-->

Latest Post


MERAUKE – Gelar pemeriksaan rutin, Satgas Yonif MR 411/PDW Kostrad berhasil mengamankan puluhan botol Miras ilegal bermerk "Anggur Merah" dari pengendara mobil yang melintas di jalan poros Trans Papua Merauke — Boven Digoel.

Tersebut dikatakan Dansatgas Pamtas RI-PNG Yonif MR 411/PDW Kostrad Mayor Inf Rizky Aditya S.Sos., M.Han., dalam rilis tertulisnya di Distrik Elikobel, Merauke, Papua, Minggu(24/11/2019).

Diungkapkan Dansatgas, dalam rangka mencegah peredaran barang-barang ilegal diwilayah perbatasan, pihaknya selalu mengaktifkan pemeriksaan rutin terhadap kendaraan maupun barang-barang yang dibawa oleh pelintas batas.

“Seperti tiga hari yang lalu, Rabu(20/11)
saat Pos Caruk dipimpin Danpos Caruk Letda Inf Abdul Rahim Harahap menggelar pemeriksaan di jalan poros Trans Papua Merauke–Boven Digoel, telah diamankan puluhan miras ilegal dari seorang pengendara mobil yang melintas,’’ terangnya.

Dijelaskan Mayor Inf Rizky, bahwa kejadian bermula dari adanya kecurigaan terhadap sebuah mobil yang melintas saat pemeriksaan dengan membawa puluhan dus air mineral. Setelah dilakukan pemeriksaan terkait barang-barang yang dibawanya, ditemukan 3 dus berisi 36 botol miras ilegal yang bermerk Anggur merah.

“Menurut pelaku, sebanyak 36 botol miras ilegal tersebut rencananya akan dikonsumsi bersama dalam acara pesta ulang tahun putra salah seorang pengusaha di Boven Digoel,” ucapnya.

“Identitas pelaku diketahui berinisial YR (31) beralamatkan Jln Persatuan Mandobo, Boven Digoel, dengan mobil Hilux warna hitam Nopol AA 1748 MM, untuk saat ini miras ilegal tersebut sudah kita amankan di Mako Satgas dan dilaporkan ke komando atas selanjutnya akan diserahkan kepada pihak berwenang,’’ jelas alumni Akmil tahun 2003 tersebut.

Dansatgas berharap dengan aktifnya Pos-pos jajaran Satgas Yonif MR 411/PDW Kostrad melakukan kegiatan pemeriksaan rutin di wilayahnya, kegiatan ini dapat mencegah peredaran miras, narkoba dan barang-barang ilegal lainnya khususnya di wilayah Kabupaten Merauke.

“Kami juga terus menghimbau kepada warga, untuk sama-sama mencegah peredaran Miras, karena sama sekali tidak ada manfaatnya dan berakibat buruk bagi kesehatan dan tentunya merugikan diri sendiri,” tuturnya.


MPA, KAB SOLOK – Sebuah daerah dapat dikatakan baik bila mampu menyeimbangkan, menyelaraskan dan mengoptimalkan semua sector penting yang dimiliki, sehingga dapat menunjang tatanan perekonomian daerah tersebut. 

Sudah banyak daerah yang mampu memajukan perekonomiannya dengan mengoptimalkan dan menyelaraskan semua sektor pertanian yang dimiliki. Akan tetapi banyak juga yang belum mampu memajukannya.

Hal tersebut disampaikan oleh Hendra Saputra SH, M.Si, Minggu (24/11/19), setiap daerah memiliki sumber daya beragam, sektor yang dianggap strategis tentu berbeda antara daerah yang satu dengan lainnya. Daerah yang memiliki lahan yang cukup luas dengan iklim yang sangat mendukung akan memudahkan sektor pertanian menjadi sektor strategis.

“Dengan memfokuskan sektor pertanian ditiap nagari secara lebih intens, akan mendongkrak perekonomian daerah, negara secara keseluruhan”, ujar Hendra.

Peningkatan ekonomi bidang pertanian, identik dengan transformasi structural. Yakni perekonomian yang bertumpu pada kegiatan pertanian menuju industri modern. Sehingga menciptakan sumber tenaga kerja dan bahan pangan yang murah.

“Pemerintah Daerah meski mendahulukan kemudahan bagi masyarakat petani atau dijadikan skala “Prioritas”, yang selanjutnya di imbangi dengan kebutuhan investor”, sebutnya.

Karena pertanian merupakan suatu proses untuk menghasilkan bahan pangan, serta produk agroindustri dengan cara memanfaatkan sumber daya alam “Tumbuhan dan sumber daya hewan”. Bila pemanfaatan kedua sumber daya ini dikerjakan dengan baik dan profesional. Maka output yang dihasilkannya, tentu sangat berkualitas baik. Papar Birokrat Muda Rang Paninggahan ini.

Jika diperhatikan kondisi pertanian yang ada di negeri kita Kab. Solok sekarang ini. Tentulah akan sangat banyak metode sederhana yang dapat dilaksanakan sesegera mungkin, paparnya.
Moment Hendra Saputra SH, M.Si bersama Buya Mahyuzil Rahmat, S.Ag saat mengunjungi lahan pertanian milik masyarakat, salah satu nagari di Kab. Solok

Jangan sampai ada sebuah nagari mengalami kesenjangan mencolok atau jauh tertinggal dibandingkan dengan nagari lainnya di Kab. Solok ini, terang Hendra.

Terkadang, lanjut Hendra, penyebab melemahnya kinerja pertanian di sebuah nagari adalah karena kurangnya perhatian kita, dan belum maksimalnya pemanfaatan luas lahan pertanian yang dimiliki, padahal area pertaniannya cukup luas.

“Bila sebuah nagari/desa, pembangunan infrastruktur atau aksesnya belum tersedia, tentunya sebagian lahan pertanian menjadi tidak produktif/terbengkelai atau tidak bisa digarap, tukasnya.

Struktur usaha tani dan pola kepemilikan lahan meski disesuaikan dengan kebutuhan. Dengan penyesuaian tersebut, tentunya peningkatan produksi akan bahan pangan dan kemajuan ekonomi bidang pertanian, meningkat, kata Hendra.

Pertumbuhan sektor pertanian di pedesaan akan berhasil, jika usaha antara pemerintah dengan petani, terjalin intens. Petani kecil yang ingin memberdayakan lahannya, harus diberikan akses dan kemudahan untuk menggarap lahannya.

Semua manfaat dari pembangunan terhadap akses pertanian, tidak akan dapat direalisir secara nyata, tanpa adanya dukungan dan kebijakan pemerintah. Ujar Hendra Saputra, Bakal Calon Bupati Kab. Solok ini memaparkan.

Selain itu, pemerataan pembangunan tiap nagari di bidang pertanian (agrobisnis) akan terwujud, bila mendahulukan potensi strategis yang ada di wilayah setiap nagari/desa. Selnjutnya, dengan infrastruktur yang memadai, maka masyarakat petani bakal lancar dalam melakukan aktifitas perdagangan hasil pertaniannya, tutup Hendra Saputra SH, M.Si.

Dari kacamata pengamat, dengan mendirikan KUD yang betul-betul bertujuan memperhatikan masyarakat petani, menyediakan berbagai kebutuhan pertanian dengan harga pupuk terjangkau atau relatif lebih murah, jelas sangat membantu sekaligus merupakan semangat baru bagi para petani.

Pendirian koperasi, selanjutnya disertai dengan melakukan pelatihan bagi masyarakat petani secara konsisten. Maka pastilah akan menghasilkan SDM berwawasan dalam menggarap lahan pertaniannya. (Tim).


MPA, LHOKSEUMAWE - Ketua Umum Persatuan Pewarta Warga Indonesi (PPWI), Wilson Lalengke, melantik pengurus Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PPWI Kota Lhokseumawe di Gedung ACC Universitas Malikussaleh, Sabtu (23/11/209).

Prosesi pelantikan yang dimulai pada jam 10:00 Wib itu, selain dihadiri Ketua Umum PPWI, juga hadir Kapolres Kota Lhokseumawe, AKBP Ari Lasta Irawan yang didampingi Kasat Reskrim AKP Indra Trinugraha Herlambang, S.Ik. Terlihat hadir di acara ini, Dandim 0103 Aceh Utara yang diwakili Kasdim 0103 serta perwakilan dari Polres Aceh Utara.

Wali Kota Lhokseumawe, diwakili oleh Asisten III, Miswar, bersama beberapa pejabat Forkompimda turut menghadiri pelantikan DPC PPWI Lhokseumawe tersebut. Selain itu, di antara para hadirin, terlihat juga para ketua organisasi wartawan, para ketua BEM lintas kampus Aceh Utara dan Lhokseumawe, serta para tokoh agama dan masyarakat.

Peresmian dan pengukuhan pengurus PPWI Lhokseumawe dipimpin langsung oleh Ketua Umum, Wilson Lalengke yang disaksikan langsung oleh kapolres Lhokseumawe dan Assisten III Setda Kota Lhokseumawe, serta seluruh peserta yang hadir.

Dalam sambutannya, Ketua Umum PPWI menyebutkan bahwa hadirnya PPWI di Kota Lhokseumawe bukan untuk ajang persaingan antar oraganisasi wartawan, namun kita ingin bersinergi dengan berbagai organisasi agar dapat memberi warna baru di dunia pewarta tanah air, khususnya di Kota Lhokseumawe. 

"Kita berharap pengurus PPWI yang baru dilantik dapat bekerja sama dengan lintas organisasi yang ada di Kota Lhokseumawe dalam membangun masyarakat dan memperjuangkan kemerdekaan pers seperti yang diamanahkan dalam Undang-Undang nomor 40 tahun 1999," tutur Wilson. 

Wilson selanjutnya mengharapkan agar pengurus PPWI Kota Lhokseumawe mampu menjadi pilar terdepan dalam melawan hoax dan radikalisme. Artinya ,setiap pewarta yang bernaung dalam organisasi PPWI harus mampu menyajikan berita produk jurnalistik, akurat dan berimbang. Setiap informasi yang disampaikan melalui media haruslah merupakan sebuah realitas, faktual, bukan berita bohong atau hoax. 

"Setiap insan pewarta harus mampu memberikan informasi yang sebenarnya dan akurat, harus menjadi pilar untuk mencerdaskan publik, bukan pewarta yang memecah-belah antar masyarakat, suku atau ras," sebut Wilson. 

Wilson juga menambahkan bahwa para pewarta harus menjadi pilar yang mampu mengakomodir setiap informasi dan mengemasnya menjadi satu berita berdasarkan fakta yang dihimpun, agar seluruh berita yang disajikan dapat bermanfaat bagi seluruh elemen masyarakat. 

Sebelum mengakhiri kata sambutannya, Ketua Umun PPWI Wilson Lalengke menitipkan pesan kepada seluruh pengurus dan anggota agar senantiasa mengedepankan etika dalam mencari berbagai informasi, melakukan peliputan, dan ketika mengemas informasi menjadi satu berita, tanpa memihak dan berpihak. "Para pewarta diharap benar-benar menjalankan fungsi kontrol sosial di tengah-tengah Masyarakat," pungkas Alumni PPRA-48 Lemhannas RI tahun 2012 itu. 

Seusai prosesi pelantikan, kegiatan dilanjutkan dengan diskusi publik. Tema yang diangkat dalam diskusi ini adalah Produk Jurnalistik: Tangkal Penyebararan Hoax dan Radikalisme". Narasumber yang dihadirkan panitia adalah Ketua Umum PPWI, Kasat Reskrim Polres Lhokseumawe, dan H. Fachrul Razi, Senator Muda asal Aceh.

Sementara itu, Hasanuddin sekretaris PPWI Kota Lhokseumawe yang juga  Ketua Panitia dalam kegiatan itu, usai kegiatan, menyebutkan bahwa pengurus PPWI Kota Lhokseumawe sudah mulai terbentuk sejak bulan Juni lalu, melalui proses perekrutan panjang, dimana pada rapat awal saat penyusunan pengurus Desriadi Hidayat dipercaya menjadi Ketua, Umar Efendi sebagai Wakil Ketua, sementara dirinya sendiri diberi tugas sebagai sekretaris, serta Zulkifli sebagai bendahara. 

"Alhamdulillah, semua struktur sudah lengkap dan kami sudah di-SK-kan semenjak dua bulan lalu, sebelum kami dikukuhkan," ujar Hasanuddin. 

Hasanuddin berpesan pada seluruh pengurus PPWI, khusunya di DPC Kota Lhokseumawe yang baru dilantik agar setiap pewarta dapat menjunjung tinggi nilai-nilai profisionalisme dalam melaksanakan tugasnya sebagai seorang pewarta. "Setiap berita atau informasi yang disampaikan melalui media haruslah yang dapat bermanfaat bagi semua lapisan. PPWI harus menjadi agen informasi yang terpercaya dengan berita yang akurat dan berimbang," pungkas Hasanuddin. (HSN/Red)

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.