-->

Latest Post



MPA,PADANG – Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) selalu menjalin kerja sama dengan pihak terkait guna mengoptimalkan diseminasi invensi dan inovasi, terutama dengan lembaga riset. Hal ini diharapkan dapat melahirkan sinergi untuk peningkatan nilai tambah kepada stakeholder pengguna teknologi.

Menindaklanjutinya, UPT lingkup Balitbangtan, Balit Palma, Balitbu dan BPTP Balitbangtan Sumatera Barat (Sumbar) mulai menginisiasi kerjasama pengembangan tanaman palma dan hortikultura di Sumbar dengan melibatkan Kebun Buah Mekarsari sebagai salah satu mitra kerjasama dari luar Balitbangtan.

Kegiatan inisiasi padu padan Pengembangan Tanaman Palma dan Hortikultura di Sumbar dilaksanakan di auditorium Badan Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Balitbangtan Sumbar pada Senin (25/6).

Pertemuan dibuka oleh Kepala BPTP Balitbangtan Sumbar Dr. Jekvy Hendra. Ia mengharapkan sinergi antar lembaga Litbang dapat mengoptimalkan pemanfatan dan penerapan invensi dan inovasi teknologi yang telah dihasilkan Balitbangtan dan lembaga mitra terkait.

Usai Jekvy menyampaikan pemaparan,  Kepala Balit Palma Dr. Ismail Maskromo menjelaskan tentang Status Pengelolaan Koleksi Plasma Nutfah Kelapa Sawit Balitbngtan di KP. Sitiung dan Inovasi Teknologi Palma.

“Koleksi sawit di KP. Sitiung merupakan hasil eksplorasi konsorsium sawit Indonesia tahun 2009-2010 dari Kamerun dan Angola yang dikelola secara bersama BPTP Sumbar dan Balit Palma. Koleksi plasma Nutfah sebanyak 99 aksesi Kamerun dan 105 aksesi Angola tersebut telah dievaluasi dan dimanfatkan untuk mendapatkan genotipe-genotipe unggul yang nantinya digunakan sebagai tetua perakitan varietas unggul kelapa sawit tipe baru,”katanya.

Melalui kerjasama dengan PT. Sasaran Ehsan Mekarsari telah dihasilkan sejumlah 100 lebih kombinasi persilangan yang akan ditanam di KP. Sitiung, Kab. Damasraya, Sumbar, KP. Paniki Balit Palma di Manado dan di Kebun Buah Mekarsari , Cileungsi, Bogor.

Sementara, Dr. Donata S Pandin, staf Balit Palma yang juga hadir dalam pertemuan ini menambahkan bahwa dengan memanfaatkan potensi plasma nutfah sawit di Sitiung yang dikombinasikan dengan aksesi elite dari Mekarsari akan dapat dipercepat perakitan varietas unggul baru dari Balitbangtan, Kementerian Pertanian.

Pada kesempatan yang sama telah dilakukan penandatanganan MoU antara BPTP Balitbangtan Sumbar. Balit Palma dan Taman Buah Mekarsari terkait pengembangan tanaman palma dan hortikultura di Sumatera Barat. Penandatanganan ini juga disaksikan  Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Kota sentra tanaman palma dan hortikultura di Sumatra Barat, Kepala UPTD Perbenihan Provinsi Sumatra Barat, peneliti dan penyuluh lingkup BPTP Sumbar. (*)

















Sumber : Haluan.com

Foto: Biro Pers Setpres

MPA, JAKARTA - “Asian Games Bukan Hanya Terbatas Pertandingan Olahraga, Tetapi Juga Mengusung Harga Diri Bangsa.”Begitu sepenggal kalimat yang disampaikan Presiden Soekarno pada pembukaan Asian Games IV di Jakarta, 56 tahun yang lampau.

Diterakan dengan tinta berwarna emas di atas lempengan pualam di kaki patung Sang Proklamator di pintu masuk Kompleks Gelora Bung Karno  Senayan, kalimat itu masih relevan saat Indonesia kembali menjadi tuan rumah Asian Games XVIII tahun 2018 ini.

Karena itulah, kemarin, saya datang ke Senayan untuk meninjau kesiapan venue-venue olahraga di GBK mengingat penyelenggaraan Asian Games tinggal 52 hari lagi dari sekarang,”ujar Presiden Joko Widodo melalui akun fb nya Selasa 26/6/2018.

Jokowi menambahkan. Alhamdulillah, pembangunan venue olahraga sudah berjalan dengan baik. Saya hendak memastikan, pada puncak acara tanggal 18 Agustus 2018 nanti, semuanya sudah siap 100 persen. Bukan hanya venue, tapi persiapan pembukaan acara, penyelenggaraan pertandingan olahraga, hingga prestasinya.

Terkait prestasi, saya akan mulai datang ke pelatnas-pelatnas baik di Jakarta, sekitar Jakarta dan di luar Pulau Jawa untuk memastikan atlet-atlet kita siap dan target medali yang diberikan bisa tercapai, bahkan melebihi target,”Ujarnya.
(ar)


Foto Ist

MPA, SIMALUNGUN - Pencarian tim SAR gabungan pada hari kelima, Jumat (22/6/2018) terkendala kedalaman Perairan Danau Toba. Sehingga diperlukan alat bantu yang canggih dapat terjangkau ke dasar danau.

Kepala Basarnas, Marsekal Madya TNI Muhammad Syaugi mengatakan, alat Multi Beam Side Scan Sonar milik TNI AL yang didatangkan itu tidak mampu menembus kedalaman Danau Toba untuk mencari bangkai Kapal. 

"Sudah kita pasang dari pagi tadi, siang kita bergerak menuju ke perkiraan lokasi tenggelamnya Kapal. Ternyata begitu mendekati lokasi kapal tersebut. Alat ini tidak bisa mendeteksi karena melebihi kemampuannya belum sampai ke dasar Danau," kata Syaugi didampingi Bupati Simalungun, JR Saragih di Dermaga Tigaras, Simalungun. 

Alat yang didatangkan pada Kamis (21/6/2018) itu ternyata hanya memiliki kemampuan 600 meter. Hingga kedalaman itu, tim gabungan belum juga menemukan apa-apa. Prediksi awal Basarnas, kata Syaugi, Danau Toba hanya memiliki kedalaman 500-550 meter berdasarkan peta.

"Nyatanya di lapangan kondisinya sangat berbeda, bahkan melebihi kedalaman 600 meter," ujarnya.

Setelah itu, kapal bergerak ke kedalaman yang lebih rendah. Namun bangkai kapal tidak juga ditemukan. 

"Kita belum bisa tahu dimana koordinat kapal itu dimana. Tapi perkiraannya tau. Apalagi sudah lima hari, kemungkinan sudah bergeser karena arus berubah," ungkapnya. 

Sejak hari pertama, pencarian dilakukan dengan mengarahkan penyelam dan alat remote underwater vehicle. Namun sayangnya penyelam hanya bisa mencapai kedalaman 50 meter. Dua hari terakhir ini, tim SAR gabungan hanya pulang dengan tangan kosong. 

Informasi terakhir, korban yang telah dievakuasi sebanyak 21 orang, tiga diantaranya dalam kondisi meninggal dunia dan telah teridentifikasi.
(*)






Sumber : SindoNews.com

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.