-->

Latest Post

MPA,PADANG – Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Padang mensosialisasikan Pendataan Potensi Desa (PODES) pada dua kecamatan, Padang Utara dan Nanggalo beserta lurahnya di aula kantor Camat Nanggalo, Senin siang (23/4/18).


Podes ini merupakan program Pemerintah pusat yang terkenal dengan Nawa Cita, dalam rangka upaya membangun Indonesia dari daerah pinggiran. Oleh karena itu untuk membangun suatu daerah di pinggiran, maka diperlukan data Potensi Desa yang nantinya akan dijadikan rujukan untuk memberikan dana pembangunan dari pusat ke daerah.

Podes ini dilaksanakan mulai 2 Mei, dan berakhir 31 Mei 2018 nanti. Untuk menyukseskan Podes tersebut, butuh dukungan Camat dan Lurah,sebab data yang di inginkan hanya pihak Kecamatan dan Kelurahan yang memilikinya.

Dikesempatan itu Kepala Seksi (Kasi) Statistik Distribusi BPS, Roby dari BPS mengatakan, pendataan Podes 2018 hanya sampai ditingkat kelurahan saja, lurah sebagai responden, petugas kami akan mendatangi lurah untuk memberikan kuesioner yang telah disiapkan,”kalau ada jawaban yang diragukan jangan dijawab, kalau ada yang lupa sebelum ditanda tangani silahkan diulang lagi,”terangnya.

Sementara itu Camat Nanggalo Teddy Antonius mengatakan ,Kami bertekad dan siap mensukseskan pendataan Podes 2018 yang dilaksanakan oleh BPS,”Kepada lurah yang ada di wilayah kerjanya, di harapkan dapat membantu memberikan data yang sebenarnya, agar Podes ini berjalan sebagaimana mestinya,”terang Teddy.(Nda)


Pemerintah Kejar Ketertinggalan Pendidikan. (Dok.Koran SINDO

JAKARTA - Pekan Peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) digelar secara serenta di 34 provinsi pada 20- 27 April. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) berharap momen ini menjadi penggerak daerah untuk mengejar ketertinggalan pendidikan. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy mengatakan, Pekan Peringatan Hardiknas tahun ini mengambil tema Menguatkan Pendidikan, Memajukan Kebudayaan yang digelar atas kerja sama UPT Kemendikbud dan para pemangku kepentingan pendidikan dan kebudayaan.

“Ini dapat menjadi bukti sinergi yang baik antar UPT Kemendikbud dan seluruh pemangku kepentingan. Tentu ini akan lebih baik lagi di masa depan. Kalau sekarang menjadi pekan peringatan, tahun depan bukan lagi jadi pekan, tapi bulan pendidikan. Selama satu bulan penuh kita peringati Hari Pendidikan,” katanya.

Muhadjir mengajak semua pihak untuk mengejar ketertinggalan pendidikan di Indonesia. Salah satu caranya dengan melatih kemampuan para tenaga pendidik dan meningkatkan kualitas penilaian hasil belajar siswa.

Dia menyampaikan, sejak beberapa tahun terakhir guru-guru dilatih untuk mampu mengajar dan melakukan evaluasi atas penilaian hasil belajar dengan metode yang mendorong penalaran tingkat tinggi.

Mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) ini menjelaskan, standar pendidikan ini penting untuk dinaikkan sebab saat ini standar yang digunakan untuk mendidik siswa di Tanah Air masih di bawah standar negara-negara di Programme for International Student (PISA).

“Mau suka tidak suka kita harus meningkatkan standar kita,” ujarnya. Koordinator Pekan Peringatan Hardiknas 2018 UPT Kemendikbud Sumut Muhammad Sofyan mengatakan, ada lima UPT diwilayahnya yang bersinergi mengadakan acara ini, yakni Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (P4TK) Medan, Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Sumut, BP PAUD dan Dikmas Sumut, Balai Bahasa Sumut, dan Balai Arkeologi Medan.

Kepala P4TK Medan ini menjelaskan, tema Hardiknas tahun ini ada keterkaitan antara penguatan pendidikan dan memajukan kebudayaan. “Saya yakin kita semua hari ini adalah pendekar. Tidak hanya di bidang pendidikan, tetapi juga kebudayaan,” katanya pada pembukaan Pekan Peringatan Hardiknas di Kantor LPMP Sumut kemarin.

Mewujudkan tema yang diusung di Hardiknas ini memang terlihat berat. Namun, jika semua pihak baik Dinas Pendidikan, UPT Kemendikbud, sekolah, maupun murid mau bahu-membahu memikir kan pendidikan, beban yang dipikul akan terasa ringan.

Akhirnya nanti, ujarnya, Indonesia tidak hanya bisa menjadi negara maju, namun menjadi negara yang berdaulat dan terhormat. Sofyan menerangkan, peringatan ini secara serentak dilaksanakan sebagai gaung pendidikan di masyarakat. Yang bertujuan untuk memasyarakatkan dan menyosialisasikan program pendidikan secara utuh kepada masyarakat.

Diantaranya dengan cara mengundang 24 penerbit buku pada bazar buku murah. Selanjutnya ada pemutaran film pemimpin dan tokoh pendidikan agar setiap siswa bisa meneladani perjuangan para tokoh pendidikan dan berbagai seminar untuk meningkatkan kompetensi guru.

Acara akan ditutup dengan pagelaran seni yang akan memperkenalkan masyarakat kepada bagaimana Indonesia yang berpengetahuan dan berbudaya. “Acara berlangsung sampai 27 April dan ditutup pada 2 Mei dengan upacara bendera,” jelasnya. Dia mengatakan, sosialisasi tentang pendidikan memang harus terus dilakukan. Tidak hanya kepada keluarga, namun juga lingkungan. (Neneng Zubaidah)  





















Sumber : SindoNews.com



Kapolda Kalimantan Barat Irjen Pol Didi Haryono iNewsTV/Gusti Eddy

MPA,PONTIANAK - Kapolda Kalimantan Barat Irjen Pol Didi Haryono dalam menerangkan, opini negatif yang tersebar luas dapat mengganggu keamanan dan ketertiban di masyarakat. Apalagi zaman sekarang, informasi begitu cepat menyebar melalui berbagai sosial media, seperti Instagram, Facebook, dan Twitter.

Tak jarang perang opini yang terbentuk bisa mengalahkan fakta yang terjadi. Untuk itulah, diperlukan kehati-hatian dan bijak bermedsos. Langkah ini demi kebaikan bersama dalam tatatan kehidupan.

“Dinamika berkembang zaman di era informasi ini, maka kita antisipasi dengan pengembangan SDM melalui peningkatan kompetensi dengan diberikannya teori, simulasi dan latihan terkait medsos,” kata Irjen Didi Haryono

Mantan Wakapolda Kepri itu berujar, etika bermedsos juga harus dimiliki setiap individu. Mengingat, hal itu penting dilakukan demi kebaikan bersama. “Mampu menyaring dan menangkis peredaran isu negatif menjadi berita positif,” ujarnya

Di jajaran Humas Polda Kalbar saja, hingga saat ini para personel siap siaga untuk mencegah hal-hal negatif soal medsos. Tentu hal ini berguna menangkal informasi bohong yang berkembang di medsos.

“Seluruh personel Polri sebagai pengemban fungsi humas, harus mampu memberikan pelayanan informasi dan memiliki kemampuan mendengar perbincangan maya di medsos,” ucap mantan Irwasda Polda Kalbar ini.

Perkembangan medsos harus juga diikuti kemampuan untuk mengelolanya.  “Perlu kesantunan, karena kan jempolmu harimaumu,” ucapnya, mengingatkan.

Untuk informasi, berjumlah 127 personel Polda Kalbar yang mengikuti pelatihan melek medsos. Diharapkan mampu mengelola informasi public dari aspek manajemen media. Adapun tema yang diusung adalah ‘Peningkatan Kemampuan Media Sosial bagi personel Polda Kalbar, Senin (23/4/2018), dengan menghadirkan narasumber kabidhumas Polda Jatim.

“Jempol yang baik menjadi satu aura yang positif dalam membingkai Polda Kalbar. Mari kita mengantisipasi  informasi bohong alias hoaks,“ tutupnya.
(*)












Sumber : SindoNews.com

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.