-->

Latest Post



MPA, PADANG –  Pemerintah Kota Padang menyatakan kesiapan menjadi tuan rumah Florikultura Indonesia dan Pekan Daerah (PEDA) TANI 2019. Event yang akan digelar pada tanggal 6-9 September 2019 di Komplek Perkantoran Balaikota Padang Aie Pacah tersebut, persiapannya telah sampai pada tahap akhir. 

Event tersebut akan menyajikan pameran potensi tanaman bunga dan tanaman hias daerah, kesenian, seminar/lokakarya membangun industri florikultura nasional, demo merangkai bunga, lomba menggambar, lomba puteri bunga dan lomba stand pameran florikultura.

“Lebih kurang dua minggu lagi, Kota Padang khususnya Balaikota Padang Aie Pacah akan bertaburan bunga di ajang Florikultura Indonesia dan PEDA Tani 2019. Kegiatan ini diharapkan dapat memotivasi pelaku usaha tanaman hias dan bunga untuk meningkatkan kualitas usahanya sehingga berdaya saing, sekaligus memacu semangat untuk menyiapkan event PENAS Tani 2020 mendatang”, tutur Sekretaris Daerah Kota Padang Amasrul mewakili Wali Kota Padang pada Rapat Koordinasi Finalisasi Persiapan Florikultura Indonesia dan PEDA Tani 2019, di Ruang Rapat Staf Ahli Balaikota Padang Aie Pacah, Kamis (22/8/2019).

Pada kesempatan itu, Sekda Amasrul yang didampingi oleh Staf Ahli Bidang Pembangunan, Ekonomi dan Keuangan Zabendri, serta Kepala Dinas Pertanian Kota Padang Syaiful Bahri, juga mengungkapkan harapannya agar potensi usaha bunga dan tanaman hias yang ada di Kota Padang dapat terus berkembang, terutama di kawasan Lubuk Minturun yang berpotensi menjadi kampung flori atau desa bunga yang akan menjadi salah satu ikon Kota Padang.

Hal itu mendapat dukungan Direktur Buah dan Florikultura Direktorat Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian RI Liferdi Lukman dan Asisten Deputi Bidang Perkebunan dan Hortikultura Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian RI Wilistra Danny.

“Kita bermimpi mewujudkan usaha tanaman hias menjadi sektor penyumbang devisa negara dan penggerak perekonomian masyarakat. Florikultura merupakan salah satu upaya untuk mewujudkan mimpi tersebut, dimana kita ingin daerah-daerah yang potensial mengembangkan tanaman hias menjadi komoditi ekspor dapat mereplikasi apa yang telah dilakukan oleh Tomohon yang dikenal sebagai kota bunga”, jelas Wilistra Danny. 

Senada dengan hal itu, Direktur Buah dan Florikultura Kementan RI Liferdi Lukman menambahkan, melalui event Florikultura Indonesia 2019 diharapkan output berupa ekspor tanaman hias yang dirancang sedemikian rupa, bukan lagi ekspor skala kecil.

Sementara itu, Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (TPHP) Provinsi Sumatra Barat Chandra mengatakan, Florikultura dan PEDA Tani 2019 merupakan bagian dari sosialisasi PENAS Tani 2020. Florikultura akan diikuti oleh peserta dari kabupaten/kota se-Indonesia, sedangkan PEDA Tani diikuti oleh kabupaten/kota se-Sumatra Barat, yang akan menyajikan kegiatan berupa keterampilan dan teknologi pertanian yang diterapkan di daerahnya masing-masing.

Turut hadir pada kesempatan itu unsur Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Sumbar, unsur Balai Karantina Pertanian (BKP) kelas I Padang, Pimpinan Solindo Duta Praga Event Organizer Chairul Umayya dan Komunitas Tanaman Hias Kota Padang. (BT/RM/Humas Padang)


MPA, PADANG - Wakil Wali Kota Padang Hendri Septa menerima kunjungan Wakil Bupati Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel) Dedi Abdul Hamid beserta rombongan di ruang kerjanya di Balaikota Padang, Air Pacah, Kamis (22/8/2018). Juga turut dihadiri Kepala Dinas Kominfo kedua daerah

Pada pertemuan itu, mereka saling sharing informasi terkait daerah masing-masing. Dan diskusi tentang pengelolaan komunikasi dan informasi di Dinas Kominfo Kota Padang.

Kedatangan Wakil Bupati Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel) Dedi Abdul Hamid beserta rombongan di Kota Padang dalam rangka menghadiri acara Malam Anugerah Kepala Daerah Inovatif 2019 oleh MNC Group di Kantor Gubernur Sumatera Barat. 

(Rama/Adiva/Ulil/Humas Padang)


MPA, SUMBAR - Ketua Umum Federasi Orienteering Nasional Indonesia (FONI) Pusat, yang saat ini juga menjabat sebagai Komandan Korem (Danrem) 032/Wirabraja Brigjen TNI  Kunto Arief Wibowo, S.I.P., hadiri Pelatihan Orienteering Mapper Sumatera Barat yang diselenggarakan FONI Sumbar bertempat di Mako Yonif 133/Yudha Sakti, Kamis (22/8).

Melihat perkembangan yang ada saat ini, selaku ketua  Federasi Orienteering Nasional Indonesia (FONI), Danrem merasa optimis bahwa olahraga orienteering ini akan semakin berkembang di Provinsi Sumatera Barat (Sumbar).

Jenderal Bintang Satu ini mengatakan bahwa olahraga Orienteering ini perlu digalakkan di tanah air, termasuk di Sumbar.  Salah satunya dengan upaya sosialisasi dan promosi yang terus menerus dilakukan. Hal ini sekaligus untuk menjaring bibit-bibit atlet unggulan, untuk berkompetisi dikancah nasional dan internasional.

“ Selain mencari bibit unggul yang ada di Sumbar. Olahraga ini sangat cocok dengan topografi Sumbar, disamping untuk perkembangan pariwisata alam dan bisnis," terangnya.

Dalam melanjutkan sosialisasi olahraga Orienteering, FONI Sumbar merasa perlu menyelenggarakan Pelatihan orienteering Mapper. Karena Peta dalam olahraga ini sangat dominan dan penting untuk mengetahui poin poin atau sasaran selama mulai dari titik start sampai ke finish. 

Senada dengan apa yang disampaikan oleh Danrem, Kabid Organisasi FONI Sumbar Dani Mapastra juga menyatakan hal yang sama disela sela kegiatan pelatihan tersebut.

"Dengan terlaksananya pelatihan ini diharapkan FONI Sumbar dapat membuat Peta orienteering untuk mendukung operasional dalam pelaksanaan latihan maupun untuk even perlombaan baik skala lokal, nasional maupun internasional”, tegasnya.

“ Kelebihan Sumatera Barat dalam olahraga Orienteering ini salah satunya adalah bahwa Provinsi Sumatera Barat memiliki alam yang variatif mulai dari pulau, pegunungan, perkotaan pantai sungai dan lain lain yang memiliki daya tarik untuk digunakan sebagai tempat olahraga Orienteering “, tambahnya. 

Pelatihan Orienteering Mapping ini seperti yang telah direncanakan akan dilaksanakan selama 11 hari, mulai dari tanggal 21 - 31 Agustus yang menggunakan alam terbuka sebagai tempat latihan. 

Oki Arya Adinata selaku Ketua FONI Sumbar  ketika dikonfirmasi menyampaikan harapannya agar dengan adanya kegiatan ini olahraga Orienteering di Sumatera Barat bisa berkembang dan semakin dikenal oleh seluruh lapisan masyarakat. 

“ Saat ini antusias untuk cabang olahraga  Orienteering sangat banyak, Sekarang sudah ada 29 orang Pengurus yang terdiri dari 19 Pengcab di kota kabupaten yang ada di Sumbar seperti, Padang, Bukittinggi, Padang Panjang, Pasaman, Agam Solok, mungkin kedepannya lebih banyak lagi. Selain olahraga juga ada nilai pariwisata didalamnya serta kita bisa melihat bagaimana keadaan alam jika objek kita di hutan " ,Terang Oki menjelaskan.

Lebih lanjut dijelaskan bahwa dalam waktu dekat akan dilaksanakan sosialisasi dan pengenalan olahraga Orientering diawali dengan sosialisasi ke kampus kampus yang memiliki unit kegiatan Mapala (Mahasiswa Pencinta Alam), selain sosialisasi kepada mahasiswa juga dilaksanakan sosialisasi kepada para pelajar baik SLTA dan SLTP. 

Diharapakan melalui sosialisasi tersebut masyarakat memiliki pemahaman yang luas tentang olahraga Orienteering dan nantinya di masa yang akan datang diharapkan dapat melahirkan bibit bibit calon atlit Orienteering Sumatera Barat.(DL) 

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.