-->

Latest Post


MPA, PADANG – Sebagai bentuk komitmen mendukung pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi di Kota Padang, Wali Kota Padang Mahyeldi menandatangani MOU dengan Rektor Universitas Baiturrahmah Musliar Kasim dan Ketua STKIP PGRI Sumatera Barat Zusmelia di Aula Abu Bakar Jaar Balai Kota Padang, pada Senin (19/11/2019). MOU tersebut meliputi pendidikan, penelitian, pengabdian masyarakat di bidang kesehatan, sosial dan ekonomi.

Pada kesempatan itu, Mahyeldi mengatakan, sejauh ini Pemko Padang telah menjalin MOU dengan beberapa perguruan tinggi yang ada di Kota Padang dalam pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi. Dan MOU tersebut akan lebih dikonkritkan lagi di tingkat OPD, agar pelaksanaan MOU bisa berjalan dengan baik.

“Kita ingin setiap OPD menindaklanjuti MOU ini sesuai dengan bidangnya masing-masing. Karena hal itu merupakan komitmen kita bersama untuk mewujudkan Padang sebagai kota pendidikan”, ujar Mahyeldi.

Sementara itu, Rektor Universitas Baiturrahmah Musliar Kasim mengucapkan terimakasih atas kerjasama yang terjalin selama ini dengan Pemko Padang dan berharap kedepannya sinergitas dalam meningkatkan kualitas pendidikan terus terjalin. 

“Kita juga mengapresiasi rasa aman dan nyaman di Kota Padang yang juga menjadi pertimbangan bagi mahasiswa untuk menempuh pendidikan di Kota Padang”, ulas Musliar.

Selanjutnya Musliar menambahkan, kontribusi Pemko Padang dalam pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi merupakan bentuk dukungan dalam dunia pendidikan. Dan pelaksanaan Tridarma tersebut juga membantu pembangunan Kota Padang. (Ulil/Adifa/ar)


MPA, PADANG – Untuk kesuksesan pembangunan tanpa penyelewengan dan melanggar aturan yang berlaku, Wali Kota Padang Mahyeldi menginstruksikan seluruh OPD Pemko Padang untuk menyiapkan materi dan merancang kerjasama Pengawalan dan Pengamanan (Walpam) kegiatan pembangunan dengan Tim Pengawalan dan Pengamanan Pemerintah dan Pembangunan Daerah (TP4D) Kejari Kota Padang.

“Kerjasama yang telah kita jalin dengan TP4D Kejari Padang tahun 2019 ini berjalan baik tanpa adanya pelanggaran hukum”, ujar Mahyeldi saat Rapat Staf Bulanan Pemko Padang yang diikuti Wakil Wali Kota Padang Hendri Septa, Sekda Amasrul, seluruh Asisten, Staf Ahli, Kepala OPD dan Camat serta BUMD Kota Padang. Dan juga hadir dikesempatan itu, Kajari Kota Padang Ranu Subroto, Rektor Universitas Baiturrahmah Musliar Kasim, Ketua STKIP PGRi Sumatera Barat Zusmelia.

Ia menjelaskan, pendampingan TP4D dalam kegiatan pembangunan perlu dilakukan untuk memberikan pendapat hukum, pembahasan hukum, pemantauan langsung (monitoring), dan evaluasi serta koordinasi juga dengan Aparat Pengawasan Internal Pemerintah (APIP) Kota Padang.

“Pendampingan tersebut untuk mengawal, mengamankan, dan mendukung keberhasilan jalannya pemerintah dan pembangunan melalui upaya-upaya pencegahan dengan persuasif” ulasnya lagi.

Sementara itu, Kajari Padang Ranu Subroto mengatakan, TP4D bertugas untuk mengawal, mengamankan, dan mendukung keberhasilan pembangunan daerah dan pembangunan nasional melalui upaya preventif dan persuasif. Melalui pendampingan hukum, koordinasi dengan APIP, monitoring dan evaluasi, dan penindakan sebagai last resort. 

“Mengingat terbatasnya anggaran dan personil TP4D Kejari Kota Padang, diharapkan untuk tahun 2020 kegiatan yang diusulkan di Walpam adalah  kegiatan yang menjadi prioritas nasional dan daerah”, tutur Ranu.

Ia menambahkan, pelaksanaan Walpam tahun 2019 kerjasama Kejari Padang dengan Pemko Padang berdasarkan MOU yang ditandatangani pada 2 Mei 2019 untuk jangka waktu satu tahun. Dari 45 paket kegiatan yang diusulkan untuk dikawal TP4D, yang disetujui sebanyak 33 paket dengan rincian 4 paket di Dinas PUPR dan 29 paket di DPRKPP.(Ulil/Adifa/ar)

Photo Istimewa

MPA, PADANG – Peran serta fungsi ninik mamak dianggap semakin penting dalam membentengi generasi muda, khususnya di Minangkabau dari ancaman globalisasi. Nilai-nilai budaya lokal yang seharusnya menjadi identitas, lambat laun tergerus dan seolah dikalahkan oleh budaya global. Generasi muda seolah kehilangan jati dirinya sebagai orang Minangkabau maupun sebagai orang Indonesia.

Demikian dikatakan Wali Kota Padang Hendri Septa pada kesempatan menghadiri acara peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1441 H di  Masjid Nur El Hidayah Seberang Padang, Minggu (17/11/2019).

“Globalisasi telah membawa pengaruh yang besar bagi generasi muda kita. Ia membawa pergeseran nilai di tengah masyarakat, baik aspek sosial, ekonomi maupun budaya. Kearifan lokal mulai terkikis oleh pesatnya kemajuan teknologi informasi dan komunikasi. Meskipun di satu sisi dampak kehadiran teknologi berbasis internet mempermudah kita dalam banyak hal, tetapi ia juga memiliki sisi negatif yang membuat kita mudah kecanduan, apalagi bagi generasi muda”, jelas Wawako Hendri.

“Belum lagi dampak lainnya seperti pergaulan bebas dan kecanduan narkoba. Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah yang semestinya menjadi fondasi kehidupan kita sehari-hari, mulai terabaikan. Kebutuhan eksistensi diri dan kebutuhan semu lainnya jauh tak terbendung dibandingkan kebutuhan untuk memperdalam ilmu agama dan mempelajari nilai-nilai budaya Minangkabau yang semestinya menjadi dasar dalam keseharian kita”, tuturnya lagi.

“Dalam peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1441 H ini adalah waktunya bagi kita untuk mengingat kembali dan meneladani kepemimpinan dan akhlak Rasulullah, karena beliau selalu dapat memberikan contoh yang baik bagi umatnya. Akhlak Rasulullah adalah akhlakul karimah atau akhlak yang baik, yang semestinya juga dimiliki oleh generasi muda kita”, lanjut Hendri.

Terkait hal tersebut, menurut Hendri fungsi ninik mamak harus dikedepankan untuk menanamkan nilai-nilai budaya luhur yang sejatinya dianut oleh masyarakat Minangkabau. “Peran ninik mamak sangat diperlukan dalam membina dan memotivasi generasi muda agar tertarik mempelajari budaya Minangkabau, sehingga kita dapat menyiapkan generasi yang bangga akan budayanya sendiri dan berakhlak baik”, pungkasnya. (ar/hms)

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.