-->

Latest Post



MPA,PADANG - Beberapa waktu yang lalu Kota Padang berhasil meraih penghargaan Top 99 Inovasi Pelayanan Publik Tahun 2018 dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan-RB) Republik Indonesia atas inovasi Kelas Ibu Muda (Imud) yang digagas oleh Puskesmas Padang Pasir Kecamatan Padang Barat. Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Menteri PAN-RB RI, Syafruddin kepada Wakil Walikota Padang, Emzalmi di Ballroom Hotel Shangri La Surabaya, Rabu (19/9/2018) lalu.

Kota Padang ditetapkan sebagai penerima penghargaan dimaksud berdasarkan Surat Keputusan MENPAN-RB Nomor: 25 Tahun 2018 setelah melalui perjuangan panjang tahap presentasi dan wawancara serta observasi dan verifikasi lapangan oleh Tim Independen Reformasi Birokrasi Nasional (TIRBN).

Dijelaskan kembali oleh Kepala Puskesmas Padang Pasir, dr. Winanda bahwa program Kelas Imud lahir dari kasus kematian bayi usia 11 bulan pada tahun 2016 dari seorang ibu muda yang berusia 17 tahun. Dari hasil otopsi verbal oleh dokter dan bidan Puskesmas, diketahui kematian itu disebabkan meningitis dan radang paru-paru.

Dengan penyakit tersebut, ternyata bayi itu tidak mendapatkan pengobatan yang optimal. Disebabkan, kurangnya pengetahuan, perhatian ibu dan keluarga terhadap bayi.

“Untuk itu, Kelas Imud bertujuan menurunkan kematian ibu dan bayi serta menghapuskan stigmatisasi terhadap ibu muda dan keluarganya. Kelas Imud dimulai pada 24 Maret 2016 dengan tiga kali pertemuan setiap angkatan dan sudah terlaksana sebanyak tiga angkatan hingga tahun 2018 dengan jumlah seluruh peserta 55 orang”, ujarnya di Ruang Media Center Kota Padang, Rabu (3/10/2018).

Lebih lanjut dijelaskan, Kelas Imud merupakan sarana belajar bersama bagi ibu hamil, ibu balita dalam usia muda, dengan mendatangkan narasumber ahli dari dokter spesialis kebidanan, spesialis anak dan ahli bidang agama. Dengan demikian, pengetahuan ibu tentang kesehatan ibu dan anak, reproduksi, tumbuh kembang anak, dan cara mendidik anak berdasarkan agama bisa terpenuhi.

Pada kesempatan tersebut, dr. Winanda juga menyampaikan harapannya untuk dapat masuk ke dalam nominasi TOP 40 Penghargaan Inovasi Pelayanan Publik 2018 yang akan diumumkan November 2018 mendatang (ar/tim humas).


 Letusan stromboli masih terlihat dengan estimasi tinggi 100-200 meter. Sedangkan kegempaan Tremor Menerus (Microtremor) terekam dengan amplitudo 20-41 mm (dominan 41 mm). Foto/Istimewa

MPA,MINAHASA TENGGARA - Aktivitas Gunungapi Soputan, Minahasa Tenggara, Sulawesi Utara (Sulut) masih mengeluarkan awan panas dan gemuruh. Berdasarkan Pengamatan Pos Penjagaan Soputan, awan panas terlihat hingga pukul 04:09 Wita, arah ke timur laut, dengan jarak luncur tidak teramati.

“Letusan stromboli masih terlihat dengan estimasi tinggi 100-200 meter. Sedangkan kegempaan Tremor Menerus (Microtremor) terekam dengan amplitudo 20-41 mm (dominan 41 mm),” ungkap petugas Pengamatan Pos Penjagaan Soputan, Asep Saefuloh, Kamis (4/10/2018).

Asep menyebutkan, dari visual tampak gunung masih jelas. Asap kawah bertekanan lemah, sedang, hingga kuat teramati berwarna putih dan kelabu dengan intensitas tipis, sedang, hingga tebal dan tinggi 2000-2500 meter di atas puncak kawah.

“Masih terdengar suara gemuruh dengan lemah-sedang hingga kuat dari lapangan ke pos,” jelasnya.

Dia menyarankan agar masyarakat tidak beraktivitas di seluruh area di dalam radius 4 km dari puncak Gunung Soputan dan di dalam area perluasan sektoral ke arah Barat-Baratdaya sejauh 6,5 km dari puncak yang merupakan daerah bukaan kawah untuk menghindari potensi ancaman guguran lava maupun awan panas.

Apalagi, kata dia, telah terjadi lagi erupsi Gunung Soputan, pukul 06:36 Wita dengan tinggi kolom abu teramati ±1.500 meter di atas puncak (±3.309 meter di atas permukaan laut). Kolom abu teramati berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal condong ke arah barat daya dan barat.

Sementara itu, Danan Suseno, Air Traffic Controller at AirNav Indonesia Provinsi Sulawesi Selatan, Indonesia memastikan penerbangan di Bandara Sam Ratulangi masih relatif aman karena sampai saat ini arah hembusan debu vulkanik dengan arah menjauh dari bandara.

“Memang diperlukan manuver khusus utk menghindari area hembusan debu vulkanik, baik saat akan mendarat maupun setelah tinggal landas,” jelasnya. (Baca Juga: Gunung Soputan Keluarkan Lava Pijar, Warga Diminta Waspadai Aliran Lahar)(*)




Sumber Sindonews.com
Dengan judul : Gunung Soputan Masih Keluarkan Awan Panas dan Suara Gemuruh


MPA,SAWAHLUNTO  – Satuan Lalu Lintas Polres Sawahlunto terus berupaya menekan angka kecelakaan di jalan raya. Selain melakukan penyuluhan dan sosialisasi kepada masyarakat, pihaknya juga tetap melakukan penindakan terhadap pelanggar lalu lintas. Tujuannya, agar pengendara lebih berhati-hati dan tidak ugal-ugalan dalam berkendara, 2/10/2018.

Kasat lantas Polres Sawahlunto AKP Rony AZ, S.H, M.H mengatakan untuk meminimalisir tingkat lakalantas, pihaknya terus melakukan sosialisasi dan himbauan kepada masyarakat.

Dikatakannya, dalam kegiatan hunting, preventif rutin, dan giat pagi Sat Lantas Polres Sawahlunto telah mengamankan 30 unit sepeda Motor selama bulan September 2018 yang lalu, karena tidak lengkapnya surat-surat kendaraan.

“Kecelakaan diawali oleh pelanggaran, mari kita sama-sama menjaga gerakan tertib berlalu lintas, mudah-mudahan masyarakat Sawahlunto dapat tertib berlalu lintas”, harapnya.

Kasat lantas menjelaskan, Korlantas Polri telah meluncurkan sistem informasi mutakhir bernama IRSMS (Integrated Road Safety Management System). Program hasil kerja sama dengan Bank Dunia ini untuk mendapatkan informasi kejadian kecelakaan lalu lintas yang spesifik dan akurat dari seluruh Indonesia pada 2013 yang lalu.

“IRSMS adalah aplikasi online kerjasama kepolisian, jasa Raharja dan kesehatan untuk mempermudah masyarakat dalam pengurusan asuransi jasa Raharja. Luka berat dan luka ringan dari jasa Raharja memberikan asuransi kesehatan maksimal 20 juta, untuk meninggal dunia maksimal 50 juta”, tuturnya.

Lanjutnya, saat hunting didepan Santa Lucia dan Pegadaian Sawahlunto, Senin kemarin (1/10) jajarannya menilang 30 pelanggar diantaranya 5 motor ditahan karena tidak adanya kelengkapan surat-surat kendaraan.

“Sebelum bepergian, periksa dulu kelengkapan berkendara. Mulai dari dokumen kendaraan, kelengkapan seperti helm standar, Dan yang terpenting pula pastikan si pengendara dalam keadaan fit dan sehat”, jelasnya.

Selain itu, jika pengendara merasa mengantuk atau dalam kondisi sakit sebaiknya jangan dipaksakan berkendara.

“Utamakan keselamatan dalam berkendara, sehingga kecelakaan dapat diantisipasi sejak dini”, ucapnya.(*)




Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.