Ungkapan Saksi, E-KTP Milik Partai Kuning, Merah, dan Biru
MPAJAKARTA - Mantan Country Manager Enterprise Hewlett Packard (HP) Indonesia yang kini Direktur PT Cisco System Indonesia Charles Sunanto Ekapraja mengakui mendengar informasi proyek pengadaan kartu tanda penduduk elektronik (e-KTP) milik partai politik.
Fakta tersebut diungkap Charles Sunanto Ekapraja saat bersaksi dalam persidangan mantan Ketua DPR Setya Novanto (Setnov), di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta, seperti dikutip dari Sindonews Senin (22/1/2018).
Hal itu terungkap ketika anggota Jaksa Penuntut Umum (JPU) Eva Yustisiana mengonfirmasi isi berita acara pemeriksaan (BAP) Charles bahwa Made Oka Masagung menyampaikan ke Charles bahwa proyek e-KTP milik partai kuning, merah, dan biru.
Made Oka Masagung adalaj pemilik OEM Investment dan Delta Energy.
Eva meminta Charles untuk menjelaskan kode partai tersebut. "Itu partai politik. Yang dikasih tahu ke saya itu. Asumsi saya, Golkar, PDIP, dan Demokrat. Itu BAP saya," ujar Charles di hadapan Majelis hakim Pengadilan Tipikor Jakarta.
Dia melanjutkan, HP Indonesia mulanya pernah diajak kerja sama oleh Executive Director pada PT Biomorf Lone Indonesia sekaligus Direktur Biomorf Lone LLC dan petinggi Biomorf Mauritius Limited Johannes Marliem dalam proyek e-KTP.
Charles lantas mencari tahu ke Oka. Akhirnya terjadi pertemuan dengan Setnov selama tiga kali. Dua kali di rumah Setnov dan satu kali di Gedung DPR.
Setelah dikonfirmasi beberapa kali oleh majelis hakim dan JPU terkait dua kali pertemuan di rumah Setnov, akhirnya Charles mengakui tujuannya untuk meminta restu dari Setnov.
Charles mengakui juga pernah bertanya ke Oka seberapa berpengaruh Setnov dalam proyek e-KTP. Oka menyampaikan agar percaya saja sama Setnov.
Restu dari orang-orang seperti Setnov, tutur Charles, terkadang dibutuhkan agar tidak dipersulit dan dihambat. "Saya dulu enggak tahu proyek e-KTP milik siapa. Dikasih tahu Oka, tiga partai itu. Asumsi saya waktu itu kuning adalah Golkar, merah untuk PDI Perjuangan dan biru itu Demokrat. Terus ketemu (Setnov-red) saat itu saya bertemu untuk mencari blessing," tandasnya.
(dam)