-->

Latest Post



Hendra Saputra SH, M.Si (Buya Hend) Makai Kemeja Putih, Birokrat Muda Kebanggaan Kab. Solok.

MPA, KAB SOLOK – Lokasi wisata di setiap daerah merupakan sebuah potensi penting untuk dapat dikelola dan ditangani dengan baik. Sebab potensi tersebut dapat memberikan kontribusi besar bagi peningkatan perekonomian daerah. Baik dari segi ekonomi, sosial masyarakat, dan juga pelestarian lingkungan hidup. Papar Hendra Saputra SH, M.Si (Buya Hend), seorang Birokrat Muda kebanggaan rang Kab. Solok.

Semakin dikenalnya lokasi wisata yang terdapat di suatu daerah, baik dimata nasional maupun internasional, tentunya akan menjadi nilai positif yang sangat menguntungkan bagi daerah tersebut. Hal itu bisa terwujud jika pengeloaan dan pengembangannya ditangani dengan profesional dan berwawasan, tukas Buya Hend.

Pengelolaan pariwisata yang baik dan terukur, musti mengacu pada prinsip pengelolaan yang menekankan pada nilai kelestarian lingkungan, komunitas lokal dan nilai-nilai sosial daerah. Dengan merefleksikan keunikan peninggalan budaya dan keunikan lingkungan, sebut Buya Hend.

Dikatakanya, kita harus mampu mewujudkan pariwisata nan berkelanjutan yang berbasis kepada masyarakat. Dimana pendekatan pemberdayaan harus melibatkan dan meletakkan masyarakat sebagai pelaku penting pariwisata, ungkapnya.

Pembangunan pariwisata yang berkelanjutan dan berbasis masyarakat akan menjadi peluang untuk menggerakan segenap potensi dan dinamika masyarakat sehingga dapat menjadi pasif income bagi masyarakat sekitar, tutur Buya Hend.

“Karena pariwisata merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan masyarakat, terutama menyangkut kegiatan sosial dan ekonomi. Maka kegiatan yang semula hanya dinikmati oleh segelintir orang-orang yang relatif kaya, kini harus menjadi bagian dari hak setiap warga”, tuturnya lagi.

Bentuk wisata yang bertanggungjawab terhadap kelestarian area yang masih alami (natural area), dan mampu memberi manfaat secara ekonomi serta mempertahankan keutuhan budaya bagi masyarakat setempat, harus dapat diwujudkan dengan sistem pengelolaan dan pengembangan secara profesional dan terukur, tutup Buya Hend.

Buya Mahyuzil nan juga seorang dai yang cukup dihormati dikalayak masyarakat luas khususnya di Kabupaten Solok, mengungkapkan. Selama ini Hendra Saputra SH. M.Si (Buya Hend) memang sudah banyak berbuat di tengah tengah masyarakat meski belum menjadi seorang Kepala Daerah, ungkapnya, Rabu (18/09/19).

Dalam kesehariannya, Buya Hend cukup dekat dengan warga apalagi disaat berdiskusi. Dirinya mampu dengan cepat mencarikan solusi dengan gagasan-gagasan yang membangun. Jika berbicara untuk kemajuan sebuah nagari, dirinya sangat antusias menanggapinya.

Barusan saja, kata Mahyuzil,  usai diskusi terkait seputar pariwisata, Buya Hend inginkan dunia wisata di Kab. Solok ini benar-benar berbasis Pariwisata Berkelanjutan yang mampu menjadi Pasif Income bagi Masyarakat Sekitar”, sebutnya mengulangi paparan Buya Hend.

Tak ayal bila Hendra Saputra SH. M.Si diharapkan nantinya menjadi tumpuan harapan dan aspirasi warga Kabupaten Solok kedepan. Selain beliau memiliki kharisma sebagai seorang pemimpin, beliau juga seorang aktifis surau nan intelektual.

“Kami cukup bangga dengannya dan adalah wajar, bila masyarakat luas sangat berharap agar Buya Hend dapat memegang Amanah besar untuk Kab. Solok kedepan”. Sebut Buya Mahyuzil yang ikut di amini oleh Buya lainnya.

Namun, Hendra Saputra SH. M.Si saat diberikan support malah menoreh senyum saja. Dia mengatakan, semuanya harus kita awali dengan Bismillah, sebab dirinya hanya semata berbuat dan bekerja untuk memperjuangkan nasib rakyat saja agar tercapainya kesejahteraan yang benar-benar merata. Dan bersama kita pasti mampu “Mambangkiak Batang Tarandam” dengan menghadirkan beragam pencerahan nyata untuk Kab. Solok kedepan, sebut Buya Hend. (RED)




MPA, PADANG - Pemerintah Kota Padang mendukung penuh langkah Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Padang untuk menaikan tarif air terbaru mulai Januari 2020 mendatang.

Hal tersebut disampaikan Wali Kota Padang Mahyeldi saat menggelar Rapat Perubahan Tarif PDAM bersama Direktur PDAM Kota Padang dan jajaranya di gedung putih, rumah dinas wali kota, jalan A. Yani No. 11, Rabu (11/9/2019).

Wali Kota Padang Mahyeldi menjelaskan, walaupun kenaikan tarif air PDAM Kota Padang telah sesuai Permendagri No. 71 Tahun 2019 dan Peraturan Wali Kota Padang No. 14 Tahun 2012, namun pihak PDAM perlu mempertimbangkan kepuasan masyarakat terlebih dahulu. Jika tingkat kepuasan mayarakat telah sesuai, maka sah-sah saja PDAM melakukan kenaikan tarif.

Untuk itu, Mahyeldi menyarankan terlebih dahulu agar melakukan survei tingkat kepuasan masyarakat terhadapan pelayanan air di kota ini. Disamping itu pihak PDAM juga harus melihat perkembangan ekonomi masyarakat.

“Artinya kita harus melihat penerimaan dari masyarakat, berapa persen masyarakat yang telah puas terhadap pelayanan dan berapa pula yang belum. Jika hasil survei penerimaan menunjukan tingkat kepuasan yang cukup tinggi maka silakan dilakukan kenaikan tarif,” jelasnya.

Lebih jauh dijelaskanya, PDAM Kota Padang juga harus memetakan kelompok mana yang harus mengalami kenaikan tarif. Sehingga tidak memberatkan nantinya bagi masyarakat dikalangan tertentu. PDAM juga harus punya rencana, apa yang ingin dicapai dari kenaikan tarif yang akan dilakukan.

“Apakah nanti berkaitan dengan dengan peningkatan kualitas pelayanan, penambahan jumlah pelanggan, renovasi dan pembangunan jaringan pepipaan, optimalisasi kapasitas produksi atau nanti berkaitan dengan jumlah peningkatan PAD Kota Padang,” paparanya.

Mahyeldi berharap, kenaikan tarif air bersih di Kota Padang perlu dikaji secara matang terlebih dahulu sehingga masyarakat dapat menerima dengan baik. “Kita perlu menghadirkan pemerintahan yang transpran agar masyarakat percaya,” pungkasnya.

Sementara itu, Direktur PDAM Kota Padang Hendra Pebrizal mengungkapkan, kenaikan tarif PDAM Kota Padang bertujuan untuk meningkatkan jangkauan pelayanan bagi masyarakat. Selama ini PDAM Kota Padang hanya bisa menjangkau layanan sekitar 78 persen namun dengan adanya hal ini setidaknya bisa menjangkau sekitar 92 persen.

“Kita punya pelanggan aktif sekitar 100.7000 dan pelanggan non aktif sekitar 17.000. PDAM kota Padang adalah operator bagi masyarakat, bagaimana masyarakat yang 17 ribu ini kedepan dapat kita aktifkan melalui kenaikan tarif,” ungkapnya.

Adapun jumlah kenaikan tarif PDAM pada 2020 nanti rata-rata Rp. 400 per M3 yang hanya dialami oleh masyarakat umum, sementara untuk masjid dan musala tidak diberlakukan.

“Kenaikan tarif direncanakan bakal disahkan November 2019 mendatang bersama Bapak Wali Kota Padang,” imbuhnya.

Hadir dalam kesempatan tersebut, Kadis PUPR Yenni Yuliza, Kepala Bappeda Medi Iswandi, Kabag Perekonomian Edi Dharma, Bagian Hukum dan Dewan Pengawasan PDAM Kota Padang Asnel. (rls)



MPA,PADANG - Hingga hari ini masyarakat yang terdampak kekeringan air di dua Kecamatan masih membutuhkan air bersih. Kedua Kecamatan tersebut yakni Kecamatan Lubuk Kilangan dan Kecamatan Padang Selatan, kota Padang Sumatera Barat.

Menyikapi kondisi itu, PDAM Kota Padang dibantu Badan Penanggulangan Bencana Daerah-BPBD, PMI dan Organisasi Kemanusian Aksi Cepat Tanggap-ACT hari ini melakukan pendistribusian air bersih di kedua Kecamatan tersebut. Air bersih yang didistribukan berjumlah 50 ribu liter air dalam satu hari.

Wakil Walikota Padang Hendri Septa usai melepas 4 unit armada air bersih untuk disalurkan kepada masyarakat di halaman kantor PDAM Kota Padang pagi  tadi mengatakan, Pemerintah Kota Padang akan terus melakukan pendistribusian air bersih kerumah rumah masyarakat yang terdampak kekeringan tersebut.

Hendri Septa mengimbau kepada masyarakat, untuk dapat menghemat dalam pemakaian air untuk mencukupi kebutuhan hidup sehari hari mengingat kondisi musim kemarau saat ini.

“Kegiatan ini sudah kesekian kalinya dilakukan, Pemko akan terus memberikan bantuan air bersi kepada masyarakat. Pemko menghimbau masyarakat untuk menghemat dalam pemakaian air, selain itu masyarakat yang memiliki kelebihan debit airnya untuk saling membantu,”ujar Wakil Wali Kota. Kamis (19/09/2019).

Sementara itu Direktur Teknik PDAM Kota Padang Andri Satria mengatakan, pendistribusian air bersih dilakukan karena kondisi air yang ada di sungai mengalami penurunan  hingga 30 sampai 40 persen sehingga berdampak terhadap debit air yang akan didistribusikan kepada masyarakat.

“Kita distribusikan mulai dari Indarung, Baringin, Tarartak, Panambiran, Dangau Teduh, Jundul Rawang hingga ke Seberang Palinggam Padang Selatan. Ini disebabkan terjadinya penurunan  air di sungai 30 hingga 40 persen, ini berdampak terdapat debit air yang akan di salurkan,”ujar Andri Satria.

Andri Satria menjelaskan, pihaknya akan terus melakukan pendistribusian air bersih ke rumah rumah warga yang membutuhkannya. Menurutnya, kapasitas produksi air di PDAM sekitar 1.415 liter per detik terutama di wilayah Kecamatan Padang Selatan Kota Padang. (rill)

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.