-->

Latest Post


Photo ilustrasi

MPA – Minggu, 17 Februari 2019 besok kedua calon presiden Indonesia akan bertemu kembali untuk menyampaikan visi dan misinya dalam “Debat Kedua Capres Pemilu 2019” yang mungkin kian seru serta lebih menarik lagi dari debat sebelum nya. 

Debat kali ini akan digunakan bagi kedua calon presiden untuk meyakinkan seluruh rakyat Indonesia dengan program-program yang akan mereka canangkan jika salah satu dari kedua calon presiden ini terpilih nantinya.

Bertempat di Hotel Sultan – Jakarta, SCTV akan menyiarkan secara LIVE sejak pukul 19.15 WIB. Mengusung tema “Energi, Pangan, Sumber Daya Alam, Lingkungan Hidup, dan Insfrastruktur”, debat kedua ini dipastikan akan semakin menarik untuk disimak.(ar)



Sebagai stasiun TV yang memiliki porsi terbesar untuk program drama, SCTV senantiasa menghadirkan kisah-kisah menarik di setiap judul sinetron unggulannya. 

Mulai hari Senin, 18 Februari 2019 mendatang SCTV kembali akan tayangkan sinetron terbaru berjudul “Cinta Buta” yang akan tayang setiap hari pukul 18.00 WIB

Sinetron “Cinta Buta” mengisahkan pengorbanan cinta yang begitu besar hingga membutakan mata dan hati dan hingga rela melakukan apa saja demi orang yang dicintai. 

Berawal dari rasa kagum Aslan (Rangga Azof) kepada Aulia (Nikita Willy) yang begitu gigih untuk meraih mimpinya menjadi seorang penari dan koreografer. Hingga akhirnya rasa kagum tersebut berubah menjadi rasa cinta. 

Cerita terus bergulir hingga musibah besar harus dihadapi oleh Aulia. Aslan yang tetap mencintai Aulia tidak memiliki keberanian untuk mendekatinya, hingga ia meminta sahabatnya, Reyhan (Rezky Aditya) mendekati Aulia dengan catatan Reyhan tidak boleh jatuh hati kepada Aulia. 

Konflik terus bermunculan dan akan membuat pemirsa terhanyut dengan kisah pengorbanan cinta dari sinetron “Cinta Buta”. Nantikan kisah perdananya pada hari Senin, 18 Februari 2019 pukul 18.00 WIB di SCTV. (ar)




MPA,PASAMAN — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pasaman bekerjasama dengan Politeknik Negeri Padang (PNP) menjajaki kerjasama pembukaan Program Studi di Luar Kampus Utama (PSDKU) di Lubuk Sikaping. Kerjasama tersebut direncanakan akan membuka 2 program studi (Prodi), yaitu Prodi Teknik Sipil dan Prodi Akuntansi.

Upaya untuk mempercepat proses tersebut Direktur Politeknik Negeri Padang  (PNP), Surfa Yondri didampingi Ketua Senat dan beberapa orang ketua jurusan serta staf lainnya mengunjungi daerah Pasaman tepatnya tanggal 11-12 Februari 2019. 

Dihadapan Bupati, Wakil Bupati Pasaman, Staf Ahli, Asisten Setda, Kepala OPD, Kepala Bagian di lingkungan Pemkab Pasaman, Surfa Yondri mempresentasikan visi misi Politeknik Negeri Padang dan rencana pembukaan kelas jauh di Pasaman. 

“Politeknik Negeri Padang  (PNP) berdiri tahun 1985, dan mulai menerima mahasiswa  tahun 1987 dengan nama Politeknik Enggineering Universitas Andalas. Pada tahun 2014 resmi berdiri sendiri dengan nama  Politeknik Negeri Padang  (PNP), dimana sebelumnya di bawah binaan Universitas Andalas,” ujar Surfa Yondri.

Dia menambahkan, sesuai ketentuan, Politeknik Negeri Padang  (PNP) diperbolehkan membuka Program Studi di Luar Kampus Utama (PSDKU). "Sebagaimana telah kami lakukan sebelumnya di Kabupaten Tanah Datar dan Kabupaten Pesisir Selatan," ujarnya.

Bupati Pasaman, H.Yusuf Lubis dalam arahannya mengatakan, menyadari bahwa tidak semua masyarakat mampu untuk mengirim anaknya kuliah di Padang, maka pembukaan kelas jauh Politeknik Negeri Padang di Lubuk Sikaping salah satu upaya Pemerintah mendekatkan pelayanan Pendidikan Tinggi Negeri kepada masyarakat. "Terutama bagi anak-anak pintar yang mempunyai tingkat ekonomi relatif kurang mampu,” ujar Yusuf Lubis.
                         
Dia berharap, tahun pelajaran 2019 kelas jauh ini telah terwujud, dan sudah bisa menerima mahasiswa baru. "Untuk mengkoordinasikan dan mempercepat prosesnya saya tunjuk wakil Bupati Pasaman sebagai koordinatornya," ungkapnya.

Berdasarkan petunjuk bupati tersebut, Wakil Bupati H.Atos Pratama langsung tancap gas bersama rombongan dari Politeknik Negeri Padang  (PNP) dan asisten I serta OPD terkait, melakukan tinjauan lapangan rencana gedung tempat belajar dan fasilitas pendukung.

“Kita punya beberapa alternatif lokasi gedung tempat kuliah, pilihan pertama gedung bekas kantor Dinas Perkebunan, pilihan kedua gedung SKB, pilihan ketiga gedung UPT Balai Latihan Kerja (BLK),” kata Atos Pratama. 

Dijelaskan, dari beberapa tempat yang ditinjau, gedung UPT Balai Latihan Kerja (BLK) yang cukup memadai dan relatif memenuhi syarat. 

"Hal ini didukung oleh peralatan dan perlengkapan serta workshop yang dapat dimanfaatkan untuk menunjang proses praktek mahasiswa, karena konsep perkuliahan di politeknik 40 persen teori dan 60 persen praktek,” tukas Wabup Atos Pratama. (Ar/Noel)


Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.