-->

Latest Post

MPA,BENGKULU SELATAN - Setiap kader harus berjuang semaksimal mungkin,menangkan Partai Perindo di Bengkulu. Hal itulah yang disampaikan oleh Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo (HT) saat memimpin konsolidasi Partai Perindo Bengkulu tepatnya Bengkulu Selatan, “Minggu (25/2/2018).



"Semua kader harus aktif membaur ke masyarakat dengan program tepat sasaran, menangkan pemilu di Bengkulu," tegas HT

Dia mendorong agar seluruh kader memaksimalkan program-program yang ada pada Partai Perindo seperti gerobak Perindo, bantuan peralatan nelayan dan pertanian, ambulans Perindo, bakti sosial, fogging, dan program-program lainnya. 

HT menanamkan semangat perjuangan kepada kader Perindo untuk terus bergerak memajukan daerah,dan mensejahterakan kehidupan masyarakatnya.

"Kita persempit kesenjangan sosial dengan mempercepat peningkatan kesejahteraan masyarakat yang ketinggalan," tegas HT. 

Dengan demikian, lanjut HT, lebih banyak masyarakat produktif. Lapangan pekerjaan akan tercipta, dan jumlah pembayar pajak baru bertumbuh. Bila hal tersebut terjadi, Bengkulu akan lebih cepat maju

Masyarakat yang berada di daerah tidak perlu ke luar daerahnya untuk mencari pekerjaan. HT mengatakan hal tersebut harus terjadi di seluruh daerah. Pemerataan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat harus terjadi. Daerah akan maju dan  ekonomi Indonesia akan melejit. 

HT menegaskan tujuan didirikannya Perindo adalah menjadikan Indonesia yang tidak hanya merdeka, tapi juga bersatu, berdaulat, adil dan makmur. 

"Kita harus punya keterwakilan cukup di legislatif dan eksekutif, agar mampu membuat kebijakan tepat, untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat," kata HT

Kepada kader, HT yang datang menempuh jalur darat selama tiga jam mengatakan setiap kader harus militan, karena hanya dengan memenangkan pemilu, Perindo bisa mewujudkan cita-citanya menjadikan rakyat Indonesia sejahtera.



(zik/ar)

MPA,JAKARTA - Pakar Hukum Tata Negara Irman Putra Sidin mempertanyakan alasan sejumlah pihak di DPR yang mendorong Presiden agar mengeluarkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang (Perppu) pasca pihaknya mengajukan uji materi (judicial review) revisi Undang-Undang (UU) MD3 ke Mahkamah Kontitusi (MK).

Irman menegaskan, Perppu adalah instrumen kekuasaan absolut yang tersisa ketika absolutisme dihajar babak belur oleh gelombang demokratisasi. Oleh karenanya, Perppu dibatasi secara tegas oleh konstitusi, yakni hanya ketika situasi genting yang memaksa yaitu terjadi kekosongan hukum.

"Tentunya yang harus disadari bahwa Perppu bukanlah instrumen hak veto, melainkan instrumen Presiden  dalam menjalankan kekuasaan pemerintahannya dimana terjadi situasi genting dan memaksa dan terjadi kekosongan hukum," tutur Irman seperti dilansir  SINDOnews, Minggu (25/2/2018).

Maka itu, Irman mengajak semua pihak utuk berpikir negarawan. Masa depan NKRI ini akan terjaga ketika semua komponen bangsa merawat konstitusi, konsisten dengan konstitusi, tidak boleh terjebak dengan kepentingan pragmatis kelompok tertentu.

"Mendorong Perppu bisa diobral oleh Presiden sama dengan kita tanpa sadar ingin menghidupkan absolutisme kekuasaan dan menyerahkan kekuasaan itu pada satu tangan. Ini yang kita tentang, inilah kemanusiaan yang di seluruh dunia menentangnya," ujarnya.

Ia menegaskan, alasan pihaknya mengajukan uji materi revisi UU MD3 ke MK tidak bermaksud membuat “ketar-ketir” kekuatan politik yang membentuk UU MD3. Sebab langkah semacam ini adalah hal biasa.

Sebaliknya, perlu disadari bahwa Perppu yang membumi hanguskan undang-undang justru “merendahkan" kehormatan, dan keluhuran martabat DPR. Sebab DPR adalah pemegang kekuasaan pembentuk undang-undang sesuai Pasal 20 ayat 1 UUD 1945.

Menurut diaa, tidak pernah sekalipun konstitusi memberikan kuasa kepada kekuasaan pemerintahan (Pasal 4 ayat 1 UUD 1945) yang melebihi kekuasaan DPR dalam pembentukan UU. Karenanya Perppu bukanlah kekuasaan veto untuk membumihanguskan produk DPR.

"Di lain sisi, jika Perppu dikeluarkan maka Presiden akan kelihatan secara nyata tidak konsisten. Tentunya akan membuat kekuasaan pemerintahan kita dimata dalam dan luar negeri tak mampu memberikan kepastian hukum dalam pembentukan undang-undang," pungkasnya.
(thm)




MPA,BANDUNG - Kapolri Jenderal Pol M Tito Karnavian memerintahkan kepada seluruh jajaran kepolisian untuk bergandengan tangan, jalin silaturahmi menjaga ulama dan ustaz dari berbagai hal yang tak diinginkan. 


Jajaran juga diperintahkan supaya bisa menjaga seluruh pondok pesantren dan tempat-tempat aktivitas keagamaan. Instruksi tersebut disampaikan Tito saat memberikan sambutan dalam acara silaturahmi akbar jamaah Persatuan Islam (Persis) di Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat, Jalan Dipatiukur, Kota Bandung, seperti dilansir dari SindoNews Sabtu (24/2/2018).

Saya instruksikan seluruh jajaran untuk bisa bergandengan tangan dengan umat Islam, jaga persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Jalin silaturahmi yang baik  Persis di seluruh Indonesia. Jaga ulama, ustaz, pondok pesantren, dan tempat-tempat aktivitas keagamaan," kata Tito. 

Tito mengatakan, dirinya bersyukur karena bisa berkumpul dengan keluarga besar Persis dalam acara tersebut. "Saya ingin menyampaikan selamat kepada pengurus Persis dan Muspida, ada Kapolda Jabar (Irjen Pol Agung Budi Maryoto), Pangdam III/Siliwangi (Mayjen TNI Doni Monardo), sehingga acara besar ini bisa terselenggara dengan baik," ujar Kapolri.

Tito mengemukakan, Persis bagian penting dalam sejarah berdirinya negara Republik Indonesia dan dalam mengisi kemerdekaan, terutama di bidang pendidikan dan dakwah. 
"Saya mengajak bapak ibu sekalian, mari bergandengan tangan untuk mengisi kemerdekaan yang telah bapak ibu dan pendiri bangsa kita ini dirikan. Cukup banyak tantangan yang kita hadapi baik internal maupun eksternal," terang Tito.

Silaturahmi akbar itu dihadiri ribuan anggota Persis dari seluruh Indonesia. Mereka memadati kawasan Monumen Perjuangan Rakyat Jabar dan Lapangan Gasibu. Teriknya matahari tak menyurutkan semangat anggota Persis untuk mengikuti acara tersebut sampai selesai. 

Ketua Umum Persis Pusat KH Aceng Zakaria mengatakan, acara tersebut, bertujuan untuk mengikat silatuhrahmi antarumat Islam, terutama jamaah Persis. "Mungkin banyak pihak yang bertanya-tanya ada apa pimpinan Persis menginisiasi silaturahmi akbar ini. Saya tegaskan tujuan utama acara ini adalah memfasilitasi terjalinnya silatuhrahmi," kata Aceng.


(pur/ar)

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.