Atasi Persoalan LGBT, Nasrul Abit Berdayakan Organisasi Perempuan di Sumbar
MPA,PADANG - Karena kaum wanita memiliki peran besar, maka dibutuhkan penguatan fungsi organisasi wanita di Sumbar guna mengatasi persoalan Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender (LGBT). Organisasi wanita bisa menjadi ujung tombak untuk pemberantasan LGBT di Sumatera barat
"Perempuan memiliki peran besar dalam keluarga. Sebagai ibu, memiliki tanggungjawab mendidik anak-anak. Jika keluarga kuat, maka LGBT tidak akan bisa masuk," kata Wakil Gubernur Sumbar, H. Nasrul Abit saat membuka Rapat Koordinasi Organisasi Wanita Sumbar, pada Rabu (14/3) di Padang.
Nasrul Abit menyebutkan saat ini LGBT sudah marak di Sumbar dan masuk dalam semua lini, mulai dari pelajar, orang dewasa, pria atau wanita sudah banyak terindikasi terlibat LGBT. Bahkan, ada dalam satu wadah organisasi yang anggotanya hampir 75 persen terindikasi LGBT.
"Hasil sementara dari tim LGBT Pemprov Sumbar terindikasi, LGBT sudah marak di Sumbar. Bahkan ada sebuah organisasi yang terindikasi 75 persen anggotanya terlibat LGBT. Kenapa bisa begitu? Itu tidak lebih karena lemahnya pengawasan dari kita semua," ujarnya.
Untuk organisasi itu, menurut Nasrul Abit pihaknya akan melakukan evaluasi dan minta pertimbangan kepala LKAAM, MUI dan instansi terkait, apakah akan dibubarkan atau dibersihkan saja oknum-oknum yang ada didalamnya.
"Untuk membubarkan tentunya banyak pertimbangan. Kita akan minta masukan dari LKAAM, MUI dan lainnya. Apalagi, organisasi ini terkait dengan pusat. Oknum-oknum yang terlibat LGBT di dalamnya, itulah yang harus kita bersihkan," tegasnya.
Sementara, Ketua Panitia pelaksana Rapat Koordinasi Organisasi Wanita, Elly Ditra menyebutkan salah satu tujuan rakor itu adalah untuk penguatan organisasi wanita di Sumbar. Organisasi wanita dibutuhkan dalam upaya mengatasi persoalan sosial yang ada di Sumbar, salah satunya LGBT.
"Organisasi wanita memiliki peran besar dalam mengatasi persoalan LGBT di Sumbar. Sebagai wanita, dan ibu dalam rumah tangga, memiliki peran besar dalam keluarga. Bukan hanya membentengi keluarga saja, namun juga diri sendiri," tegasnya.
LGBT bukan hanya masalah pria saja, namun juga wanita karena bisa terjangkit lesbian dan biseksual. Untuk itu butuh penguatan organisasi wanita yang secara langsung juga menguatkan wanita yang tergabung dalamnya.(pep/ar)