-->

Latest Post

fhoto: Yensi Dona, pengelola Beaubrows

MPA,JAKARTA  - Bisa bayangkan wajahmu tanpa make up? Atau coba bayangkan wajahmu dengan alis yang tidak simetris? Alis merupakan kunci pendukung dari seluruh total penampilanmu.

Sudah saatnya meninggalkan tradisi menggambar alis yang terkadang berakhir bencana. Sulam alis dapat menjadi salah satu solusi yang tepat untuk kamu wanita masa kini yang tidak  ingin membuang waktu serta menghargai penampilan yang sempurna.

"Beaubrows" by Yensi Dona harus kamu pertimbangkan masuk dalam daftar teratas untuk solusi sulam alis. Berdiri sejak tahun 2016, Beaubrows telah menangani lebih dari seribu klien.

Yang menjadikan Beaubrows begitu diminati adalah karena penanganannya yang begitu personal. Beaubrows mengutamakan ketelitian dan juga pengukuran personal kepada setiap wajah kliennya, dimana Beaubrows percaya bahwa setiap alis memiliki bentuk dan karakternya masing-masing.

Terletak di area Jakarta Barat, Beaubrows by Yensi Dona menggunakan produk terbaik dari Korea, USA dan Eropa dengan peralatan 100% terbukti higienis serta aman. Untuk harga tidak perlu khawatir, selain harga yang affordable - banyak promo spesial yang bisa kamu dapatkan setiap bulannya jika kamu mengikuti instagram Beaubrows.

“Alis memiliki peranan penting dalam kepercayaan diri wanita dan Beaubrows selalu up to date mengembangkan teknik terkini sehingga dapat memberikan hasil terbaik yang sesuai dengan karakter wajah dan keinginan klien,” tutup Yensi Dona di sesi akhir wawancara.

Bukan hanya sulam alis, Beaubrows juga menawarkan service lainnya seperti treatment BB Glow untuk mempercantik kulit, membuat kulit lebih mulus dan glowing, mengecilkan pori- pori kulit dan dapat menyamarkan bekas luka juga flek.

Hingga Eyelash Extension atau pemasangan bulu mata palsu, Lash Lift untuk melentikkan bulu mata secara alami, Eyelash Breeding / Lash Growth untuk merangsang pertumbuhan bulu mata asli agar lebih panjang dan lebat, bahkan kamu dapat mencoba Brow Henna yaitu teknik membuat alis yang berasal dari Rusia dan dalam proses pembuatannya tidak menggunakan jarum tetapi hanya dibentuk dan dibingkai dengan menggunakan henna.

Untuk lebih jauh mengenai "Beaubrows", buruan cek Instagram-nya di beaubrows_YD atau di website-nya www.beaubrowsyd.com, Add Line @beaubrows_yd atau langsung hubungi WA di 0878 8828 8981 untuk booking treatment cantikmu hari ini. (YNI/Red)

Teten Indra Abdillah, Komisaris PT. Inspirator Media Indonesia, Fhoto istimewa

 “Pada awalnya direspon cukup baik oleh Teten Indra A, SE selaku Komisaris, dan Zulfahmi berhasil meyakinkan bahkan meredam“ tensi ”internal”

MPA,JAKARTA  - Diakhir penghujung Ramadhan keluarga besar PT. Inspirator Media Indonesia, dimana PT. Inspirator Media Indonesia yang memayungi Media Majalah Inspirator dan Media Online www.inspiratormedia.id mendapatkan perlakuan yang tidak menyenangkan dari Komisaris PT. Inspirator Media Indonesia (Teten Indra A.SE). Pasalnya hingga berita ini turunkan tidak ada itikad baik mau membayar Gaji dan Honor yang terkatung-katung sudah masuk 7 (tujuh) bulan. Bahkan THR pun naas tidak jelas.

Pertemuan yang diinisiasi oleh Pemred Online www.inspiratormedia.id (Zulfahmi Siregar), sebagai niat baik untuk mendamaikan kemelut internal tanpa sepengetahuan keluarga besar PT. Inspirator Media Indonesia. Pada awalnya direspon cukup baik oleh Teten Indra A.SE (komisaris), dan Zulfahmi berhasil meyakinkan bahkan meredam “tensi” internal. Teten dalam pertemuan dikawasan Kalibata, Jakarta Selatan yang berhasil direkam pembicaraan tersebut mengatakan akan melunasi dengan cara dicicil. Bahkan memberikan solusi seperti “kocok arisan” siapa dulu yang hak nya ingin dibayarkan.

Sambil menunggu hasil pertemuan “kalibata” pihak tim inti PT.Inspirator Media Indonesia tetap melakukan proses pengaduan kepada Suku Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi, Jakarta Pusat. Tahap musyawarah, bipartite bahkan mediasi tahap satu komisaris tidak kunjung datang juga.

Respon Teten terhadap pertemuan dikalibata pada akhirnya ditepati. Dan terjadilah pertemuan lanjutan antara Teten dengan Zulfahmi pada Sabtu malam (01/06/19), di Metropol kawasan Cikini, Jakarta Pusat.

Aziz Alfian (Redpel Online www.inspiratormedia.id) setelah mendapatkan pemaparan dari Zulfahmi terkait pertemuan singkat Teten dengan Zulfahmi yang diharapkan dapat mencairkan kemelut internal tersebut justru mengatakan ini sebuah pelecehan.

Lantaran masing-masing (Tim Inti) hanya diberikan hadiah uang RP 1 juta dan bingkisan yang berupa baju koko yang masih tertera harganya (bandrol). “Bukan saya tidak terimakasih dengan hadiah tersebut, tapi hak yang dijanjikan itu lebih utama,” ujarnya.

Senada dengan Aziz, Anton salah satu wartawan lapangan www.inspiratormedia.id yang sudah berkemas untuk pulang kampung untuk berlebaran ke Ciamis tertunduk lemas lantaran honor liputannya selama tujuh bulan tidak juga cair. Anton dengan nada kesal lantaran kecewa tidak bisa berlebaran dikampung halamannya mengatakan bahwa komisaris sudah melecehkan diri dan rekan-rekannya sebagai profesi wartawan.

“Abi teu nuntut nanaon, ngan nuntut hak nyalira. Tapi kunaon nepi ka hese kieu? Padahal eta hak abi lain hak batur. Asa di ulinkeun pisan ai kieu carana mah,” ucapnya.

Pemred online www.inspiratormedia.id Zulfahmi siregar yang telah berupaya mendamaikan dan mencairkan kemelut internal ini mengatakan dirinya juga tidak habis pikir kenapa Teten bisa melecehkan dan ingkari janjinya.

“Padahal dia sendiri yang menawarkan akan mencicil gaji atau honor bahkan dengan sistim kocok arisan dengan kata lain siapa dulu yang akan dibayarkan hak nya. Tapi justru dan lagi-lagi ingkar janji,” tutupnya dengan nada kecewa.(riliss)


Foto: Doc. Norman Arief

“Bahkan jika dievaluasi tim manajemen pernah islah terkait konflik internal yang serupa”

MPA,JAKARTA – Semakin memanasnya kondisi internal PT. Inspirator Media Indonesia, terkait terkatung-katungnya Gaji dan Honor yang sudah memasuki tujuh bulan tidak terbayarkan. Pimpinan Umum Majalah Inspirator dan Online www.inspiratormedia.id Norman Arief, akhirnya angkat bicara.

“Sebelumnya saya meminta maaf kepada tim manajemen dan seluruh wartawan maupun para kontributor diberbagai daerah atas persoalan internal yang terjadi. Bukan karena saya ingin lari dari tanggung jawab, karena mengingat perkara gaji dan honor sebenarnya ada ditangan komisaris, yakni Teten Indra A.SE. Bahkan hingga saat ini beberapa personil termasuk mess para wartawan, saya yang menanggungnya. Jadi tidak benar jika saya lari dari tanggung jawab,” tuturnya menepis fitnah internal.

Masih menurut Norman, dirinya bahkan jauh-jauh hari sudah mengingatkan agar PT.Inspirator Media Indonesia untuk dibubarkan yang diutarakan melalui Hasan. Yang notabene dimasukan namanya secara sepihak dalam kepemilikan saham oleh komisaris. Namun juga tidak ada respon yang positif.

Bahkan dirinya pada periode semasa menjabat sebagai pemimpin redaksi juga pernah mengajukan pengunduran diri secara langsung kepada komisaris disela-sela acara salah satu lembaga CSR di Garut (Papandayan). Dan ditolak mentah-mentah oleh komisaris bahkan diangkat menjadi pimpinan umum.

Pokok persoalan ini memuncak menurut dirinya lantaran tidak ada itikad baik Teten untuk memenuhi janjinya. Bahkan jika dievaluasi tim manajemen pernah “islah” terkait konflik internal yang serupa.
“Dan jika kali ini terulang kembali berarti sangat jelas titik persoalan itu ada dimana dan di siapa,” terangnya saat diwawancarai dikawasan Depok.

Norman masih menjelaskan bahwa memang sejak awal ada kelemahan manajemen internal dalam kekosongan posisi pimpinan perusahaan dan menempatkan orang sebagai pimpinan perusahaan.

Bahkan saya dulu merangkap berbagai tugas, ya sebagai pimpinan redaksi, ya pimpinan perusahaan, juga sebagai pimpinan umum. Bahkan merangkap sebagai administrasi. Semua itu saya lakukan karena demi kemajuan PT. Inspirator Media Indonesia yang sejak awal memang saya sebagai perintisnya juga,” paparnya.

Lanjut Norman, Ia pun merangkap sebagai “dosen” untuk melatih anak komisaris dalam hal bisnis media yang pada akhirnya diangkat sebagai pimpinan perusahaan. Namun tidak bertahan lama karena anak komisaris tersebut harus fokus kuliah.

“Saya pun merangkap sebagai mentor dalam hal pelatihan uji kompetensi wartawan internal yang magang dan baru bergabung,” imbuhnya.

Bahkan pagi tadi Ahad (02/06) sekira pukul 06.00 WIB, dirinya mencoba telepon Teten ke selulernya namun tidak diangkat, beberapa menit kemudian coba telepon kembali melalui telepon whatsApp tidak diangkat juga.

“Akhirnya saya kirim pesan via whatsapp namun tidak direspon juga. Padahal saya ingin bicara baik-baik dan berusaha mencari jalan keluarnya agar para wartawan ataupun kontributor dan tim manajemen tidak mensalahkan saya terus menerus. Jadi sekali lagi saya tekankan disini bahwa saya tidak lari dari tanggung jawab,” terangnya.

Menurut Norman, cukup banyaklah sebenarnya andil kesalahan komisaris, namun Ia tidak memaparkan semuanya apalagi didalam wawancara ini, karena Ia harus kedepankan etika dalam hal peraoalan tersebut.

“Saran saya sebaiknya komisaris tidak lagi membuat janji baru dan segera penuhi janjinya. Hal ini demi keberlangsungan dan kemajuan serta kesuksesan PT.Inspirator Media Indonesia itu sendiri,” tutupnya dengan senyum. (riliss)



Penulis : Aziz Alfian

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.