-->

Latest Post

Photo Istimewa

MPA, MENTAWAI — Kepala Kepolisian Daerah Sumatera Barat Inspektur Jenderal Fakhrizal berjanji menambah personil polisi di Kepolisian Resort Kepulauan Mentawai.

Menurut dia, berdasarkan laporan dari Kepala Polres Kepulauan Mentawai AKBP Dody Prawiranegara, jumlah anggotanya hanya 30 persen dari jumlah ideal. Pemenuhan jumlah anggota sebagai upaya untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat menjadi keharusan. “Saya akan berusaha memenuhi jumlah anggota ideal di Polres Mentawai. Nanti lulusan sekola polisi negara akan kami tempatkan di Mentawai,” kata Fakhrizal dalam sambutan kunjungan kerja dan tatap muka dengan Forkopinda dan Tokoh Masyarakat Mentawai, Rabu, 27/11/2019.

Fakhrizal menambahkan, Mentawai adalah daerah yang menjadi perhatian para turis asing untuk bermain surfing. Dengan pertimbangan itu, jumlah personil ideal di Polres Mentawai menjadi kebutuhan penting. “Kami, sebagai anggota Polri ingin Mentawai ini maju dalam bidang ekonomi. Memastikan keamanan dan ketertiban terjaga dengan baik, jadi keharusan,” katanya.

Kapolda Sumatera Barat berlayar selama tiga jam dari Padang untuk melakukan kunjungan kerja ke Kepolisian Resort Kepulauan Mentawai.

Fakhrizal mengatakan kunjungan kerja ini sebagai upaya untuk memberi arahan kepada seluruh jajaran Polres Kepulauan Mentawai agar bisa menjalankan tugas secara optimal. Menurut dia, kunjungan ini menjadi spesial karena lokasi Mentawai yang cukup jauh berada di perairan Pantai Barat Sumatera. “Saya ingin tunjukkan dalam memberi perhatian kepada seluruh kepolisian resort di seluruh Sumatera Barat,” kata Fakhrizal.

Kunjungan ke Mentawai, putra asli Sumatera Barat ini ditemani sang istri Ade Fakhrizal, Ibu Wakil Kapolda dan jajaran pejabat utama Polda Sumatera Barat. Sepanjang  perjalanan di atas MV Mentawai Fast, jenderal bintang dua yang dijuluki Kapolda Ninik Mamak ini terlihat santai, dan rileks sambil bercengkrama dengan anggotanya.

Menurut Fakhrizal, dia ingin menekankan kepada seluruh jajaran Polres Kepulaun Mentawai bahwa tugas utama polisi adalah menjaga memberikan pelayanan kepada seluruh masyarakat. Dia juga menegaskan, polisi mesti memastikan bahwa ada jaminan keamanan bagi kegiatan ekonomi, dan  investasi guna mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat. “Polisi mesti menjadi garda terdepan memastikan kegiatan ekonomi berjalan cepat, tanpa ada gangguan dari siapa pun,” ujar putra asli Kamang ini.

Kunjungan Fakhrizal mendapat sambutan antusias dari warga Mentawai. Sepanjang jalan menuju kantor Polres Mentawai, Fakhrizal khusus berhenti menyalami anak-anak sekolah yang sudah menunggunya sejak pagi. Fakhrizal tetap tersenyum kendati baru melewati perjalanan jauh dari Padang. “Apa kabar? Siapa di antara kalian yang bercita-cita menjadi jenderal polisi atau Kapolda,” katanya, sambil disambut antusias palajar.

Selain bertemu dengan jajaran  Forkopinda Mentawai, Fakhrizal juga menggelar sunatan massal di areal Polres Mentawai. Sebanyak 80 anak-anak mendapat fasilitas sunat secara gratis dan juga mendapat bingkisan dari Fakhrizal.

Bupati Mentawai Yudas Sabaggalet dalam sambutannya mengatakan warga Mentawai dan pejabat kabupaten merasa senang sekali dikunjungi Fakhrizal. Dia mengatakan sudah lama menanti kunjungan Kapolda Sumbar. “Sekarang sudah datang, dan kami senang didatangi oleh orang sekampung, urang awak,” kata Yudas.(*) 



MPA, KAB SOLOK – Dalam memilih pemimpin, orang Minang sangat teguh memegang prinsip, yang dikenal dengan "Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah, Syarak Mangato Adat Mamakai ". Adat suatu daerah harus sesuai dengan aturan Syara 'atau Syari'at. Adat tidak boleh bertentangan dengan syara' yang sumbernya adalah Kitab Allah yaitu al-Qur'an. Segala yang diperintah oleh syara ', harus digunakan dalam adat istiadat. Dengan berlandaskan ini, orang Minang akan memilih pemimpin yang sesuai dengan prinsip tersebut.

Tidak hanya itu, prinsip masyarakat Minang adalah harga diri. Bila harga dirinya terasa dilecehkan maka segala bentuk materi yang ada, tak lagi berharga. “ Indak kuniang dek kunyi indak lamak dek santan ” (Jika ingin kuning berilah kunyit, dan ingin enak berilah santan).

Saat ini, baleho berbagai nama kandidat, putra terbaik nagari tugu Ayam yang ada di Kab. Solok sudah terpampang di sepanjang jalan setiap sudut keramaian, makin hari semakin kian menarik saja. Dari masing-masing calon sukses yang siap untuk memajukan daerahnya.

Bicara soal tokoh atau sosok yang pantas untuk di Sumbar, sosok Hendra Saputra sangat dikenal dengan kepribadian 3T, yaitu “Takah, Tageh dan Tokoh”. Dirinya disebut banyak pihak, merupakan sosok yang sangat layak untuk memimpin Kab. Solok di 2020 kedepan. Sebut Datuak Bandaro Putiah, berdering Nagari Salimpat, Kecamatan Lembah Gumanti, Kamis sore, (28/11/19).

Hendra Saputra untuk masyarakat Sumbar, disamping memiliki karakter 3T, kepribadiannya di anggap sangat sesuai dengan prinsip yang mendukung masyarakat Minang (seperti prinsip di atas) terutama Kab. Solok ini.

Selain menyenangi Hendra Saputra, masyarakat Kab. Solok juga sangat menyukai Mahyuzil Rahmat S.Ag. Sosok Hendra yang masih muda, energik, agamis dan rendah hati sangat menarik bagi mayarakat Kab. Solok. Sesuai pepatah Minang “ Condong mato ka nan rancak, condong salero ka nan lamak. ”(Mata akan cenderung melihat pada hal yang indah, Selera akan membutuhkan rasa yang enak), papar Datuak.

Masyarakat Kab. Solok, tidak lagi meragukan pasangan Hend RA - MAH yuzil untuk memimpin daerahnya. Pasangan RAMAH jauh sebelumnya telah dikenal religius dan rendah hati. Kepribadian 3T dan 3M juga telah melekat lama dalam diri pasangan ini, tutup Datuak Bandaro Putiah. ( Tim ).

Photo Istimewa 

MPA, KOPI JAKARTA – Pengurus Pusat Keluarga Alumni Program Persahabatan Indonesia – Jepang Abad 21 (KAPPIJA-21) dalam waktu dekat akan menggelar kegiatan bernama Konferensi Nasional bekerjasama dengan Universitas Negeri Jakarta (UNJ). Acara yang didukung sepenuhnya oleh Japan International Cooperation Agency (JICA) Indonesia Office itu bakal dilaksanakan di Gedung Auditorium UNJ, Jl. Pemuda, Rawamangun, Jakarta Timur, pada Rabu, 11 Desember 2019.

Hal tersebut disampaikan oleh Presiden KAPPIJA-21, Mr. Mulyono Lodji, kepada media ini saat bincang-bincang bersama para awak media di Bilangan Plaza Semanggi, Jakarta Pusat, Rabu, 27 November 2019. “Setelah sukses penyelenggaraan National Conference di Universitas Sriwijaya, Palembang, September lalu, disusul acara Regional Leaders Forum di Bali pada Oktober 2019, maka sebentar lagi kita akan menggelar National Conference II di Universitas Negeri Jakarta,” jelas Bang Moel, sapaan akrabnya.

Narasumber yang akan dihadirkan pada acara yang mengusung topik: Global Education and Environment for Sustainable Development atau pendidikan global dan lingkungan untuk pembangunan keberlanjutan itu, panitia akan menghadirkan pembicara dari Kantor JICA Indonesia, Kedutaan Besar Jepang di Jakarta, Rektor UNJ, dan alumni senior KAPPIJA-21. “Kita akan menghadirkan salah satu dari tokoh Kappija senior yang saat ini sedang menjabat di kementerian dan lembaga tinggi di negeri ini, seperti Airlangga Hartarto atau Tjahjo Kumolo atau Rafdinal (salah satu Direktur di Kemendes – red), atau lainnya,” imbuh Mulyono Lodji.

Sementara itu, Sekjen KAPPIJA-21, Wilson Lalengke, yang mendampingi Presiden KAPPIJA-21 saat bincang bareng media sore tadi, menyampaikan bahwa partisipan yang diundang dalam acara konferensi nasional nanti adalah kalangan mahasiswa UNJ, tokoh pendidikan, pejabat Pemerintah Daerah DKI Jakarta, serta alumni KAPPIJA-21. “Kita mengundang sekitar 200 peserta, dari kalangan mahasiswa UNJ, tokoh pendidikan, Pemda, dan alumni Kappija-21,” ujar Wilson Lalengke.

Wilson juga menjelaskan terkait rangkaian mata acara yang akan mengisi kegiatan konferensi nasional tersebut, di antaranya adalah pemaparan para keynote speakers dan narasumber terkait pendidikan dan lingkungan hidup, diskusi kelompok, presentase hasil diskusi kelompok, komitmen untuk aksi bersama dalam pengembangan pendidikan dan lingkungan hidup, serta penanaman pohon persahabatan. “Ya, kegiatannya antara lain presentase, diskusi, penyusunan rekomendasi untuk aksi bersama, serta menanam pohon persahabatan Indonesia – Jepang di Kampus UNJ,” tambah Alumni PPRA-48 Lemhannas RI tahun 2012 itu.

Ditanya soal harapan yang ingin dicapai dari kegaitan tersebut, Mulyono dengan singkat menyampaikan bahwa berbagai kegiatan KAPPIJA-21 diharapkan bermuara pada satu komitmen bersama antara masyarakat Indonesia dengan Jepang untuk saling bersahabat dan bekerjama di berbagai bidang. “Harapannya, dari semua program kegiatan KAPPIJA-21, termasuk national conference di UNJ nanti adalah terciptanya kondisi saling pengertian, saling bersahabat, dan bekerjasama kemitraan di berbagai sektor antara bangsa Indonesia dengan bangsa Jepang,” pungkas alumni Persahabatan Indonesia – Jepang angkatan tahun 2001 itu. (APL/Red)

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.