-->

Latest Post



Kabar duka menyelimuti dunia sepak bola. Jose Antonio Reyes meninggal dunia pada usia 35 tahun dalam kecelakaan mobil di Utrera, Spanyol / Istimewa

SEVILLA - Kabar duka menyelimuti dunia sepak bola. Jose Antonio Reyes meninggal dunia pada usia 35 tahun dalam kecelakaan mobil di Utrera, Spanyol. Mantan klub yang pernah dibelanya yakni Sevilla mengabarkan Informasi ini.

"Kami tidak bisa mengonfirmasi berita buruk ini. Bintang Sevilla tercinta Jose Antonio Reyes meninggal dalam tabrakan lalu lintas. Beristirahatlah dengan tenang," demikian pernyataan resmi Sevilla, Sabtu (1/6/2019).

Reyes merupakan salah satu pemain terbaik yang pernah ada. Dia memulai kariernya di akademi Sevilla dan berhasil masuk dalam jajaran tim senior pada musim 2000/2001.

Setelah tiga musim tampil bersama tim senior Sevilla, bakat Reyes mulai tercium oleh Arsenal. Arsene Wenger, yang saat itu masih menjabat sebagai pelatih berbicara kepada klub untuk menebus jasanya.

Arsenal baru bisa mengamankan Reyes pada musim 2003/2004 dengan harga 18 juta poundsterling atau sekira Rp325 miliar. Selama membela Meriam London, Reyes berhasil mengamankan sejumlah gelar seperti Liga Primer Inggris, Piala FA, dan Community Shield.

Reyes juga menjadi bagian penting The Invicibles Arsenal, tim yang tak terkalahkan di EPL 2003/04. Sejak meninggalkan Kota London, Reyes dipinjamkan ke Real Madrid. 

Saat itu kariernya mulai menurun dan Reyes lebih banyak berada di Spanyol dan memperkuat sejumlah klub seperti Atletico Madrid, Sevilla, Benfica (Portugal), Espanyol, Cordoba, Xinjiang Tianshan Leopard (China), dan Extremadura.

Selamat Jalan Jose Antonio Reyes. (*)




Sumber, Sindonews.com  
Dengan judul artikel : Jose Antonio Reyes Meninggal Dunia





 Pesawat jet tempur siluman F-35 produksi Lockheed Martin, Amerika Serikat. Foto/REUTERS

BEIJING - Di tengah memanasnya perang dagang dengan Amerika Serikat (AS), China memiliki satu cara potensial untuk melumpuhkan industri senjata Washington, termasuk produksi jet tempur siluman F-35. Caranya bukan dengan menembakkan senjata, tapi cukup dengan melarang ekspor logam tanah jarang (rare earths).

Logam tanah jarang (LTJ), yang mencakup sekelompok 17 unsur kimia dengan karakteristik khusus, sangat diminati di industri teknologi tinggi militer dan sipil. Mobil listrik, telepon seluler, peluru kendali (rudal), dan jet tempur membutuhkan elemen-elemen berharga ini, dan China mengendalikan sebagian besar pasokan dunia dari logam tanah jarang tersebut.

Larangan ekspor LTJ inilah yang disebut-sebut sebagai "opsi nuklir" Beijing untuk mengalahkan Washington dalam perang dagang yang berlarut-larut dan telah mengguncang ekonomi dunia.

BEIJING - Di tengah memanasnya perang dagang dengan Amerika Serikat (AS), China memiliki satu cara potensial untuk melumpuhkan industri senjata Washington, termasuk produksi jet tempur siluman F-35. Caranya bukan dengan menembakkan senjata, tapi cukup dengan melarang ekspor logam tanah jarang (rare earths).

Logam tanah jarang (LTJ), yang mencakup sekelompok 17 unsur kimia dengan karakteristik khusus, sangat diminati di industri teknologi tinggi militer dan sipil. Mobil listrik, telepon seluler, peluru kendali (rudal), dan jet tempur membutuhkan elemen-elemen berharga ini, dan China mengendalikan sebagian besar pasokan dunia dari logam tanah jarang tersebut.

Larangan ekspor LTJ inilah yang disebut-sebut sebagai "opsi nuklir" Beijing untuk mengalahkan Washington dalam perang dagang yang berlarut-larut dan telah mengguncang ekonomi dunia.
Pemimpin redaksi Global Times, Hu Jixin, melalui Twitter mengatakan; "China serius mempertimbangkan untuk membatasi ekspor logam tanah jarang ke AS." Global Timesadalah media yang dikelola Partai Komunis China atau media corong pemerintah.

Menurut Hu Xijin, Presiden China Xi Jinping telah mengunjungi fasilitas penambangan LTJ pada Minggu lalu. Kunjungan itu diyakini sebagai isyarat Xi Jinping bahwa China benar-benar akan mengambil "opsi nuklir" untuk menundukkan AS.

"Berdasarkan apa yang saya ketahui, China serius mempertimbangkan untuk membatasi ekspor logam tanah jarang ke AS. China juga dapat mengambil tindakan pencegahan lainnya di masa depan," tulis Hu di Twitter yang dikutip dari akun Twitter-nya, @HuXijin_GT, Jumat (31/5/2019).

People's Daily, surat kabar milik negara, bahkan lebih eksplisit mengungkap "opsi nuklir" Beijing dalam sebuah artikel yang diterbitkan pada hari Rabu.

"Akankah logam tanah jarang menjadi senjata balasan bagi China untuk membalas balik tekanan yang dilakukan AS tanpa alasan sama sekali? Jawabannya bukan misteri," bunyi editorial media tersebut. "Jangan katakan kami tidak memperingatkan Anda," lanjut editorial itu menyindir Amerika.

Jika langkah itu benar-benar dilakukan Beijing, maka akan menjadi berita buruk bagi industri militer Amerika. AS bergantung pada China untuk 80 persen dari kebutuhan logam tanah jarang.

Data Survei Geologi AS (USGS) menunjukkan Washington mengimpor logam dan senyawa tanah langka senilai USD160 juta pada tahun 2018, atau naik 17 persen dari tahun sebelumnya.

Salah satu logam tanah jarang itu adalah neodymium. Logam putih ini digunakan untuk membuat magnet yang kuat dan tahan suhu untuk sistem panduan rudal dan aktuator sirip, motor penggerak disk pada pesawat dan tank, komunikasi satelit, dan sistem radar.

Hampir setiap amunisi terpandu di gudang senjata AS menggunakan beberapa kombinasi neodymium, dysprosium, praseodymium, samarium, dan terbium. Amunisi itu mulai dari rudal jelajah Tomahawk hingga bom terpandu Joint Direct Attack Munition (JDAM).

Elemen-elemen lain seperti erbium dan ytterbium sangat penting dalam produksi senjata laser, seperti sistem ATHENA yang dibuat Lockheed Martin di masa mendatang. Laser ini dirancang berdaya tinggi yang dapat membakar drone di langit dari jarak ribuan meter.

"Unsur-unsur logam tanah jarang adalah pusat bagi seluruh spektrum teknologi pertahanan yang sangat penting bagi pasukan militer di banyak negara," kata Rare Earth Technology Alliance atau Aliansi Teknologi Logam Tanah Jarang dalam pernyataan yang dikutip di situs resminya.

Jet tempur siluman F-35, yang sudah terganggu oleh pembengkakan biaya, keterlambatan produksi, dan masalah keselamatan dan keandalan, juga terancam oleh "opsi nuklir" Beijing. Sebab, jet tempur itu diproduksi dengan bahan logam tanah jarang.

Dengan lebih dari 2.600 pesawat F-35 yang dipesan, larangan ekspor logam tanah jarang oleh China berpotensi menjadi pukulan mematikan bagi Amerika Serikat.

F-35 bukan satu-satunya raksasa militer yang akan terpengaruh. Sebuah kapal selam nuklir kelas Virginia membutuhkan 4.170 kg dari elemen-elemen logam tanah jarang. Sedangkan kapal perusak Arleigh-Burke dengan rudal terpandu juga membutuhkan logam tanah jarang 2.360 kg.

Pemerintahan Donald Trump menyadari implikasi seperti itu. Menteri Luar Negeri Michael Pompeo, yang saat itu menjabat Direktur CIA, memperingatkan Komite Intelijen Senat tentang ancaman China pada 2017.

"Ini masalah yang sangat nyata, dan itu jelas tergantung pada elemennya. Tapi kami menggunakannya untuk teknologi yang penting agar kami semua aman," katanya saat itu.

Terlepas dari kekhawatiran tersebut, dan meskipun ada rancangan undang-undang otorisasi pertahanan tahunan yang memerintahkan Pentagon untuk mulai memperbaiki dan mendaur ulang unsur-unsur logam tanah jarang, AS sejatinya sudah mulai bersiap menghadapi guncangan pada rantai pasokan pada tahun 2016.

Laporan Kantor Akuntabilitas Pemerintah pada tahun itu menemukan bahwa Departemen Pertahanan tidak memiliki pendekatan komprehensif di seluruh departemen untuk menentukan logam tanah jarang mana yang penting untuk keamanan nasional dan bagaimana menangani gangguan pasokan secara potensial.
(*)





Sumber, SindoNews.com
dengan judul Artikel : Ini Cara China Lumpuhkan Industri Senjata AS, Termasuk Jet F-35



Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Ani Yudhoyono. (Cuplikan layar via Twitter / @ AgusYudhoyono)

MPA,JAKARTA - Istri Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono, Ani Yudhoyono  meninggal dunia usai menjalani perawatan medis beberapa bulan di National University Hospital (NUH), Singapura, pada Sabtu (1/6) pukul 11.50 Waktu Singapura. 

" Innalillahi wainnailaihi roji'un , Bu Ani telah meninggal dunia pada 11.50 waktu Singapura," ujar Wasekjen Demokrat, Andi Arief melalui akun Twitter.



Ani pertama kali diverifikasi karena kanker pada 2 Februari 2019. Selama diverifikasi pengobatan, Ani selalu didampingi oleh SBY. Anak dan menantunya pun memilih untuk mengganti Ani.

Sebelum dinyatakan meninggal, Ani sudah beberapa kali melakukan tindakan medis, salah satunya transplantasi sumsum tulang belakang yang didonorkan oleh adiknya, yaitu Pramono Edhie Wibowo. Namun, operasi ini tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kesembuhan Ani. Bahkan, Ani sempat mendapat perawatan intensif di ICU beberapa hari usai operasi.

Selain keluarga, dukungan bagi Ani juga datang dari pihak tertentu, salah satunya dari Presiden Joko Widodo. Selain menjenguk langsung, Jokowi dikabarkan telah menyetujui dokter kepresidenan berkoordinasi dengan dokter NUH untuk persetujuan Ani.

Selanjutnya, Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong dan wakilnya Teo Chee Hean juga pernah menjenguk Ani di NUH. Diharapkan bertemu dan menyemangati Ani yang terbaring di dalam ruangan khusus.

Mantan Presiden Timor Leste Xanana Gusmao juga sempat menjenguk Ani.
Ani di Singapura, seperti Jusuf Kalla, Prabowo Subianto, Sandiaga Uno, Sinta Nuriyah, Boediono, Khofifah Indar Parawansa, Anies Baswedan, Syafruddin, Agus Martowardojo, Sri Mulyani, Mahfud MD, dan Dahlan Iskan.

Ani meninggal di usia 66 tahun. Perempuan kelahiran Yogyakarta ini merupakan putri dari mantan Panglima RPKAD Letnan Jenderal purnawirawan Sarwo Edhie Wibowo. Universitas Kristen Indonesia sebelum mengundurkan diri karena telah berpartisipasi dalam diskusi sebagai Duta Besar Indonesia untuk Korea Selatan.

Dalam karir politik, Ani pernah diundang sebagai Wakil Ketua Umum DPP Demokrat.




Sumber, CNN INDONESIA 
dengan judul artikel : Ani Yudhoyono Meninggal Dunia

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.