Pemerintah
Kejar Ketertinggalan Pendidikan. (Dok.Koran SINDO
JAKARTA - Pekan Peringatan Hari Pendidikan
Nasional (Hardiknas) digelar secara serenta di 34 provinsi pada 20- 27 April.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) berharap momen ini menjadi
penggerak daerah untuk mengejar ketertinggalan pendidikan. Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy mengatakan, Pekan Peringatan
Hardiknas tahun ini mengambil tema Menguatkan Pendidikan, Memajukan Kebudayaan
yang digelar atas kerja sama UPT Kemendikbud dan para pemangku kepentingan
pendidikan dan kebudayaan.
“Ini dapat menjadi bukti sinergi yang baik antar UPT Kemendikbud dan seluruh
pemangku kepentingan. Tentu ini akan lebih baik lagi di masa depan. Kalau
sekarang menjadi pekan peringatan, tahun depan bukan lagi jadi pekan, tapi
bulan pendidikan. Selama satu bulan penuh kita peringati Hari Pendidikan,”
katanya.
Muhadjir mengajak semua pihak untuk mengejar ketertinggalan pendidikan di
Indonesia. Salah satu caranya dengan melatih kemampuan para tenaga pendidik dan
meningkatkan kualitas penilaian hasil belajar siswa.
Dia menyampaikan, sejak beberapa tahun terakhir guru-guru dilatih untuk mampu
mengajar dan melakukan evaluasi atas penilaian hasil belajar dengan metode yang
mendorong penalaran tingkat tinggi.
Mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) ini menjelaskan, standar
pendidikan ini penting untuk dinaikkan sebab saat ini standar yang digunakan
untuk mendidik siswa di Tanah Air masih di bawah standar negara-negara di
Programme for International Student (PISA).
“Mau suka tidak suka kita harus meningkatkan standar kita,” ujarnya.
Koordinator Pekan Peringatan Hardiknas 2018 UPT Kemendikbud Sumut Muhammad
Sofyan mengatakan, ada lima UPT diwilayahnya yang bersinergi mengadakan acara
ini, yakni Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan
(P4TK) Medan, Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Sumut, BP PAUD dan
Dikmas Sumut, Balai Bahasa Sumut, dan Balai Arkeologi Medan.
Kepala P4TK Medan ini menjelaskan, tema Hardiknas tahun ini ada keterkaitan
antara penguatan pendidikan dan memajukan kebudayaan. “Saya yakin kita semua
hari ini adalah pendekar. Tidak hanya di bidang pendidikan, tetapi juga
kebudayaan,” katanya pada pembukaan Pekan Peringatan Hardiknas di Kantor LPMP
Sumut kemarin.
Mewujudkan tema yang diusung di Hardiknas ini memang terlihat berat. Namun,
jika semua pihak baik Dinas Pendidikan, UPT Kemendikbud, sekolah, maupun murid
mau bahu-membahu memikir kan pendidikan, beban yang dipikul akan terasa
ringan.
Akhirnya nanti, ujarnya, Indonesia tidak hanya bisa menjadi negara maju, namun
menjadi negara yang berdaulat dan terhormat. Sofyan menerangkan, peringatan ini
secara serentak dilaksanakan sebagai gaung pendidikan di masyarakat. Yang
bertujuan untuk memasyarakatkan dan menyosialisasikan program pendidikan secara
utuh kepada masyarakat.
Diantaranya dengan cara mengundang 24 penerbit buku pada bazar buku murah.
Selanjutnya ada pemutaran film pemimpin dan tokoh pendidikan agar setiap siswa
bisa meneladani perjuangan para tokoh pendidikan dan berbagai seminar untuk
meningkatkan kompetensi guru.
Acara akan ditutup dengan pagelaran seni yang akan memperkenalkan masyarakat
kepada bagaimana Indonesia yang berpengetahuan dan berbudaya. “Acara
berlangsung sampai 27 April dan ditutup pada 2 Mei dengan upacara bendera,”
jelasnya. Dia mengatakan, sosialisasi tentang pendidikan memang harus terus
dilakukan. Tidak hanya kepada keluarga, namun juga lingkungan. (Neneng Zubaidah)
Sumber : SindoNews.com