MPA,PADANG - Sebagai kebutuhan dasar manusia yang paling hakiki dan harus
dipenuhi setiap saat, pemenuhan kebutuhan pangan harus senantiasa terjaga
dengan baik, serta layak dan aman dikonsumsi oleh tubuh manusia. Terlebih,
keamananan pangan juga tak kalah wajib diperhatikan, demi mencegah pangan dari
kemungkinan cemaran biologis, kimia dan benda fisik yang dapat mengganggu,
merugikan dan membahayakan kesehatan.
Menyikapi itu, Pemerintah Kota Padang melalui Dinas Pangan menggelar
Bimbingan Teknis (Bimtek) Ketahanan Pangan yang diikuti para lurah/aparatur
kelurahan se-Kota Padang.
"Sasaran Bimtek ini adalah, untuk meningkatkan wawasan dan pemahaman
aparat pelaksana kegiatan ketahanan pangan di setiap kelurahan se-Kota Padang.
Yaitunya tentang, bagaimana terciptanya pangan yang aman untuk dikonsumsi serta
upaya memanfaatkan lahan pekarangan sebagai solusi sumber pangan keluarga ke
depan," terang Plt Dinas Pangan Kota Padang, Syahrial Kamat sekaligus
ketua penyelenggara bimtek yang dilangsungkan di Hotel Kyriad Bumi Minang,
Selasa (18/12) itu.
Syahrial melanjutkan, tujuan Bimtek ini antara lain, untuk menambah wawasan
bagi bagi aparat pelaksana kegiatan ketahanan pangan tentang perlindungan
kepada konsumen. Kemudian menjamin bahwa semua produk pangan sejak produksi,
penanganan, penyimpanan, pengolahan dan distribusi adalah aman, layak dan
sesuai untuk konsumsi manusia serta memenuhi persyaratan keamanan dan mutu
pangan.
"Selanjutnya bagaimana memanfaatkan lahan pekarangan yang ada untuk
memenuhi pangan keluarga ke depan," terangnya lagi.
Sementara itu, Wali Kota Padang diwakili Asisten Ekbang Kesra, Hermen Peri
menyambut baik digelarnya Bimtek tersebut. Kegiatan ini dirasa penting karena
mendapatkan pangan atau makanan yang aman adalah hak azizi setiap orang. Namun
tidak dipungkiri, pada kenyataannya hingga saat ini belum semua orang bisa
mendapatkan akses terhadap makanan yang aman.
"Hal itu ditandai dengan tingginya angka kematian dan kesakitan yang
diakibatkan oleh penyakit bawaan makanan (PBM)," cetusnya.
Diketahui, secara umum PBM dapat diakibatkan oleh bahaya biologi, fisik dan
kimia. Terdapat 3 konsekuensi yang ditimbulkan oleh PBM yaitu gizi buruk,
dampak sosio ekonomi di masyarakat dan penyakit sekunder yang timbul akibat
PBM.
Sementara jumlah penduduk yang terus bertambah juga menyebabkan
meningkatnya kebutuhan pangan, sedangkan lahan pertanian semakin hari semakin
sempit karena beralih fungsi ntuk perumahan, pertokoan, perkantoran dan lain
sebagainya.
"Mengatasi permasalahan tersebut perlu digunakan alternatif lain
seperti menerapkan sistem pertanian vertikultur. Karena di Kota Padang saat ini
banyak rumah yang tidak memiliki lahan yang luas untuk bertanam, tetapi masih
terdapat lahan kosong yang relatif sempit yang belum digunakan. Kita rasa
penanaman dengan sistem vertikultur ini sangat efisien, sehingga dapat
terciptanya lingkungan yang asri dan indah," imbuh Hermen.
"Untuk itu, melalui Bimtek Ketahanan Pangan ini diharapkan kita semua
dapat meningkatkan pengetahuan dan pemahaman tentang ketahanan pangan, serta
kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan nantinya di lapangan. Karena aparat
pelaksana di kelurahan merupakan ujung tombak dalam pencapaian program dan
kegiatan ketahanan pangan ini nantinya," tukas Asisten Ekbang Kesra
mengakhiri.
Adapun nara sumber bimtek ini
diantaranya dari BBPOM Kota Padang dengan materi pengawasan keamanan pangan
sebagai upaya memberikan perlindungan kepada masyarakat. Kemudian Ir. H. Djoni
dengan materi pemanfaatan pekarangan sebagai sumber pangan keluarga serta Dinas
Pangan Kota Padang terkait pengawasan keamanan pangan segar di Kota Padang.
(ar/David)