-->

Latest Post


MPA,PADANG - Wakil Wali Kota Padang Hendri Septa terus melihatkan kinerjanya sejak dilantik bersama Wali Kota Mahyeldi per-13 Mei lalu.

Itu semua dilakukannya demi mewujudkan 11 program unggulan yang telah disusun bersama Wali Kota Mahyeldi. Sebagaimana tujuannya untuk lebih memajukan daerah dan masyarakat Kota Padang sesuai visi dan misi kota.

Namun diantara itu semua, Wawako pun intens menekankan akan pentingnya generasi muda. Hampir disetiap kegiatan Hendri melontarkan pentingnya semua pihak memperhatikan dan membekali generasi muda saat ini, selaku calon pemimpin di masa datang.

"Generasi muda hari ini adalah calon pemimpin di masa datang. Maka itu perhatikan, bekali dan motivasilah agar bisa menjadi orang yang berguna di masa depan," ucap wawako sewaktu memberikan sambutan dalam kegiatan Pembukaan Masa Orientasi Siswa (MOS) SMP Muhammadiyah 5 Padang, Cengkeh, Kecamatan Lubuk Begalung, Senin (15/7).

Wawako melanjutkan, dalam membekali dan menguatkan generasi muda memang bisa dikatakan bukanlah pekerjaan mudah. Namun butuh kerjasama dan kerja keras dari semua pihak terutama keluarga.

"Kalau guru saja di sekolah tentu tidak akan maksimal tanpa dukungan dan perhatian orang tua di rumah. Begitu juga di lingkungan masyarakat. Kita berharap, semua pihak dapat memperhatikan para generasi muda kita saat ini. Berikanlah motivasi dan kasih sayang agar mereka semangat untuk belajar dan melakukan hal positif lainnya," ucapnya.

Lebih jauh Hendri juga mengimbau murid-murid baru SMP Muhammadiyah 5 tersebut untuk belajar dengan rajin, patuh dan sayang pada guru selaku perwakilan orang tua di sekolah dan terpenting lagi mengasihi dan taat pada kedua orang tua di rumah.

"Maka dari itu, atas nama Pemerintah Kota Padang kami mengucapkan selamat kepada SMP Muhammadiyah 5 yang telah memiliki peserta didik baru untuk tahun ajaran 2019/2020. Semoga semakin maju dan lebih jaya lagi untuk masa-masa mendatang. Begitu juga kepada peserta didik baru kami tentunya berharap, semuanya mengikuti kegiatan pelajaran dan aturan dengan baik," tukas wawako.

Lebih lanjut Wawako Hendri pun juga memotivasi murid baru SMP Muhammadiyah 5, dimana yang hafal Alquran minimal 1 juz dalam waktu 3 bulan sejak saat ini akan diberikannya hadiah.

"Nanti jika ada ananda yang hafal Alquran minimal 1 juz dalan kurun 3 bulan ini maka saya akan berikan hadiah. Maka itu mari kita saling berpacu untuk menjadi penghafal Alquran dengan senantiasa beriman dan bertakwa kepada Allah Swt," serunya sembari menyematkan pin kepada perwakilan peserta didik baru SMP Muhammadiyah 5 Padang, tanda telah dibukanya kegiatan MOS yang akan dilangsungkan selama tiga hari itu.

Pewarta: David Septian

Photo istimewa

MPA,JAKARTA -  Melihat kondisi Nek Opet (57), penderita lumpuh selama 30 tahun yang tidak dapat berjalan, akhirnya Serma Jafrimannedi tergerak hati membantunya, dengan memberikan kursi roda, yang ia sisihkan dari sebagian pendapatan gajinya.

Hal tersebut disampaikan Dandim 0311/Pesisir Selatan (Pessel), Letkol Kav Edwin Dwiguspana, M.Tr (Han) dalam rilis tertulisnya di Kabupaten Pesisir Selatan. Sabtu (13/7/2019).

Diterangkan Edwin, Serma Jafrimannedi yang saat ini menjabat sebagai Batiops Kodim 0311/Pessel, memang patut diteladani prajurit lainnya, khususnya para anggota Kodim.

‘’Dirinya ikhlas membantu, meskipun harus menyisihkan sebagian gajinya. Bukan hanya itu, Jafrimannedi kerap membantu warga sekitar yang butuh bantuan,’’ ucap Dandim. 

Sementara itu, saat dihubungi lewat telephone selulernya, Jafrimannedi mengatakan, awalnya ia mendengar informasi dari temannya, saat dirinya melayat ke Kampung Limau Manis Nagari Koto Nan Tigo.

‘’Mendengar informasi tersebut, saya langsung mendatangi rumahnya dan melihat kondisi kakinya yang lemah, tidak berdaya," ujarnya.

"Lidia Gusni (29), keponakannya, menceritakan bahwa bibinya menderita lumpuh hampir 30 tahun lebih, dan saat ini tidak dapat beraktifitas apapun," terangnya.

Setelah mendengar ceritanya, dirinya merasa prihatin dan bernazar, kalau diberikan rejeki lebih, ia akan membantu meringankan penderitaan Opet.

"Alhamdulillah, saat menerima gaji ke 13, saya langsung memesan kursi roda di Kota Padang," ungkapnya.

"Selesai Jum’atan, saya bersama Hamzah datang lagi kerumah ibu opet dengan membawakan kursi roda," tambahnya.

Dirinya berkeyakinan, selama masih bisa berbuat, maka sekecil apapun bisa dilakukan kepada hal yang positif.

“Saya berharap dengan kursi roda ini,  dapat memudahkan nenek Opet untuk beraktivitas, dan semoga beliau cepat sembuh,” pungkasnya.

Terpisah, penerima bantuan, nenek Opet mengucapkan terima kasih kepada Jafrimannedi yang telah membantu kursi roda.

“Saya mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan yang diberikan, semoga bantuan ini menjadikan pahala untuk Jafrimannedi," ungkap Opet, dengan raut wajah gembira.

Menurutnya, dirinya tidak pernah bermimpi memiliki kursi roda. Jangankan membeli kursi roda, beli makan sehari-hari saja sangat sulit. Kursi roda ini tentu sangat membantu dalam beraktivitas sehari hari.

"Biasanya kalau mau berjalan harus dibopong sama keponakan. Jadi, kursi roda ini sangat membantu,” tandasnya. (Dispenad).


MPA, JAKARTA - Senator DPD RI asal Aceh, H. Fachrul Razi, MIP mengecam keras pernyataan-pernyataan verbal yang disampaikan oleh Deni Siregar terkait rencana pelegalan poligami di negeri Serambi Mekkah, Provinsi Aceh. "Saya mengecam keras pernyataan-pernyataan Deni Siregar yang divideokan dan disebarluaskan kepada publik terkait wacana pelegalan poligami di Aceh," tulis senator muda jebolan pascasarjana Ilmu Politik Universitas Indonesia ini kepada Redaksi, Minggu, 14 Juli 2019.

Hal itu disampaikan Fachrul, demikian ia senantiasa disapa, merespon beredarnya video yang berisi pernyataan ulasan Deni atas rencana pelegalan poligami di Aceh. Sebagaimana diketahui bahwa dalam beberapa hari terakhir, kolumnis partisan Deni Siregar mengeluarkan video berisi sindiran dan cemoohan terhadap pemimpin dan masyarakat Aceh terkait wacana yang sedang hangat, yakni rencana penyusunan qanun (peraturan daerah) yang akan melegalkan lelaki di Aceh beristri lebih dari satu wanita. 

“Kalau tidak paham dengan “Orang Aceh” yang memiliki budaya dan Islam yang kuat, sebaiknya pelajari dulu tentang Aceh, bukannya menuding Aceh dengan tuduhan tendensius,” tegasnya mengecam.

Dirinya menyimpulkan bahwa Deni Siregar sengaja membangun opini publik untuk menyerang harga diri orang Aceh dan menyebarluaskan secara sengaja. “Dengan pernyataan-pernyataan yang disebarluaskan melalui video itu, Deni telah menyerang secara brutal harkat dan martabat rakyat Aceh. Dia telah menghina kami bangsa Aceh, seolah-olah kami ini masyarakat barbar tidak beradab yang primitif dan hanya berpikir soal kawin-mawin," tambah Fachrul.

Dia berpendapat bahwa Deni punya agenda yang bertendensi buruk untuk membangun opini publik bahwa masyarakat Aceh adalah bangsa yang hina. "Deni Siregar dengan membabi-buta mencuplik segelintir pernyataan satu-dua orang Aceh dan kejadian lapangan, lalu menyimpulkan sesuatu seolah-olah seluruh rakyat Aceh yang lebih dari 5 juta orang itu bobrok dan sangat hina semua, ini pemikiran yang sangat dangkal, konyol, dan menyesatkan. Dia menyebarkan hoax yang tidak bisa ditolerir," kecam Fachrul yang terpilih kembali sebagai Senator DPD RI dari Aceh untuk periode kedua, 2019-2024 ini.

Fachrul yang juga Pimpinan Komite I DPD RI dan sering ditunjuk menjadi pimpinan delegasi saat Senator DPD RI melakukan kunjungan kerja keluar negeri itu mengingatkan Deni Siregar untuk berhenti membangun narasi-narasi biadab semacam itu yang justru bukan membangun peradaban tapi akan menumbuhkan antipati dan rasa benci bangsa Aceh terhadap pemerintah pusat. "Saya mendesak agar Deni berhenti menebar wacana busuk bernuansa kebencian terhadap bangsa Aceh. Bukan membangun peradaban yang baik, justru akan memunculkan wacana perlawanan dan permusuhan bangsa Aceh terhadap Indonesia," ujar Fachrul dengan mimik serius.

Terkait dengan peredaran video tersebut, Fachrul bersama komponen masyarakat Aceh lainnya sedang mempertimbangkan untuk memproses Deni Siregar ke jalur hukum. "Saya peringatkan Deni Siregar untuk meminta maaf kepada masyarakat Aceh dan seluruh rakyat Indonesia atas pernyataan-pernyataannya yang tendensius bernada hinaan terhadap Aceh. Kami sedang mempertimbangkan untuk membawa kasus hinaan yang bersangkutan terhadap kami bangsa Aceh ke ranah hukum," tegas mantan aktivis mahasiswa UI itu. (APL/Red)

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.