-->

Latest Post


MPA, PADANG – Untuk kesuksesan pembangunan tanpa penyelewengan dan melanggar aturan yang berlaku, Wali Kota Padang Mahyeldi menginstruksikan seluruh OPD Pemko Padang untuk menyiapkan materi dan merancang kerjasama Pengawalan dan Pengamanan (Walpam) kegiatan pembangunan dengan Tim Pengawalan dan Pengamanan Pemerintah dan Pembangunan Daerah (TP4D) Kejari Kota Padang.

“Kerjasama yang telah kita jalin dengan TP4D Kejari Padang tahun 2019 ini berjalan baik tanpa adanya pelanggaran hukum”, ujar Mahyeldi saat Rapat Staf Bulanan Pemko Padang yang diikuti Wakil Wali Kota Padang Hendri Septa, Sekda Amasrul, seluruh Asisten, Staf Ahli, Kepala OPD dan Camat serta BUMD Kota Padang. Dan juga hadir dikesempatan itu, Kajari Kota Padang Ranu Subroto, Rektor Universitas Baiturrahmah Musliar Kasim, Ketua STKIP PGRi Sumatera Barat Zusmelia.

Ia menjelaskan, pendampingan TP4D dalam kegiatan pembangunan perlu dilakukan untuk memberikan pendapat hukum, pembahasan hukum, pemantauan langsung (monitoring), dan evaluasi serta koordinasi juga dengan Aparat Pengawasan Internal Pemerintah (APIP) Kota Padang.

“Pendampingan tersebut untuk mengawal, mengamankan, dan mendukung keberhasilan jalannya pemerintah dan pembangunan melalui upaya-upaya pencegahan dengan persuasif” ulasnya lagi.

Sementara itu, Kajari Padang Ranu Subroto mengatakan, TP4D bertugas untuk mengawal, mengamankan, dan mendukung keberhasilan pembangunan daerah dan pembangunan nasional melalui upaya preventif dan persuasif. Melalui pendampingan hukum, koordinasi dengan APIP, monitoring dan evaluasi, dan penindakan sebagai last resort. 

“Mengingat terbatasnya anggaran dan personil TP4D Kejari Kota Padang, diharapkan untuk tahun 2020 kegiatan yang diusulkan di Walpam adalah  kegiatan yang menjadi prioritas nasional dan daerah”, tutur Ranu.

Ia menambahkan, pelaksanaan Walpam tahun 2019 kerjasama Kejari Padang dengan Pemko Padang berdasarkan MOU yang ditandatangani pada 2 Mei 2019 untuk jangka waktu satu tahun. Dari 45 paket kegiatan yang diusulkan untuk dikawal TP4D, yang disetujui sebanyak 33 paket dengan rincian 4 paket di Dinas PUPR dan 29 paket di DPRKPP.(Ulil/Adifa/ar)

Photo Istimewa

MPA, PADANG – Peran serta fungsi ninik mamak dianggap semakin penting dalam membentengi generasi muda, khususnya di Minangkabau dari ancaman globalisasi. Nilai-nilai budaya lokal yang seharusnya menjadi identitas, lambat laun tergerus dan seolah dikalahkan oleh budaya global. Generasi muda seolah kehilangan jati dirinya sebagai orang Minangkabau maupun sebagai orang Indonesia.

Demikian dikatakan Wali Kota Padang Hendri Septa pada kesempatan menghadiri acara peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1441 H di  Masjid Nur El Hidayah Seberang Padang, Minggu (17/11/2019).

“Globalisasi telah membawa pengaruh yang besar bagi generasi muda kita. Ia membawa pergeseran nilai di tengah masyarakat, baik aspek sosial, ekonomi maupun budaya. Kearifan lokal mulai terkikis oleh pesatnya kemajuan teknologi informasi dan komunikasi. Meskipun di satu sisi dampak kehadiran teknologi berbasis internet mempermudah kita dalam banyak hal, tetapi ia juga memiliki sisi negatif yang membuat kita mudah kecanduan, apalagi bagi generasi muda”, jelas Wawako Hendri.

“Belum lagi dampak lainnya seperti pergaulan bebas dan kecanduan narkoba. Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah yang semestinya menjadi fondasi kehidupan kita sehari-hari, mulai terabaikan. Kebutuhan eksistensi diri dan kebutuhan semu lainnya jauh tak terbendung dibandingkan kebutuhan untuk memperdalam ilmu agama dan mempelajari nilai-nilai budaya Minangkabau yang semestinya menjadi dasar dalam keseharian kita”, tuturnya lagi.

“Dalam peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1441 H ini adalah waktunya bagi kita untuk mengingat kembali dan meneladani kepemimpinan dan akhlak Rasulullah, karena beliau selalu dapat memberikan contoh yang baik bagi umatnya. Akhlak Rasulullah adalah akhlakul karimah atau akhlak yang baik, yang semestinya juga dimiliki oleh generasi muda kita”, lanjut Hendri.

Terkait hal tersebut, menurut Hendri fungsi ninik mamak harus dikedepankan untuk menanamkan nilai-nilai budaya luhur yang sejatinya dianut oleh masyarakat Minangkabau. “Peran ninik mamak sangat diperlukan dalam membina dan memotivasi generasi muda agar tertarik mempelajari budaya Minangkabau, sehingga kita dapat menyiapkan generasi yang bangga akan budayanya sendiri dan berakhlak baik”, pungkasnya. (ar/hms)

Photo Istimewa 

MPA, JAKARTA – Tiga elemen bangsa yang memiliki semangat nasionalis sejati, yakni Loyalis Anak Negara Kesatuan Republik Indonesia (LA NKRI), Suara Negara Kesatuan Republik Indonesia (Suara NKRI) dan Forum Nasional Bhinneka Tunggal Ika (Fornas Bhinneka Tunggal Ika) bekerjsama menyelenggarakan lomba menyanyi lagu kebangsaan bagi anak-anak. Acara tersebut berlangsung kemarin, Minggu, 17 Nopember 2019, bertempat di Aula RT 012 RW 011 Rawa Buaya Cengkareng Jakarta Barat.

Turut hadir dalam acara ini yaitu Ketua LA NKRI Pusat Wikan Selur, Ketua Suara NKRI Agus Prakosa serta tokoh-tokoh masyarakat setempat.

Lomba lagu kebangsaan ini disambut dengan antusias oleh warga sekitar dan juga orang tua anak-anak peserta lomba. Mereka sangat bersukacita dan bahagia, Terlihat dari setiap muka peserta lomba, warga sekitar juga panitia yang terlibat dalam acara ini sangat gembira dengan respon warga yang sangat baik dengan diadakannya lomba ini.

Tak kurang sekitar 118 anak-anak dari Taman kanak-kanak, dan Sekolah Dasar dengan semangat mengikuti lomba ini. Setiap peserta lomba menyanyikan lagu kebangsaan, seperti Halo-Halo Bandung, Padamu Negeri, Garuda Pancasila, Bangun Pemudi-Pemuda, dan Ibu Kita Kartini. Tidak ketinggalan Karang Taruna dari lingkungan tempat lomba diadakan juga dilibatkan agar mereka dapat aktif berperan serta.

Ketua LA NKRI Wikan Selur yang diwawancarai oleh awak media ini mengatakan bahwa LA NKRI akan terus bergerak dari satu kampung ke kampung lain untuk membantu Pemerintah memerangi intoleransi dan paham radikalisme di masyarakat. "Kita juga sadar bahwa ada yang mau memaksakan ideologi lain selain Pancasila, kita sadar bahwa telah terjadi krisis nasionalisme dan kebangsaan. Maka kami mengadakan lomba menyanyi lagu kebangsaan yang dimulai dari anak-anak. Seperti kita ketahui bahwa untuk membangkitkan rasa cinta tanah air dan rasa nasionalisme harus dimulai dari anak-anak ini. Mereka (anak-anak) mempunyai fungsi yang strategis, penyambung kepemimpinan nasional yang akan datang, Maka kami akan terus bergerak dari satu kampung ke kampung yang lain," kata Wikan Selur kepada media di sela-sela acara. 

"Walaupun ada tawaran untuk membuat lomba menyanyi ini di Mall tetapi kami menolaknya. Kami akan terus bergerak dari satu kampung ke kampung dan ini merupakan salah satu cara kami untuk menanamkan nasionalisme dan patriotisme kepada anak-anak. Yang kami inginkan hanyalah agar negara ini aman, damai serta kami tidak menginginkan jabatan, tidak!" ujar Wikan Selur dengan semangat.

Senada dengan LA NKRI, Ketua Umum Suara NKRI Agus Prakosa dan Sekjen NKRI Suyanto mengatakan hal yang sama. "Pemerintah tidak bisa langsung turun ke masyarakat, Maka kami merupakan perpanjangan Pemerintah ke masyarakat. Ke depannya acara seperti ini akan lebih rapi dan baik lagi. Kami berharap agar Pemerintah dapat memberi perhatian kepada kegiatan kami, Serta salah satu misi kami adalah menjaga Indonesia ini dengan Pancasilanya dan tidak ada ideologi lain, ataupun paham radikalisme di Negara Kesatuan Republik Indonesia ini," Tutur Agus Prakosa.

Tidak ketinggalan juga Sekjen Fornas Bhinneka Tunggal Ika yang dihubungi melalui pesan whatsapp mengatakan bahwa akan mendukung kegiatan seperti ini yang langsung masuk ke simpul-simpul masyarakat.

Adapun Ketua Panitia dari acara lomba menyanyi ini yaitu Tommy Rusmandani mengatakan bahwa selama melangsungkan kegiatan-kegiatan seperti ini selalu mendapatkan sambutan positif dari warga sekitar dimana lomba diadakan. (JNY/Red)

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.