-->

Latest Post


MPA, JAKARTA - Santernya nama Fachrul Razi disebut-sebut sebagai calon menteri di kabinet kerja Jokowi jilid 2, Senator DPD RI asal Aceh itu menampik berbagai spekulasi media. Ketika dikonfirmasi para kuli elektronik, Fachrul justru menyatakan bahwa jikapun Jokowi memanggilnya untuk kepentingan kementeriannya, dirinya tegas menolak tawaran jabatan menteri tersebut.

"Kalaupun saya benar-benar ditawari Presiden Jokowi untuk jadi menterinya, saya nyatakan menolak," ungkap senator usia muda kelahiran Aceh Timur itu.

Lebih jauh, Fachrul bahkan terang-terangan mendeklarasikan dirinya akan opisisi terhadap pemerintahan Jokowi Ma'aruf Amin. "Saya menyatakan diri akan oposisi terhadap pemerintahan Jokowi," tegas Fachrul.

Senator yang terkenal vokal ini juga menegaskan bahwa kehadirannya sebagai wakil Provinsi Aceh di pusat adalah dalam rangka memperkuat daerah dan memperjuangkan implementasi perjanjian MOU Heksinki dan UUPA. Salah satu point perjanjian damai Helsinki yakni terkait nasib kombatan dan korban konflik yang belum sejahtera hingga saat ini.

"Kita akan senantiasa konsisten untuk menagih janji Pemerintah agar segera merealisasikan butir-butir MOU dan Undang-Undang Pemerintahan Aceh, salah satunya adalah kesejahteraan para mantan kombatan dan keluarga korban konflik," imbuh Senator Fachrul.

Terkait dengan pernyataannya untuk beroposisi terhadap Pemerintahan Jokowi, Fachrul menjelaskan bahwa negara demokrasi, opisisi adalah mutlak. "Di negara demokrasi seperti Indonesia, sangat penting adanya oposisi dalam rangka memperkuat demokrasi kedepan dan mengawal janji politik Jokowi," kilah Fachrul.

Ketika disampaikan bahwa bukankah perjuangan untuk rakyat Aceh akan lebih mudah diwujudkan jika ia berada di barisan Pemerintah sebagai menteri? Menanggapi pertanyaan tersebut, Fachrul mengatakan bahwa dirinya bekerja dan berjuang karena didasarkan pada pengabdian kepada Tuhan yang maha kuasa. "Kita bekerja karena Allah, bukan karena jabatan, jadi perjuangan bisa dimana saja," pungkas Fachrul Razi. (APL/Red)

Foto (Ki-Ka): Wali Kota Padang Mahyeldi, Wali Kota Bengkulu Helmi Hasan, Wakil Wali Kota Padang Hendri Septa

MPA, PADANG – Wali Kota Padang Mahyeldi dan Wali Kota Bengkulu Helmi Hasan sepakat menjalin kerjasama dalam melaksanakan program-program keumatan. Dengan tujuan, untuk menghadirkan masyarakat yang religius dan bahagia. Komitmen kedua Wali Kota itu dituangkan dalam bentuk penandatangan perjanjian kerjasama di Ruang Abu Bakar Jaar, Balai Kota Padang, Selasa (22/10/2019). 

Di kesempatan itu, Wali Kota Mahyeldi yang didampingi Wakil Wali Kota Hendri Septa, mengatakan, kerjasama yang dijalin dengan Pemko Bengkulu sebagai bentuk konsistensi kedua daerah dalam meningkatkan kepedulian terhadap umat. Dan juga, menjadi energi baru bagi Pemko Padang untuk lebih meningkatkan kualitas dan kuantitas program-program religius yang telah dilaksanakan di Kota Padang. 

“Banyak hal yang bisa kita pelajari dari Pemko Bengkulu, begitu juga sebaliknya. Kerjasama ini harus terencana dengan baik, terpadu, terkoordinasi, menyeluruh dan berkelanjutan”, ujar Mahyeldi yang akrab disapa Buya tersebut.

Lebih lanjut dikatakan, program religi dan penguatan keumatan di Kota Padang sejauh ini berjalan dengan baik dan tetap menjadi idola di tengah-tengah masyarakat. Seperti, pelaksanaan pesantren ramadhan dan berpakaian muslim bagi pelajar, subuh mubarokah, wirid remaja dan remaja masjid, magrib mengaji, program 18-21, kembali ke meja makan, dan program lainnya.

“Program-program tersebut untuk menciptakan generasi masa depan yang berkarakter, religius, berakhlak mulia, dan memiliki masa depan yang cerah”, ulasnya lagi.

Sementara itu, Wali Kota Helmi Hasan mengatakan, perjanjian kerjasama dengan Pemko Padang sebagai bentuk upaya dalam mendatangkan manfaat dan meningkatkan kebahagian masyarakat melalui APBD yang pro rakyat. 

“Di Kota Bengkulu, berbagai program keumatan dalam meningkatkan kebahagian masyarakat juga telah dilaksanakan. Seperti, mobil dinas pimpinan digunakan untuk pernikahan warga miskin, Jumat berkah dengan membagikan 1.000 nampan, Masjid buka 24 jam dalam melayani amalan warga, listrik dan air gratis bagi masjid dan program lainnya”, ungkap Helmi yang merupakan adik kandung Ketua PAN Zulkifli Hasan.

“Dalam kerjasama ini juga bertujuan bagaimana upaya dalam memakmurkan masjid sesuai dengan kearifan lokal daerah masing-masing”, imbuhnya lagi. 

Penandatangan perjanjian kerjasama antara Pemko Padang dan Pemko Bengkulu diikuti beberapa Kepala SKPD dari kedua daerah. (Ulil/Rama/Adi/Adiva/HumasPadang)



MPA, JAKARTA - Dilansir dari media online Acehsatu.Com, dikabarkan bahwa Senator asal Aceh, Fachrul Razi sedang santer digadang-gadang akan menduduki posisi sebagai Menteri Agama. Dia akan menggantikan Lukmanul Hakim yang sudah habis masa jabatannya.

Kabarnya, informasi tersebut beredar di sejumlah media mainstream nasional, Senin (21/10/2019), saat Jokowi memanggil sejumlah tokoh ke istana yang akan ditunjuk sebagai menteri.

Seperti dilansir okezone, Lukman Hakim Saifuddin telah pamit kepada jajarannya, karena sebentar lagi Presiden Joko Widodo akan mengumumkan kabinet baru. Itu artinya ada kemungkinan posisi Lukman di Kemenag akan diisi oleh figur baru. Lalu siapa itu?

Presiden Joko Widodo (Jokowi) sendiri belum mengumumkan nama-nama menterinya, termasuk menteri agama. Namun bocoran susunan kabinetnya sudah ramai diberitakan, meski itu semua belum pasti.

Dalam pemberitaan tersebut disebutkan ada kemungkinan menteri agama diisi oleh Fachrul Razi. Ia merupakan Senator atau Anggota DPD RI asal Aceh.

Sementara itu, jika dilihat dari nama-nama sebelumnya, posisi menteri agama kerap diisi oleh tokoh agama yang tergabung dalam Partai PPP atau Nahdatul Ulama (NU). Contohnya Lukman Hakim dan pendahulunya, Suryadharma Ali juga dari PPP. Pendahulu mereka, Muhammad Maftuh Basyuni merupakan tokoh NU.

Lebih lanjut dalam perpisahan dengan jajarannya hari ini, Lukman meninggalkan sejumlah tiga pesan. Pertama, intensifkan pengamalan 5 Nilai Budaya Kerja Kementerian Agama.

Kedua, kuatkan pengarusutamaan Moderasi Beragama. “Ketiga, rawatlah kebersamaan di tengah kemajemukan bangsa,” pesan Lukman seperti dalam keterangan tertulis yang diterima Okezone.

Ia juga berterimakasih kepada semua pihak yang turut membangun Kemenag. “Ada awal. Ada akhir. Tenun kebersamaan yang kita pintal. Semoga terus terajut tiada berakhir,” ucap Lukman Hakim.

“Saya tak pernah merasa sendiri walau sesaat. Saya sungguh bersyukur didampingi sejawat yang berkomitmen dan berdedikasi amat kuat,” tutur Lukman.

Menaggapi isu bakal masuknya H. Fachrul Razi, MIP ke jajaran Menteri Jokowi periode mendatang, sejumlah warga Aceh di Jakarta menyampaikan apresiasi dan rasa syukurnya. "Sebagai warga Aceh, kami merasa sangat bersyukur alhamdulillah jika tokoh Aceh H. Fachrul Razi dipercaya Presiden Jokowi sebagai salah satu menterinya," ungkap T. Hasan kepada media ini, Senin (21/10/2019). (APL/Red)

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.