-->

Latest Post


MPA, PADANG - Walikota Padang H.Mahyeldi Anshrullah terlihat tidak asing lagi bagi alumni SMEA N 2 dan SMK N 3 Padang. Kedatangan pemimpin Kota Padang itu disambut hangat ratusan alumni yang memadati  gedung STKIP PGRI Convention Center Gunung Panggilun Sabtu 28/9/2019.

Mahyeldi hadir memenuhi undangan alumni SMEA N 2 - SMK N 3 Padang untuk memberikan sambutan di hari ulang tahun ke 50 dan pelantikan pengurus baru priode 2019 sampai 2024. Ratusan alumni terlihat antusias mendengarkan sambutan walikota padang H.Mahyeldi. Dalam sambutan Mahyeldi  memberikan dorong kepada SMK N 3 Padang untuk  membangun sebuah Mall,swalayan atau Industri UMKM  untuk bisa menghasilkan lapangan pekerjaan. termasuk SMK yang lainnya di Kota Padang. 

Kenapa SMK N 3 harus punya Mal karena lokasinya sangat strategis untuk didirikan sebuah Mal tiga atau empat lantai. Seperti yang sudah dilakukan di SMK Negeri 2 Simpang Haru punya swalayan dapat menampung tenaga kerja. Dan inilah tujuan didirikan SMK dikarenaka pokasional orientasinya dunia kerja. Tamatan SMK harus mampu merespon dunia kerja di Industri dan tidak tertutup kemungkinan untuk melanjutkan kepeguruan tinggi sebutnya.

SMK didirikan untuk menciptakan lapang pekerjaan. Makanya di SMK 9 dan SMK 6 ada Hotel, SMK 5 ada bengkel, Pemerintah Kota Padang terus mendorong sesuai dengan jurusan masing-masing di  SMK tersebut. Pada tahun ini perkembangan SMK N 3 Padang sudah meningkat dan siswa tamatannnya bisa mengisi dunia kerja,"Ujarnya.

Disamping itu,  untuk mengatasi jumlah pengangguran di kota Padang hampir mencapai 9 persen, Pemerintah Kota Padang akan berupaya mendirikan perusahan daerah (Perusda) rumah susun, Perusda Transportasi, Perusda Pengolahan Limbah. Dengan hadirnya Perusahan Daerah tentu akan menjawab tantangan dan menyerap tenaga kerja sesuai tamatan dan bidangnya.

Disebutkannya, Apalagi, Keberadaan alumni SMEA N 2- SMK N 3 telah menentukan pilihan yang tepat untuk memilih ketua umumnya yaitu pemimpin tertinggi pegawai di kota Padang Sekretaris Daerah( Sekda) Amasrul tamatan SMK N 3 telah memberikan kontribusi untuk kemajuan kota Padang. Diharapkan kepada alumni untuk bersinergi menjawab tantangan tersebut lebih baik dimasa yang akan datang.

Dalam kesempatan itu, Walikota Padang H.Mahyeldi Ansharullah ketika diwisudanya siswa siswi SMK SMAK Padang. Walikota Mahyeldi memberikan apresiasi  kepada keluarga besar SMK SMAK Padang. Sejumlah 93 persen siswanya tamatan SMK SMAK Padang sebelum tamat sekolah sudah diterima didunia kerja. Ini adalah prestasi yang membanggakan. 

Tidak ada salahnya program yang dilakukan oleh SMK SMAK Padang dapat dijadikan contoh oleh SMK N 3 Padang. Untuk itu diharapkan bantuan,pikiran alumni SMK N 3 Padang mensinergikan kurikulumnya terkait program dengan dunia kerja seperti yang sudah dilakukan oleh SMK SMAK Padang di Alai Pauh. 

Tak hanya itu, SMK SMAK Padang sudah banyak berperan dan mengharumkan Kota Padang baik prestasi akademisnya maupun perestasi lainnya telah memberikan kontribusi banyak untuk Kota Padang ungkapnya. (*)


MPA, PADANG - Kerusuhan terjadi di Kota Wamena Provinsi Papua pada Senin 23 September 2019. Hingga hari ini, suasana masih belum kondusif. Akibat kerusuhan yang hingga kini belum bisa dipastikan penyebabnya oleh pihak keamanan, sedikitnya 32 warga meninggal dunia, ribuan orang mengungsi, ratusan rumah warga, kendaraan dan perkantoran dibakar. 

Dari 32 korban meninggal itu, Pemerintah Provinsi Sumatera Barat menyatakan, sembilan diantaranya merupakan perantau asal Sumbar. Mereka meninggal akibat tindakan tidak beradab yang dilakukan para perusuh. 

Kita tentu sangat mengutuk perbuatan tidak berprikemanusiaan itu, kita tentu sedih dan bersimpati kepada korban, maupun kondisi keamanan yang belum terjamin di Wamena. Namun, AJI perlu mengingatkan media untuk bersikap hati-hati dalam pemberitaan.

Aliansi Jurnalis Indepen (AJI) Padang menilai, media dibutuhkan untuk ikut  dalam menciptakan kondisi yang tenang perlu diperlihatkan dalam kondisi saat ini. Memang ada laporan jika telah terjadi pertikaian antara sekelompok penduduk lokal dengan pendatang, namun penyajian berita yang vulgar, justru akan memperkeruh suasana dan kemungkinan akan menambah korban jiwa.  Untuk itu, penyajian berita yang secara terang-terangan mengandung unsur Suku Agama Ras dan Antargolongan (SARA) perlu diperhatikan. 

Hal diatas diatas termuat dalam Kode Etik Jurnalistik Pasal 8, “ Wartawan Indonesia tidak menulis atau menyiarkan berita berdasarkan prasangka atau diskriminasi terhadap seseorang atas dasar perbedaan suku, ras, warna kulit, agama, jenis kelamin, dan bahasa serta tidak merendahkan martabat orang lemah, miskin, sakit, cacat jiwa atau cacat jasmani”. 

Untuk itu, AJI Padang menyatakan sikap : 
1. Mengimbau kepada jurnalis dan media untuk tidak membuat berita yang mengandung unsur SARA serta berpotensi menambah konflik, serta mencari sumber berita yang kredibel dan tetap berpedoman pada Kode Etik Jurnalistik, terutama pasal 8, “ Wartawan Indonesia tidak menulis atau menyiarkan berita berdasarkan prasangka atau diskriminasi terhadap seseorang atas dasar perbedaan suku, ras, warna kulit, agama, ......,

2. Tetap melakukan kritik kepada penanganan keamanan di Papua khususnya Wamena, sehingga korban tidak terus bertambah dan kondisi segera membaik. 


3. Mengimbau jurnalis dan media agar menerapkan prinsip jurnalisme damai dalam peristiwa konflik, khususnya yang terkait di Wamena saat ini. Jurnalisme damai tidak akan menghilangkan fakta, namun lebih menonjolkan pemberitaan yang bisa menurunkan tensi konflik dan segeranya penyelesaian. sehingga korban tidak terus bertambah.

4. Meminta pemerintah untuk membuka akses informasi di Wamena dan terus menginformasikan kondisi  terkini, agar informasi bohong atau hoax tidak berkembang, yang akan menambah konflik. 


5. Mengimbau pemerintah dan tokoh masyarakat untuk menyebarkan perdamaian dan menenangkan warga dari kemungkinan hasutan yang bisa memprovokasi. 
6.
Padang, 28 September 2019. 
Ketua AJI Padang – 
Andika Destika Khagen (082174316741)
Bidang Advokasi AJI Padang 
Aidil Ichlas (081947682952)

Foto Ist

MPA, JAYAPURA - Senin (23/9/2019). Kepolisian akhirnya menetapkan tiga orang sebagai tersangka terkait kerusuhan di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua. Tiga tersangka itu masing-masing berinisial SE (40), IG (29), dan YE (53).

Kabid Humas Polda Papua, Kombes Ahmad Kamal, mengatakan mereka dijerat Pasal 160 KUHP dan atau Pasal 170 KUHP dan atau Pasal 187 KUHP. Polisi juga menyita barang bukti dari ketiganya, di antaranya bensin.

“Jumlah tersangka kemungkinan akan bertambah karena penyidikan masih berlangsung,” kata Kamal di Jayapura.

Kamal mengatakan demonstrasi anarkistis di Wamena telah menyebabkan 32 orang meninggal dan 63 orang luka-luka. Para korban diserang demonstran. Saat ini, 22 korban yang terluka sudah dievakuasi ke Jayapura dan dirawat di sejumlah rumah sakit.

Pascademonstrasi anarkistis itu, masyarakat juga masih mengungsi di sejumlah pangkalan militer dan rumah ibadah yang ada di kawasan itu. Namun, ada beberapa warga yang siang hari kembali ke rumah untuk melihat kondisi rumah dan membersihkan semampunya.

“Aktivitas belum pulih karena kegiatan belajar mengajar masih belum berlangsung demikian pula perkantoran,” ujar Kamal.

Pantauan awak media, hingga Jumat kemarin, gelombang pengungsi korban kerusuhan di Kota Wamena Papua, masih terus berdatangan di Lanud Silas Papare, Kota Sentani, Kabupaten Jayapura. Bahkan, jumlahnya diperkirakan telah mencapai seribuan orang.

Setiap hari, Pesawat Hercules 1320 milik TNI Angkatan Udara (AU) mengangkut ratusan pengungsi dari Wamena ke Jayapura melalui Lanud Silas Papare Sentani. Sekitar 170 lebih warga pengungsi diangkut dalam setiap penerbangan menggunakan pesawat ini.

“Prioritas kami adalah anak-anak dan perempuan. Kami akan terus mengevakuasi warga yang mengungsi dari Wamena,” kata Danlanud Silas Papare Marsma TNI Tri Bowo Budi Santoso.

Sumber : SindoNews.com

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.