-->

Latest Post


Foto: Kris - Biro Pers Sekretariat Presiden

MPA -  Presiden Jokowi mendorong penyelesaian negosiasi batas Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) antara Indonesia dengan Viet Nam saat bertemu dengan Perdana Menteri Viet Nam Nguyen Xuan Phuc disela-sela penyelenggaraan KTT Ke-34 ASEAN tahun 2019 di Hotel Athenee Bangkok, Sabtu, 22 Juni 2019.

Dalam pertemuan bilateral tersebut, PM Viet Nam secara langsung kembali menyampaikan ucapan selamat kepada Presiden Jokowi atas proses dan hasil Pemilu di Indonesia.

Dalam Pertemuan tersebut, Presiden menyampaikan isu ZEE selalu muncul dalam pertemuan antara Indonesia dan Viet Nam. Oleh sebab itu Presiden berharap permasalahan tersebut dapat diselesaikan segera. Jika tidak diselesaikan maka berpotensi menimbulkan masalah.

“Insiden-insiden yang terjadi antara otoritas keamanan laut kedua negara akhir-akhir ini merupakan salah satu dampaknya. Untuk itu, Saya berharap Yang Mulia dapat menginstruksikan kepada tim teknis Viet Nam untuk dapat segera menyelesaikan  perundingan batas ZEE,” kata Presiden.

Dalam pertemuan tersebut, Presiden Joko Widodo juga menyampaikan penghargaan atas dukungan Viet Nam terhadap pengembangan Outlook ASEAN mengenai Indo-Pasifik yang akan diadopsi dalam KTT ini.  

“Draft Outlook ASEAN mengenai kerja sama Indo-Pasifik telah dibahas cukup lama. Dengan dukungan Viet Nam, konsep ini akan dapat   diadopsi pada KTT ini,” ujar Presiden.

Presiden juga menyampaikan selamat kepada Viet Nam yang akan menjadi negara anggota DK PBB pada 2020-2021. Dengan demikian, pada tahun 2020, akan terdapat dua negara anggota ASEAN (Indonesia dan Viet Nam) yang akan menjadi anggota tidak tetap DK PBB pada tahun 2020. 

Turut hadir mendampingi Presiden Jokowi, Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto, Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana, dan Duta Besar Indonesia untuk Thailand Ahmad Rusdi.

Bangkok, 22 Juni 2019
Deputi Bidang Protokol, Pers dan Media Sekretariat Presiden

Bey Machmudin


Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden

MPA - Presiden Joko Widodo mendorong sektor swasta ASEAN agar terus mencari peluang di tengah perang dagang antara Amerika Serikat dengan Tiongkok. Hal tersebut disampaikannya saat menghadiri Pertemuan Pemimpin ASEAN dengan ASEAN Business Advisory Council (ASEAN-BAC) di Hotel Athenee Bangkok, Sabtu sore, 22 Juni 2019.

“Kalangan swasta ASEAN justru harus mencoba cari peluang sambil terus perkuat jejaring untuk memperkokoh integrasi,” ucap Presiden dalam sambutannya.

Proses integrasi ekonomi menurut Presiden, memang tidak mudah di tengah tren unilateralisme. Oleh sebab itu, Presiden menyampaikan posisi Indonesia yang terus mendorong agar negara anggota ASEAN tetap berkomitmen terhadap penyelesaian negosiasi RCEP (Regional Comprehensive Economic Partnership).

“Tentu komitmen ini memerlukan dukungan dari swasta ASEAN, termasuk ASEAN-BAC,” kata Presiden mengakhiri sambutannya.

Bangkok, 22 Juni 2019
Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden

Bey Machmudin

Photo: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden

MPA - Presiden Joko Widodo berharap agar ASEAN dan ASEAN Inter-Parliamentary Assembly (AIPA) dapat berkolaborasi dengan baik. Hal ini disampaikan Presiden Jokowi ketika berbicara dalam Pertemuan Pemimpin ASEAN dengan AIPA di Hotel Athenee, Bangkok, Thailand, Sabtu Sore, 22 Juni 2019. 

Kolaborasi yang dimaksud Presiden Jokowi adalah pada pemajuan dan perlindungan HAM dan hak-hak perempuan, perlindungan anak hingga perlindungan pekerja migran, serta demokrasi dan perdamaian di kawasan.

“Dengan kolaborasi di bidang-bidang yang saya sebutkan tadi, saya yakin ASEAN akan semakin bermanfaat bagi rakyatnya dan semakin dihormati di dunia,” kata Presiden Jokowi.

Bangkok, 22 Juni 2019
Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden

Bey Machmudin

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.