-->

Latest Post



Pasukan Israel menyerbu kompleks Masjid al-Aqsa di Yerusalem Timur, Minggu (2/6/2019). Foto/Anadolu/Faiz Abu Rmeleh

YERUSALEM - Pasukan Zionis Israel menyerbu kompleks Masjid al-Aqsa dan mengusir para jamaah Muslim yang sedang beribadah. Serangan itu terjadi pada waktu Dhuha hari Minggu di Masjid al-Qibli, kompleks Masjid al-Aqsa.

"Pasukan Zionis membubarkan jamaah yang berada di sekitar masjid dan memaksa masuk ke dalam. Mereka melempari masjid dengan gas air mata agar para jamaah meninggalkan salah satu masjid di dalam kompleks Masjid al-Aqsa tersebut," kata ACT Foundation dalam siaran pers yang dipublikasikan di Linkedin, Senin (4/6/2019).

"Hingga malam tadi (Minggu), pasukan Zionis tidak berhenti untuk mengusik warga Palestina yang hendak beribadah di malam-malam terakhir bulan Ramadhan. Seperti dengan menangkapi sejumlah pemuda Palestina yang berada di sekitar Kompleks Masjid al-Aqsa," lanjut siaran pers tersebut.

Pemerintah Qatar mengutuk serangan pasukan Israel terhadap jamaah di kompleks Masjid al-Aqsa, di Yerusalem Timur.

Menurut laporan Anadolu, serangan pasukan Israel itu diawali dengan penyerbuan ratusan pemukim Yahudi Israel di kompleks masjid suci yang memicu bentrok dengan jamaah Muslim.

"Negara Qatar menyatakan kecaman terkuatnya atas penyerbuan Masjid al-Aqsa oleh ratusan pemukim Israel pada jam-jam awal hari itu, dan cedera sejumlah jemaah yang disebabkan oleh agresi pasukan pendudukan Israel terhadap mereka," kata Kementerian Luar Negeri Qatar.

Menurut kementerian tersebut, serangan terhadap jamaah dan situs-situs keagamaan adalah provokasi nyata terhadap perasaan umat Islam.

Qatar menyerukan kepada masyarakat internasional untuk melaksanakan tanggung jawab moral dan hukumnya guna menghentikan serangan Israel yang berulang dan memberikan perlindungan yang diperlukan bagi umat Muslim.

Enam jamaah dilaporkan ditangkap pasukan Israel ketika kekerasan pecah.
Israel secara ilegal menduduki Yerusalem Timur, tempat Masjid al-Aqsa berdiri, sejak Perang Arab-Israel 1967.

Dalam sebuah langkah yang tidak pernah diakui oleh komunitas internasional, Israel mencaplok seluruh kota suci itu pada tahun 1980, mengklaimnya sebagai ibu kota negara Israel yang "abadi dan tak terbagi".
(mas)

Sumber : Sindonews.com      



Pesawat jet tempur Su-35 Rusia. Foto/Marina Lystseva/TASS

SINGAPURA - Pemerintah Indonesia berharap pesanan 11 jet tempur Su-35 mulai dipasok oleh Rusia pada akhir 2019. Harapan itu disampaikan Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu di sela-sela pertemuan Shangri-La Dialogue di Singapura hari Minggu (2/6/2019).

"Saya pikir masalah ini akan diselesaikan tahun ini," katanya kepada kantor berita TASS.

Menteri Ryamizard mengatakan tantangan tertentu dalam menyelesaikan kontrak pembelian 11 jet tempur canggih Rusia itu adalah tiga departemen terlibat dalam prosesnya.

"Kementerian Pertahanan telah menandatangani semua dokumen, sedangkan Kementerian Perdagangan dan Kementerian Keuangan masih dalam proses persetujuan," katanya. "Fakta bahwa akan ada berbagai bentuk pembayaran."

Dia menambahkan, diskusi masih dilakukan dan masih berlangsung. "(Namun) secara mendasar masalah ini telah terpecahkan," katanya.

Sebelumnya Menteri Ryamizard mengatakan kepada TASS bahwa Jakarta tidak akan membatalkan kontrak pembelian jet tempur tersebut meskipun ada sanksi Amerika Serikat (AS) terhadap Rusia. Penandatanganan kontrak pembelian 11 jet tempur Su-35 oleh kedua pihak sudah diumumkan pada awal tahun lalu.

Indonesia menjadi negara kedua setelah China yang membeli pesawat Su-35 dari Rusia. Jet tempur supersonik Su-35S generasi 4++ melakukan penerbangan debutnya pada 19 Februari 2008.

Jet tempur tersebut adalah turunan dari pesawat Su-27. Su-35 berbobot 19 ton, memiliki kemampuan terbang hingga di ketinggian 20.000 meter dan dapat mengembangkan kecepatan maksimum 2.500 km/jam. Pesawat dengan awak satu pilot ini dilengkapi berbagai jenis senjata, termasuk 8 ton muatan senjata misil dan bom dari berbagai jenis di 12 titik bawah sayap.
(mas


Sumber : Sindonews.com



MPA  -   Pemerintah punya cara jitu mengatasi mahalnya tiket pesawat di tanah air. Salah satunya dengan cara mengizinkan pesawat asing untuk beroperasi di Indonesia.

Kehadiran maskapai asing untuk melayani penerbangan domestik diharapkan dapat menyeimbangkan kompetisi antar maskapai di tanah air.

Hal itu disampaikan Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi, di Posko Nasional Kementerian Perhubungan (Kemhub), Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Senin (3/6).

“Ini kan suatu cara yang baik dari Presiden. Bisnis apapun, kalau dilakukan dengan kompetisi, otomatis timbul satu keseimbangan antara demand and supply,” ungkap Menhub Budi.

“Di industri apapun itu, kalau demand and supply itu seimbang maka harga akan terkoreksi dengan angka equilibrium,” tambahnya.

Kemhub akan mengkaji ide Presiden Jokowi. Tentu, maskapai asing yang masuk atau ikut berbisnis di Indonesia harus memenuhi asas cabotage dan dilakukan secara ketat.

“Ide baik ini akan kami kaji. Kita tahu bahwa apabila ada perusahaan asing yang akan beroperasi di Indonesia harus memenuhi asas cabotage, di mana perusahaan asing itu harus kerja sama dengan perusahaan Indonesia, mayoritas adalah dimiliki oleh perusahaan Indonesia. Itu yang pasti,” lanjutnya.

Menhub mengatakan, masih ada syarat lain yang masih akan dikaji lagi. Ia menegaskan, Indonesia tidak dengan mudah menerima perusahaan penerbangan asing, apalagi transportasi udara membutuhkankualifikasi yang baik.

“Jadi kami sedang mengkaji dan kami akan melaporkan Pak Presiden sebelum menetapkan apa yang akan dilaporkan,” terangnya.

Seperti diketahui, tingginya harga tiket pesawat dikeluhkan para penumpang sejak beberapa bulan terakhir.

Tiket pesawat mengalami kenaikan cukup signifikant. Harga tiket dari Jakarta-Makassar misalnya, setara dengan harga tiket Jakarta-Hong Kong.

Padahal, durasi waktu penerbangan dari Jakarta ke Makassar hanya 2 jam. Sedangkan penerbangan dari Jakarta ke Hong Kong sekitar 4 jam lebih.

Begitu pun harga tiket dari Jakarta-Jogjakarta, setara dengan harga tiket Jakarta-Malaysia. Padahal, penerbangan Jakarta-Jogja hanya sekitar 1 jam. Sedangkan Jakarta-Malaysia sekitar 2 jam lebih. (*/ar)



sumber : kuwala

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.