-->

Latest Post



MPA,PADANG – Wali Kota Padang H. Mahyeldi Ansharullah menyurati Lembaga Sensor Film (LSF), Komisi Penyiaran Islam (KPI) dan pihak berwenang lainnya sekaitan penolakan terhadap penayangan sebuah film yang berjudul “Kucumbu Tubuh Indahku”.
Dalam surat dengan nomor : 484/02.23/Kominfo-2019 ter tanggal 29 April 2019 itu, wali kota menyampaikan secara tegas menolak dan menyatakan keberatan atas penayangan film garapan sutradara Garin Nugroho di kota yang ia pimpin.
“Banyak hal yang membuat kita di Kota Padang memboikot penayangan film ini. Kita berharap melalui surat yang kita layangkan, dapat disikapi secara nasional dan yang jelas Kota Padang melarang film ini untuk tidak ditayangkan di bioskop-bioskop dan tempat lainnya," tegas wako di hadapan wartawan di Media Centre Pemko Padang, Rabu (8/5).
"Kemudian kepada Kementerian Kominfo kita juga menyampaikan agar dapat mencekal film tersebut untuk tidak dapat ditayangkan di media sosial atau konten internet lainnya. Sebab lewat 'gadget' orang juga dapat mengakses apa saja,” tambahnya.
Mahyeldi menjelaskan, penolakan ini didasari dari berbagai pertimbangan, karena memang tak hanya Kota Padang film ini juga telah ditentang berbagai pemerintah daerah sebut saja Kota Depok, Pontianak, dan Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat.
Menurut wali kota yang juga seorang da’i itu, konten film tersebut jelas bertentangan dengan norma agama, sosial dan nilai budaya yang dianut masyarakat  Kota Padang yang berlandaskan Adat Basandi Syara'-Syara' Basandi Kitabullah (ABS-SBK). Selain itu juga dapat mempengaruhi cara pandang dan membangun opini masyarakat terhadap perilaku penyimpangan seksual sebagai perbuatan yang biasa dan dapat diterima.
"Alhamdulillah Kota Padang telah mendeklarasikan diri sebagai kota yang bebas dari maksiat dan menolak komunitas LGBT dan sejenisnya dengan komitmen bersama yang dilakukan para tokoh masyarakat, agama, dan stakeholder terkait lainnya.
"Jadi penayangan film ini menurut kita dapat menimbulkan keresahan dan konflik sosial di tengah masyarakat sehingga bermuara kepada terganggunya ketertiban dan ketenteraman di Kota Padang. Kita berharap, semua masyarakat dapat memahami apa yang menjadi perhatian kita bersama. Dan sebenarnya ini yang jadi pertanyaan kita, karena LSF seharusnya lebih peka terhadap film yang akan ditayangkan dengan memprotectnya terlebih dahulu" tukas Mahyeldi didampingi Kepala Dinas Kominfo Suardi pada kesempatan itu.
Lebih lanjut tambah wako lagi, Pemerintah Kota Padang akan komit dalam rangka mewujudkan visi Kota Padang sebagai kota pendidikan, perdagangan dan pariwisata yang sejahtera, religius dan berbudaya. Di samping itu sekaligus mewujudkan Padang bersih dari sampah, penyakit masyarakat dan maksiat.
"Maka itu, kita perlu menjaga dan melindungi masyarakat dari perilaku penyimpangan seksual dan hal-hal lain yang dapat memicu terjadi atau berkembangnya perilaku penyimpangan tersebut,” tandasnya menegaskan.
Seperti dari informasi yang beredar, dalam Film Kucumbu Tubuh Indahku tersebut memiliki unsur mendukung LGBT. DImana menceritakan tentang penari Lengger bernama Juno. Juno kecil diperankan oleh Raditya Evandra, sedangkan Juno remaja diperankan oleh Muhammad Khan.
Juno yang sejak kecil ditinggal ayahnya tersebut bergabung dengan sanggar tari Lengger Lanang. Tanpa diduga, tarian itu membuatnya menapaki perjalanan hidup yang berliku. Sampai pada akhirnya, Juno bisa memahami dan menerima keindahan hidup sebagai seorang penari Lengger. Tari Lengger Lanang sendiri merupakan budaya asli Indonesia yang berasal dari Banyumas.
Penarinya diharuskan menampilkan sisi maskulin dan feminin dalam satu tubuh. Biasanya tarian itu dipentaskan lelaki yang pada keseharian mengubah diri jadi perempuan.

(David)




MPA,PADANG – Sebelum acara puncak pelaksanaan Hari Kesatuan Gerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (HKG-PKK) yang dipusatkan di Kota Padang pada 24-27 Juli 2019 mendatang, Wali Kota Padang Mahyeldi meminta pihak panitia dan unsur SKPD terkait untuk menyiapkan seluruh informasi tentang Kota Padang, terutama program unggulan Pemko Padang yang berhubungan dengan PKK.
“Kita akan didatangi sekitar 5.000 orang tamu dari TP-PKK 34 provinsi dan kabupaten/ kota se-Indonesia. Sebelum mereka datang, terlebih dahulu kita akan berikan mereka informasi tentang Kota Padang. Agar para tamu nantinya memiliki tujuan dan mendapati gambaran dari apa yang ingin mereka dapatkan di Kota Padang”, ungkap Mahyeldi pada rapat persiapan pelaksanaan peringatan HKG-PKK Tingkat Nasional di Palanta Rumah Dinas Wali Kota Padang, Jalan A. Yani, Rabu (8/5/2019) pagi.
Lebih lanjut dijelaskan, pentingnya pelayanan informasi kepada TP-PKK dari provinsi dan kabupaten / kota se-Indonesia pada acara HKG-PKK Ke-47 Tingkat Nasional sebagai bentuk pelayanan 'excellent' tuan rumah. Mulai dari informasi tentang penginapan (hotel), transportasi, wisata budaya, wisata kuliner, wisata alam, UKM, pendidikan, perdagangan, dan informasi penting lain tentang Kota Padang.
“Begitu juga dengan informasi tentang program unggulan dan inovasi Pemko Padang. Seperti Program Kampung KB, Kelas IMUD (Ibu Muda), Pembinaan Anak Jalanan Pola Terpadu bekerjasama dengan Yonif 133/ Yudha Sakti, Pesantren Ramadhan, Program 18-21, dan masih banyak program lainnya yang harus kita informasikan. Kesemua program tersebut bisa menjadi studi tiru bagi daerah lain”, imbuh Mahyeldi.
Ia menambahkan, panitia pelaksana HKG - PKK tingkat nasional agar melibatkan unsur Forkopimda di setiap tahapan persiapan acara untuk kesuksesan acara di setiap rangkaiannya. Apalagi, HKG - PKK Tingkat Nasional Ke-47 akan dibuka langsung Presiden RI.
Rapat persiapan pelaksanaan peringatan HKG-PKK Tingkat Nasional tersebut diikuti Wakil Ketua TP-PKK Provinsi Sumatera Barat Wartawati Nasrul Abit, Ketua TPP PKK Kota Padang Harneli, Kepala Dinas DP3AP2KB Heryanto Rustam, Kepala Dinas Kominfo Suardi, Kepala Dinas Pendidikan Barilus, Kepala Disnakerin Yunisman, Kabag Humas Imral Fauzi, serta yang mewakili pimpinan OPD lainnya dan pengurus TP-PKK tingkat provinsi, kota dan kecamatan se-Kota Padang.(*)
Pewarta: Ulil Amri Abdi


Photo Istimewa

MPA,SUMBAR - Tahun ini, Kepolisian Resor Sijunjung rencananya akan menempatkan tiga Pos Pengamanan Lebaran diwilayahnya.

Kasat Lantas Polres Sijunjung Iptu Asep Wahyudi menyebutkan, pergelaran Pos Pengamanan Lebaran sendiri berada pada tiga Kecamatan.

"Rencana akan didirikan di Lubuk Batu, Kecamatan Kupitan, Simpang Tiga Tanjung Ampalu Kecamatan Koto VII dan Kiliran Jao di Kecamatan Kamang Baru", ujarnya.

Sebelumnya, demi kenyamanan masyarakat pengguna jalan raya yang melintasi Jalan Lintas Sumatra sepanjang Kabupaten Sijunjung, Kasatlantas Polres Sijunjung melakukan pengecekan lokasi rawan macet dan laka lantas, Selasa 7 Mei 2019.

"Beberapa titik di sepanjang Jalan Lintas Sumatra memang sering menjadi black spot-nya (lokasi rawan kecelakaan) Kabupaten Sijunjung", katanya.

Lokasi rawan kecelakaan seperti di daerah Kecamatan Tanjung Gadang, Kamang Baru dan Kecamatan Kupitan yang merupakan jalan Lintas Sumatera.

Sementara itu untuk lokasi rawan macet terdapat di beberapa lokasi yang memang ada pasar Nagari seperti di Nagari Sijunjung Kecamatan Sijunjung, Nagari Limo Koto Pasar Tanjung Ampalu Kecamatan Koto VII dan Pasar Tanjung Gadang di Kecamatan Tanjung Gadang.

"Kalau rawan bencana alam diprediksi ada tiga titik yaitu di Kecamatan Sijunjung, Kecamatan Tanjung Gadang dan Kecamatan Kamang Baru", pungkasnya.(gs/*)

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.