Baca Juga
MPA,SOLOK SELATAN
- Setelah sukses melaksanakan Festival Seribu Rumah Gadang (SRG) di
tahun 2017 lalu, solok selatan berencana akan gelar kembali festival yang sama
tahun ini. Festival SRG kedua itu bakal digelar pada 22-24 Maret mendatang di
tiga lokasi dengan tema "Manyulam Kain Jolong".
"Festival yang yang berlangsung selama tiga hari ini
akan diadakan di tiga lokasi yaitu Kawasan SRG, Taman Kota Muaralabuh dan
PasiaTalang. Mengangkat tema" Manyulam Kain Jolong," untuk
menciptakan karakter Kawasan SRG sebagai salah satu kekayaan budaya di Solsel,"
kata Kabag Humas Setkab Solsel, Firdaus Firman diruang kerjanya.
Dilanjutkan Firdaus, tujuan lain digelar festival untuk menggali dan memperingati kekayaan seni
budaya di daerah Sarantau Sasurambi itu. Direncanakan, dalam pembukaan kegiatan
itu akan menghadirkan upacara adat dalam tatanan masa lampau.
"Tentu saja kita mengharapkan kehadiran dan dukungan
para raja-raja yang ada dan ninik mamak nantinya," harapnya.
Ditambahkan Kabag, pada kegiatan festival ini, ada penampilan
kekayaan sastra dalam bentuk tutur petatah petitih, pasambahan, menampilkan
syair dendang dan juga kekayaan ragam busana adat untuk sebuah peristiwa adat.
"Festival akan melibatkan seluruh lapisan masyarakat,
komunitas, dan unsur lainnya yang akan meramaikan kegiatan itu. Untuk di Taman
Kota Muaralabuh kita akan berikan ruang kreatif komunitas atau sanggar kesenian
untuk para generasi muda," jelasnya.
Rumah gadang juga akan menjadi bagian dari festival yang
ditata dengan peralatan, hiasan serta pernak perniknya seperti tikar pandan,
kain-kain khas, lampu petromak, dan sebagainya untuk mendapat sentuhan masa
lampau . Kemudian berbagai peralatan dari bambu yang menjadi tema artistik
lingkungan lokasi festival bernuansa masa silam.
"Untuk materi Festival, pada kawasan SRG akan
diperlihatkan petatah petitih, pasambahan, silek galombang atau silek sonsong,
lima jenis musik tradisi, dua jenis randai tradisi, 10 jenis prosesi
adat," sebutnya.
Begitu juga di Rumah Gadang Pasia Talang, akan dikemas dengan
kegiatan, tata cara perkawinan masa lalu, kesenian, prosesi arak-arakan
pengantin. Sementara, di Taman Kota Muaralabuh, dilaksanakan selama 2 malam
yaitu, Tari kreasi, musik kreasi, randai, kuliner dan kerajinan khas Solsel.
"Di lokasi taman ini akan ada ruang kreatif komunitas
atau sanggar kesenian untuk para generasi muda. Selama tiga hari di tiga lokasi
berbeda itu masyarakat akan disuguhkan kegiatan yang telah disusun dengan rapi
dan teroganisir" jelasnya.
Pada Festival SRG itu nantinya akan ada juga kunjungan dari
para siswa/i tingkat Taman Kanak-Kanak hingga SMA dalam berpartisipasi
memeriahkan dan menggali kekayaan seni budaya yang ada di kawasan SRG.
Selanjutnya juga akan dibuka serangkaian kegiatan lomba bagi para pelajar itu.
"Nanti para siswa akan memilih dan menceritakan salah
satu benda peninggalan dan menuangkannya ke dalam bentuk cerita untuk
dilombakan," katanya.
Sementara itu Ketua Kerapatan Adat Nagari (KAN) Pasia Talang,
Armensis DT Jono Katik, menyambut positif rencana festival SRG ini. Menurutnya,
kegiatan tersebut bisa jadi wadah untuk memperkenalkan kepada generasi muda
tentang adat dan tradisi serta kesenian kesenian daerah.
"Kami menyambut baik dan mendukung kegiatan festival SRG
ini. Semoga dengan adanya festival ini kesenian kesenian dan tradisi serta adat
budaya di daerah ini kembali dikenal oleh generasi muda,"dan dapat
dilestarikan untuk selanjutnya.
(sd).
Sumber : Jurnalandalas.com