Mediaportalanda

Oleh:  Asy Syifa

(Member AMK) 

Usiamu sangatlah kecil...

Dibandingkan mereka yang sudah banyak memakan asam garam kehidupan... Mereka telah banyak amunisi yang tengah masuk dalam dirinya... Seolah-olah mereka sudah layak untuk mengetahui segala tentang kehidupan, dan merasa merekalah orang yang harus di patuhi setiap perkataannya.

Tatkala mengingatkan kepada mereka yang lebih tua usianya, dirasa sosok2 an pintar, masih bayi tau apa sichh?? Disini seakan2 perkataan anak kecil dianggap lah remeh, padahal apa yang keluar dari lisannya berasal dari Allah yang memerintahkanNya. Si kecil ini hanyalah penyambung lidah saja.

It's okay mereka dapat dikatakan sangatlah layak untuk dijadikan panutan. Tapi, ketika apa yang disampaikan salah tidak sesuai dengan Islam maka boleh untuk menolaknya. Seorang muslim ketika menolak harus yang santun, berlemah lembut, menjaga ukhuwah dengan sesama muslim.

Ketaatan seorang muslim dalam melakukan setiap aktivitas standartnya sesuai dengan hukum syara' bukan sesuai dengan manusia.

Sesekali pasti pernahlah mendapat cibiran, hiraukan saja karena yang memberikan segala kenikmatan kita ini bukanlah dari manusia tapi dari Allah SWT. 

Jadi kalau menuruti hawa nafsu manusia memang tak ada habisnya, tetaplah ikuti Allah yang akan menentukan kehidupan kita kelak kemana setelah di dunia ini. Surga ataukah Neraka??? semua itu pilihan saat hari ini kita berada di dunia.

Wallahu a'lam bishoab

#AllahisEnough

By : Mila Sari, S.Th.I

Penulis, Pendidik Generasi dan Member Akademi Kreatif

Kolaborasi adalah bentuk kerjasama, interaksi atau kompromi dari beberapa elemen terkait. Baik itu individu, lembaga atau pihak-pihak yang terlibat langsung dan tidak langsung yang menerima akibat dan manfaat. 

Sedangkan bila kita merujuk kepada KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), Kolaborasi bermakna kerjasama dalam membuat sesuatu. Jadi dari definisi ini dapat kita artikan bahwa Kolaborasi merupakan bentuk kerjasama, elemen yang saling terhubung, bersama untuk melakukan sesuatu atau mencapai tujuan. Contohnya berkolaborasi dalam pembuatan film, buku ataupun karya lainnya.

Pada kesempatan kulwa (kuliah wa) kali ini, cikgu Apu Indragiri mengangkat sebuah tema yang sangat kreatif dalam menulis, yaitu tentang Kolaborasi. Kolaborasi lahir dari kekreatifan ide, sehingga pekerjaan menjadi lebih mudah dan bisa selesai lebih cepat sebab dilakukan oleh banyak orang. Contohnya ketika kita ingin membuat sebuah buku, bila kita tak mampu untuk sendiri, membuat buku dengan berkolaborasi tentu pilihan yang sangat efektif. Kolaborasi itu bisa dalam hal apa saja, diantaranya :

# Kolaborasi ide

Kolaborasi ide akan menghasilkan banyak ide sehingga menjadi lebih kreatif

# Kolaborasi Visi 

Dengan Kolaborasi, tentu Visi akan lebih  mudah dan cepat dicapai. Terlebih nulis buku untuk pemula, tentu Kolaborasi Visi ini sangat bermanfaat dan sangat dianjurkan. Yang seharusnya kita harus merampungkan beberapa sampai ratusan halaman tulisan, dengan Kolaborasi hanya menulis beberapa halaman saja. Tentu hal ini menjadi lebih mudah bukan? 

Termasuk saat kita memiliki Visi untuk membangkitkan pemikiran umat lewat media dan literasi, tentu kita juga akan mengajak teman-teman kita untuk terlibat aktif dalam dunia kepenulisan agar ide ideologis mereka terhadap solusi permasalahan umat yang merujuk kepada hukum syara' juga bisa buming di media dan dibaca banyak orang. Sehingga Visi mulia ini semakin mudah dicapai, membumingkan islam sebagai opini umum di media. 

#Kolaborasi Kreatif 

Kolaborasi Kreatif akan menciptakan hal-hal baru yang belum ada sebelumnya sehingga menjadikan fariasi tersendiri yang lebih unggul. 

Saling bertukar pikiran, cerita lebih banyak, mungkin ini hal yang paling signifikan dalam penentuan sebuah karya untuk lebih kreatif. Maka sering-seringlah melakukannya, bila lewat media dirasa kurang leluasa. Tentu bertemu langsung, bertatapan muka jauh lebih baik lagi. 

Sedangkan ide, pengetahuan dan ilmu dapat kita gali dari banyak hal. Diantaranya dengan membaca, namun belajar dari proses membaca memiliki level ataupun tingkatan yang harus kita lewati, semakin jauh tingkatannya maka akan semakin baik tingkat pemahaman yang akan kita miliki. Diantaranya level atau tingkatan membaca itu adalah sebagai berikut:

1. Hanya mampu membaca versi penulisnya saja, sehingga hanya tau ilmu tersebut sesuai versi penulisnya saja

2. Memahami

Gak sekedar dapat ilmu saja, tapi bisa memahami dengan baik

3. Mampu menuliskan ilmu tersebut dengan gaya bahasa dan ungkapan sendiri

4. Menshare atau membagi ilmu yang didapat menjadi ilmu baru. Meski sulit dan berat, tapi insyaaAllah bisa dilakukan. Asal mau terus berlatih dan ga bosan untuk terus mencoba. Semakin ilmu itu dishare, ilmu akan semakin melekat dan pemahaman akan semakin bertambah. Jadi sharinglah, ga usah takut, pede aja, jangan menyerah dan teruslah berlatih dengan rutin. Percayalah kesungguhan itu bagian yang terpenting dari kesuksesan termasuk dalam menulis. Selamat mencoba, tetap semangat dan semoga sukses. 

#resumekulwa 

#kulwaluarbiasa 

#akupenulishebat 

#AMK5Keren