-->

Latest Post

MPA, PADANG -- Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 5 Padang, melaksanakan Workshop Pengembangan Layanan Bursa Kerja Khusus (BKK) Online SMK  Se- Kota Padang dan Padang Pariaman bertempat di ruangan Gedung Serbaguna SMK N5 Padang, pada Sabtu (24/8/2019).

Bimtek  Pengembangan Layanan Bursa Kerja Khusus ( BKK ) Online SMK Se- Kota Padang dan Padang Pariaman langsung dibuka oleh Kepala Dinas Pendidikan provinsi Sumatera Barat,  Adib Alfikri, SE.M.Si  dengan menghadirkan Narasumber Disnakertrans Sumbar, Sekretaris Dinas Drs Syofrizal B  MT dan  Kabid PSMK Drs. Joko Purnomo, M.Kom.

Kepala SMK Negeri 5 Padang Deta Mahendra, S. Pd mengatakan, Tahun 2019 ini SMK N5 Padang dipercaya untuk menggelar Workshop Pengembangan Layanan Bursa Kerja Khusus (BKK) Online SMK  Se- Kota Padang dan Padang Pariaman.

“Sosialisasi dan program pengembangan BKK Online SMK Se- Kota Padang dan Padang Pariaman bertujuan meningkatkan kapasitas layanan pengelola BKK  Online di SMK serta meningkatkan keterserapan lulusan dengan menjalin kerjasama bersama industri,” katanya.     

Kegiatan Pengembangan Layanan BKK Online dilaksanakan dalam bentuk Workshop yang dihadiri oleh Puluhan SMK yang ada di Kota Padang dan Padang Pariaman.

Workshop yang dibuka langsung oleh Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sumbar, Adib Alfikri, SE.M.Si  Dalam sambutannya, Adib Alfikri menyambut baik kegiatan ini dan memberikan apresiasi yang tinggi kepada Kepala SMK N5 Deta Mahendra, S. Pd, sebagai pelaksana kegiatan Workshop dalam meningkatkan mutu pendidikan.

Kadis menambahkan, dengan adanya BKK Online di SMK dapat sebagai wadah untuk menyalurkan lulusan ke dunia usaha/industri serta dapat memberikan informasi secara akurat tentang keterserapan lulusan SMK di dunia kerja.

Beliau juga berharap, Hendaknya setelah Workshop Ada tindak lanjutnya dari peserta, sehingga bisa diaplikasikan BKK Online nya di sekolah masing- masing,” ungkap Adib Alfikri.

Acara Workshop Pengembagan Layanan BKK tersebut langsung dari pemateri Dinas Tenaga Kerja Provinsi Sumbar, yang diwakili oleh Sekretaris Dinas Tenaga Kerja Provinsi Sumbar mengatakan bahwa sekolah mempunyai peran yang besar untuk mempersiapkan peserta didiknya dalam hal pembentukan karakter dan penguasaan kompetensi, sehingga Siswa lulusannya dapat cepat terserap di dunia kerja.

Selain itu, SMK harus bekerja sama (Link and Match) dengan dunia usaha/industri untuk sinkronisasi kurikulum yang ada di SMK.

Pelaksanaan kegiatan Workshop Pengembangan Layanan BKK berlangsung aktif di mana peserta sangat antusias menyimak dan bertanya kepada narasumber tentang materi yang disampaikan dan berdiskusi apa saja yang menjadi kendala pelaksanaan BKK di setiap sekolah.

Setelah workshop Ada kegiatan monev ke BKK SMK/ Sekolah-sekolah peserta Eorkshop. Untuk itu setelah sampai  di Sekolah Pengurus BLK segera mengajukan Surat daftar BKK ke disnaker kab/kota. Sehubungan Aplikasi BKK Online agar bisa segera diaktifkan oleh Pusat/DitPSMK.  

Kepala SMK N5 Deta Mahendra, S. Pd, mengatakan. Setelah workshop Ada kegiatan monev ke BKK SMK/ Sekolah-sekolah peserta Eorkshop. Untuk itu setelah sampai  di Sekolah Pengurus BLK segera mengajukan Surat daftar BKK ke disnaker kab/kota. Sehubungan Aplikasi BKK Online agar bisa segera diaktifkan oleh Pusat/DitPSMK.

Kepsek juga berharap. Workshop Pengembangan Layanan BKK ini hendaknya dapat mendorong SMK N5,  agar memiliki BKK yang aktif. Dengan aktifnya BKK di SMK akan dapat mengurangi pengangguran, dan kedepannya bisa memberi peluang kerja pada setiap Siswa yang lulus, jelas Deta. (Gusni)
  

Oleh : Gusni S.Pd

Di zaman 4.0 ini, kebanyakan siswa sudah sadar akan smartphone bahkan menjadikan smartphone sebagai gadget utama. Siswa menggunakan smartphone untuk segala hal seperti menelepon, belajar, main game, foto, video call, media sosial, belanja online, membeli makanan, atau membaca, bahkan.sebagai penambah incame.

Guru

Dalam pendidikan 4.0, kegiatan belajar-mengajar tak terbatas ruang dan waktu. Siswa dan guru dapat belajar dan mengajar di mana pun dan kapan pun.

Sebagai garda terdepan dalam dunia pendidikan, guru harus meng-upgrade kompetensi dalam menghadapi era pendidikan 4.0. Siswa yang dihadapi guru saat ini merupakan generasi milenial yang tidak asing lagi dengan dunia digital.

 Oleh karena itu, guru harus  mengimbangi gaya belajar siswa saat ini dengan senantiasa menambah literatur gaya mengajar di dalam kelas. Makanya, guru harus belajar banyak tentang dunia digital dan penggunaannya dalam pengajaran.

Menjadi guru di era 4.0 saat ini bukan lagi guru yang hanya berdiri di depan kelas dan mengajar berdasarkan satu atau dua literatur seperti buku dan LKS saja, akan tetapi juga akan lebih luas lagi dengan adanya perkembangan internet dan digital.

Dari ungkapan Gray, kita dapat mengambil pelajaran bahwa Industri 4.0 harus sejalan dengan berkembangnya berbagai sektor, salah satunya sektor pendidikan. Kita tidak dapat membahas Industri 4.0 yang mana merupakan level selanjutnya dari perkembangan global jika dari sektor pendidikan masih jauh tertinggal. Alex Gray (2016).

Saat ini dunia sedang sibuk menuju industri 4.0, dunia sedang melaju cepat. Oleh karena itu, muncul hal baru dalam dunia pendidikan yang disebut education 4.0 agar dunia pendidikan dapat sejalan dengan perkembangan zaman.

Orang Tua

Peran orang tua dalam dunia pendidikan sangat penting demi terciptanya lingkungan pendidikan yang positif serta mendukung anak untuk belajar secara efektif. Di zaman yang serba internet ini, peran orang tua dalam pengawasan pun menjadi hal yang sangat penting.

Karena pada dasarnya orang tua dan keluarga secara keseluruhan adalah pengaruh yang paling penting dalam kehidupan seorang anak dalam setiap proses tahapan pendidikan. Orang tua yang berperan mendukung dalam pembelajaran anak mampu membuat perbedaan dalam meningkatnya prestasi dan tingkah laku.

Dalam education 4.0, peran orang tua harus mampu menciptakan lingkungan rumah yang positif dan mendukung anak dalam sarana pendukung pembelajaran, seperti laptop dan sarana pendukung lainnya.

Namun adalah permasalahan baru ketika anak diberikan gadget tanpa adanya komunikasi dan pengawasan dari orang tua. Permasalahan yang kebanyakan terjadi adalah penggunaan gadget berlebih pada anak yang berdampak pada komunikasi yang kurang dan meningkatnya kekerasan, baik cyberbullying atau kekerasan secara langsung yang bersumber dari internet.

Oleh karena itu, peran orang tua sangat penting dalam pendidikan di rumah berupa pendidikan karakter, komunikasi, dan pengawasan, sertamengajarinya dengan hal yang tepat, menanamkan mental kuat dan tidak cengeng juga kesiapan mental menghadapi tantangan yang mungkin tidak mudah.  dari setiap pekerjaan dengan begitu apa yang ditakutkan selama ini oleh para ahli tentang sifat generasi milenial yang cenderung cengeng dan mengingnkan hasil instan dapat berkurang atau bahkan hilang sama sekali.

Disamping itu, dukungan bagi anak agar terus belajar dan mengikuti kemajuan-kemajuan teknologi yang ada juga tak kalah pentingnya. Mengingat perkembangan di bidang teknologi terutama digital terjadi begitu cepatnya dan mereka lah yang akan berhadapan dengan teknologi-teknologi itu secara langsung di kemudian hari. Mereka harus terbiasa dengan semua kemajuan tersebut.

 Terakhir adalah kemampuan untuk menganalisa data yang tersaji di dunia digital, memahami sistem mekanika dan teknologi, serta mampu menjalin komunikasi yang baik dengansesama manusia, adalah literasi yang harus dimiliki generasi milenial dalam menghadapai revolusi industri  harus  mampu menjalin komunikasi yang baik dengan sesama manusia, adalah hal penting yang seringkali dianggap sepele. Untuk urusan ini, orangtua sebagai lembaga pendidikan pertama bagi buah hati jelas menentukan baik atau buruknya. Apa yang dibiasakan orangtua di rumah dalam berkomunikasi juga di lingkungan tempat anak tumbuh berkembang adalah kuncinya.

Inilah tantangan bagi pendidikan kita ke depan. Yang harus menjadi perhatian adalah Peran orang tua turut serta menjadi faktor yang cukup signifikan dalam menjawab tantangan tersebut. Tidak bisa lagi orangtua hanya berpangku tangan pada sekolah atau lembaga pendidikan manapun dalam mendidik anaknya, justru orangtua harusnya menjadi aktor utama bagi pendidikan anak.

Peran orang tua dalam dunia pendidikan sangat penting demi terciptanya lingkungan pendidikan yang positif serta mendukung anak untuk belajar secara efektif. Di zaman yang serba internet ini, peran orang tua dalam pengawasan pun menjadi hal yang sangat penting.

Karena pada dasarnya orang tua dan keluarga secara keseluruhan adalah pengaruh yang paling penting dalam kehidupan seorang anak dalam setiap proses tahapan pendidikan.Namun untuk mencapai pendidikan 4.0 itu sendiri, harus dibutuhkan kolaborasi antara orang tua, siswa, dan guru agar terciptanya lingkungan dan budaya Internet ofThings. 


MPA, PONTIANAK - Perbedaan bukan untuk diperdebatkan. Perbedaan suku, agama, keyakinan, bahasa, kebudayaan dan lain sebagianya merupakan sumber kekuatan yang sangat dahsyat apabila diikat dan direkatkan dengan dasar negara kita Pancasila. Hal ini dikatakan oleh Dandim 1207/Berdiri Sendiri, Kolonel Arm Stefie Jantje Nuhujanan, S.I.P. dalam sambutan yang dibacakan Kasdim 1207/BS, Letkol Inf Hardi Dharmawan pada acara Komunikasi Sosial Cegah Tangkal Radikalisme dan Separatisme di aula Makodim 1207 /BS, Jalan Gusti Sulung Lelanang, Pontianak tadi PAGI, Kamis (22/8/2019).

Dikatakan juga oleh Dandim 1207/BS bahwa jauh sebelum negara ini merdeka, perbedaan memang sudah ada, sejak abad 14 jaman kejayaan kerajaan Majapahit sudah menggunakan semboyan yang diambil dari kitab Sutasoma "Bhineka Tunggal Ika" Tan Hana Dharma Mangrwa" Yang artinya berbeda beda tapi satu jua, tidak ada keraguan dalam kebenaran. 

"Jangan mudah terprovokasi dengan berita hoaks yang sengaja dibuat untuk memecah belah bangsa. 
Issue SARA memang sangat sensitif dan sangat mudah untuk memancing ketersinggungan dan kemarahan pemeluknya," tegas Dandim 1207/BS.

Untuk itu Ia mengajak kepada seluruh komponen masyarakat untuk bersatu sehingga pihak-pihak yang menghendaki Indonesia hancur akan sulit menembus persatuan dan kesatuan kita. Diingatkan oleh Dandim 1207/BS karena perpecahan dan permusuhan diantara kita, Belanda berhasil menjajah selama 350 tahun dan Jepang 3,5 tahun. 

"Dengan pertemuan dan silaturahmi ini hendaknya dapat dijadikan wahana untuk lebih mengakrabkan komponen bangsa, semua tokoh tokoh yang ada diseluruh lapisan masyarakat, khususnya diwilayah Kota Pontianak dan Kabupaten Kuburaya," harap Kolonel Arm Stefie Jantje Nuhujanan, S.I.P.

Disampaikan olehnya, kegiatan Komunikasi Sosial cegah tangkal radikalisme dan separatisme merupakan salah satu metode Pembinaan Teritorial yang menjadi wahana untuk mencapai kesepakatan dan kesamaan persepsi tentang pemberdayaan wilayah pertahanan di darat kepada seluruh komponen bangsa termasuk tokoh masyarakat,

Dandim menambahkan, komunikasi sosial cegah Tangkal Radikalisme dan sparatisme merupakan cara untuk menumbuhkan kepedulian serta kepekaan terhadap berbagai aspek di bidang geografi, demografi dan kondisi sosial. Oleh karenanya agar dalam pelaksanaan komunikasi sosial tersebut dapat dilaksanakan dengan baik dan benar sesuai dengan yang diharapkan, maka seluruh tokoh masyarakat dan prajurit Kodim 1207 /BS harus memahami pokok pokok penyelenggaraan kegiatan ini. 

Kegiatan Komunikasi Sosial cegah tangkal radikalisme dan separatisme yang digelar Kodim 1207/BS dihadiri oleh tokoh masyarakat, tokoh pemuda, tokoh agama, tokoh adat, cendekiawan, mahasiswa dan pelajar dari Kota Pontianak dan Kabupaten Kubu Raya. (Pendam XII/Tpr)

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.