-->

Latest Post


 Foto/SINDOphoto/Dok 

MPA,JAKARTA - Pasangan nomor 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno berjanji memastikan keadilan hukum dan menjalankan demokrasi yang berkualitas. Untuk menjamin demokrasi, mereka akan menjamin kemerdekaan berserikat dan mengeluarkan pendapat, serta kebebasan pers.

"Kami akan hentikan ancaman persekusi terhadap individu, organisasi dan insan pers yang berseberangan pendapat dengan pemerintah," ujar Prabowo Subianto dalam pidato kebangsaannya bertajuk Indonesia Menang di JCC, Senayan, Senin (14/1/2019).

Selain itu, pasangan Capres dan Cawapres nomor urut 02 itu berjanji akan memastikan ulama-ulama di Indonesia dihormati, dan bebas dari ancaman kriminalisasi. Menurut Prabowo, hal itu menjadi sangat penting, karena peran ulama dalam kemerdekaan bangsa ini demikian penting.

"Memang proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia dikumandangkan di Jakarta. Tapi saya sampaikan di sini, kemerdekaan kita diuji di Jawa Timur, yang puncaknya adalah ditolaknya ultimatum asing oleh rakyat Jawa Timur, yang didukung resolusi jihad para ulama," kata ketua umum Partai Gerindra ini.
                         
Di samping itu, mereka berjanji akan memastikan tidak ada organisasi yang taat pada Pancasila dan UUD 1945, yang terstigma dan dihakimi tanpa pengadilan.

"Kami akan pastikan hukum di negeri ini tidak pandang bulu dan tidak tebang pilih. Keadilan harus untuk semua, bukan untuk mereka yang kuat dan punya uang," ungkapnya.


(ar/maf)









Artikel ini dilansir dari Sindonews.com 
dengan judul : Soal Kebebasan Pers, Prabowo-Sandi Bikin Pernyataan Begini


MPA,JAKARTA - Presiden Joko Widodo melakukan panggilan video dengan Presiden RI ke-3 Bacharuddin Jusuf Habibie yang sedang berada di Jerman. Panggilan video ini dilakukan Presiden di Presidential Lounge, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, 14 Januari 2019.

"Tadi menanyakan mengenai pengembangan sumber daya manusia secara besar-besaran yang ingin kita lakukan dalam kurun (waktu) ke depan, menurut beliau seperti apa," kata Presiden dalam keterangannya kepada para jurnalis.

Presiden menjelaskan, Habibie memberikan penekanan dalam bidang pendidikan, agar diberi perhatian khusus terutama yang berkaitan dengan pendidikan vokasi dan pelatihan-pelatihan. 

"Pendidikan dan pembudayaan. Beliau menyampaikan itu. Jadi budaya produktivitas, kedisiplinan, kemudian kerja keras itu yang beliau sampaikan. Dan juga mengenai perbedaan-perbedaan budaya yang ada di kita ini agar menjadi sebuah kekuatan. Intinya ke sana," lanjutnya.

Di awal perbincangan, Presiden bertanya mengenai kondisi kesehatan Habibie. Habibie menjelaskan bahwa kondisinya baik dan sehat.

"Ya semoga Pak Habibie selalu diberikan kesehatan yang prima oleh Allah. Kami semuanya di Tanah Air, seluruh rakyat selalu mendoakan untuk kesehatan bapak. Dan kalau ada hal-hal yang diperlukan, kami sudah perintahkan kepada Mensesneg untuk pelayanan kesehatan yang diperlukan bapak. Kami siap untuk melayani," ujar Presiden.(ar/rill)




MPA,JAKARTA -  Presiden Joko Widodo memandang banyak negara di dunia yang mulai berlomba-lomba menjadi terdepan dalam mengembangkan teknologi kendaraan bermotor listrik. Menurutnya, selain karena ramah lingkungan, kendaraan bermotor listrik juga bisa mengurangi ketergantungan pada energi fosil.

Hal tersebut dikemukakan Presiden saat memimpin rapat terbatas mengenai percepatan program kendaraan bermotor listrik di Kantor Presiden, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Senin, 14 Januari 2019.

"Melalui kendaraan bermotor listrik kita juga dapat mengurangi pemakaian BBM, mengurangi ketergantungan pada impor BBM yang berpotensi menghemat kurang lebih Rp798 triliun," ujar Presiden.

Terkait dengan upaya membangun industri kendaraan bermotor listrik, Presiden menyampaikan tiga hal. Pertama, Presiden ingin agar regulasi yang mengatur mengenai program kendaraan bermotor ini disiapkan dan segera diselesaikan.

"Sehingga negara kita dapat beralih lebih cepat lagi menjadi pemain utama dalam kendaraan bermotor listrik," lanjutnya.

Keyakinan Presiden bahwa Indonesia bisa menjadi pemain utama di industri kendaraan bermotor listrik tersebut bukan tanpa sebab. Menurutnya, Indonesia memiliki semua bahan yang diperlukan dalam pembuatan _lithium_ baterai yang menjadi kunci dalam produksi kendaraan bermotor listrik.

"Kita memiliki nikel, kobalt, mangan, yang itu menjadi sangat penting sekali dalam menyiapkan baterai untuk kendaraan listrik. Sehingga ini strategi bisnis negara ini harus mulai diatur, sehingga nanti kita bisa melakukan sebuah lompatan menuju ke sebuah produksi baik motor maupun mobil yang memiliki _competitiveness_ yang baik, baik pasar domestik maupun pasar ekspor," ungkapnya kepada para jurnalis.

Kedua, Presiden meminta agar perencanaan pengembangan kendaraan bermotor listrik ini dapat dilakukan secara terpadu, terintegrasi antarkementerian lembaga, dan juga melibatkan swasta. "Baik dari sisi risetnya, inovasinya, anggarannya, sampai dengan penyediaan infrastruktur yang dibutuhkan," katanya.

Ketiga, Presiden mengatakan pengembangan kendaraan bermotor listrik harus digunakan sebagai momentum untuk penyiapan sumber daya manusia Indonesia yang mampu menguasai teknologi terkini dan sekaligus digunakan untuk penciptaan nilai tambah.


"Efek multiplier melalui upaya memperbesar kandungan komponen dalam negeri (TKDN)," tandasnya.(ar/rill)

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.