-->

Latest Post


MPA,JAKARTA - Ikatan Alumni SMAN 67 Halim Perdanakusuma Angkatan tahun 1996, mengadakan buka puasa bersama di Pangkalan Kopi Pengkolan, Jalan Raya Pondok Gede Nomor 41 Jakarta Timur beberapa waktu lalu. Hadir pada acara tersebut antara lain Manager Corporate Cooperation JNE Pusat, Bapak Kuncoro Jati, yang merupakan salah satu alumni dari sekolah tersebut.

Acara buka puasa Alumni SMAN 67 ini diadakan setiap tahun, yang pada tahun ini disponsori oleh JNE Pusat dengan motonya "Connecting Happiness". Kuncoro Jati dalam pengantar acaranya mengatakan bahwa acara pertemuan alumni dalam rangka kegiatan bersama seperti berbuka puasa bersama sangat sesuai dengan moto JNE. “Acara temu alumni untuk silahturahmi seperti ini amat sejalan dengan moto dari JNE sendiri, yaitu "Connecting Happiness", yang artinya JNE menghubungkan kebahagiaan. Oleh karena itu, JNE selalu menjalin hubungan dengan mitra-mitra dan komunitas-komunitas yang ada sehingga harapan ke depannya JNE dapat lebih dikenal masyarakat,” jelas Kuncoro Jati.

Keceriaan, tawa canda, kebahagiaan dan sukacita tampak sekali di wajah-wajah mereka yang datang pada acara buka puasa bersama kali ini. Teman-teman semasa sekolah SMA dulu yang sudah lama tidak berjumpa karena kesibukan masing-masing, dan pada kesempatan kali ini datang berkumpul dan dengan penuh semangat, bercerita penuh tawa canda. 

Salah satu peserta, Dina Hardiani, yang bertugas sebagai panitia, kepada media ini mengungkapkan perasaannya bahwa ia senang sekali, banyak teman-teman alumni yang sempat hadir di acara yang digelar pada hari Minggu, 19 Mei lalu itu. “Saya sangat senang dan bahagia, terutama melihat semangat teman-teman alumni yang banyak datang ke acara kali ini. Lebih banyak dari tahun lalu yang bisa hadir,” ucap Dina Hardiani penuh semangat.

Sementara itu, di tempat yang sama juga, sosok penting lainnya di acara tersebut, Bapak Ian Katili, yang merupakan salah seorang yang aktif membantu di dalam setiap acara yang diadakan Alumni SMAN 67 menyampaikan bahwa kemungkinan pihaknya tidak akan mengadakan acara serupa di tahun 2020 mendatang. “Sebagai gantinya, kami sedang persiapkan acara yang lebih besar, yakni reuni perak merayakan 25 tahun Ikatan Alumni SMAN 67 Jakarta,” ujar Ian Katili. (Jesi/Red)


MPA,PADANG - Pemerintah Kota Padang memyambut baik agenda kunjungan kerja (kunker) yang dilakukan Anggota Komisi IX DPR RI di Kota Padang.
Agenda kunker itu diketahui, dalam rangka meninjau secara langsung terkait pengawasan peredaran makanan dan minuman di bulan Ramadan 1440 H.
"Atas nama Pemerintah Kota Padang, kita tentu menyambut baik dan menyampaikan terima kasih kepada Komisi IX DPR RI yang telah melakukan kunker sekaitan pengawasan peredaran makanan dan minuman di Padang selama Ramadan kali ini," ungkap wako sewaktu menyampaikan sambutannya di hadapan rombongan tim kunker yang dipimpin Syuir Syam itu di Kantor BBPOM Padang, Selasa (21/5).
Selain dihadiri para Anggota Komisi IX DPR RI, kegiatan ini juga dihadiri rombongan dari Kementerian Kesehatan, Badan POM RI, Kepala BBPOM Padang Drs. Martin Suhendri, Apt. M. Farm, pimpinan OPD terkait Pemprov Sumbar dan Pemko Padang serta unsur terkait lainnya.
Mahyeldi melanjutkan, kunker ini begitu penting bagi Kota Padang khususnya, karena dalam rangka membahas sistem ketahanan pangan yang merupakan salah satu upaya pemerintah untuk mewujudkan kesehatan masyarakat yang optimal. Sistem ini bertujuan untuk pemenuhan pangan bagi rumah tangga secara kualitas, maupun kuantitas, aman, merata dan terjangkau.
"Oleh karena itu, maka diperlukan pengawasan agar sistem ketahanan pangan senantiasa berjalan dengan baik. Hal ini sesuai Instruksi Presiden No.3 Tahun 2017 tentang Peningkatan efektivitas pengawasan obat dan makanan. Diantaranya pengawasan penggunaan bahan tambahan pangan, pangan kadaluarsa, rusak dan tanpa izin edar," ucapnya.
Hal ini kata Mahyeldi, sebagai upaya proteksi terhadap masyarakat agar dapat mengkonsumsi pangan yang aman, bermutu dan bergizi. Sebagaimana Pemko Padang melalui OPD terkait telah berkoordinasi dengan BBPOM Padang terkait peningkatan pengawasan obat dan makanan.
"Pengawasan pangan selama Ramadan dan menjelang Idul Fitri memang harus dilakukan secara intensif, karena momen ini kerap kali dimanfaatkan oleh pelaku usaha yang tidak bertanggungjawab dan nekat menjual produk yang tidak memenuhi syarat keamanan dan mutunya.
"Maka itu kami berharap, melalui kunker Komisi IX DPR RI ini dapat menghasilkan rekomendasi kepada berbagai mitra kerja untuk melakukan upaya-upaya yang diperlukan agar masyarakat dapat mengkonsumsi pangan yang aman, bermutu dan bergizi," tukuk wako.
Lebih lanjut Mahyeldi pun juga mengusulkan beberapa hal kepada tim kunker Komisi IX DPR RI untuk dapat menyikapi beberapa kasus-kasus yang ada di Kota Padang. Seperti diantaranya sekaitan penyalahgunaan bahaya menghisap lem (ngelem) yang kerap dilakukan anak-anak dan remaja.
"Maka itu, ini perlu dikontrol tentang zat-zat yang terkandung dalam lem ini. Kita di Kota Padang sudah merancang Peraturan Daerah (Perda) terkait pembatasan peredarannya. Karena memang bahayanya begitu besar dan harus disikapi secara cepat dan tegas," ujarnya.
Selanjutnya kata wako lagi, hal lain yang perlu disikapi juga tentang kehalalan suatu vaksin yang kerap menjadi polemik di tengah masyarakat.
"Maka untuk itu kepada Komisi IX DPR RI bersama Kementerian Kesehatan dan pihak terkait lainnya, memang memiliki tupoksi untuk menjelaskan jaminan kehalalannya. Karena memang, keamanan dan kejelasan apa yang dikonsumsi dan apa yang dipakai itu harus jelas dari berbagai aspek," tandas wako.
Sementara itu Syuir Syam selaku ketua tim kunker Komisi IX DPR RI menyebut, kunker ini dilakukan untuk memberikan informasi dN sosialisasi kepada masyarakat bagaimana makanan-makanan yang dikonsumsi itu sehat atau tidak dicampuri bahan pengawet dan pewarna yang merusak kesehatan.
"Oleh sebab itu kita perlu melakukan kunker ke berbagai daerah di Indonesia dan hari ini di Kota Padang. Tadi kita sama-sama masuk ke Pasar Lubuk Buaya dan alhamdulillah dari hasil pemeriksaan anggota BBPOM tidak ada menemukan pedagang yang menjual pangan dengan melanggar aturan," cetus anggota DPR RI dari Dapil Sumbar I tersebut.(David)


MPA,JAKARTA – Japan International Cooperation Agency (JICA) Indonesia menyatakan dukungannya atas rencana Pengurus Keluarga Alumni Program Persahabatan Indonesia Jepang Abad 21 (Kappija-21) untuk menerbitkan buku berjudul “Dari MRT Tsunami Hingga Doraemon”. Hal itu terungkap saat Sekretaris Jenderal Kappija-21, Wilson Lalengke, berbincang-bincang dengan Chief Representative JICA Indonesia Office, Mr. Shinichi Yamanaka, di sela-sela acara silahturahmi dan berbuka puasa bersama Kappija-21 dan JICA, di Jawa Room, Kantor JICA Indonesia, Gedung Sentral Senayan 2, Jakarta Pusat, Senin, 20 Mei 2019.

Dalam perbincangan itu, terlihat Mr. Yamanaka sungguh tertarik dengan ide penerbitan buku, yang isinya merupakan hasil karya para peserta essay contest yang diadakan Kappija-21 bersama JICA dan PPWI Nasional bersempena peringatan 60 tahun hubungan diplomatik Indonesia Jepang tahun 2018 lalu. “I am very interested on this book, MRT is one of our JICA Project in Indonesia. I support this book to be published,” ujar Mr. Yamanaka dalam Bahasa Inggris, sehubungan beliau belum lama menjabat di Indonesia, sehingga masih belajar berbahasa Indonesia.

Dummy atau contoh buku tersebut yang diperlihatkan saat diskusi sempat dibolak-balik, dibuka-buka isinya ke kiri dan ke kanan oleh Mr. Yamanaka. Sambil tersenyum cerah, beliau terlihat amat terkesan dengan hasil karya buku perdana yang akan diterbitkan Kappija-21 sebagai organisasi alumni yang dilahirkan dan diasuh oleh JICA selama ini. “It is very nice work,” imbuh Mr. Yamanaka sambil membolak-balik bukunya. Dummy buku tersebut berkenan dibawa pulang oleh beliau saat acara berbuka puasa bersama usai untuk dibuatkan kata sambutan oleh Mr. Yamanaka atas nama JICA Indonesia.

Bagi Kappija-21, penerbitan karya tulis seperti ini dipandang sangat penting dan mendesak. Alumni program persahabatan yang digagas oleh PM Jepang, Yasuhiro Nakasone di tahun 1984 itu, saat ini telah mencapai hampir 5 ribu orang. Para alumni ini semuanya tergolong sukses, baik sebagai pejabat pemerintah, profesional, wirausahawan, politikus, dan bahkan pekerja informal serta relawan. Tercatat antara lain, ada anggota Kappija-21 yang jadi menteri, yakni Tjahjo Kumolo dan Erlangga Hartarto; yang jadi anggota DPR RI, antara lain Tengku Juwarno dan Ferdiasyah; yang jadi Direktur di Kemendes DDT, yakni Bang Rafdinal; yang jadi Komisaris PT. Taman Impian Jaya Ancol, Bang Geizs Chalifah, dan ribuan anggota lainnya yang sukses-sukses.

“Pada kondisi kekuatan Kappija-21 yang sedemikian besar ini, sudah selayaknya jika Kappija-21 dapat menghasilkan karya-karya terbaiknya dalam bentuk karya tulis yang terdokumentasi, yang akan menjadi catatan sejarah bagi peradaban bangsa ke masa depan,” jelas Wilson Lalengke selaku editor dari buku ini.

Sehubungan dengan itu, Wilson yang juga merupakan Ketua Umum Persatuan Pewarta Warga Indonesia (PPWI) Nasional itu berharap kiranya rencana penerbitan buku “Dari MRT Tsunami Hingga Doraemon” tersebut dapat terwujud. “Kami berterima kasih kepada JICA yang sudah menyatakan mendukung penerbitan buku ini, juga akan membuatkan kata sambutan dalam buku tersebut; serta semua pihak yang terlibat, baik langsung maupun tidak langsung dalam melahirkan karya ini. Terutama terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada semua peserta lomba menulis essay lalu. Karya Anda semua pasti berguna bagi generasi kedua bangsa, Indonesia dan Jepang,” tutup Wilson yang merupakan lulusan PPRA-48 Lemhannas RI Tahun 2012 itu. (APL/Red)

Keterangan foto: Sekjen Kappija-21, Wilson Lalengke bersama Chief Representative JICA Indonesia, Mr. Shinichi Yamanaka (Courtesy Bang Affan)

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.