-->

Latest Post


Ketua DPRD Kota Padang, Elly Thrisyanti.

MPA,PADANG - Ditetapkannya 41 anggota DPRD Kota Malang sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjadi pelajaran berharga bagi anggota DPRD di daerah lain, termasuk DPRD Kota Padang. Apatah lagi, tersiar kabar KPK dan Kejaksaan sedang membidik penyaluran dana hibah dan pelaksanaan kegiatan yang berasal dari pokok-pokok (pokir) anggota dewan.

Ketua DPRD Kota Padang, Elly Thrisyanti mewanti-wanti agar anggota DPRD Kota Padang tidak bermain api, terutama dalam pelaksanaan kegiatan yang diusulkan melalui pokok-pokok pikiran anggota dewan.

"Kita diberi peluang untuk memasukan usulan ke dalam program kegiatan. Namun kita harus menghindari hal-hal yang dapat merugikan kita," cakap politisi Partai Gerindra ini, Senin sore, 17 September 2018.

Ia berharap, anggota DPRD Kota Padang mengikuti aturan dan prosedur yang ada. Disamping itu, ia meminta Pemerintah Kota Padang menegakkan aturan dengan tegas dalam mengakomodir usulan anggota dewan.

"Kalau usulan itu beresiko atau tak sesuai aturan, beri penjelasan kepada anggota dewan yang bersangkutan. Dalam pengusulan itu harus dilihat regulasi yang ada," pungkasnya.

Secara kelembagaan, kata Elly, DPRD Kota Padang bersih dari koruptor yang berusaha memaling uang rakyat. Tetapi ia tetap mengingatkan anggota DPRD Kota Padang untuk tidak terlibat langsung dalam pelaksanaan kegiatan yang diusulkan melalui pokir.

Pasalnya, kata Elly, tugas anggota dewan adalah pengawasan, bukan pelaksana kegiatan. "Saya mengimbau kepada kawan-kawan anggota dewan, ketika kita sudah mengusulkan, serahkan pelaksanaan kegiatannya kepada pemko, jangan terlibat melaksanakan kegiatan itu, apalagi berfikiran soal fee," tegasnya.(**)

Anggota DPRD Kota Padang, Delma Putra (baju kaos oblong merah polos, red) bersama nelayan.

MPA,PADANG - Anggota DPRD Kota Padang, Delma Putra merupakan anak muda yang tumbuh dan besar di lingkungan nelayan. Ia terbilang anak muda yang sukses di lingkungannya dengan memiliki beberapa kapal bagan penangkap ikan.

"Ya, sedari kecil saya dibesarkan di lingkungan nelayan. Tumbuh dan besar di lingkungan itu. Dan saya bisa duduk di Sawahan ini sebagai Wakil Rakyat juga berkat dukungan nelayan," ungkap Ketua Fraksi Partai Gerindra DPRD Kota Padang ini, Senin, 17 September 2018.

Setelah dilantik menjadi anggota DPRD Kota Padang pada 2014 silam, Delmi tetap bergaul dan beraktivitas di tengah-tengah nelayan. Ia meluangkan waktu untuk menyerap aspirasi nelayan di Koto Tangah, tempatnya tinggal.

"Sabtu dan minggu, saya mendatangi mereka. Hampir 15 warung kopi setiap bulan saya kunjungi untuk berbicara, mendengarkan, dan menyerap aspirasi mereka," cakap politisi Partai Gerindra ini.

Tak hanya itu, Delma Putra pun meluangkan waktu untuk menghadiri pesta pernikahan anak-anak nelayan. Bahkan, tak hanya itu, ia juga membantu kesuksesan pesta pernikahan itu dengan menyumbangkan ikan hasil tangkapan bagannya.

"Saya memahami nasib sebagai nelayan. Kadang, ada hasil tangkapan, terkadang tidak. Ketika hasil tangkapan saya ada, saya sisihkan dua keranjang untuk dibagi-bagikan kepada masyarakat yang datang. Kadang saya sumbangkan bagi masyarakat yang lagi ada hajatan pengajian atau pesta pernikahan," ungkapnya.

Delma Putra pun tak segan merogoh kocek untuk membantu nelayan dan masyarakat sekitar yang lagi kesulitan. Ia pun mengaku sudah menyiapkan diri untuk itu.

"Saya ini kan berasal dari mereka, maka saya harus siap mendengar keluh kesah mereka dan membantu mereka jika lagi membutuhkan bantuan. Itu sudah menjadi tanggungjawab moral saya," ungkap calon anggota legislatif (Caleg) Partai Gerindra nomor urut 1 daerah pemilihan Koto Tangah ini. (ar/by)


MPA,PADANG – Walikota Padang Mahyeldi Ansharullah, mengakui, inovasi Camat Nanggalo, Teddy Antonius, telah mampu memunculkan perubahan positif dalam masyarakat. Dalam pelaksanaan tugasnya, juga mampu mengungkit semangat partisipasi warga untuk pembangunan.

"Inovasi yang telah dibuat dan kecepatan merespon keinginan masyarakat memang sesuatu hal positif yang telah dilakukan Camat Nanggalo," kata Walikota Padang Mahyeldi Ansharullah saat menerima kunjungan tim penilai 6 besar nominasi kompetensi camat tingkat provinsi di Kecamatan Nanggalo, Senin (17/9/2018).

Mahyeldi mengatakan, dirinya bersama camat langsung turun ke Kampung Pagang Dalam untuk merespon harapan masyarakat. Didapati masyarakat yang bersemangat dalam pembangunan. Masyarakat setempat rela menyerahkan lahan dan menebang tanaman mereka untuk pembangunan drainase dan jalan.

"Melihat hal itu pemerintah harus lebih responsif. Secepatnya Pemko menurunkan bantuan alat berat untuk membersihkan lahan," ujar Mahyeldi.

Lebih lanjut, Walikota Mahyeldi berharap kinerja Camat Nanggalo yang sudah mendapatkan penilaian baik tingkat Kota Padang terus berlanjut dengan menjadi yang terbaik di tingkat Provinsi Sumatera Barat.

"Jika ditanya harapan kami dan seluruh warga tentunya berharap Camat Nanggalo menjadi nomor satu," tukasnya.

Sementara itu, tim penilai diwakili Yohanes Dahlan mengatakan, penilaian ini merupakan evaluasi kinerja pemerintah di tingkat kecamatan. Penilaian meliputi aspek pemerintahan, aspek pembangunan dan pemberdayaan masyarakat.

"Penilaian dilakukan untuk mengevaluasi kinerja pemerintah di tingkat kecamatan," katanya.

Ia menjelaskan, penilaian aspek pemerintahan berkaitan dengan aturan-aturan dan menjaga ketentraman dan ketertiban umum bersama unsur Forkopimka. Sedangkan, aspek pembangunan lebih pada pencapaian hasil kerja yang dilakukan dengan kebersamaan. Selanjutnya, pemberdayaan masyarakat. Pada aspek ini dilihat kinerja camat dalam mendorong partisipasi masyarakat.

"Sejauh mana camat mampu mendorong partisipasi masyarakat dalam pembangunan, sehingga terwujud perubahan-perubahan yang diharapkan," tukasnya.

Mewakili tokoh masyarakat, H. Maigus Nasir mengungkapkan peranan Camat Nanggalo dalam mengubah kampung tertinggal Pagang Dalam menjadi kampung yang lebih maju. Camat Teddy merangkul semua elemen dan menyatu dengan warga sehingga setiap gagasan untuk pembangunan terlaksana secara bersama-sama.

"Peran Camat Teddy dalam pembangunan kampung kami mengingatkan saya pada perubahan Yastrib menjadi Madinah. Rasulullah mengubah Yastrib yang tertinggal menjadi kota metropolitan," kata Maigus.

Dalam penilaian ini hadir Wakil Ketua DPRD Kota Padang Wahyu Iramana Putra, unsur Forkopimka dan seluruh komponen masyarakat. (ar/yt)

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.