-->

Latest Post


MPA,SURABAYA - Setelah melalui tahap presentasi dan wawancara serta observasi dan verifikasi lapangan beberapa waktu lalu, inovasi Kelas Imud (Ibu Muda) Kota Padang berhasil meraih penghargaan Top 99 Inovasi Pelayanan Publik Tahun 2018 dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan-RB) Republik Indonesia.

Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Menteri PAN-RB RI, Syafruddin kepada Wakil Walikota Padang, Emzalmi di Ballroom Hotel Shangri La Surabaya, Rabu (19/9/2018).

Dalam sambutannya, Menpan-RB menegaskan, pemerintah mendorong inovasi-inovasi yang bersifat lokal dan instansional, tetapi potensial untuk diterapkan secara nasional, diangkat dan dijadikan program nasional. Salah satu terobosan untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik di tanah air adalah dengan membentuk Mall Pelayanan Publik (MPP) agar masyarakat semakin mudah dalam berurusan dengan pemerintah.

Dikesempatan itu, Menteri Syafruddin juga memberikan penghargaan kepada 21 inovasi yang telah berpartisipasi dalam United Nations Public Service Awards (UNPSA) 2018, penghargaan kepada Tim Evaluasi dan Tim Panel Independen yang telah membantu pelaksanaan Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) 2018, serta penghargaan kepada Gubernur Jawa Timur Soekarwo sebagai pemimpin inovatif.

Sementara itu, Wakil Walikota Padang, Emzalmi mengungkapkan rasa syukurnya atas prestasi Kota Padang di kancah nasional terkait inovasi pelayanan publik. Apalagi, prestasi tersebut diraih dari seleksi yang cukup ketat dan proses yang panjang.

“Inovasi Kelas Ibu Muda ini adalah sebuah terobosan yang baik. Kita berharap inovasi seperti ini dapat diikuti oleh SKPD yang lain. Penghargaan ini merupakan suatu bukti bahwa jajaran kita di Puskesmas Padang Pasir Kecamatan Padang Barat telah membuktikan kerja keras, pemikiran dan terobosannya. Kita berharap ini dapat meningkatkan kinerja Pemko Padang secara keseluruhan,” tuturnya.

Kepala Puskesmas Padang Pasir, dr. Winanda selaku inovator Kelas Imud mengungkapkan hal senada. “Puji syukur kepada Allah SWT, semoga apa yang kami gagas ini dapat lebih berkembang lagi dan bermanfaat bagi orang banyak," ujar Winanda.

Dijelaskannya, Kelas Imud adalah upaya menurunkan kematian ibu dan bayi serta menghapuskan stigmatisasi terhadap ibu muda dan keluarganya. Keunikan Kelas Imud ini adalah mengikutsertakan suami, mertua dan orang tua.

Kelas Imud menjadi sarana belajar bersama bagi ibu hamil dan ibu yang memiliki balita dalam usia muda, dengan mendatangkan narasumber ahli dari dokter spesialis kebidanan, spesialis anak dan ahli bidang agama. Dengan demikian, pengetahuan ibu tentang kesehatan ibu dan anak, reproduksi, tumbuh kembang anak, dan cara mendidik anak berdasarkan agama bisa terpenuhi.

Dikesempatan yang sama, Deputi Bidang Pelayanan Publik Kemenpan-RB, Diah Natalisa, mengatakan, Top 99 merupakan hasil seleksi dari 2824 proposal yang didaftarkan melalui aplikasi sinovik (kompetisi inovasi pelayanan publik) secara online untuk selanjutnya dipilih 40 inovasi terbaik. Penghargaan 40 inovasi terbaik akan diserahkan pada peluncuran Indonesia Public Service (IPS) Forum di Jakarta 7-8 November 2018 mendatang.

“Inovasi terpilih dalam Top 99 ini terdiri dari 16 inovasi dari 11 kementerian, 10 inovasi dari 5 lembaga, 18 inovasi dari 13 pemerintah provinsi, 39 inovasi dari 32 pemerintah kabupaten, serta 16 inovasi dari 12 pemerintah kota”, ungkap Diah.

Malam penyerahan penghargaan tersebut, juga dihadiri Asisten Administrasi Sekretariat Daerah Kota Padang Didi Aryadi, Kepala Dinas Kesehatan Kota Padang Ferimulyani, Kepala Bagian Organisasi Sekretariat Daerah Kota Padang Sandra Imelda dan Camat Padang Barat Eri Sendjaya, yang sebelumnya menghadiri Forum Replikasi Inovasi Pelayanan Publik Tahun 2018.

Forum tersebut menghadirkan narasumber dari beberapa inovator dan kepala daerah yang membagikan pembelajaran mengenai inovasi pelayanan publik yang telah diimplementasikan di daerahnya masing-masing. Seperti Sekretaris Daerah Kabupaten Teluk Bintuni, Papua Barat Gustaf Manuputty yang bercerita mengenai inovasi “Program Pengendalian Malaria melalui Sistem Early Diagnosis and Treatment (EDAT)” yang menjadi Juara I Wilayah Asia dan Pasifik dalam UNPSA 2018 untuk kategori Reaching The Poorest and Most Vulnerable through Inclusive Services and Partnership.

Berikutnya, Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati yang berbagi mengenai inovasi “Unit Pelayanan Terpadu Penanggulangan Kemiskinan (UPTPK) yang menjadi runner up wilayah Asia dan Pasifik pada UNPSA 2015 untuk kategori Promoting Whole of Government Approaches in the Information Age. Selanjutnya Gubernur Jawa Timur Soekarwo yang berbagi mengenai Kepemimpinan Inovatif Pemerintah Jawa Timur (BT/Humas Kota Padang)

Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso. Foto/Istimewa

MPA,JAKARTA - Hampir lima bulan menjabat Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso menyatakan menemukan banyak mafia beras yang merugikan perseroan. Hanya saja, mantan Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) Polri ini enggan membeberkan siapa saja mafia beras yang merugikan negara.

"Saya tahu banyak mafia beras. Percuma saya jadi polisi, masa enggak tahu soal itu," ujar Budi Waseso di Jakarta, Seperti dilansir Sindonews.com Rabu (19/9/2018).

Meski mengetahui banyaknya mafia beras, Buwas-sapaan akrabnya--mengatakan memberantas mafia beras atau menangkapnya bukanlah wewenangnya. Tugas memberantas mafia beras adalah pekerjaan dari pihak yang berwenang.

"Itu bukan kapasitas saya. Sudah saya sampaikan dan Pak Menteri (Menteri Pertanian) sedang menindak juga," katanya.

Saat ini, kata dia, Perum Bulog memastikan tidak akan melakukan impor beras pada tahun ini. Alasannya agar tidak memberatkan nilai tukar rupiah sehingga semakin melemah.

Buwas menegaskan akan melakukan efisiensi agar membuat rupiah kembali menguat. Hal ini selaras dengan kebijakan pemerintah yang sedang menekan laju impor agar tidak membebani neraca perdagangan. "Kita efisiensi selain karena kurs rupiah dan kondisi yang belum perlu (impor beras), biar tidak mubazir," jelasnya.
(ar/ven)


Ketua DPRD Kota Padang, Elly Thrisyanti ketika hadir pada pengukuhan Kota Padang sebagai anggota tetap UCLG ASPAC.

MPA,PADANG - DPRD Kota Padang, Elly Thrisyanti menyambut baik keputusan Pemerintah Kota Padang menjadi anggota tetap UCLG ASPAC (United Cities and Local Government Asia Pacific (Persatuan Kota-Kota dan Pemerintahan Daerah se Asia Pasifik).

"Sebagaimana kita ketahui, setelah mengamati dan terlibat aktif selama 2 tahun belakangan, akhirnya Kota Padang memutuskan untuk ikut menjadi anggota tetap UCLG ASPAC. Tentu kita menyambut baik hal ini," ujar politisi Partai Gerindra ini, baru-baru ini.

 Elly Thrisyanti berharap, dengan memutuskan menjadi anggota tetap UCLG ASPAC, kedepannya akan lebih banyak investasi masuk ke Kota Padang. Karena, Kota Padang sudah semakin membuka diri terhadap kerjasama global.

"Tentunya, ini harus didukung dengan percepatan dan penyederhanaan proses perizinan sehingga investor menjadi tertarik dan mau berinvestasi di Kota Padang. Kita berharap, semoga investasi makin banyak masuk ke kota ini," ujarnya.

Pengukuhan Kota Padang bersama 8 kota lainnya sebagai Anggota Tetap UCLG ASPAC dilakukan pada Sidang 2 Tahunan Executive Bureau Meeting yang dilaksanakan dalam rangkaian 7th UCLG ASPAC Congress (Kongres ke 7 UCLG ASPAC) dengan tema "Innovation Driven Development for Sustainable Cities" di Dyandra Convention Hall Surabaya, Kamis, 13 September 2018.

Acara tersebut dihadiri langsung Presiden UCLG ASPAC Mr. Won Hee-ryong, Sekretaris Jenderal, Bernadia Irawati Tjandradewi serta 6 dari 8 Wakil Presiden (Co President), diantaranya adalah Emil Elistianto Dardak, Walikota Trenggalek yang juga adalah Wakil Gubernur Jawa Timur Terpilih. Elly Thrisyanti ikut hadir pada pengukuhan tersebut.

(rel)


Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.