-->

Latest Post



Akhir pekan ini SCTV hadirkan “Karnaval SCTV” langsung ke tengah-tengah masyarakat Salatiga dan sekitarnya. Berlokasi di Alun-Alun Pancasila Salatiga, mengusung konsep bertabur bintang, SCTV akan menghadirkan sederet artis kenamaan tanah air dalam program yang dikemas secara on-air maupun off air activity mulai hari Sabtu, 23 Februari 2019 hingga Minggu, 24 Februari 2019.

Karnaval SCTV akan disiarkan pada Sabtu sore pukul 15.00 WIB dan Minggu pagi pukul 07.00 WIB.  Menampilkan musisi musisi ternama  seperti  Rizky Febian, Geisha , Lyla, Five Minutes, Tasya Rosmala, Duo Anggrek, Bagindas, Uut Permatasari,  Wika Salim dan masih banyak lagi.

Tidak hanya menghadirkan para musisi ternama  Karnaval SCTV di Salatiga kali ini pun terasa lebih istimewa dengan hadirnya pemain sinetron-sinetron unggulan SCTV. Mischa Chandrawinata, Dinda Hauw, Megan Domani, Maureen Daryanani, Ersya Aurelia, Cassandra Lee, Cemal Farukh, Raya Kitty, Angela Gilsha, Dylan Carr, serta pemain sinetron terbaru SCTV “Cinta Buta” yang akan hadir langsung di Alun-Alun Pancasila Salatiga untuk menyapa seluruh warga Salatiga dan sekitarnya.

Mereka pun berkesempatan untuk ikut bermain sulap bersama dengan salah satu magician terbaik Indonesia, Demian Aditya. Selain kemeriahan diatas panggung, Karnaval SCTV juga hadirkan serangkaian kegiatan offair yang salah satunya  menonton film box office Indonesia “Yowis Ben” yang akan diputar untuk warga Salatiga.

(ar)



MPA - Target tinggi bagi penerbitan sertifikat hak atas tanah yang dimiliki rakyat akan tetap dijalankan. Selain itu, program percepatan penerbitan sertifikat atau PTSL (Pendaftaran Tanah Sistematik Lengkap) akan tetap dilanjutkan untuk mengatasi sengketa atas kepemilikan tanah yang biasa terjadi di seluruh Indonesia.

Hal itu ditegaskan oleh Presiden Joko Widodo saat menyerahkan sertifikat bagi 2.000 warga yang bermukim di 16 kelurahan di Jakarta Selatan.

"Program ini akan terus kita lanjutkan karena di seluruh Tanah Air dari 126 juta bidang tanah yang harus bersertifikat baru 46 juta di tahun 2015 (bersertifikat). Masih ada 80 juta yang belum bersertifikat," ujarnya di Gelanggang Remaja Kecamatan Pasar Minggu, Jumat, 22 Februari 2019.

Di Kota Administrasi Jakarta Selatan, masih terdapat kurang lebih 36 ribu bidang tanah yang belum bersertifikat. Menteri Agraria dan Tata Ruang sebelumnya menyatakan bahwa kekurangan tersebut akan diselesaikan pada tahun 2019 ini sehingga seluruh bidang tanah di wilayah tersebut akan terdaftar secara resmi.

"Tadi Pak Menteri sudah menyampaikan tahun ini kurang hanya 36 ribu dan akan diselesaikan semuanya. Janjinya Pak Menteri diingat-ingat. Harus rampung sehingga seluruh Jakarta Selatan ini sertifikatnya sudah pegang semua," tuturnya.

Sementara di seluruh wilayah lainnya, pemerintah juga terus mengupayakan agar rakyat Indonesia dapat memperoleh sertifikat yang menjadi haknya sekaligus bukti kepemilikan tanah yang mereka miliki melalui program PTSL ini.

Lebih jauh, dalam sambutannya itu, Kepala Negara mengapresiasi kerja keras yang ditunjukkan kantor-kantor Badan Pertanahan Nasional di seluruh wilayah. Sebab, sejak tahun 2017 lalu target tinggi yang ditetapkan oleh Presiden Joko Widodo terkait penerbitan sertifikat tiap tahunnya selalu terlampaui.

"Sekarang memang kantor BPN kalau kerja saya lihat pagi sampai malam karena diberikan target. Nyatanya kantor-kantor BPN bisa menyelesaikan ini di seluruh Tanah Air. Ditarget semuanya terlampaui," ucapnya.

Untuk diketahui, pada tahun 2017 lalu, Presiden memberikan target kepada kementerian terkait untuk dapat menerbitkan 5 juta sertifikat. Sementara tahun 2018 sebanyak 7 juta sertifikat ditetapkan untuk dapat diterbitkan bagi para penerima hak.

Semua target tersebut diketahui dapat terlampaui. Bahkan, target tahun 2018 dapat dicapai dan melebihi ekspektasi dengan capaian penerbitan sebanyak 9,4 juta sertifikat.

Turut hadir mendampingi Presiden, Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Sofyan Djalil, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Jakarta, 22 Februari 2019
Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden

Bey Machmudin



MPA,SOLOK SELATAN  - Setelah sukses melaksanakan Festival Seribu Rumah Gadang (SRG) di tahun 2017 lalu, solok selatan berencana akan gelar kembali festival yang sama tahun ini. Festival SRG kedua itu bakal digelar pada 22-24 Maret mendatang di tiga lokasi dengan tema "Manyulam Kain Jolong".

"Festival yang yang berlangsung selama tiga hari ini akan diadakan di tiga lokasi yaitu Kawasan SRG, Taman Kota Muaralabuh dan PasiaTalang. Mengangkat tema" Manyulam Kain Jolong," untuk menciptakan karakter Kawasan SRG sebagai salah satu kekayaan budaya di Solsel," kata Kabag Humas Setkab Solsel, Firdaus Firman diruang kerjanya.

Dilanjutkan Firdaus, tujuan lain digelar festival  untuk menggali dan memperingati kekayaan seni budaya di daerah Sarantau Sasurambi itu. Direncanakan, dalam pembukaan kegiatan itu akan menghadirkan upacara adat dalam tatanan masa lampau.

"Tentu saja kita mengharapkan kehadiran dan dukungan para raja-raja yang ada dan ninik mamak nantinya," harapnya.

Ditambahkan Kabag, pada kegiatan festival ini, ada penampilan kekayaan sastra dalam bentuk tutur petatah petitih, pasambahan, menampilkan syair dendang dan juga kekayaan ragam busana adat untuk sebuah peristiwa adat.

"Festival akan melibatkan seluruh lapisan masyarakat, komunitas, dan unsur lainnya yang akan meramaikan kegiatan itu. Untuk di Taman Kota Muaralabuh kita akan berikan ruang kreatif komunitas atau sanggar kesenian untuk para generasi muda," jelasnya.

Rumah gadang juga akan menjadi bagian dari festival yang ditata dengan peralatan, hiasan serta pernak perniknya seperti tikar pandan, kain-kain khas, lampu petromak, dan sebagainya untuk mendapat sentuhan masa lampau . Kemudian berbagai peralatan dari bambu yang menjadi tema artistik lingkungan lokasi festival bernuansa masa silam.

"Untuk materi Festival, pada kawasan SRG akan diperlihatkan petatah petitih, pasambahan, silek galombang atau silek sonsong, lima jenis musik tradisi, dua jenis randai tradisi, 10 jenis prosesi adat," sebutnya.

Begitu juga di Rumah Gadang Pasia Talang, akan dikemas dengan kegiatan, tata cara perkawinan masa lalu, kesenian, prosesi arak-arakan pengantin. Sementara, di Taman Kota Muaralabuh, dilaksanakan selama 2 malam yaitu, Tari kreasi, musik kreasi, randai, kuliner dan kerajinan khas Solsel.

"Di lokasi taman ini akan ada ruang kreatif komunitas atau sanggar kesenian untuk para generasi muda. Selama tiga hari di tiga lokasi berbeda itu masyarakat akan disuguhkan kegiatan yang telah disusun dengan rapi dan teroganisir" jelasnya.

Pada Festival SRG itu nantinya akan ada juga kunjungan dari para siswa/i tingkat Taman Kanak-Kanak hingga SMA dalam berpartisipasi memeriahkan dan menggali kekayaan seni budaya yang ada di kawasan SRG. Selanjutnya juga akan dibuka serangkaian kegiatan lomba bagi para pelajar itu.

"Nanti para siswa akan memilih dan menceritakan salah satu benda peninggalan dan menuangkannya ke dalam bentuk cerita untuk dilombakan," katanya.

Sementara itu Ketua Kerapatan Adat Nagari (KAN) Pasia Talang, Armensis DT Jono Katik, menyambut positif rencana festival SRG ini. Menurutnya, kegiatan tersebut bisa jadi wadah untuk memperkenalkan kepada generasi muda tentang adat dan tradisi serta kesenian kesenian daerah.

"Kami menyambut baik dan mendukung kegiatan festival SRG ini. Semoga dengan adanya festival ini kesenian kesenian dan tradisi serta adat budaya di daerah ini kembali dikenal oleh generasi muda,"dan dapat dilestarikan untuk selanjutnya.
(sd).










Sumber : Jurnalandalas.com

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.