-->

Latest Post

Presiden Joko Widodo membuka rapat kabinet paripurna di Istana Negara, Jakarta, beberapa waktu lalu. Foto/SINDOnews

MPA,JAKARTA - Bersama-sama menjaga keberagaman serta saling menghargai perbedaan dalam bingkai Pancasila dan semboyan Bhineka Tunggal Ika. Itulah himbauan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada seluruh komponen bangsa.

Jokowi mengatakan, selama ini Indonesia telah menjadi rujukan bagi bangsa-bangsa lain dalam mengelola perbedaan dan keberagaman.

"Sejak awal berdiri, kita adalah bangsa yang bhineka, beragam, majemuk. Dan kita menyadari bahwa perbedaan itu adalah rahmat dari Allah. Banyak negara lain yang ingin kokoh seperti kita Indonesia, yang bisa mengelola kebhinekaan," kata Jokowi seperti dikutip dari laman Facebook-nya, Senin (2/4/2018).

Di tengah situasi demikian, Jokowi juga mengingatkan bangsa Indonesia harus bermental besar. Bermental pemimpin, berani menghadapi tantangan, berani menghadapi hambatan-hambatan, berani melewati rintangan-rintangan.

Jokowi pun mengajak semua pihak bahu-membahu mensukseskan program pembangunan pemerintah dengan tetap optimistis menatap masa depan.

"Karena itulah saya meminta agar masyarakat  tidak sering mengembangkan isu-isu yang menyebabkan bangsa kita menjadi pesimis," kata Jokowi.
(dam/ar)








Sumber: SindoNews

Sejumlah siswa berkumpul di depan SMK 6 Padang, Senin (2/4). Padamnya listrik selama 40 menit mengganggu jalannya UNBK. Irham
  

MPA,PADANGRatusan siswa SMK 6 Padang di hari pertama Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di kota Padang harus terhenti selama 40 menit mengerjakan soal karena kendala listrik yang tiba-tiba padam.

Preti Desi Viona, salah seorang siswi SMK 6 Padang, mengatakan, sempat takut dengan padamnya listrik bisa menghabiskan waktu ujian.

“Namun, ketika listrik kembali hidup. Kami bisa kembali melaksanakan ujian seperti sebelum listrik padam tanpa ada pengurangan waktu,” ujarnya.

Ketua UNBK SMK 6, Deskurniati, S.Pd. mengatakan, listrik padam terjadi semenjak pukul 09.10 WIB dan kembali hidup sekitar 09.50 WIB.

“Kami sudah mencoba untuk memakai genset agar ujian bisa kembali berjalan. Namun genset yang kami miliki tidak cukup kuat untuk menampung semua daya di sekolah,” katanya.

Selama menunggu listrik kembali hidup, ia mengatakan, siswa tidak boleh keluar secara bersama.

“Kami hanya boleh menunggu di dalam kelas,” katanya.(*)














Sumber Harianhaluan.com


MPA,PADANG – Nasrul Abit mengajak semua pemangku kepentingan di Sumatera Barat untuk berpikiran jernih dalam melihat berbagai persoalan sosial kemasyarakatan. Pasalnya, menjaga stabilitas daerah merupakan tanggungjawab bersama semua element masyarakat. 

Ajakan itu disampaikan Wagub Nasrul Abit saat menerima rombongan Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) MUI Sumbar yang diketuai Jet Fatollah dan Irfianda Abidin, bertempat di ruang rapatnya, pada Senin, 9 April 2018.


"Kami telah mencatat apa yang disampaikan mereka tadi. Kita akan bicarakan dengan pihak -pihak terkait dalam setiap persoalan yang ada. Tak elok kita mengambil sikap sepihak yang berdampak tidak baik bagi kemajuan pembangunan daerah," ujarnya.  


Ia mengatakan, soal investasi menjadi sesuatu yang penting dalam peningkatkan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat. Namun tentunya investasi yang menguntungkan, bukan yang merusak atau merugikan masyarakat. 

"Jika jelas-jelas merugikan masyarakat ya,  kita tolak,  akan tetapi untuk mengetahui kita perlu dialogkan dengan baik, sehingga salah penafsiran dapat diselesaikan dengan baik," tegasnya.  

Ia mengatakan, Pemeprov Sumatera Barat memiliki komitmen kuat mendorong wisata halal. Saat ini, Pemprov Sumbar sedang menyusun rumusan Peraturan Daerah (Perda) wisata halal.


"Walau belum diakui oleh pemerintah pusat, kita mulai saja. Karena di negara-negara maju, seperti Amerika,  Tionghoa,  Thailand, dan Jepang, perkembangan wisata halal juga menjadi trend dan diminati banyak orang untuk mengunjunginya. untuk itu, mari kita dorong adanya Perda wisata halal di daerah ini, sebagai bahagian dari budaya dan karakter masyarakat Minang yang islami dan religi," ungkapnya. 


Sedangkan wisata internasional, terangnya, cukup di Mentawai dikembangkan. Kecenderungan yang tidak cocok dengan budaya Minangkabau, kita kembangkan di sana. Sedangan untuk wisata syariah kita dorong di daratan.


"Kita saat ini juga senang terhadap apa yang dilakukan Bupati Mentawai bersama perangkat dan masyarakatnya yang mulai terbuka dengan pembangunan daerah. Perhatian pemerintah pusat dan provinsi dalam memajukan dan menaikan harkat martabat masyarakat untuk dapat hidup lebih baik juga tinggi," tegasnya. 
(rki/ar)


Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.