-->

Latest Post

MPA,PADANG - Dojang Taekwondo Balaikota Padang semakin menunjukkan prestasi yang menggembirakan. Atlet binaan Sabam Tedi itu telah berhasil meraih prestasi di sejumlah kejuaraan.

Walikota Padang Mahyeldi Ansharullah mengapresiasi kemajuan Dojang Balaikota karena keberadaannya memberi andil peningkatan prestasi dan pembinaan positif bagi generasi muda.

"Saya beraharap atlet - atlet asuhan yang bergabung di Dojang Balaikota semakin giat berlatih supaya dari sini muncul atlet berprestasi, baik tingkat kota, provinsi maupun nasional," kata Mahyeldi pada kesempatan memberikan motivasi dan arahan pada dojang tersebut di Balaikota, Aia Pacah, Ahad (7/1/2018).

Ia mengatakan, pemanfaatan halaman parkir Balaikota Padang sebagai ajang latihan, suatu hal yang positif. Sebab balaikota bukan hanya sebagai kantor tetapi bisa berfungsi sebagai lokasi kegiatan positif untuk masyarakat. Apalagi untuk berolahraga yang juga bagian dari program peningkatan kesehatan, pembinaan generasi muda dan penempaan bagi atlet berprestasi.

"Selain jadi kantor, Balaikota dapat dimanfaatkan untuk ajang positif sebagai pusat kegiatan masyarakat seperti olah raga," kata Mahyeldi.

Walikota juga membolehkan pihak pelatih dan pengelola Dojang untuk memasang plang nama Dojang Balaikota. Hal itu supaya masyarakat umum juga mengetahui bahwa ada dojang taekwondo di Balaikota Padang.

"Saya rasa sudah perlu dipasang plang nama Dojang Balaikota agar masyarakat umum juga mengetahui dan mengikutsertakan anak-anaknya berlatih taekwondo," tukasnya.

Sementara itu, Sabam Tedi mengatakan, dojang Balaikota Padang sudah mulai dibuka sejak 2015 lalu. Pada awalnya diikuti beberapa orang anak saja yang merupakan putra-putri dari ASN Pemko Padang, namun seiring waktu semakin banyak orang tua yang memasukan anknya untuk berlatih, tidak terkecuali dari kalangan umum.

"Sekarang kita terbuka untuk umum juga. sedangkan untuk latihan memang pada malam hari. untuk hari libur memang diadakan pagi atau petang hari," katanya.

Pada kesempatan ini turut hadir Kepala Dinas Pemida Olahraga Azwin, Kepala Bagian Umum Alfiadi serta para orang tua atlet.

(DU/Fs)

MPA,JAKARTA - Mantan Panglima TNI Jenderal Purnawirawan Moeldoko mengaku tidak mempermasalahkan perwira tinggi di lingkungan TNI/Polri maju dalam pertarungan pilkada.



Namun dirinya meminta mereka agar mematuhi prosedur yang berlaku, seperti mengajukan pengunduran diri dari kesatuan TNI/Polri atau pensiun dini.



Dia menjelaskan, untuk pengajuan pensiun itu ada prosesnya. Sepanjang pengajuan itu selesai sebelum batas akhir pendaftaran ke pilkada atau pemilu itu terpenuhi, tidak akan ada masalah. 



"Semua proses. Sepanjang nanti deadline masih terpenuhi tidak ada masalah. Tapi kalau masih aktif pasti tidak boleh, dong," kata Moeldoko, di kutip dari Sindonews Minggu (7/1/2018).



Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) ini melanjutkan, bagi perwira TNI dengan status pensiun atau sudah tidak aktif berdinas, maka secara otomatis memiliki hak politik sama dengan masyarakat sipil. 



"Dia sudah sipil, ya boleh, punya hak politik sama. Seperti saya sekarang ini, tidak masalah maju langsung di Pilkada," ujar dia.



Namun lanjut Moeldoko, akan lebih baik apabila anggota tersebut melepas atribut TNI atau Polri sejak dirinya melakukan sosialisasi sebagai bakal calon kepala daerah.



"Sosialisasai pertengahan Januari, ketika sosialisasi mengundurkan diri, itu akan lebih gentle, lebih firm," terang Moeldoko.



Moeldoko sendiri tidak meragukan kapasitas anggota TNI/Polri yang akan maju dalam pertarungan pilkada. Dia menyebut, anggota TNI dan Polri memiliki pengalaman memimpin pasukan dan punya pengalaman birokrasi yang cukup.



Dia menegaskan, TNI maupun Polri tetap harus netral dalam masa pemilihannya nanti meski ada mantan anggota yang jadi kandidat. Untuk hal ini, Moeldoko menjelaskan bahwa ada mekanisme khusus untuk mengawal TNI/Polri pada posisi netral.



Seperti diketahui, sejumlah nama petinggi TNI/Polri digadang-gadang bakal meramaikan pesta demokrasi di daerah tahun ini. Salah satunya Letnan Jenderal TNI Edy Rahmayadi. 



Pria kelahiran Sabang, Aceh, ini diusung oleh Partai Gerindra, PKS, dan PAN untuk maju di Pilkada Sumatera Utara. Edy kini masih menjabat sebagai Pangkostrad.



Perwira lain dari lingkungan TNI, Komandan Komando Resor Militer (Korem) 031/Wira Bima Riau, Brigjen Edy Afrizal Natar Nasution bersiap maju sebagai calon wakil gubernur Riau




Kemudian dari Perwira Tinggi Polri muncul nama Inspektur Jendral Polisi Safaruddin. Jenderal Bintang Dua ini menjabat sebagai Kepala Kepolisian Daerah Kalimatan Timur ini, digadang-gadang akan maju di Pilkada Kaltim 2018 lewat gerbong PDIP. 


Masih dari institusi Polri,  Inspektur Jenderal Polisi Anton Charliyan maju dalam Pilgub Jabar. Wakil Kepala Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Polri ini juga pernah menjabat sebagai Kepala Kepolisian Daerah Jawa Barat pada 2016. 



Kepala Korps Brimob Polri, Irjen Pol Murad Ismail juga siap maju di Pilkada Maluku 2018. Dia mendapat dukungan dari Partai Nasdem. Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri bahkan telah mengumumkan pencalonan Murad. Dia dipasangkan dengan kader PDIP, Barnabas Orno.



Selain tiga nama Pati Polri di atas, muncul nama  Inspektur Jenderal Paulus Waterpauw. Kapolda Sumut ini disebut-sebut maju dalam Pilgub Papua 2018. Dia diusung oleh partai Golkar untuk menjadi orang nomor satu di Papua.(*)



MPA,JAKARTA - Ketua Umum DPP Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) membantah melakukan politik outsourcing dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada).
Buktinya kata dia, dari 17 pasangan calon kepala daerah yang diumumkan sore tadi, 14 di antaranya merupakan kader Partai Demokrat.

"Ada yang mengatakan jangan-jangan Demokrat sukanya outsourcing. Ini komposisinya. Dari 17 pasangan cagub dan cawagub, 14 itu kader. Sama dengan 82 persen," kata SBY di Kantor DPP Demokrat, Wisma Proklamasi, Jakarta Pusat, dikutip dari Sindonews Minggu (7/1/2018).

Kendati ada beberapa pasangan yang bukan kader, dia menegaskan, Demokrat tetap berkomitmen mendukung sekaligus memenangkannya di pilkada serentak tahun ini.

"Kebanyakan kader yang kami usung terutama kader-kader yang sudah ada. 10 kader yang sudah ada. 4 dari 14 kader yang baru dan sudah menjadi kader," papar Presiden RI Keenam ini.

Lebih lanjut dia mengatakan, enam orang dari 14 kadernya itu merupakan Ketua Dewan Pimpinan Daerah, dua diantaranya Ketua Dewan Pimpinan Cabang, seorang anggota DPR RI dan seorang pengurus Demokrat di daerah.

Selain itu, tak sedikit pula pasangan calon yang didukung Partai Demokrat dalam Pilkada serentak tahun ini merupakan petahana.

"Contohnya Gubernur Papua, Gubernur Lampung, Wagub Sumsel dan banyak lagi Bupati dan Walikota incumbent. Kader Demokrat tetap menjadi prioritas," tuturnya.

Sekadar diketahui, SBY telah mengumumkan 17 nama pasangan calon gubernur dan wakil gubernur yang diusung partainya dalam Pilkada serentak tahun ini. Mereka adalah:

1. Papua: Lukas Enembe dan Klemen Tinal
2. Maluku Utara: Burhan Abdurrahman dan Ishak Jamaluddin
3. Maluku: Said Assegaf dan Andreas Rentanubun
4. Nusa Tenggara Timur: Benediktus Kabur Harman dan Benny Alexander Litelnoni
5. Nusa Tenggara Barat: Zulkieflimansyah dan Siti Rahmi Djalilah
6. Bali: Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra dan I Ketut Sudikarta
7. Sulawesi Selatan: Ichsan Yasin Limpo dan Achmad Mudzakar
8. Sulawesi Tenggara: Rusda Mahmud dan Syafei Kahar
9. Kalimantan Timur: Syahrie Ja'ang dan Awang Ferdian Hidayat
10. Kalimantan Barat: Karolin Margreth Natasha dan Suryadman Gidot
11. Jawa Timur: Khofifah Indar Parawansa dan Emil Elistianto Dardak
12. Jawa Tengah: Ganjar Pranowo dan Yasin Maimun
13. Jawa Barat: Deddy Mizwar dan Dedi Mulyadi
14. Lampung: Ridho Ficcardo dan Helmi Hasan
15. Sumatera Selatan: Ishak Mekki dan Yudha Pratomo
16. Riau: Firdaus dan Rusli Effendi
17. Sumatera Utara: JR saragih dan Ance Selian
(maf)

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.