-->

Latest Post



MPA, Aceh - Sekolah Menengah Kejuruan Pembangunan Pertanian (SMK-PP) Negeri Saree menjadi salah satu peserta Ekspose Kualitas Pelayanan Publik UKPP Berprestasi Bidang Pertanian Tahun 2019 yang diadakan oleh Kementerian Pertanian RI.

Ekspose Penghargaan Abdi Bhakti Tani tahun 2019 ini dilaksanakan di Bogor pada 23 - 25 September 2019 yang dibuka oleh Kepala Biro Organisasi dan Kepegawaian Kementerian Pertanian, Drs. Abdul Halim, M.Si diikuti oleh 46 UKPP Pertanian se-Indonesia yang telah lulus penilaian awal berupa Dokumen dan Penilaian Langsung ke lapangan pada awal Agustus 2019 lalu.

Kegiatan ini merupakan kesempatan yang ke 3 kali secara berurut diikuti oleh SMK-PP Negeri Saree yaitu 2015, 2017 dan 2019 ini. Dimana pada tahun 2015 SMK-PP Negeri Saree memperoleh Penghargaan dalam bentuk Plakat, sedangkan tahun 2017 memperoleh Piala.

Penilaian Kualitas Pelayanan Publik UKPP Berprestasi Bidang Pertanian atau sering disebut Abdi Bhakti Tani, pada tahun 2019 ini lebih difokuskan pada Pengakuan Manfaat UKPP oleh para pihak dan Inovasi Pelayanan dalam mendukung program Upaya Khusus (upsus) Pajale, Siwab, dan Babe yang dicanangkan oleh Kementerian Pertanian RI.

Oleh sebab itu Kepala SMK-PP Negeri Saree, Muhammad Amin, SP.,MP dalam presentasinya didepan 15 orang Tim Penilai menyampaikan sejumlah Pengakuan Manfaat dari berbagai pihak dibuktikan dengan Jumlah lembaga/instansi/masyarakat yang berkunjung terus meningkat dengan kepentingan yang beragam seperti ; Field Trip dan belajar lapangan siswa dari TK hingga SMA serta Mahasiswa, Pelatihan Pertanian, Pertandingan Persahabatan antar SMK, PKB Guru, Seleksi Magang Guru ke Korea. Pengakuan juga terlihat dari Jumlah MoU yang telah dijalin dengan berbagai DU/DI/lembaga, dalam 3 tahun terakhir kita telah membuat 30 buah MoU.

Dalam hal Inovasi Pelayanan, Kepala SMK-PP Negeri Saree menyampaikan bahwa ada banyak Inovasi yang dilakukan fokus pada bidang kewirausahaan bagi siswa diantaranya Smart-Be, Seulawah Agro Technopark, PWMP, SPW, dan Pengembangan Unit Produksi. Menyahuti Revolusi Industri 4.0, pihak sekolah menggunakan Finger Print dan Face Print sebagai alat Absensi Guru/pegawai serta siswa. Kemudian penggunaan CCTV di 50 titik dikelas dan lingkungan sekolah dalam rangka pengawasan sehingga dapat tercipta suasana yang aman dan nyaman.

Bagi provinsi Aceh, Ekspose Abdi Bhakti Tani tahun diikuti oleh 2 UKPP yaitu SMK-PP Negeri Saree dan SMK-PP Negeri Kutacane yang mana keduanya merupakan Unit Kerja dibawah Dinas Pertanian dan Perkebunan Aceh. Oleh itu, Pemerintah Aceh melalui Biro Organisasi Setda Aceh serta Dinas Pertanian dan Perkebunan Aceh mendukung secara penuh kegiatan Abdi Bhakti Tani ini, termasuk ikut langsung mendampingi hingga ke Bogor saat ekspose. Atas dukungan ini, Kepala SMK-PP Negeri Saree mengapresiasi dan berterima kasih. Terima kasih juga kepada semua pihak yang telah mendukung kegiatan ini seperti Tim Panitia Abdi Bhakti Tani Sekolah, Komite, siswa dan seluruh pegawai SMK-PP Negeri Saree. Semoga usaha ini akan memberi hasil terbaik.

Bogor, 25 September 2019
Wakasek Humas dan Kerjasama
SMK-PP Negeri Saree

Khatmi Ilyas, S.Pd



MPA, KAB SOLOK  – Tangan dingin Hendra Saputra, SH,M.Si yang akrab disapa (Buya Hend) seiring ke-ikhlasan hatinya, kemajuan Ponpes Taruna RABBANI di Kab. Solok, terus mengalami peningkatan.

“Buya Hend selaku pengasuh Pondok Pesantren Taruna Rabbani dalam memajukan Ponpes ini memang luar biasa, berbagai terobosan terus dilakukannya. Banyaknya penilaian positif dari para orang tua murid dan masyarakat pada diri Buya Hend dalam memajukan Ponpes, bukanlah sesuatu yang berlebihan karena faktanya memang cukup dirasakan”. Sebut Sukhrawardi, Pengurus Ponpes Taruna Rabbani bidang Ekonomi di ruang kerjanya, Selasa (24/09/19).

Moment Ponpes Taruna RABBANI Berkibar di Negara Turkey

Ide-ide cemerlang dan kerja keras Buya Hend. Alhamdulillah.., mampu membawa kemajuan bagi para santri, terutama dalam ilmu pengetahuan agama dan ahklak santri. Salah satu terobosan yang sukses dilakukan adalah program pertukaran pelajar (Ponpes Rabbani) dengan pemerintahan Turkey. Melalui program tersebut, tentunya hubungan Indonesia dengan negara Turkey semakin erat dan harmonis. Selanjutnya nama Kab. Solok menjadi harum dimata negara itu, papar Sukhrawardi.
Selain itu, hubungan silahturahim Buya Hend dengan Pemerintah dan Ulama Turkey, memang berkesan membanggakan dan tetap terjalin baik hingga sekarang, paparnya lagi.

Pada pertukaran pelajar dengan Negara Turkey itu, para Santri untuk tingkat SMP tak pernah henti-hentinya dimotivasi dan disupport oleh Buya Hend. Terutama dalam Tahfidz Al-quran, agar santri-santri tersebut dapat meraih Sertifikat dengan hasil yang memuaskan. Kemudian tamatan SMA (Ponpes Rabbani) juga di support untuk kuliah di Turkey dan apabila telah selesai, akan langsung dapatkan pekerjaan dinegara-negara di dua benua, yakni Asia dan Eropa.

“Buya Hend berkomitmen akan terus kerja keras melaksanakan program tersebut”, kata Sukhrawardi.
Dilanjutkannya, sosok Buya Hend bagi saya, memiliki kepribadian rendah hati, berwawasan luas, mudah akrab saat bergaul, cerdas dan selalu klop bila dimintai pendapatnya. Baik dibidang Hukum, Ekonomi, Agama dan Adat maupun Ilmu Pemerintahan, sebut Sukhrawardi.

Dikesempatan berbeda, saat wawancara eklusif awak media ini seputar pertukaran pelajar (Ponpes Rabbani) dengan Buya Hend Dirumahnya, memaparkan. Melalui program pertukaran pelajar dengan negara Turkey tersebut, tentulah akan sangat bermanfaat terutama dalam mempelajari budaya negara lain. Selain mempelajari budaya, beradaptasi dengan para pelajar negara bersangkutan dan berkomunikasi dengan bahasa yang tak pernah dipakai sebelumnya, akan membuat wawasan para pelajar Ponpes Rabbani bertambah luas yang selanjutnya juga dapat memperluas jaringan.

“Sebenarnya efek dari exchange ini bagus banget. Sama aja seperti mengirimkan kandidat Indonesia untuk buat feedback ke Indonesia lagi. Semakin banyak pelajar Ponpes Rabbani yang pergi ke luar negeri untuk pendidikan, maka akan semakin banyak generasi muda negeri ini, khususnya generasi Kab. Solok menjadi cerdas dan berwawasan luas”. Tutur Buya Hend sembari mempersilahkan awak media ini mencicipi minuman dan kue ringan yang tersedia di meja.

Kesempatan mendalami ilmu Al-quran di Turki, sangat penting untuk meningkatkan ilmu keagamaan. Dengan ilmu tersebut, diharapkan mampu menjadikan para hafiz sebagai pribadi yang religius dan toleran, moderat serta berwawasan global. Pastinya segudang manfaat akan didapati dari program pertukaran pelajar itu, tuturnya lagi.

Dikatakan Buya Hend, Indonesia sebagai negara yang menjunjung tinggi nilai agama, tentulah membutuhkan kader ulama yang mumpuni dan berwawasan luas. Kerjasama (Pertukaran Santri) sangat bermanfaat untuk membangun jaringan dengan Turki. Harapannya, kerjasama ini dapat menyambungkan dua peradaban, yaitu Negeri kita dan Turki, ujarnya.

Puji syukur tak lupa dipanjatkan Buya Hend, ungkapan perasaan terimakasih kepada Allah SWT atas semua kenikmatan dan kemajuan yang dirasakan Ponpes Rabbani yang telah Allah berikan, terucap terurai dibibirnya. Baginya, kemajuan itu merupakan anugerah yang tiada terhingga. Semoga kita semua tak pernah lupa mensyukurinya, hatur Buya Hend. (RED).


MPA, SURABAYA - Kementeri Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) terus berupaya meningkatkan ekspor untuk meningkatkan pedapatan dan kesejahterakan peternak. Kali ini, Kementan kembali melepas ekspor perdana daging ayam dari PT. Ciomas Adisatwa (Japfa Group) yang berlangsung di Sidoarjo, Jawa Timur.

Pelepasan ekspor ini dilakukan oleh Bupati Sidoarjo, Saiful Ilah dan didampingi oleh Ali Jamil, Kepala Badan Karantina Pertanian (Barantan), serta Fini Murfiani, Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Peternakan yang mewakili I Ketut Diarmita, Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan. Acara berlangsung di RPHU Krian-Sidoarjo milik PT Ciomas Adisatwa serta dihadiri oleh para pejabat Pemda Provinsi Jawa Timur dan Kabupaten Sidoarjo. Fini menyampaikan ekspor ini menjadi salah satu bukti nyata kebijakan pangan Mentan Amran Sulaiman yang terus berkomitmen mewujudkan kedaulatan pangan dengan meningkatkan kesejahteraan peternak serta meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional melalui ekspor.

"Dibawah kepemimpinan Mentan Amran , produksi peternakan khususnya unggas dan produk unggas berpotensi meningkatkan devisa negara dengan pertumbuhan volume dan nilai ekspor sejak tahun 2015-1018 terus mengalami rata-rata pertumbuhan positif per tahunnya mencapai 27,62% dan 35,03%" demikian dikatakan Fini saat membacakan sambutan tertulis Dirjen PKH.(23/9)

Fini menyebutkan melansir data BPS dan Pusat Data Kementan total ekspor komoditas peternakan ke Negara Timor Leste tahun 2018 senilai US$ 9.525.928,55, sedangkan data tahun 2019 bulan Januari sampai dengan Juli tercatat senilai US$ 6.266.097.

Fini juga menjelaskan proses ekspor komoditas subsektor peternakan ke negara Timor Leste dilakukan setelah sebelumnya Import Risk Analysis oleh Tim Delegasi Republik Demokratik Timor Leste pada tanggal 8-12 April 2019 ke farm Grati I di Pasuruan, Krian chicken slaughterhouse, processing plant di sidoarjo dan feedmill di Sidoarjo, kemudian di Bali dilakukan site visit ke unit hacthery di Baturiti. "Hasilnya, hari ini kami melepas ekspor perdana daging ayam produk PT. Japfa Group dengan merk “Best Chicken Ayam Utuh” berat 800gr – 1500gr sebanyak 36,69 ton ke Negara Timor Leste" tutur Fini.

Sementara itu Ali Jamil menyebutkan bahwa Barantan sesuai arahan Menteri Pertanian mendukung segala upaya untuk ekspor. Salah satu bentuk dukungan itu adalah melalui kegiatan bimbingan teknis ekspor produk pertanian dengan nama “Agro Gemilang” singkatan dari Ayo Galakan Ekspor Generasi Milenial Bangsa. Dalam kegiatan itu, Barantan memberikan bimbingan teknis, memberikan tools aplikasi, sistem audit SPS, sistem ketelusuran dan memberikan pemahaman tentang persyaratan SPS.
Kegiatan ini selain bisa mencetak eksportir produk pertanian, juga membuka lapangan kerja. 

Menurutnya program akselerasi/percepatan ekspor masih merupakan prioritas di Kementan oleh sebab itu Kementan tiada henti untuk melakukan strategi-strategi diantaranya menambah komoditas baru dan negara tujuan baru. "Eksportasi karkas ayam ini sekaligus telah mengakomodasi keduanya yaitu menambah komoditas dan negara baru. Oleh sebab itu saya sangat mengapresiasi yang dilakukan PT Ciomas Adisatwa, dan semoga hal ini dapat memberikan inspirasi ke pelaku usaha lainya di Jawa Timur" tambahnya.

Pada kesempatan melepas ekspor perdana, Saiful Ilah meminta agar perusahaan-perusahaan lain dapat termotivasi untuk memasarkan produk ke luar negeri sehingga dapat menggerakkan perekonomian nasional secara umum dan roda ekonomi di Kabupaten Sidoarjo.

*Peluang Ekspor Masih Terbuka Lebar* 

Pada kesempatan terpisah, Ketut menyampaikan kebijakan peningkatan ekspor sejalan dengan kebijakan Pemerintah untuk mewujudkan Indonesia pada Tahun 2045 menjadi Lumbung Pangan di Dunia. Kementan terus mendorong pelaku usaha khususnya perunggasan nasional agar mampu melakukan ekspor dan bersaing diperdagangan global. 

"Dalam proses produksi perusahaan Integrator (eksportir) diminta dapat melakukan kemitraan dengan para peternak rakyat sehingga dapat maju bersama dalam usaha peternakan," ungkap Ketut. 

Lanjut Ketut menambahkan peluang pasar produk daging ayam Indonesia di negara Timor Leste masih terbuka lebar, sebagai catatan pada tahun 2018, Timor Leste mengimpor daging ayam sebanyak 4.537 ton atau senilai US$ 6.183.000 dimana sebagian besar berasal dari Negara Brazil. "Ini menginsyaratkan Timor Leste menilai Indonesia sangat berhasil dalam menangani pencegahan penyakit khususnya AI melalui sistem kompartemen" terang Ketut.

Untuk itu, Indonesia harus mampu memanfaatkan keuntungan sebagai negara tetangga agar terus melakukan ekspor dengan peningkatan nilai tambah dan daya saing produk peternakan Indonesia. “Momen pelepasan ekspor komoditas peternakan ini dapat memotivasi pelaku usaha lain untuk berupaya melakukan percepatan ekspor komoditas peternakan lainnya melalui peningkatan kualitas produksi dan promosi ke negara lain” tutup Ketut.

Narahubung:
Ir. Fini Murfiani, M.Si., Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Peternakan, Ditjen PKH, Kementan RI

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.