan baru. Ramal Saleh dinilai tidak komit dengan perjanjian yang sudah disepakati di hadapan Ketum Kadin Indonesia di Jakarta.
Rapat pleno Kadin Sumbar, Sabtu (9/12) yang menghasilkan, bahwa masalah dengan Budi Syukur akan diselesaikan secara adat, dan membentuk tim penyelesaian yang diketuai Basril Djabar.
Menangapi sikap Kadin Sumbar tersebut, Budi Syukur merasa heran dan tidak habis pikir, kenapa Ramal Saleh tidak komit dengan perjanjian yang sudah disepakati.
“Sebenarnya tidak seperti itu. Saya ingatkan pak Ramal Saleh, jangan mengingkari perjanjian yang disepakati di hadapan Ketua Umum Kadin Indonesia,” ujar Budi Syukur  di lansir Jurnalsumbar.com, Sabtu malam (9/12) via ponselnya.
Dijelaskan Budi Syukur, ia mencabut gugatan di PN Padang atas mediasi yang difasilitasi oleh Ketua Umum Kadin Indonesia bulan Oktober 2017 lalu.
“Awalnya Ramal Saleh berkilah karena saya belum mencabut gugatan di PN Padang. Setelah dicabut, dia menunggu penetapan dulu. Dan, setelah penetapan keluar, dia malah buat tim penyelesaian segala. Pakai penyelesaian secara adat segala,” tegasnya.
“Ini sama saja Pak Ramal Saleh mempertinggi tempat jatuh,” tegasnya.
“Semangat Pak Ramal Saleh untuk membangun Sumbar, saya setuju. Tapi, kalau masalah ini dibuat berbelit-belit, saya pastikan akan mengajukan gugatan baru, dan melanjutkan gugatan sebelumnya ke pengadilan,” tegas Budi.
“Di Perjanjian Jakarta yang bermatrai itu kita sudah sama visinya, dan harusnya saya dan Pak Ramal menyusun kepengurusan baru berdua, tidak dibawa pula ke rapat pleno Kadin,” sesal Budi.
“Kasihan saya sama Pak Ramal Saleh. Dia tidak merdeka memimpin Kadin Sumbar. Dia mudah terombang-ambing oleh sesuatu yang mestinya bisa diselesaikan sendiri,” ujar Budi.
Budi Syukur mengingatkan bahwa pengusaha itu yang dipegang janjinya. “Baik lisan atau pun tertulis, pengusaha harus komit dengan janjinya,” tegasnya.
Menanggapi hal ini, Ramal Saleh yang dikonfirmasi via ponselnya mengatakan, sah-sah saja Budi Syukur menggugat kembali. “Itu haknya sebagai warga negara,” ujarnya.
Terkait perjanjian yang disepakati di hadapan Ketua Umum Kadin Indonesia, Ramal Saleh mengatakan, pada waktu itu ia keberatan dengan draf perjanjian yang dibuat. “Karena Ketum Kadin Indonesia sudah tanda tangan, ya terpaksa saya tanda tangani pula,” jelasnya.
“Isi perjanjian itu adalah hal yang tidak mungkin bisa saya laksanakan,” sebutnya. “Karena organisasi kita ada AD/ART yang wajib dipatuhi,” tegasnya. “Kita sudah di-SK-kan,” tambahnya. “Makanya saya bawa ke rapat pleno Kadin Sumbar,” tambahnya lagi.
Dikatakan Ramal Saleh, rapat pleno membentuk tim penyelesaian secara adat yang diketuai oleh Basril Djabar. “Tim inilah yang akan mencari formula penyelesaian dan berkomunikasi dengan Pak Budi Syukur,” ujarnya.
“Pokoknya kita ingin persoalan ini selesai dengan tidak melanggar AD/ART, dan tidak muncul lagi masalah baru,” pungkasnya.
Seperti diketahui, Kadin Sumbar menggelar rapat pleno, Sabtu siang (9/12) dengan agenda mencari formula penyelesaian masalah dengan Budi Syukur. Hasilnya, dibentuk tim yang diketuai oleh Basril Djabar dengan anggota Sam Salam dan Oktavianus Rizwa.
Tugas tim adalah mencari formula penyelesaian secara adat dan berkomunikasi dengan Budi Syukur.
Sebelumnya, pemilihan Ketum Kadin Sumbar dipermasalahkan Budi Syukur karena syarat administrasi Ramal Saleh sebagai calon Ketua Umum tidak sesuai dengan AD/ART dan peraturan organisasi Kadin Indonesia.
Sebagai bakal calon ketua umum, Ramal Saleh terlambat mendaftar dari waktu yang ditentukan AD/ART dan peraturan organisasi. Dan, Ramal Saleh juga tidak memiliki KTA seperti yang disyaratkan AD/ART dan peraturan organisasi Kadin Indonesia. Enye

MPA, PADANG - Tragis, sekitar jam 09.30 WIB, di jalan Imam Bonjol Kota Padang,seorang pedagang buah keliling jatuh gara-gara lobang yang jadi hiasan jalan. Akibatnya,barang dagangan hancur berserakan dan kendaraannya pun mengalami kerusakan. Hal ini membuat pedagang tersebut mengalami banyak kerugian,"Jumaat 8/12/2017.
Salah seorang warga yang pada saat itu melihat kejadian menjelaskan, kondisi kerusakan jalan ini sudah lama, dan mungkin harus makan korban lagi baru akan diperbaiki oleh pemerintah saat ini, kata Arifin salah seorang warga yang sehari-harinya melewati jalan tersebut.
Arifin menambahkan, sebenarnya kondisi jalan rusak bukan hanya disini, untuk jalan yang ada dikota ini umumnya banyak yang berlobang dan sampai saat ini disinyalir masih banyak dan belum terjamah oleh pemerintah, tambahnya.
“ kami warga kota padang berharap kepada pemerintah untuk dapat perhatikan fasilitas umum yang  dipergunakan masyarakat setiap harinya, jangan hanya sibuk dengan pencitraan dan penghargaan yang diraih” pungkasnya.
Dengan kejadian pedagang buah yang jatuh akibat jalan yang rusak tersebut, membuat aktivis yang juga pemerhati pemerintah ini angkat bicara. Ir.Indrawan yang akrab disapa Indra pada Sabtu (09/12) dikediamannya,mengatakan kekecewaan kepada awak media terkait kinerja petahana saat ini.

Dikatakan Indra, apakah masih layak bangga dengan banyak penghargaan yang dicapai oleh pemerintah untuk kota yang kita cintai ini. Sementara, masih banyak lagi infrastruktur fasilitas umum yang seakan terlupakan untuk perawatannya. Seperti jalan-jalan dikota ini yang banyak dihiasi lobang dan sudah ada makan korban, kata Ketum LSM KOAD ini.
“ Apakah pemerintah tidak memiliki biaya untuk perawatan jalan rusak yang tersebar dikota ini, atau harus menunggu korban selanjutnya dulu” tukuk Indrawan.
Kami warga Kota Padang mengharapkan kepada Walikota untuk segera  mengalokasikan dan cepat memperbaiki jalan rusak yang tersebar dikota kita cintai ini, agar tidak ada lagi korban jatuh gara-gara jalan rusak tersebut, pungkasnya.(Ar)

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.